NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Beda Usia / CEO / Romantis / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istriku Cemburu

Di kamar yang besar, terlihat sepasang suami istri yang sedang berbincang serius. Suaminya terlihat mengangguk, sedangkan sang istri tak berhenti berbicara seolah sedang kesal.

"Jadi istri kesal karena makrab ditunda?" Tanya Fabian yang melihat istrinya cemberut.

"Iya, padahal kan aku sudah semangat mau tidur di villa sama teman-teman. Tapi malah gak jadi sekarang."

"Semangat banget buat ninggalin suami," ucap Bian dengan wajah sedihnya. Naifa melihat suaminya dengan tatapan aneh.

"Manja banget deh om satu ini."

"Ya gimana, takutnya gak bisa tidur nanti kalau istri ga di rumah. Tapi Alhamdulillah kalau di tunda, jadinya saya bisa tidur nyenyak sambil peluk istriku yang cantik ini."

Naifa merasa sesak karena pelukan Fabian yang begitu kencang, dan merasa geli juga karena gombalannya.

"Ihh, aku gak bisa nafas Kak Bian. Jangan gombal terus juga, geli dengernya." Ucap Naifa sambil menghempaskan tangan suaminya.

Bian tersenyum mendengar celotehan sang istri, setelah salah paham yang terjadi minggu lalu. Kini mereka terlihat akur, Fabian pun mulai tidur sekamar kembali dan berusaha tak mengulangi kesalahannya seperti kemarin.

"Pokoknya aku harus bisa mengontrol diriku, Naifa sudah ceria kembali. Aku tak boleh membuatnya trauma lagi," gumam pria itu dalam hati. Sementara Naifa menatap dalam suaminya yang terlihat melamun.

"Kak Bian kenapa ih, jangan melamun deh takut kesambet," ucap Naifa frontal. Sementara Fabian mencubit gemas pipi sang istri.

"Jangan bicara yang tidak-tidak, nanti ada yang khodam nya keluar."

Naifa mulai merinding mendengar perkataan suaminya, karena dia tak suka dengan hal-hal ghaib seperti itu.

"Kak Bian jangan nakut-nakutin deh, aku kan penakut orangnya. Aku mau bobo aja deh."

Gadis itu segera merebahkan tubuhnya di kasurnya yang nyaman. Berpura-pura menutup matanya dan menunggu sang suami memeluknya. Namun, semuanya tak sesuai ekspektasi. Bian ternyata berbalik memunggunginya, sungguh terluka bathin Naifa melihat suaminya seperti itu.

"Padahal kan baru tidur bareng lagi, bisa-bisanya Kak Bian malah cuekin aku kaya gini."

Naifa merasa kesal, walaupun seminggu kemarin dia tidur sendiri. Nyatanya sebelum ini mereka selalu tidur saling berpelukan. Bahkan lebih dari itu.

"Apa jangan-jangan Kak Bian bosen sama aku?"

Pertanyaan itu tertanam di pikirannya, membuatnya tertidur dalam keadaan bertanya-tanya. Padahal beberapa detik sebelumnya mereka sempat bercanda bersama.

Pagi hari nampak indah ketika cahaya matahari masuk ke sela jendela. Naifa terlihat sibuk memasak sarapan untuk dirinya dan sang suami. Dia merasa pede dengan masakannya karena sempat les bersama chef, di TV.

"Wangi banget, masak apa nih?"

Bian yang sudah siap dengan setelan jasnya menghampiri sang istri yang sudah mempersiapkan sarapannya di meja makan. Naifa begitu yakin dengan masakannya membuat Bian semangat menyantapnya.

"Hmm, enak." Ucap Bian dengan lahap memakan masakan sang istri. Naifa pun semangat ingin menyantap masakannya. Saat sendok sudah hampir masuk ke mulutnya, Bian segera mengambil makanan jatah sang istri.

"Perut saya kayanya masih lapar, istri nanti saya yang buat sarapannya."

Naifa merasa aneh dengan sikap suaminya, dengan cepat dia menyendok nasi goreng itu.

"Asin ih, kok Kak Bian bisa ngabisin itu sih. Sini buang aja," Naifa segera menarik piringnya dan membuang nasi goreng buatannya.

Entah kenapa Naifa tiba-tiba menangis, merasa gagal dirinya menjadi istri yang baik karena memasak seporsi nasi goreng pun seperti membuat ikan asin.

"Sayang, jangan nangis dong. Saya juga gak apa-apa, nanti juga kamu bakal pintar masak setara chef terkenal. Saya akan ajari kamu."

Perkataan Bian justru membuat tangisan Naifa semakin kencang. Bukan hanya karena masakannya yang tidak enak, tapi mengingat semalam dia tidak di peluk oleh sang suami menambah sakit dalam hatinya.

"Aku mau di peluk sama Kak Bian," begitulah kalimat yang keluar dari mulut istri cantiknya yang membuatnya segera memeluk Naifa dengan penuh kasih sayang.

***

"Main yuk, cuma satu matkul ini. Bete kalau langsung pulang," ajak Hanni yang sedang merapikan bukunya. Sementara Naifa sibuk membalas pesan dari suaminya.

"Aku kayanya gak bisa, soalnya... " Naifa bingung memberi alasan. Karena dia di ajak sang suami makan siang bersama.

"Umi sama abi nyuruh aku buat langsung pulang."

Hanni pun menganggukan kepalanya, gadis manis itu memang sangat polos namun setia kawan. Minus genit sama cowok-cowok tampan.

Mereka berdua pun keluar dari area kampus, Selly dan Citra yang berbeda prodi sudah menunggu di taman depan kampus. Juga Bian, yang sudah menunggu istrinya sedang berdiri depan mobil Mercy yang dia ambil di rumah papanya. Hanni terkejut melihat kakak sepupu Naifa yang semakin tampan dengan mobil barunya.

"Hai calon suami, mau jemput adik ipar aku yah," ucap Hanni dengan gaya imutnya. Selly dan Citra yang melihat dari jauh pun mendekat karena penasaran pada pria tampan yang di ajak bicara oleh temannya itu.

"Han, kok kamu kenal sama pria ganteng ini?" Tanya Selly yang iri sekaligus penasaran.

"Dia ini kakak sepupu adik ipar saya, nih adik iparnya." Ucap Hanni sambil menyenggol Naifa. Selly dan Citra pun berebut untuk berkenalan dengan Fabian, membuat Naifa tak nyaman melihatnya.

"Wah, Kak Bian laku keras yah." Ucap Naifa menahan kekesalannya.

"Kamu lagi, kenapa gak bilang punya harta karun seperti Kak Fabian. Kita kan gak perlu jadi bajak laut mencari kesana kemari."

"Menggatal semua, menggatal," gumam Naifa dalam hatinya.

"Naifa, ayo kita pulang. Umi sama abi sudah menunggu," Bian akhirnya angkat suara. Pria itu sempat mendapat briefing dari sang istri jika dia pulang karena orang tuanya.

Sepanjang perjalanan Naifa cemberut saja, melihat teman-temannya yang genit pada sang suami membuatnya cemburu.

"Tumben cemberut, biasanya kan gak kaya gini kalau lihat Hanni genit sama saya."

"Hanni sih gak masalah, tapi kalau Selly sama Citra dia kan teman baru aku. Aku belum mengenal dekat mereka. Gak tahu sifatnya juga, takutnya mereka beneran serius suka sama Kak Bian."

Naifa yang kesal melipat tangannya di dada, entah rasanya bergejolak dengan emosi dan tak ingin Bian mengantar jemputnya lagi.

"Istri cemburu?" Tanya pria itu tersenyum. Naifa begitu emosi melihat ekspresi suaminya, bisa-bisanya dia tersenyum saat dirinya marah.

"Iya, aku tuh cemburu. Aku gak suka kalau ada yang genit sama Kak Bian."

Bian tersenyum senang, nampaknya Naifa sudah benar-benar mencintainya. Pria itu pun menghentikan mobilnya.

"Mau di peluk?" Tanya pria itu sambil menatap manis sang istri. Naifa pun mengangguk pelan, antara gengsi namun juga sangat menginginkannya.

Bian memeluk gadis itu dan mengecup kepalanya dengan lembut, namun handphone pria itu berbunyi saat mereka hendak berciuman.

"Ganggu aja si Dani, iya apa Dan?"

Bian nampak serius mendengarkan sahabatnya, pria itu pun kembali menjalankan mobilnya saat mematikan panggilan.

"Ke kantor dulu yah, ada urusan. Cuma sebentar kok."

Naifa menganggukan kepala, dia menuruti sang suami asal bisa makan siang bersama.

1
Chindy Miracle
ceritanya bagus
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄.
tse
sayang banget ka..kisah Hanni dan axel ga ada kelanjutannya abis nikah...sama juga kisahnya Jehan dan Marrisa gimana..
saran aja ada bonchap ya...
memgisahkn kehidupan bahagia Hanni, Axel, Jehan, Marissa donk...
baru boleh selesai...please ya ka...
Fitri Widia: Insya Allah ya 🥰
total 1 replies
Naila hana
karya bagus yg sayang bila terlewat.. ditunggu karya lainnya kak author semangat ❤❤❤
Fitri Widia: Terima Kasih 🥺🩷
total 1 replies
Harwanti Jambi
udh duda gk punya pendirian untung hanni gk jadi sama duda itu gayanya mau melamar gk tau nya cuma manis di bibir aja
Harwanti Jambi
enaknya bicara mu dulu km tinggalin dia sekarang kamu dengan enteng berbicara mau melamar
Memyr 67
𝗅𝖾𝗀𝖺𝖺𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗄.
Linda Liddia
Seharusnya di acungin jempol cowok kayak jehan ini jgn malah di cakar..Niatnya tulus terus gentle lg langsung sat set gak banyak drama to the point mau ngelamar udh terima aja si jehan terlepas dari masa lalu toh dia juga terpaksa krn udh terlanjur janji sm di Yasmin tp tetep aja cintanya sm hanni tak tergantikan drpd si axel takutnya nti banyak dramanya apalg axel seorg aktor mending cari yg aman aja hanni ama si jehan aja gak neko2
Fitri Widia: Bapaknya masih kesel soalnya Jehan dari awal gak jujur, mana gak bisa tegas ibunya 😅 kalau urusan gentle yah pasti, soalnya usianya juga udah kepala tiga
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀, 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗄𝖾 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗍𝗎? 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝖼𝗁 𝗒𝖺𝗁.
tse
cakar aja yah..
jadi cowo ko ga tegas...
mau jadiin anak kesayangan ayah istrinya. mimpi kamu je...
Axel ayo cepat kamu datang...
wujudkan janji kamu....
Memyr 67
𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖿𝖺𝗄𝗎𝗅𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝖽𝗈𝗄𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗄𝗋𝖾𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌.
Fitri Widia: Hanni sastra Inggris, sama kaya nanai
total 1 replies
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁
Memyr 67
𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺?
Fitri Widia: kasusnya Angie sama Axel 😁
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾 𝗉𝖾𝖼𝖺𝗍 𝖺𝗃𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝗂𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗇𝗂𝖺𝗋? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋 𝖻𝗂𝗌𝗇𝗂𝗌 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺?
Fitri Widia: betul, setiap kelebihan pasti ada kekurangan 😅
total 1 replies
tse
wah bener2 ya...si ulet keket kecil...bisa bisanya pumya pikiran kaya gitu....siap2 aja dapat hukuman dari Fabina dan juga nyonya Naifa....
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!