David seorang CEO menginginkan keturunan untuk mewariskan seluruh kekayaan tapi karena berwajah cacat dan lumpuh tidak ada satupun yang mau menikah dengannya sehingga David membeli seorang gadis yang di jual oleh ayah tiri gadis tersebut.
Setelah pernikahan David dengan gadis tersebut hidup David berubah dirinya bisa berjalan dengan normal dan wajahnya kembali seperti semula bahkan semakin bertambah tampan.
Akankah cinta semakin berrumbuh seiringnya waktu atau David menceraikan istrinya sesuai surat perjanjian dan menikaho gadis lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kena Hukuman
" Tidak akan." Ucap wanita itu sambil berusaha melepaskan tangan Karen.
" Baiklah." Ucap Karen sambil menekan tangan kanan wanita itu dengan kencang
" Sakit, lepaskan!!" Teriak wanita itu.
" Aku bilang tidak ya tidak kecuali kamu bersihkan." Ucap Karen
" Baiklah." Jawab wanita itu singkat karena tangan kanannya sangat sakit.
Karen pun melepaskan tangannya sambil mendorong wanita itu.
bruk
Tubuh wanita itu langsung terjatuh dan mengenai makanan yang tadi berhamburan keluar dari paper bag dan mengotori lantai.
" Bersihkan." Perintah Karen
" Tidak akan." Jawab wanita itu sambil berdiri dan membersihkan makanan yang menempel di pakaiannya.
Karen hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian Karen mengangkat telepon yang berada di meja tuan muda David kemudian menekan tombol angka dua. Setelah selesai menekan tombol dua Karen berbicara sebentar agar asisten Han datang ke ruangannya. Setelah selesai mengobrol dengan asisten Han Karen menutup teleponnya.
" Bersihkan." Perintah Karen lagi mengulangi perkataannya.
" Tidak akan, walau nyonya menghubungi asisten Han saya tidak takut sedikitpun." Ucap wanita itu dengan nada santai sambil membalikkan badannya.
" Tunggu saja pembalasanku." Ancam wanita itu sambil melangkahkan kakinya hendak keluar dari ruangan CEO.
duak
bruk
Karen menendang tubuh wanita itu hingga terjatuh lagi. Karen meringis kesakitan karena perutnya terasa perih tapi ditahannya.
" Bersihkan tidak!!!" Bentak Karen
" Baik." Jawab wanita itu sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat menahan emosi.
" Bagus aku paling benci makanan yang di buang sedangkan banyak orang yang kelaparan yang tidak bisa makan." Ucap Karen
tok
tok
tok
" Masuk." Jawab Karen
ceklek
Asisten Han membuka pintu ruangan CEO.
" Ada apa nyo..." Ucapan asisten Han tiba - tiba terputus.
Asisten Han tidak melanjutkan perkataannya karena matanya membulat sempurna melihat anak buahnya sedang memunguti makanan yang sedang jatuh di lantai.
" Ada apa nyonya?" tanya asisten Han
" Wanita ini sengaja menjatuhkan makanan dan aku paling benci melihat orang yang tidak menghargai makanan karena masih banyak orang yang kelaparan dan tidak bisa makan." Ucap Karen sambil menatap tajam ke arah wanita itu.
Asisten Han menatap kesal anak buahnya padahal sudah diperingatkan tapi masih berulah. Tidak berapa lama ponselnya berdering asisten Han mengambil ponselnya di saku jasnya dan melihat siapa yang menghubungi dirinya setelah tahu asisten Han menggeser tombol berwarna hijau dan menempelkan ponselnya ke telinganya. Setelah dua menit bercakap asisten Han menyimpan kembali ponselnya.
" Kamu ke ruanganku." Perintah asisten Han sambil menunjuk wanita yang sedang duduk di lantai.
" Maaf nyonya nanti nanti office girl akan datang membersihkan lantainya." Ucap asisten Han.
" Ok. Oh ya kak ini lima dokumen sudah selesai." Ucap Karen sambil membalikkan badannya dan berjalan ke arah meja untuk mengambil lima dokumen itu dan menyerahkan lima dokumen tersebut ke asisten Han.
" Baik nyonya, saya akan mengeceknya. Soal makanan nanti saya pesan lagi." Ucap asisten Han sambil menerima lima dokumen tersebut.
" Ok. Terima kasih kak Han." Jawab Karen sambil melanjutkan langkahnya menuju ke arah kursi kebesaran milik suaminya.
" Sama - sama nyonya." Jawab asisten Han.
Asisten Han keluar dari ruangan milik tuan muda David dengan di ikuti oleh anak buahnya. Wanita itu menatap Karen dengan tatapan tajam seakan - akan ingin menerkamnya bulat-bulat. Karen yang tidak mau kalah ikut menatap tajam ke arah wanita itu.
Tanpa sepengetahuan mereka tuan muda David masih setia melihat Karen melalui rekaman cctv di laptopnya.
" Pffftttt.... hahahaha.... Karen kamu sungguh menggemaskan... matamu menatap tajam ke wanita itu membuatku selalu tertawa." Ucap tuan muda David sambil tertawa.
" Haish... sampai lupa makan, aku makan dulu." Ucap tuan muda David.
Tuan muda David menghubungi kepala pelayan untuk menyiapkan makanan untuknya.
xxxxxxx
Tidak berapa lama makanan datang dan kali ini yang mengantar makanan office girl dan Karen makan dengan lahap karena dirinya sangat lapar. Selesai makan dan minum Karen kembali mengerjakan lima dokumen yang belum dikerjakan tanpa memperdulikan perutnya yang terasa mulai perih.
" Akhh... akhirnya selesai juga, kok aku ngantuk ya? sepertinya enak kalau ngopi." Ucap Karen
Karen berdiri dan berjalan keluar dari ruangan kerja milik suaminya dan berjalan ke arah pantry untuk membuat kopi. Karen melihat empat wanita menatapnya dengan sinis tapi Karen tidak memperdulikannya.
" Cih... simpanan bos yang tidak punya rasa malu." Ucap wanita pertama sambil menatap sinis.
" Dasar tidak malu." Ucap ke tiga temannya serempak.
" Nona - nona bicara dengan siapa?" Tanya Karen
" Siapa lagi kalau bukan dengan wanita murahan seperti dirimu." Hina wanita pertama.
plak
Karen menampar wanita itu sambil menatap tajam ke arah wanita pertama.
" Si*l berani sekali menamparku!!" Bentak wanita pertama dan bersiap untuk membalasnya.
Tapi tangan Karen lebih cepat dan menahan tangan wanita itu dan melintirnya.
" Lepaskan tanganku wanita murahan." Bentak wanita pertama
" Kita pukul saja wanita murahan ini." Ucap wanita ke dua
" Ayo." Ucap wanita ke tiga dan ke empat serempak
Karen mendorong tubuh wanita pertama dan menabrak wanita ke dua dan ke tiga. Wanita ke empat sangat marah dan memukul Karen. Karen yang bisa bela diri berusaha menghindar dan memukul balik.
bugh
duag
brugh
Karen berhasil memukul dan menendang wanita ke empat tapi tiba - tiba kepalanya terasa sangat pusing dan perutnya semakin bertambah perih.
bruk
Karen berusaha untuk tersadar tapi semakin di tahan membuat rasa sakitnya semakin tersiksa dan Karen langsung tidak sadarkan diri.
" Kok dia pingsan." Ucap wanita pertama
" Tidak perduli, ayo kita pukul saja." Ucap wanita ke dua
" Ok." Jawab ke tiga wanita itu.
Ke empat wanita itu tanpa punya rasa iba sedikitpun memukul tubuh Karen hingga kepala, mulut dan hidung Karen mengeluarkan darah segar.
" Berhenti!!!" Teriak asisten Han tiba - tiba datang bersama lima bodyguard.
Ke empat wanita itu langsung berhenti memukul Karen. Asisten Han langsung memerintahkan empat bodyguardnya untuk menangkap ke empat wanita itu dan di bawa ke markas milik tuan muda David.
Selesai memberikan perintah asisten Han mengangkat tubuh Karen dan berjalan keluar menuju ke arah pintu lift dengan diikuti oleh bodyguardnya.
Asisten Han duduk di belakang kursi pengemudi dan meletakkan kepala Karen di pahanya sambil mengelap darah yang keluar dari kepala, mulut dan hidung Karen sedangkan bodyguard yang merangkap sopir duduk di kursi pengemudi dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Singkat cerita kini mereka sudah sampai di rumah sakit. Asisten Han dan bodyguardnya duduk menunggu di ruangan igd dengan hati was - was karena tadi tuan muda David memarahi dirinya karena lalai menjaga Karen.
" Aku pasti kena hukuman dari tuan muda." Ucap asisten Han
" Kemungkinan saya dan ke tiga temanku juga kena hukuman karena lalai menjaga nyonya Karen." Ucap bodyguard itu.
MN yg benar ...dokter sekretaris atau dua duanya
ibunya yg ngga beres