Zara Adelia, gadis cantik dan juga seorang Nona muda yang masih duduk di kelas 12 SMA, terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Kedua orang tua Zara sangat yakin jika pria tersebut bisa membuat Zara bahagia. Pria tersebut tak lain adalah guru olahraga sekaligus guru BP nya di sekolah. Sedari dulu Zara sangat tidak menyukai guru olahraga yang selalu membuatnya kesal.
Akankah Zara bisa hidup bahagia bersama pria yang bukan pilihannya? Nyatanya sehari-hari Zara harus berhadapan dengan suami sekaligus guru olahraga nya di sekolah. Mungkinkah cinta mulai bersemi di antara mereka?
Yuk Yuk ikuti keseruan mereka. Mohon dukungannya ya! ❤️❤️❤️❤️🥰🥰
FB : Princess Cindy
IG : Lichamanizz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku tidak mau
Praktek renang itu pun segera di mulai, Andra mulai memanggil siswa dengan absen nomor satu.
"Agus Narendra."
Siswa bernama Agus pun mulai maju dan bersiap untuk loncat ke kolam renang. Sementara Andra memberikan aba-aba dengan meniup peluit. Setelah Andra meniup peluit, Agus pun mulai meloncat dan menunjukkan kemampuannya berenang. Semua siswa memperhatikan Agus yang sedang berenang.
Setelah beberapa saat, Agus pun tiba di ujung dalam waktu lima menit. Andra cukup senang dengan hasil nilai Agus.
"Good job Agus, waktu mu cukup cepat untuk sampai ke ujung, tingkatkan kemampuan mu." seru Andra sambil mencatat waktu yang ditempuh oleh Agus.
"Terima kasih, Pak! Saya akan selalu berusaha." jawab siswa teman sekelas Zara
"Baiklah, kamu bisa beristirahat di sana!" seru Andra sambil menunjukkan satu tempat bagi siswanya yang sudah selesai praktek renang. Agus pun segera beranjak pergi ke tempat yang ditunjuk oleh Andra.
Setelah itu Andra memanggil absen nomor urut dua, dimana sekarang adalah waktunya Anita.
"Anita Mayangsari."
Seketika Anita sangat senang, kini gilirannya untuk praktek renang.
"Waahhhh, sekarang giliran ku Zara! Kamu lihat Zara, aku akan membuat prank buat Pak Andra." seru Anita yang mempunyai rencana untuk mengerjai sang guru.
"Apa maksudmu, Nit? Prank apaan?" Zara pun penasaran apa yang akan Anita lakukan untuk mengerjai suaminya.
"Nanti, kamu bisa lihat sendiri. Bagaimana Anita bisa membuat Pak Andra panik, oke Aku pergi dulu, sekarang giliran ku." setelah mengatakan hal itu Anita segera pergi memenuhi panggilan Andra. Sementara itu Zara masih bertanya-tanya prank apa yang akan Anita lakukan kepada suaminya.
"Anita? Dia mau apa? Aku harus cari tahu apa yang akan dia lakukan." batin Zara sembari melihat apa yang akan sang sahabat lakukan untuk mengerjai sang suami.
Anita kini berdiri di bibir kolam renang, Ia bersiap untuk meluncur, sementara Andra memberikan aba-aba dengan meniup peluit. Setelah peluit itu dibunyikan, Anita pun segera meluncur ke dasar kolam renang.
Awalnya Anita berenang seperti biasa. Ia memang kurang mahir dalam berenang, Ia pun memanfaatkan kekurangan nya untuk menarik perhatian dari sang guru, saat dirinya berada di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba saja Anita berteriak minta tolong, Ia sepertinya tidak bisa sampai di ujung kolam.
"Tolong ... tolong!" Andra panik melihat siswinya yang terlihat minta tolong, kepala Anita terlihat muncul tenggelam, dengan cepat Andra segera beranjak untuk menolong Anita. Sementara Zara baru ngeh apa mungkin itu adalah prank yang Ia katakan tadi kepadanya.
Antara panik dan bimbang, Zara pun penasaran apakah Anita benar-benar tidak bisa berenang atau kah dirinya sekedar berpura-pura.
Andra segera menceburkan diri ke dalam kolam renang itu, dan dengan cepat Ia berenang ke tengah dan segera menolong Anita yang sedang kesusahan bernapas.
Zara dan siswa lainnya sangat panik, mereka berharap Anita baik-baik saja. Andra membawa tubuh Anita ke tepian, sesampainya di tepi kolam renang, Zara segera membantu Anita untuk naik ke permukaan. Saat Anita menghadap ke wajah Zara yang panik, gadis itu tampak mengedipkan matanya sebelah kepada Zara, dan dari situlah Zara mulai sadar ternyata Anita mulai menjalankan rencananya.
"Sialan! Anita benar-benar melakukannya!" batin Zara sembari membawa tubuh Anita yang sedang berpura-pura pingsan.
Sementara Andra sudah naik ke permukaan, Ia pun melihat kondisi sang murid yang saat itu tidak sadar, Zara terus melihat apa yang akan Andra lakukan.
Andra mencoba menekan-nekan dada Anita untuk mengeluarkan air yang tertelan, rupanya Anita tetap tidak membuka matanya, dengan terpaksa Andra akan melakukan nafas buatan untuk pertolongan pertama.
Tentu saja Zara yang sudah mengetahui jika itu hanya tipuan sang sahabat, Ia pun mencoba mempengaruhi Andra untuk tidak melakukan itu.
"Eh eh Bapak mau apa?"
"Kamu tidak tahu kalau teman mu butuh pertolongan, dia butuh nafas buatan, jika tidak itu akan berakibat fatal." jelas Andra kepada istrinya.
Sejenak Zara berbisik di telinga sang guru dengan berkata, "Berani bapak coba-coba lakukan itu, malam ini kita tidur di ruangan terpisah dan bapak tidak akan mendapatkan jatah." ancam Zara yang membuat Andra menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak mau." jawabnya sembari menggelengkan kepala.
Mendengar jawaban dari suaminya, Zara pun langsung berdiri dan memperhatikan apa yang akan Andra lakukan untuk menolong Anita. Andra pun mulai berpikir untuk menghindari dirinya memberikan nafas buatan untuk Anita. Andra memerintahkan Agus salah satu siswanya untuk memberikan nafas buatan untuk Anita.
Andra berdiri dan memanggil Agus untuk menggantikan dirinya.
"Agus, ke sini!" titah Andra. Agus pun segera datang dan siap menerima perintah dari sang guru.
"Iya, Pak! Ada apa?" tanya Agus yang memiliki bibir yang cukup tebal. Tapi, Andra sangat percaya jika Agus pasti bisa memberikan nafas buatan untuk Anita.
"Kamu beri nafas buatan untuk Anita, bapak sedang flu dan batuk, takut nanti bisa menular ke Anita. Kamu bisa, kan?" seru Andra sembari menatap Zara yang sedang memperhatikan nya sedari tadi.
"Tentu saja, Pak! Saya siap."
Andra tersenyum, akhirnya malam ini dirinya tidak jadi disapih oleh sang istri.
...BERSAMBUNG...
smpe di kira orang aku kesurupan 😂😂😂