NovelToon NovelToon
Madu Untuk Ibu Mertuaku

Madu Untuk Ibu Mertuaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"

Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?

Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.

Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ONS WITH PRIA ASING

Brugh...

Pria itu merebahkan tubuh Vanni di atas ranjang empuk hotel bintang lima yang ia pesan. Ia mengukung tubuh Vanni di bawah tubuhnya. Vanni yang mulai kehilangan kesadarannya bukannya tenang malah bergerak aktif layaknya cacing kepanasan.

" Shhhh." Desis pria itu saat tanpa sengaja kaki Vanni mengenai bagian tubuh terpentingnya.

Vanni membuka mata menatap pria itu dengan intens, ia mengelus pipi pria itu dengan lembut.

" Kamu sangat tampan, aku harap kita bisa memiliki anak laki laki biar dia tampan seperti kamu. Ayo kita lakukan sekarang!" Ajak Vanni tanpa malu.

Pria itu tidak melakukan pergerakan membuat Vanni sedikit emosional. Bukan apa apa, pria itu hanya bingung mau memperlakukan Vanni bagaimana. Bisa saja ia langsung menyerang Vanni begitu saja, namun ia khawatir Vanni akan menyesali semuanya setelah ia tersadar nanti. Dan ia tidak mau sampai Vanni membencinya karena baginya, wanita seperti Vanni harus di jaga kehormatannya.

Vanni mengangkat kepala hingga membuat wajah mereka sangat dekat. Tanpa ragu Vanni menempelkan bibirnya pada bibir pria itu lalu mencecapnya dengan penuh semangat. Tindakan Vanni menang tidak di benarkan karena bagaimana pun ia telah mengkhianati suaminya. Namun ia tidak mau banyak berpikir. Pernikahan Andreas dan Luna benar benar telah menghancurkan hidupnya. Kalau Andreas saja bisa bersenang senang dengan istri barunya, kenapa Vanni tidak? Meskipun mereka tidak terikat hubungan yang halal, tapi Vanni happy menjalaninya.

Pria itu mencoba menghentikan kegiatan Vanni yang bermain main di bibirnya, ia menangkup wajah Vanni lalu menatapnya.

" Dengarkan! Aku bukan suamimu. Kau akan menyesal jika melakukan ini denganku." Ucap pria itu berusaha menyadarkan Vanni.

" Aku tidak pernah menyesali perbuatanku. Dan aku tidak butuh suami gila seperti suamiku itu. Dia plin plan, ucapannya tidak bisa di percaya. Aku membencinya, aku ingin melupakannya dan membuabgnya jauh jauh dari hidupku. Point terpentingnya adalah aku ingin menghabiskan malam bersamamu." Vanni kembali menyerang bibir pria itu. Pria yang tidak ia kenal sama sekali, namun hatinya begitu yakin jika pria itu pilihan yang tepat untuk memberikan segenap tubuhnya kepada pria itu.

Entah siapa yang salah, dan entah siapa yang memulai kini keduanya menyatu dalam hangatnya balutan selimut. Keringat menetes mengiringi kegiatan panas mereka, bahkan dinginnya AC tidak mampu menyurutkan semangat mereka. Tidak ada batasan, semuanya melebur menjadi satu malam ini. Entah mengapa Vanni begitu terbuai di bawah kukungan pria yang bukan suaminya. Bahkan suara desahannya memenuhi ruangan kamar yang sekarang gelap gulita. Kamar ini akan menjadi saksi bisu perbuatan mereka yang sayangnya terasa indah meskipun terbalut dosa.

Satu jam pun telah berlalu, tubuh pria itu tumbang di samping Vanni.

Cup..

Pria itu mencium kening Vanni. " Terima kasih untuk malam ini." Ucapnya.

" Hmm." Tanpa sadar Vanni memeluk tubuhnya. Kini keduanya terlelap mengejar mimpi dalam hangatnya dekapan rindu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sinar matahari masuk ke dalam kamar yang Vanni tempati melalui celah celah korden.Vanni merasa terganggu, ia mengerjapkan matanya.

Deg...

Jantung Vanni berdebar kencang saat ia menyadari bahwa dirinya berada di tempat asing dan bukan di kamarnya.

" Dimana aku?" Ia mencoba mengingat kejadian semalam dan...

" Ah bodoh sekali kau Vanni." Monolog Vanni sambil memukul kepalanya sendiri. Meskipun ia mabuk, namun beberapa potongan puzzle masih ia ingat.

" Kau merelakan tubuhmu untuk pria itu. Dimana pria itu? Apa pria itu kabur?" Vanni mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan sampai seorang pria tampan keluar dari kamar mandi.

" Pagi nona Vanniya Savera Azkara."

Deg...

" Kau tahu namaku?" Tanya Vanni mengerutkan keningnya. Padahal selama ini ia telah menyimpan rapat identitas keluarganya. Namun kenapa pria itu mengenalnya?

" Siapa yang tidak mengenal keluarga Azkara hmm?" Bukannya menjawab pria itu malah balik bertanya. " Keluarga terkaya di negara ini yang memiliki bisnis properti dan restoran di berbagai mancanegara." Imbuhnya.

" Darimana kamu tahu aku bermarga Azkara?" Tanya Vanni lagi.

" Rupanya kamu tidak tahu kalau aku salah satu kerabat jauhmu." Vanni menatap pria itu dengan intens.

" Siapa namamu?" Tanya Vanni lagi.

" Kau tidak tahu?"

" Tidak." Sahut Vanni.

" Pantas saja." Gumamnya.

" Pantas apanya?" Tanya Vanni lagi.

" Ah tidak, lupakan saja! Namaku Oktama, kau bisa panggil Tama." Sahutnya.

Pria bernama Oktama itu menatap Vanni sambil tersenyum, " Kau tidak mengenalku tapi kau berani menolakku. Dasar gadis nakal!Mungkin ini yang di namakan takdir, kita bertemu di saat yang tepat. Dan aku tidak akan melepaskan kamu lagi."

" Oke om Tama, lupakan kejadian semalam! Anggap saja tidak terjadi apa apa di antara kita."

Tentu saja ucapan Vanni membuat Tama melongo. Sudah di panggil om, masih di suruh melupakan kejadian semalam. Kejadian yang tidak akan mungkin Tama lupakan seumur hidupnya.

" Bagimana bisa kau memintaku untuk melupakan kejadian semalam? Kau sudah merenggut keperjakaanku dan kau mau lari dari tanggung jawab." Ujar Tama tak terima.

Vanni kembali melongo mendengar ucapan Tama. " Om masih perjaka?"

" Tentu saja, apa kau pikir aku gigolo yang memanjakan setiap wanita yang butuh belaianku?"

Dengan polosnya Vanni menganggukkan kepala. Hal ini membuat Tama merasa gemas dan ingin mencubit pipi Vanni.

" Kau sendiri bagaimana? Apa kau juga ingin menjajakan tubuhmu kepada para pria hidung belang?" Tama menatap tubuh Vanni yang masih terbungkus selimut. Vanni langsung mengeratkan selimutnya lalu menggelengkan kepala.

" Seberat apapun masalahmu dengan suamimu, jangan pernah mencari laki laki sembarangan. Beruntung kau bertemu denganku, kalau kau bertemu dengan pria hidung belang kau akan di rugikan."

Mendengar kata suami membuat Vanni tersadar jika ia harus pulang saat ini. Mungkin suaminya sudah menunggu di rumah atau malah tidak peduli karena sudah ada istri baru.

Mendadak wajah Vanni menjadi sedih, Tama dapat menangkap kesedihan itu. Ia duduk di tepi ranjang menatap Vanni. Ia merapikan anak rambut yang menutupi wajah Vanni.

" Mandilah! Setelah ini aku akan mengantarmu pulang. Atau kau mau ke suatu tempat dulu? Misal mencari makan mungkin." Tanya Tama.

" Aku mau pulang ke rumah." Sahut Vanni.

" Ke rumah suamimu atau ke rumah keluarga Azkara?" Tanya Tama lagi.

" Ke rumah papa." Sahut Vanni.

" Baiklah, aku akan mengantarmu ke sana. Sekarang bersiaplah! Aku sudah menyiapkan baju untukmu di wastafel." Ujar Tama.

Vanni menatap Tama, " Emang kamu tahu ukuran bajuku?" Tanya Vanni.

" Setiap jengkal tubuhmu sudah aku ingat sayang, jadi sangat mudah untukku memilih ukuran baju yang pas untukmu."

Blush..

Pipi Vanni berubah merah semerah tomat. Ia membelitkan selimut ke tubuhnya lalu pergi ke kamar mandi. Tama menatapnya sambil tersenyum.

Setelah selesai bersiap, mereka menuju ke kediaman keluarga Azkara menggunakan mobil Tama. Di dalam perjalanan, Vanni nampak merenung memikirkan suaminya. Bohong jika dia tidak peduli lagi pada suaminya, pada kenyataannya ia terus menatap ponselnya berharap Andreas meneleponnya dan menanyakan keberadaan atau pun keadaannya. Namun pada kenyataannya, harapan tinggal harapan saja.

Tiga puluh menit mereka sampai di sebuah mansion mewah yang memiliki halaman luas. Untuk masuk ke dalam mereka harus menjalani pemeriksaan ketat, namun tidak untuk Vanni. Penjaga langsung membukakan pintu gerbang dan pintu mobil saat mobil Tama berhenti tepat di depan pintu.

" Selamat datang nona muda." Sapa empat pengawal yang berjaga di depan pintu.

" Pagi." Sahut Vanni.

Vanni masuk ke dalam di ikuti Tama di sebelahnya. Vanni sengaja mengajak Tama bertemu orang tuanya karena Tama mengatakan dia kerabat jauh keluarganya. Kedatangan mereka di sambut oleh beberapa pelayan.

" Pagi nona muda, tuan dan nyonya ada di ruang makan." Ucap pelayan wanita bernama bi Sumi. Pelayan yang melayani seluruh kebutuhan Vanni saat ia tinggal di sini.

" Pagi bi, aku langsung ke sana." Sahut Vanni berjalan menuju ruang makan.

Sampai di sana Vanni segera menghampiri kedua orang tuanya.

" Pagi mam, pagi dad." Vanni memeluk kedua orang tuanya bergantian. Tak lupa ia pun menciumi pipi mereka dengan penuh kasih sayang.

" Rupanya anak daddy ingat pulang." Sindir tuan Azka.

" He he." Vanni hanya nyengir saja. Ia duduk di depan ibunya.

Vanni menoleh ke belakang dimana Tama berdiri di samping pintu.

" Sini om duduk!"

Kedua orang tua Vanni menatap ke arah pandang Vanni.

" Lhoh ada nak Tama, silahkan duduk nak! Maaf tante tidak melihatmu karena saking fokusnya sama Vanni. Dia sudah lama tidak pulang ke rumah." Ucap nyonya Hanniya atau yang sering di sapa Hanni.

" Iya iya sini nak Tama, kita sarapan bersama. Sudah lama kamu tidak datang kemari. Tak di sangka giliran datang, kamu bersama Vanniya." Timpal tuan Azka.

Vanni terkejut kedua orang tuanya mengenal Tama. Tama duduk di sebalah Vanni.

" Kalian kenal dengan om Tama?" Tanya Vanni menatap orang tuanya bergantian.

" Kok panggil om sih Van, panggil mas atau kakak. Umur nak Tama sama dengan suamimu lho." Ujar nyonya Hanni.

" Suka suka aku donk mom, orang aku maunya panggil om." Sahut Vanni. " Kalian belum menjawab pertanyaanku, darimana kalian kenal om Tama?" Tanya Vanni lagi.

" Kamu ingat kalau kamu pernah daddy jodohkan dengan seorang anak kerabat daddy?" Tanya tuan Azka.

" Iya." Vanni menganggukkan kepala.

" Tama lah pria itu."

" What!!!!" Mata Vanni membulat sempurna, ia menatap Tama dengan tatapan tajam.

" Itu sebabnya kamu langsung mengenaliku sebagai putri keluarga Azkara." Ucap Vanni.

" Iya, begitu aku melihatmu aku langsung mengenalimu. Itu sebabnya aku langsung membawamu ke..."

Bibir Tama langsung di bekap oleh tangan Vanni. Hal ini membuat kedua orang tua Vanni bingung.

" Ada apa dengan kalian berdua? Dan kalian bertemu dimana?" Selidik tuan Azka.

" Saat mau ke sini mobilku mogok, dan dia memberi tumpangan padaku dad." Dusta Vanni.

" Benar begitu Tam?" Tanya tuan Azka menatap Tama.

" Iya om, karena aku tahu dia anak om makanya aku menolongnya." Sahut Tama ikut berdusta.

" Ya sudah sekarang ayo kita makan! Om perlu ngobrol banyak denganmu." Ujar tuan Azka.

" Terima kasih om." Sahut Tama.

Mereka semua makan dengan khidmat. Selesai makan, tuan Azka mengajak Tama ke ruang kerjanya sedangkan Vanni pergi ke kamarnya.

Di ruang kerja, Tama dan tuan Azka duduk di sofa saling berhadapan.

" Apa kamu sudah tahu tentang pernikahan suami Vanni?" Tanya tuan Azka menatap Tama.

" Sudah, itu sebabnya aku memantau pergerakan Vanniya om. Semalam dia pergi ke club, dan..." Tama menggantung ucapannya karena tidak berani meneruskan kata katanya.

" Dan kamu membawanya ke hotel." Sambung tuan Azka membuat Tama terkejut.

" Maaf om." Sudah dapat di pastikan jika tuan Azka menyuruh salah satu anak buahnya untuk mengikuti mereka berdua.

" Apa yang terjadi setelah itu?" Tanya tuan Azka.

" Kalau aku jujur, apa om tidak marah?"

" Tidak, om tahu kamu tidak akan bertindak tanpa alasan." Sahut tuan Azka.

" Kami melakukan hal yang tidak sepantasnya kami lakukan om. Sekali lagi maafkan aku!" Ucap Tama.

" Pantas atau tidak om tidak peduli. Jika usahamu membuahkan hasil, om akan merasa senang. Setidaknya Vanni terbukti bisa hamil dan tidak mandul." Sahut tuan Azka. " Jika bukan karena Vanni melarang om untuk ikut campur pernikahannya, sudah om hancurkan keluarga Andreas sejak lama. Apalagi mulut ibunya yang pedas melebihi cabe satu ton itu, om pengin menampar dan meremas bibir kotornya itu." Imbuh tuan Azka.

Ya, tuan Azka sudah mengetahui semuanya. Bahkan ia sengaja menempatkan Tama untuk memantau kondisi Vanni. Dulu tuan Azka menentang pernikahan Vanni dan Andreas karena ia lebih menginginkan Vanni menikah dengan Tama, namun Vanni terus berusaha meluluhkan hatinya hingga ia menyetujui pernikahan itu dan harus menyamar sebagai wali hakim untuk menjadi wali nikah Vanni. Pada dasarnya keluarga Andreas bersih dari catatan hukum. Dan selama ini mereka nampak bahagia meskipun Vanni sering mendapat hinaan dari sang ibu mertua.

" Setelah ini apa yang harus kita lakukan om?" Tanya Tama.

" Cukup melihat pergerakan Vanni saja, karena om yakin dia tidak akan tinggal diam. Dia pasti sedang merencanakan sesuatu untuk membalas perbuatan mereka." Sahut tuan Azka yang tahu bagaimana sifat asli putrinya.

" Baik om kalau begitu. Tapi ijinkan aku membantu Vanni kalau dia sudah tersudutkan." Ujar Tama.

" Tentu saja, setelah Vanni menghancurkan mereka kau bisa menghancurkan karir Andreas juga. Bukan lah Andreas bekerja di perusahaanmu." Ujar tuan Azka.

" Iya om." Sahut Tama.

Mereka lanjut berbincang sedangkan dia tempat lain, tepatnya di halaman belakang, Vanni sedang duduk bersama dengan tantenya. Ia sengaja mengundang tantenya ke rumah karena ada sesuatu yang ingin dia bicarakan. Tante Hana, adik kandung dari ayahnya yang umurnya tidak jauh darinya. Yaitu tiga puluh tahun, namun sampai sekarang ia belum berniat untuk menikah. Akibat trauma di tinggal menikah oleh kekasihnya, sampai sekarang ia tidak mau berhubungan dengan yang namanya kaum laki laki.

" Apa yang membuat keponakan tante yang tidak pernah pulang ke rumah ini tiba tiba mengundang tante ke sini hmm? Pasti butuh bantuan tante nih." Goda nyonya Hana. Ya, karena biasanya Vanni akan meminta bantuan nyonya Hana jika ia dalam masalah.

" Ada misi buat tante." Sahut Vanni.

" Misi? Misi apa itu?" Tanya nyonya Hana penasaran.

" Menggoda suami orang."

" Apa?????"

TBC....

Nah loh udah mulai nyusun rencana nih.. kira2 berhasil g ya..

Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya... Miss u all...

1
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Thor jgn sampai Vanni celaka apalagi sdg hamil besar bahkan mau melahirkan lagi, semoga Vanni dan bayinya sehat .
VANESHA ANDRIANI: semoga ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ma Em
Akibat nyonya Ratna terobsesi ingin punya cucu akibatnya hancur semuanya , suami diambil orang dan menantu juga sama diambil orang sekarang tinggal penyesalan nyonya Ratna.
VANESHA ANDRIANI: iya bener sekarang jadi g punya siapa siapa.. makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak
VANESHA ANDRIANI: hari ini libur ya banyak acara..
total 2 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap kaka makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap nanti malam ya makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... author up jam 8 malam ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: oke siap.. makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!