Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan dan rencana Aluna
Bab 35
".. Darah Daging Yang Di Benci.."
"Dewa..."".Ucap seorang wanita yang tak lain adalah Aluna.
Bima,,Nelam dan Sinta pun menatap ke arah suara.
Ternyata Aluna sudah berada di hadapan mereka.
"Aluna..".Ucap Bima.
"Surprise Dewa..aku baru tiba hari ini..".Ucap Aluna mendekati Bima dan langsung memeluk Bima.
Nelam yang melihat Aluna memeluk Bima, merasakan sesak di dadanya., hatinya terasa sakit bagaikan teriris sembilu., dengan sekuat tenaga Nelam berusaha menahan air mata yang hampir saja lolos dari sudut matanya.
"Kenapa sakit sekali rasanya..tidak dia adalah kakak ku dan wanita ini sangat cocok dengan Bima..".Batin Nelam mencoba menguatkan dan menenangkan hatinya.
Sinta yang melihat luka di mata Nelam,, merasa sangat bersalah.
"Maafkan mamah membuat kalian terluka".Batin Sinta menatap nanar Nelam.
"Tidak sopan seorang wanita main peluk pria seenaknya,,apa lagi di depan orang tuanya..".Ucap Sinta sinis.
Bima langsung melepaskan pelukan Aluna.
"Tante apa kabar..??.Aluna berkata sambil memeluk Sinta
"Sudah lama sekali kita tidak bertemu Tante ..".Ucap Aluna lagi.
"Tante baik..". Jawab Sinta sambil melepaskan pelukan Aluna.
"Syukur lah tante,,tante tambah cantik saja.."Ucap Aluna dengan tersenyum
"Ini pasti Nelam ya...".Ucap Aluna dengan tersenyum penuh kepalsuan.
"Iya...".Jawab Nelam membalas senyuman Aluna.
"Kenalkan aku Aluna..".Ucap Aluna sambil mengulurkan tangan.
"Nelam..."Ucap Aluna sambil membalas uluran tangan Nelam.
"Kamu cantik sekali.. wajah mu juga mirip sekali dengan Bima..kalian benar-benar kakak adik..".Ucap Aluna dengan penuh rasa bahagia.
Nelam hanya tersenyum simpul mendengar ucapan Aluna,, dadanya terasa sesak saat mengingat dia dan Bima adalah kakak beradik.
"Kamu jauh-jauh dari luar negeri hanya ingin bertemu dengan Bima khan??".Tanya Sinta yang tahu apa yang Nelam rasakan.
"Ayo.. Nelam kita ke kamar sekarang..mamah mau istirahat..!!".Ucap Sinta lagi sambil menatap tajam ke arah Bima dan menggandeng Nelam meninggalkan roof top garden tanpa memperdulikan kehadiran Aluna.
Tampak wajah Aluna merah padam.
"Awas kamu wanita tua,, setelah Bima menjadi milikku ,,aku menyingkirkan mu..'.Ucap Aluna dalam hati dengan seringai jahatnya.
Sedangkan Bima hanya terpaku,ingin sekali dia mengejar mamah dan adiknya.
Tapi Bima tidak mau membuat suasana yang baru saja membaik kembali menjadi rusak .
Bima tahu bagaimana sifat Aluna,,yang egois.
"Ada urusan apa kamu kembali ke Indonesia ???"tanya Bima sambil menghempaskan pantat nya di sofa.
"Kamu tidak mau mempersilahkan aku duduk dulu Wa??"tanya Aluna langsung duduk disebelah Bima.
"Dari Bandara aku langsung kesini,,apa kamu tidak menawarkan aku minum sama sekali ?aku juga lapar wa.."ucap Aluna sambil memegang lengan Bima dengan manja.
Entahlah Bima benar-benar sudah tidak merasakan getaran dengan Aluna.
Justru wajah Nelam yang terlihat jelas di pelupuk matanya.
Bima menghela napas.
"Sebentar.,.kamu mau minum apa??"tanya Bima sambil meraih ponselnya.
"Orange jus boleh Bim.."Ucap Aluna manja
"Kamu mau makan ??"tanya Bima lagi.
"Mau..tapi nanti saja wa makan bersama kamu.."Rajuk Aluna sambil menyandarkan kepalanya di pundak Dewa.
"Hari ini aku sudah makan dua kali Lun.."Jawab Bima malas.
"Kalau begitu kamu temani aku makan ya.."Jawab Aluna dengan manja sambil mengelus lengan kekar Bima dengan kepalanya yang masih berada di pundak Bima.
Aluna bahagia sekali, karena Bima tidak menolaknya,beda saat terakhir bertemu ,dan Aluna tersenyum penuh kemenangan.
Karena tidak adanya penolakan dari Bima,Aluna semakin berani untuk bertindak lebih jauh.,dia yakin Bima tidak akan menolaknya dan mau kembali kepadanya.
"Bim,.aku rindu., ternyata aku tidak bisa melupakan mu.."Ucap Aluna, tangannya yang tadi mengelus lengan Bima kini pindah ke dada bidang Bima.
"Aluna.. hubungan kita sudah berakhir.."Ucap Bima sambil mengangkat tangan Aluna dari dadanya.
Bukan Aluna namanya kalau dia menyerah.
"Kamu tidak jadi menikah,,apa kita tidak bisa memulai nya dari awal lagi Wa??"Tanya Aluna yang lebih merapatkan tubuh nya ke tubuh Bima.
Saat bibir Aluna mendekati bibir Bima.
"Maaf saya mau ambil ponsel mamah yang ketinggalan.."Ucap Nelam dengan bibir bergetar menahan pedih di hati nya,saat melihat Bima dan Aluna yang begitu dekat dan mesra.
Ketika sampai di kamar, ,Sinta baru sadar kalau ponselnya tertinggal di roof top garden,mungkin karena kesal melihat Aluna dan tidak ingin melihat Nelam terluka ,,Sinta jadi terburu-buru dan melupakan ponselnya.
Nelam menawarkan diri untuk mengambil ponsel Sinta, awalnya Sinta menolak, meminta pekerja saja yang mengambilnya ,tapi Nelam tetap kekeh kalau dia saja yang mengambilnya.
Dengan berat hati, akhirnya Sinta mengalah, walaupun dia takut Nelam terluka.
Saat tiba di sana ,dia melihat Aluna yang bersandar di pundak Bima dengan mengelus lembut lengan kekar Bima.
Aluna yang menyadari kehadiran Nelam ,,semakin berani mendekati Bima dengan mengelus dada Bima dan berusaha mencium bibir Bima.
"Maaf sudah mengganggu kalian..".Jawab Nelam sambil meraih ponsel Sinta dan hendak melangkah pergi.
"Hai..mau kemana ???Tanya Bima sambil menggenggam tangan Nelam.
Seketika Nelam tercekat dengan perlakuan Bima.., dadanya berdegup dengan kencang.
Sedangkan Aluna wajahnya langsung memerah, matanya menetap Nelam kesal.
"Kebetulan Aluna lapar,,kita temani dia makan..".Ucap Bima sambil tersenyum.
"T..tapi kita baru habis makan mas.."Jawab Nelam gugup karena kini Bima tanpa jarak dengannya.
"Dewa benar,Nelam calon adik ipar ku,temani lah aku makan sebentar ,aku kan baru tiba,anggap saja ini menyambut kedatangan ku..""".Ucap Aluna yang tiba-tiba berada di tengah-tengah Bima dan Nelam ,sambil melepaskan genggaman tangan Bima dari Nelam.,terlihat senyum licik di wajahnya.
Nelam menatap Aluna, kemudian menatap Bima.
Bima memberi isyarat memohon pada Nelam untuk menerima permintaan Aluna.
"Baik kak..saya mau.."Jawab Nelam tersenyum pada Aluna.
"Nah gtu dong calon adik ipar ku yang manis.."Ucap Aluna sambil mencolek pipi Nelam.
"Kita makan di luar saja yuk Wa..biar lebih seru.."Aluna berkata sambil menggandeng lengan Bima kembali.
"Karena kalian sudah makan, bagaimana kalau kita nonton dulu??habis makan baru dech kita makan malam ,anggap saja dinner pertama aku bersama Nelam sebagai tanda perkenalan aku dengannya.."Ucap Aluna semangat masih dengan menggandeng lengan Bima.
"Tadi katanya kamu sudah lapar????!!"Tanya Bima.
"Demi kalian aku tahan lapar nya.."Ucap Aluna tersenyum.
"Jangan kak..nanti kakak sakit.."Ucap Nelam menatap Aluna.
"Kita bisa makan cemilan dulu untuk mengganjal perut.."Ucap Aluna tersenyum dengan menatap bergantian ke arah Bima dan Nelam.
"Bagaimana kalau kita ajak mamah? kasihan sudah beberapa hari ini mamah di rumah terus.."Ucap Nelam dengan senyum yang mengembang.
Senyuman terlihat begitu indah di mata Bima membuat getaran-getaran yang menusuk dalam relung hatinya.
"Seharusnya senyum manis itu sudah menjadi milikku.."Ucap Bima dalam hati dengan penuh kesedihan.
Mendengar permintaan Nelam,raut wajah Aluna langsung berubah,bagi Aluna kehadiran Nelam saja sudah mengganggu,apa lagi ada nenek sihir.
"Apa mamah nanti tidak kecapean, soalnya aku mau ada acara shopping juga Wa..??Tanya Aluna sambil merajuk manja ke arah Bima.
"Jangan kan shopping cuma beberapa jam,, shopping satu hari satu malam juga saya masih sanggup !!"kamu pikir saya sudah tua renta hah!!!""Tiba-tiba suara Sinta muncul membuat semua mata menatap nya dengan terkejut, terutama Aluna
"Mamah.."Ucap Nelam lirih.
"Kamu hanya di suruh ambil ponsel saja lama banget,mama khawatir terjadi apa-apa sama kamu,,"Ucap Sinta lembut sambil menghampiri Nelam dan meraih ponselnya yang berada di tangan Nelam.
"Kalau saya capek,kamu tidak perlu repot-repot mengurus saya,karena ada anak saya Bima dan Nelam.."Ucap Sinta lagi sambil mengelus kepala Nelam.
"B..bukan begitu maksud saya tante.."Jawab Aluna dengan gugup.
"Tolong lepaskan tangan mu dari lengan putera saya!!!!!"Ucap Sinta dengan penuh penekanan.
"Jadi perempuan kok agresif banget,,main pegang,main peluk saja.."Ucap Sinta dengan tatapan tajam kepada Aluna.
Aluna langsung melepaskan tangan nya dari lengan Bima dengan wajah sedikit memerah menahan amarah , Bima hanya tersenyum.
Dalam hati Bima tertawa.
"Rasain kamu Aluna.."Batin Bima.
"Terus sekarang bagaimana jadi ga???"Tanya Bima menatap Aluna
"Seperti perjalanan tadi membuat aku lelah Wa,,aku mau langsung menuju hotel saja sekalian makan di sana.."Jawab Aluna dengan wajah kesal.
"Kamu yakin...??-.Tanya Bima lagi dengan pura-pura serius, padahal hati nya senang sekali karena tidak perlu menghabiskan waktu nya bersama Aluna walaupun Nelam akan ikut bersama mereka.
Aluna mengangguk menatap Bima sambil memaksakan senyum nya.
"Padahal tadi saya mau traktir belanja kamu Aluna.karena hari ini saya sedang bahagia ."Ucap Sinta sambil tersenyum sinis ke arah Aluna
"Oo..iya.. Lain kali saja tante.."Jawab Aluna sambil menatap Sinta dan membalas senyum sinis nya.
"Kalau begitu,aku pamit dulu Wa.."Ucap Aluna Lo lagi.
"Aku akan menyuruh supir untuk mengantar mu.."Ucap Bima.
"Kenapa bukan kamu saja yang mengantar aku Wa?Tanya Aluna.
"Putera saya sedang banyak pekerjaan,kamu bukan siapa-siapa, jadi jangan coba mengatur kehidupan putera saya..!!"Ucap Sinta dengan menatap tajam Aluna.
Aluna menelan ludahnya,,wajahnya semakin merah menahan kemarahannya terhadap sikap Sinta.
"Aku antar kamu sampai depan.."Ucap Bima dengan suara pelan,agar suasana tidak semakin tegang.
"Mah..Nelam..Bima mau antar Aluna dulu.."Ucap Bima ke arah Sinta dan Nelam.
Sinta tidak menjawab tapi tatapannya tetap tajam ke arah Aluna.
"Iya mas..hati hati kak Aluna.."Jawab Nelam sopan sambil mengangguk dan tersenyum ke arah Aluna.
"Terimakasih Nelam ,,saya pamit dulu tante.."Ucap Aluna dengan senyum di paksakan.
Bima dan Aluna pun berlalu dari hadapan Sinta dan Nelam.
Sepeninggal Aluna dan Bima.
"Dasar wanita murahan hanya bisa merusak suasana saja.."Ucap Sinta dengan kesal.
"Sudah mah..nanti mamah sakit.."Ucap Nelam sambil mengelus pundak Sinta lembut.
"Kak Aluna cantik banget ya mah,,cocok sama mas Bima.."Ucap Nelam lirih sambil menahan sakit di hatinya.
"Kenapa sakit sekali hati ini melihat mereka berdua.."Batin Nelam
Sinta menatap nanar Nelam..,jauh di lubuk hatinya yang paling dalam,dia tidak tega memisahkan mereka berdua,,tapi dia juga tidak berani mengungkapkan suatu kebenaran yang selama ini di pendam nya.
Sinta membawa tubuh Nelam ke dalam pelukannya ,,dielusnya lembut punggung Nelam..
Nelam pun mulai terisak di pelukan Sinta.
"Mamah tahu,pasti berat buat kamu..,tapi kamu harus ikhlas,,mamah juga yakin kalau Bima pasti merasakan hal yang sama.."Ucap Sinta sambil terus memeluk Nelam.
"Iya mah,,Nelam akan belajar ikhlas"Ucap Nelam sambil melepaskan pelukan nya pada Sinta.
"Jangan sedih lagi,,lebih baik kita pergi ke salon langganan mamah,,kita Spa dan manjain diri di sana..biar kita tambah cantik.."Ucap Sinta tersenyum menggoda dan menghapus air mata Nelam.
"Iya mah.."Jawab Nelam dengan tersenyum dan mata berbinar bahagia.
"Ayo..kita siap-siap.."Ucap Sinta sambil menggandeng tangan Nelam.
Mereka pun pergi meninggalkan Roof top garden untuk mempersiapkan diri.
Sementara itu Aluna dan Bima sudah berada di teras rumah.
Bima segera menyuruh supir nya untuk mengantar Aluna.
"Dari dulu kenapa mamah mu tidak pernah menyukaiku Wa..!!""Ucap Aluna dengan suara penuh penekanan dan tatapan mata penuh kekecewaan.
"Maaf Aluna,,aku tidak ingin membahas masalah ini.."Jawab Bima dengan malas.
"Tapi Wa...!!"Belum selesai Aluna berkata Bima langsung memotong ucapan Aluna.
"Supir ku sudah datang,, naiklah.."Ucap Bima datar saat mobil Ferrari hitam di depan mereka tiba.
Tampak pak supir turun dan langsung membukakan pintu untuk Aluna.
Dengan langkah kesal Aluna pun melangkah kan kaki nya masuk ke dalam mobil yang pintu nya sudah di buka kan sang supir.
"Aku pasti mendapatkan cinta mu lagi Bima.."Gumam Aluna pelan.
Kemudian Aluna mengambil ponselnya dan mengetik pesan kepada seseorang.
( Aku sudah sampai di Jakarta,,aku menginap di hotel CC..,temui aku di sana,,).
Pesan pun langsung terkirim.
( Oke,, sekarang aku kesana..).
Jawaban dari pesan di seberang.
Aluna pun menutup ponselnya sambil tersenyum licik.
********************************
Siapa yang akan menemui Aluna di hotel???
Kepo... ikuti terus setiap cerita nya.
Vote..like dan komen.
Terimakasih
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak