Tinggalkanlah suamimu yang penyakitan itu,dan kamu akan bibi jodohkan dengan orang yang lebih segalanya dari dia,Sintia....
Didalam sebuah kamar,seorang lelaki bernama Rizki Permana terbaring tidak bisa melakukan apa apa karena suatu penyakit, dan dia mendengar teriakan dari bibi istrinya yang menyuruh berpisah denganya,tanpa terasa air matanya pun perlahan turun.
Disaat Rumah tangga Rizki dan Sintia banyak ditentang keluarga Sintia.
Sementara itu di tempat lain seorang gadis sedang termenung,apakah aku benar benar telah jatuh cinta pada Rizki,tapi kan dia sudah punya istri...gumam nya.
Ya,gadis itu adalah Bela Sri Mukti,seorang putri tunggal bos besar sekaligus atasan dimana tempat Rizki bekerja.
Akankah Rizki dan Sintia bisa mempertahankan rumah tangganya...?
Dan bagai mana cara Bela memperjuangkan cinta nya.....?
Yu ikuti perjalanan kisah cinta dan perjuangan mereka hanya di NT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3RSEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua sahabat bertemu
"Pagi di rumah Rizki.
"Papah,Rizki menoleh kearah Ilham dan tersenyum,"Jagoan papah sudah besar ya ternyata.
"Maafkan papah ya,nanti kalau papah sudah sembuh,kita jalan jalan.Do'akan saja papah agar cepat sembuh.
Mendengar papah nya bicara seperti itu,Ilham pun juga tersenyum seolah mengerti perkataan sang papah.
"Brem brem",terdengar suara mobil di luar rumah.Ilham pun berlari keluar kamar,hey hey jangan lari nanti terpeleset,Sintia berteriak melihat anak nya berlari dari kamar.Sementara yang di teriaki seolah tak peduli,Ilham naik ke atas sopa dan menjulurkan kepala nya,Ilham melihat ke arah luar rumah dari kaca yang ada di rumah itu.
Hah,ada ada saja kelakuan bocah itu,"gumam Sintia.
Dia sudah tak heran lagi melihat kelakuan putra nya,karena setiap kali mendengar suara mobil yang datang ke arah rumah nya,pasti Ilham akan antusias.
"Ya, karena saking sering nya Bela datang berkunjung dan selalu membawa makanan dan cemilan untuk Ilham,membuatnya selalu antusias dan bersemangat setiap kali mendengar suara mobil yang datang ke arah rumah nya.
Dengan kening mengkerut,Ilham merosot sambil bersandar pada sopa,seolah olah sedang memikirkan sesuatu.
"Kenapa sayang,"Ilham menoleh ke arah Sintia dan menggelengkan kepalanya.
Melihat putra nya yang seperti tidak bersemangat,Sintia pun berjalan menghampiri Ilham dan melihat ke arah luar rumah nya,dan dia juga terkejut,karena dia melihat,bukan mobil yang biasa Bela pake lah yang terparkir di halaman rumah nya.
"Hmm,pantas saja kamu tidak semangat,ternyata bukan Tante Bela ya yang datang.
Sambil cemberut,Ilham mengangguk,"Sintia pun mengusap kepala putra nya itu.Tidak apa apa sayang,mungkin Tante Bela nya sedang sibuk,jadi ga bisa datang kesini.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu,"tok tok tok.
"Permisi,"Sintia,yang mendengar suara ketukan pintu dan sapaan di luar rumah bergegas berjalan dan membuka pintu.
Klik,"setelah pintu terbuka,Sintia sangat kaget melihat orang yang berdiri di hadapan nya itu.
"Hai Sin,apa kabar?
Ya,ternyata yang datang adalah Resti dan Andi.
Kabarku baik baik saja Res,masuk masuk masuk,Jangan cuma berdiri di sini.
Sintia membawa Resti dan Andi kedalam rumah dan berjalan ke arah sopa nya.
Silahkan duduk Res,mas Andi.
Setelah Resti dan andi duduk,Sintia bangkit dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum.
"Sebentar,tunggu dulu ya.
"Sintia pun berjalan ke dapur dan tak lama kembali lagi membawa nampan yang berisi air minum dan beberapa cemilan,dan meletakan nya di atas meja.
Sintia pun duduk di ikuti Ilham yang naik ke pangkuan nya.
"Wah wah Ilham sudah besar,sini sama Tante sayang.Resti berniat ingin memangku Ilham,tapi Ilham malah memeluk erat tubuh Sintia.
Melihat putra nya yang malah memeluk erat tubuh nya,Sintia pun tersenyum canggung.
"Maaf ya Res,dia memang pemalu.Mungkin dia tidak mengenali mu,karena kan sudah lama banget ga ketemu.
Iya ga apa apa Sin,aku yang harus nya minta maaf sama kamu karena baru bisa datang sekarang,soalnya mas Andi selalu sibuk terus.Aku aja sering kena omel sama mamah dan papah karena jarang datang menemui mereka.
"Eh Sin,kata papah Rizki sedang sakit ya,Gimana keadaan nya sekarang?
Mendengar sepupunya menanyakan tentang keadaan suami nya,Sintia pun tersenyum getir.
"Hah,"Sintia menghela nafas.Ya,begitu lah Res.
"Keadaan mas Rizki,semakin hari semakin memburuk,kadang aku juga ga tega melihat dia tiap hari selalu tersiksa menahan sakit di tubuh nya.
"Setiap hari mas Rizki merintih kesakitan,tapi dia selalu mencoba terlihat baik baik saja dan tersenyum ketika sedang bersama dengan ku.
"Hiks hiks hiks,aku ini memang istri yang gak berguna Res,di saat mas Rizki seperti ini,aku malah gak bisa berbuat apa apa.
Sambil menangis,Sintia menumpahkan semua unek-unek nya yang selama ini tersimpan di pikiran nya.
Melihat Sintia yang terlihat sedih dan rapuh,Resti pun berpindah duduk ke samping Sintia dan mengusap-usap bahu sepupunya itu.
"Yang sabar ya Sin,"ucap Resti menguatkan sepupu nya itu.
Semoga kamu bisa melewati ujian ini,aku juga minta maaf atas perlakuan ke dua orang tua ku.
Aku juga sudah sering menasehati mereka,bahwa tidak perlu ikut mencampuri urusan rumah tangga mu.Tapi,yah kamu tahu sendiri kan sifat mamah ku,sangat keras kepala dan susah dibilangin.
"Sin,boleh kah sekarang saya menjenguk Rizki?kali ini Andi lah yang berbicara yang semenjak tadi hanya diam saja.
Mendengar Andi yang ingin menjenguk Rizki, Sintia pun mengangguk."Ayo kita kesana sekarang mungkin mas Rizki sudah bangun,sekalian saya juga mau ngasih obat.
Sintia memasuki kamar yang pintu nya selalu dia biarkan terbuka itu di ikuti Andi dan Resti.
"Rizki memang melarang Sintia menutup pintu kamar,tujuan nya agar memudahkan Ilham keluar masuk kamar ketika sedang rindu dan ingin bertemu dengan nya.
"Mas,Resti dan suaminya datang,mereka ingin bertemu dengan mu katanya."ucap Sintia berbisik di telinga Rizki.
"Mendengar istrinya berbisik,perlahan Rizki membuka mata nya dan menoleh ke arah Andi dan Resti.
"Halo bro,"Ucap Andi sambil mendekat kesamping Rizki."Maaf ya,karena baru bisa datang menjenguk mu.
"Rizki pun tersenyum,mendengar sahabat nya minta maaf karena baru bisa menemuinya.
"Gak apa apa Di,kamu kan juga sibuk dengan pekerjaan mu,gak usah minta maaf gitu.Malah aku sangat berterima kasih karena kamu bisa meluangkan waktu mu untuk menemui ku,"ucap Rizki sambil melihat ke arah Andi dan Resti.
Melihat Andi dan Rizki,"Sintia berinisiatif mengajak Resti keluar,untuk memberi waktu kedua nya itu untuk saling mengobrol.
"Baiklah Res,sebaik nya kita menunggu di luar saja,biarkan mereka mengobrol."Ucap Sintia.
"Ya udah deh iya kita keluar,jarang jarang juga kan kalian punya waktu untuk bertemu,tapi jangan bernostalgia membicarakan mantan pacar kalian,"ucap Resti sambil tersenyum simpul sambil melirik ke arah Sintia.
Resti dan Sintia pun keluar membiarkan dua sahabat itu untuk sekedar saling melepas rindu.
"Eh Sin,ngomong-ngomong si Iki itu sakit apa sih?tanya Resti pada sepupunya itu.
"Sebenar nya?
Belum juga Sintia menjawab pertanyaan Resti.Sudah terdengar suara klakson mobil dari arah luar
"Tid tid,mendengar suara klakson mobil yang menggangu pembicaraan nya,Resti menoleh ke arah Sintia dengan sorot mata nya seolah bertanya,"Sintia pun hanya mengangkat bahu saja seolah itu bukan lah yang penting.
"'Aduh siapa sih yang parkir mobil.......
3R_SEL