Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Night Of Death
Pagi berganti siang.. siang berganti sore.. sore berganti kematian??
Engga gaes.. bercanda.. :D
Entah sejak kapan, si guardian cantik.... Emm, si Eru.. dia menghilang entah kemana. Cih, lagaknya tadi kayak pangeran kesiangan. Sekarang malah kabur duluan. Sialan... Oh dasar sialan....
Menjelang petang, Tecacha benar-benar hilang kendali lagi. Dia ngamuk!!!
Tanpa peringatan, dia langsung memberondong kami dengan sihir apinya yang bernama Firebolt.
Waktu itu, hujan rintik-rintik, gereja tua tempat kami berlindung, hancur berantakan terkena sihir Tecacha. Lalu....
“Summon!! Ghost Lantern King.!!!” Tecacha meneriakkan kata-kata barusan. Dan muncul lingkaran sihir di tanah. Dan dari tengah-tengah lingkaran sihir itu, muncullah Ghost Lantern King.
Detik itu juga. “Death Scythe!!” dia langsung menebaskan sabit kematiannya ke arah kami. Kami masih bisa menghindar.
Ghost Lantern King membuat perlindungan di sekitar Tecacha. Oi, oi...
Lingkaran sihir masih ada. Dan terus menerus mengeluarkan Ghost Lantern biasa tanpa henti.
Dan... Malam kematian pun dimulai!!
Nex
“Jack... Keluarlah!!” Aku pun melakukan summon.
“Miauw!!!!” Jack keluar dengan teriakan konyol nya itu.
“Sial... Munculnya lebih kerenan dikit Napa.?” Protes ku.
“Tuan, berisik, miauw!! Lihat ini!!!” dia langsung menyerang segerombolan Ghost Lantern. “Ice breath!!!"
Wooossshhhh... Semuanya membeku, tanah batu, Ghost Lantern King dan kroco kro.....
‘Crang!!’ ice yang membekukan mereka pecah dalam hitungan detik. Mereka baik-baik saja!!”
“Apa, miauw!!! Serangan ku tidak mempan, miauw!!”
“Oi... Oi... Oi.... Jack, Jangan bercanda!!” teriakku, sekarang para Ghost Lantern mengerumuni ku.
“Aku tidak lagi bercanda tuan, miauw!!”
“Lagi bertarung begini, lakukan sesuatu dengan ‘Miauw’ mu itu!!” teriak Tante Tiffa dari seberang lautan Ghost Lantern.
“Tante!!! Kau berisik, miauw!!”
Nex
“Fire Wave!!!” aku menyabetkan Demon Glasial Sword.. dan tercipta gelombang api dari ujung pedangku. Setelah itu aku melompat setinggi-tingginya, salto beberapa kali, dan... “Vulcano Breaker!!!”
‘Blaarr!!!’ tanah di bekas tebasan pedangku langsung memuntahkan lahar mendidih.
“Woohhh, Keyz. Aku semakin bernafsu ingin membuat anak denganmu... aaahhh.” Teriak Tante Tiffa. Dia melihat aksi.
“Baahhh!!!” aku kembali meneriaki dia.
Sial!! Sehebat apapun serangan kami. Ghost Lantern nya memang mati walaupun muncul lagi di dekat Tecacha. Tapi, Ghost Lantern King, dia sama sekali tidak terluka!!
Air, sudah. Ice, sudah. Api, sudah. Magma, sudah. Angin, sudah. Tanah, sudah.. semua element sudah kami coba.. kenapa tidak mempan sama sekali?
Element Ghost Lantern King itu sebenarnya apa sih.
“Tornado Fire!!!!” aku berputar-putar di kerumunan Ghost Lantern dan menciptakan tornado api.
Sialan!!! Ghost Lantern King itu sama sekali tidak bergeming!
“Holy Light.!!!!” Tiba-tiba terdengar suara dari atas tebing. Saat aku menoleh ke arah itu, ada seseorang sedang melompat dari sana sambil mengeluarkan cahaya putih yang membutakan mata.
‘Blam!!!’ saat dia mendarat di tanah. Tanah serasa Bergoyang. Dia memakai zirah biru diamond, membawa perisai super besar, setinggi dirinya. Dan pedang yang berwarna senada dengan baju zirah nya. Dia....
“Eru!!!!! Aku kira kau kabur!!!” teriakku.
“Wuahahahaa.. kesatria gagah berani macam aku, tidak mengenal apa itu yang namanya kabur!! Wuahahhaaa.!!!!” Dia menjawab dengan nada sombong. “Keyz. Mereka membelah karena efek Holy light. Serang mereka!!”
“Oraaaa!!!!” mendengar teriakkan dia, semangatku kembali membara. Aku babat Ghost Lanter kroco. Lalu dengan Devil’s Steb’s aku mendekati Ghost Lantern King. Lalu...
“Powerful Slash!!!".
“Gwraaaoowwww!!!!” sekali!!! Hanya sekali tebas Ghost Lantern King mampus!!
“Woi... Eru!!! Jurus apaan yang kau pakai? Ajib bener!!” teriakku.
“Nanti saja.. masih sisa satu!!! Aku akan menyucikan dia!!” dia berlari menuju Tecacha, dan.... “Forced Purification!!!" Eru menerobos pelindung yang di buat Ghost Lantern King. Dan sekarang, dia memeluk Tecacha.... Lalu... “Divine Heal!!!"
Nex
NB: Emmm. Putar mp3 intro pas tokoh Villain muncul. :v
Sepertinya, keributan kami memancing datangan sosok yang kami incar sesungguhnya.
Volcano Dragon muncul dengan gagah beraninya. Dia langsung menyemburkan api ke segala arah.
Adegan indah antara Eru dan Tecacha pun buyar seketika.
Tecacha sadar dari kesurupan nya. Tapi, saat dia sedang enak-enak nya berpelukan dengan Eru. Mereka terhempas oleh gelombang api dari semburan Dragon Vulcano.
Darah ku berdesir... Jantungku berdetak kencang... Kakiku gemetar hebat... Bukan karena takut, melainkan amarah... Amarah yang entah kenapa begitu mendalam... Seolah aku benar-benar dendam dengan yang namanya kadal raksasa itu....
Apa yang membuatku begitu marah kepada Naga? Dragon Distarter aku merasakan amarah. Sekarang Dragon Vulcano, amarahku tetap saja membara.
Apa? Dendam apa ini?
Pandanganku teralihkan ke Eru dan Tecacha... Mereka berdua terkapar di tanah, masih sambil berpelukan.
Jack The Catller, dia langsung menghilang begitu terkena serangan Dragon Vulcano.
Sedangkan Tante girang. Dia terengah-engah di pelukanku, karena dia aku selamatkan di detik-detik terakhir.
Terengah-engah? Lha? Tunggu. Dia tidak terkena serangan sama sekali.... Kenapa dia terengah-engah?
“Oohhh, Keyz.... Ayo bikin anak sekraaAAAANNNGGG~AAH!!!” di akhir kata-katanya, dia berteriak karena aku lempar ke tanah.
“Sialan. Bukan waktunya bercanda, Tante Tiffa.” Jawabku sambil melotot ke arah Dragon Vulcano.
Kami saling bertatap mata. Matanya liar, mulutnya senantiasa mengeluarkan api di setiap nafasnya. Tubuhnya hitam legam... Dengan api di seluruh permukaan sayapnya.
Dia jahat... Dia benar-benar liar, tidak seperti Dragon Disaster yang kerasukan Cristal Hitam. Dia.... Mengerikan....
Malam kematian... Belum usai...
Bukan... Malam kematian... Baru dimulai!!
“Aahh.. ada Lucifer..” kata naga itu. Di setiap ucapan katanya, api menari-nari di mulutnya. “Ada Gabrielle juga... Ah, kalian akhirnya bersatu juga.. hahahaha...”
“Apa maksudmu?” jawabku.
“Apa? Apa? Ada apa?” Tiffa bertanya-tanya sambil melongo. Benar, dia kan tidak bisa bahasa naga.. -_-‘
“Aahhh.. jawab lewat pikiranmu saja, nak. Supaya kamu tidak di anggap gila.”
“Siapa kau?” jawabku lewat pikiran.
“Siapa? Aku ayahmu, nak.”
“Hahaha... Namaku Keyz, bukan Lucifer. Nama ayahku Kay, bukan kamu!!”
“Ah, sudahlah... Aku lupa, kalau Lucifer sudah mati... Tapi, wajahmu benar-benar mirip dia nak. Aku jadi kangen sama dia. Lagi pula, sebentar lagi, dia akan menguasai mu lagi. Hahahaha...”
“Apa maksudmu? Menguasai? Apakah dia pernah menguasai diriku sebelumnya?”
“Kau tidak ingat nak? Is, is, is... Padahal, kamu merengek-rengek meminta kekuatan kepada dia. Hahaha...”
“Keyz!!! Jangan dengarkan dia!!” suara lain muncul di dalam kepalaku. Dari suaranya, aku mengenalnya. Dia Gabrielle.. “Keyz!!!”
“Aku dengar kok Gabby.. aku dengar... Aku tidak akan termakan kata-kata kadal goreng itu...” jawabku ke Gabby.
“Apa maksudmu? Kau menghina raja dari segala raja naga ini?” teriak Vulcano.. “Aku akan membunuhmu!!! Dan membangkitkan anakku lagi.!!”
“Kebetulan. Aku juga ingin membunuhmu!!! Alasannya??? Tidak ada. Aku hanya ingin. Itu saja, kadal!!!”
“Bangsat!!! Namaku Satan!!! Panggil aku dengan nama itu.!!!”
“Mana mau, dasar kadal goreng!!!” kali ini aku meneriakkannya secara nyata. Dan di saat itulah aku menerjang ke arah naga itu...
"Inferno Flame!!”