Queny Friska Frederic seorang yatim piatu yang baru saja menyelesaikan sekolah tingkat SMA orangtuanya meninggal, sepulang dari acara kelulusan malam hari tanpa sengaja bertemu dengan dua anak.
Kedua anak itu menjadi anaknya. Apakah mereka tetap bersama, atau ada kisah yang lain?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutia al khairat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Keesokan harinya terdengar suara adzan berkumandang Queny bangun tersenyum melihat kedua anaknya masih tertidur pulas, semalam Andrean dan Fina memang tidur bersamanya.
" Sayang ayo bangun kemudian sholat" kata Queny, mencium kening mereka. Andrean dan Fina bangun walau matanya masih ngantuk mereka tetap mematuhinya.
Queny menyiapkan pakaian sekolah mereka tak lama kedua anaknya keluar Queny melaksanakan ibadah sholat bersama, setelah memastikan anaknya rapi ia membawa mereka untuk sarapan pagi.
" Selamat pagi" seru Queny. melihat sahabatnya duduk di ruang makan.
" Pagi, uh keponankan aunty sudah rapi, Queny hari ini sebaiknya kamu libur soal perusahaan biar aku dan kak Rega urus" kata Wefina.
" Ya ma, mama masih sakit " kata Fina.
" Mama biar mbak Ila dan supir mengantar kami ke sekolah, mama istirahat saja " kata Andrean, Queny tersenyum dan menanggukan kepalanya kebetulan hari ini ia libur praktek hari ini akan digunakan untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Queny mengantar kedua anaknya.
" Bibi jaga mama ya, jangan biarkan mama kerja" kata Andrean, pada bibi membawa bekal mereka dan memberikannya pada mbak ila
" Baik tuan muda" bibi tersenyum, Queny menggerut kesal.
" Mama jangan kesal nanti cantiknya hilang" kata Fina, tersenyum, Queny tersenyum mencium kedua anaknya dan mereka berdua mencium tangan Queny.
' Nona, saya mengantar mereka " kata mbak Ila, Queny menanggukan kepalanya melambaikan tangannya pada mereka.
" Wef, kamu tidak ke kantor?" Queny, melihat sahabatnya masih duduk.
" Sebentar, Quen aku masih penasaran cerita kamu semalam, kok kamu sampai tak tahu berita yang sedang heboh" kata Wefina.
" Aku tidak sempat melihatnya kesibukanku di rumah sakit" kata Queny, senyum.
" Kamu, sudahlah yang penting hari ini istirahat ingat mereka sudah mengingatkanmu. Aku berangkat dulu " kata Wefina, Queny senyum kemudian menutup pintu dan masuk ke dalam.
Sekolah SD.
Andrean mengikuti pelajaran seperti biasa guru menerangkan pelajaran ia sangat fokus mendengarkan guru.
" Andrean ada penghapus" bisik teman sebelahnya, Andrean memberikannya.
" Anak - anak seminggu lagi sekolah kita akan mengadakan ujian untuk kelas enam, jadi selama seminggu anak kelas satu sampai lima libur" kata guru.
Semua anak bersorak gembira. " Sudah kalian jangan senang dulu kita memang libur tapi ada tugas untuk kalian, kalian harus menceritakan kegiatan selama libur di depan kelas nanti" seru Guru, senyum melihat siswanya diam.
Tk
Fina adalah siswa pintar ia selalu bisa menjawab pertanyaan gurunya seperti saat ini
" Anak - anak ini huruf apa, D?
" D" seru Fina, guru tersenyum mendengarnya. Dia sangat memuji kepintaran Fina memang sebelum sekolah Queny membekalinya.
" Queny, kamu bawa bekal apa? " Rosi, teman sebelah Queny, Queny tersenyum melihat bekal temannya hanya rebus pisang dan air putih.
" Nah ini untukmu satu bibi di rumah memberinya banyak" kata Queny, Bibi menyiapkan roti bakar isi sosis kesukaannya dan memberinya dua.
Rosi berusaha untuk menolak tapi desakan Fina ia menerimanya dan mereka bersama menikmatinya.
Perusahaan Frederic Group.
Rega kembali mendapat telepon dari Jack keinginannya mengajak kerja sama dengan perusahaan Frederic Group.
" Sebaiknya aku beritahu pada Wefina soal ini " kata Rega. Saat ia ke ruang Wefina tak sengaja melihatnya membawa kopi memang Wefina dari pantry membuat kopi untuknya.
" Kakak, ada apa? " Wefina. Rega memberitahu soal pihak perusahaan Hugo sejak kemaren.
" Jadi pihak mereka sudah menghubungi kita sudah dua kali" kata Wefina.
" Ya, aku belum sempat memberitahu nona kemaren dan niatnya hari ini aku memberitahunya tapi non tak ada" kata Rega.
" Queny sedang istirahat di rumah, sebaiknya kakak beritahu mereka besok kita akan beri jawaban" kata Wefina, ia tak bisa menyinggung perusahaan terbesar di Amerika itu.
tak ada Exra2 nya ker... 🤔🤔cerita ini akak suka mantap...