Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur Bersama
Seorang pria menatap dinding di depannya dengan senyum devil, sekitar 10 foto tertempel pada dinding. Pisau tajam itu melayang dan tertancap tepat di foto seorang wanita cantik dengan senyuman cantiknya.
"Kau sasarannya nona karina Jayden winata" Ucap pria itu tersenyum iblis.
***
Karin mengerjakan semua pekerjaan rumahnya dengan penuh semangat, bersama para pekerja yang lain tanpa ada yang memberatkan atau meringankan pekerjaan karin. Hari ini karin benar-benar menjadi seorang maid di rumah suaminya sendiri.
"Nona, setelah ini tolong bersihkan kolam ya" Ucap pak ratim menunduk seperti biasa tanpa menatap pada karin.
"Baik pak" Balas karin mengangguk.
Dan benar saja setelah menyapu halaman, karin bergegas menuju belakang rumah dimana ada kolam renang yang besarnya lumayan. Karin mengambil alat seperti sebuah jaring ikan kemudian mengambil daun serta sampah kecil lainnya yang berjatuhan di kolam.
"Nona, ini obatnya" Ucap Oliv memberikan sekotak obat kaporit pada karin. "Berikan 5-6 tetes saja nona" Sambung oliv menjelaskan.
"Baiklah, terima kasih banyak ya" Ucap Karin diangguki oleh Oliv yang kemudian pergi.
Kolam sudah hampir bersih tidak ada sampah hanya tinggal dibagian paling ujung yang masih belum di bersihkan. Area ujung dekat dengan taman sehingga dipojok dan pinggiran kolamnya banyak daun mangga yang berjatuhan.
"Hufttt punya kolam renang udah seperti kolam peternakan ikan, gede banget" Gumam karin seraya menyeka keringatnya.
"Diam disana karin!!!" Teriak seseorang yang baru datang ke kolam, siapa lagi jika bukan Jay.
"Maksudnya tuan?" Tanya karin ingin mendekati jay namun.
"Aku bilang diam dan jangan bergerak" Bentak jay membuat karin mematung.
"Pelayan??" Teriak Jay kemudian tak lama beberapa pelayan lelaki dan perempuan bahkan pak ratim pun datang.
"Anda membutuhkan sesuatu tuan?" Tanya pak ratim.
Jay menunjuk ke arah karin, namun bukan karin titik fokus para pelayan itu melainkan seekor ular berwana hitam yang berada tepat di bawah kaki karin.
"Astaga nona karin bisa tiada jika ular itu menggigit nya" Gumam Lily khawatir.
"Jangan bicara sembarangan" Ucap Jay tajam.
"Maaf tuan muda" Lily kikuk dan langsung menunduk takut.
Jay pelan maju sambil membawa semua tongkat yang di berikan pelayan sebelumnya, karin hanya diam belum menyadari jika hidupnya sedang berada di jurang kematian.
"Jay kau tidak berniat membunuhku kan?" Tanya karin melihat Jay mendekati dengan membawa tongkat.
"Kau bisa diam tidak, ada ular di bawah kakimu" Bentak jay tidak tahan karena karin terus merancau jika ia tidak menjawabnya.
"Ahhh apa Jay, dimana?!!!!!"Karin takut sehingga tanpa sadar menggerakkan tubuhnya membuat ular berwarna hitam itu siap mempantok nya
Jay segara mendekati ke arah karin kemudian menjepit kepala ular itu dengan tingkat yang ia bawa dan melemparnya, namun karena gerakan cepat yang ia lakukan membuat tubuhnya oleng dan menarik tangan karin agar tidak tercebur ke dalam kolam.
"Eh" Sentak karin yang tak siap berakhir keduanya tercebur ke dalam kolam yang baru saja dibersihkan.
Jeburrr.......
"Aghhh dasar gadis bodoh" Umpat jay melihat tubuhnya yang basah kuyup.
"Jay.... tolong..... aku tidak bisa berenang" Teriak karin seraya mengangkat tangannya.
"Heuh, dia pikir aku percaya" Ucap jay acuh kemudian naik ke daratan tanpa memperdulikan karin.
"Jay....uhukk....uhukk....."Teriak karin sudah terbatuk-batuk karena air kolam yang masuk ke dalam mulutnya.
"Apa dia sungguhan tidak bisa berenang" Gumam Jay buru buru menyebur kembali ke dalam kolam untuk menolong karin.
Jay membawa karin naik ke sisi kolam kemudian menekan dada karin yang sudah tidak sadarkan diri.
"Bangunlah" Pinta Jay sambil terus menekan dada gadis di depannya ini.
Karena karin tak kunjung bangun, Jay akhirnya memberikan nafas buatan kepada karin tanpa ragu sama sekali. Pak ratim menoleh pada pelayan dan semuanya sontak menutup mata.
"Uhukk.... uhuk...." Karin akhirnya sadar dengan air yang lumayan banyak keluar dari mulutnya.
Jay membantu karin duduk seraya mengelus punggung karin membuat karin menatap Jay dengan lembut. Tatapan keduanya saling bertemu, tatapan lembut karin dan tatapan menusuk dari jay.
"Tidak bisa berenang jangan masuk ke dalam kolam renang" Desis Jay tidak sadar bahwa dialah yang tadi menarik karin masuk ke dalam kolam.
"Tapi Jay tadi kan...,"
"Sudah diam!!! dasar gadis bodoh" Umpat Jay meninggalkan karin untuk segera ke kamarnya.
"Nona mari saya bantu" Ucap Lily mengulurkan tangannya dan memberikan handuk pada karin.
"Terima kasih banyak ya Lily" Ucap karin kemudian pergi untuk mengganti pakaiannya.
Setelah mengganti pakaiannya, karin turun ke dapur untuk membuat sesuatu yang bisa menghangatkan tubuh nya. Terjebur ke dalam kolam membuat tubuhnya butuh minuman hangat di tambah lagi cuaca diluar sedang hujan deras menambah suasana semakin dingin.
Ketika sedang berjalan menuju dapur, tanpa sengaja karin berpapasan dengan Jay yang sepertinya habis dari dapur juga.
"Permisi tuan muda" Ucap Karin formal dan menunduk.
"Buatkan aku cokelat panas dan bawa ke ruang keluarga" Ucap Jay sambil terus berjalan menjauhi karin.
"Baik tuan" Balas karin mengangguk mengiyakan perintah suaminya itu.
Dengan segelas cokelat panas di tangannya karin masuk ke dalam ruang keluarga dimana seorang pria tampan nan menawan sedang duduk asik menonton drama kesukaannya.
"Tuan, ini cokelat panas nya" Ucap karin meletakan di atas meja.
"Duduk" Perintah Jay tanpa menatap karin.
"Maksudnya tuan?" Tanya karin.
"Duduk, kau tidak tahu bagaimana caranya duduk?" Tanya jay tajam membuat karin buru buru duduk disebelah Jay.
"Maaf tuan" Ucap karin nyengir, andai Jay bukan majikan berkedok suami sudah pasti dia akan di pecat karena kurang ajar duduk di sebelah bos nya.
"Menjauhlah, jangan dekat-dekat" Usir Jay mengibaskan tangannya.
Karin menggeser duduknya setengahnya meter dari Jay, ia hanya diam saja mungkin saat ini jay sedang ingin menonton drama sambil ditemani makanya menyuruhnya duduk.
Sudah 1 jam film berputar namun drama ini tak kunjung habis, rasa kantuk mulai melanda karin yang sejak tadi sudah menguap berkali kali.
Karin menyandarkan kepalanya dengan posisi mendongak dan akhirnya ia tidur hanya dalam hitungan detik. Sementara jay sedari tadi tersenyum dan tegang karena drama romantic action yang ia saksikan.
Merasa sejak tadi karin tak bersuara, Jay menoleh dan mendapati karin yang tidur dengan posisi tidak nyaman.
"Ckkk disuruh duduk tuh nemenin nonton bukan tidur, huh ingin sekali rasanya aku melempar nya ke kolam piranha" Gerutu Jay kesal.
Dibalik rasa kesalnya itu, ada rasa peduli yang Jay rasakan sehingga ia mendekat berniat untuk membaringkan kepala karin ke sofa agar sedikit nyaman namun gadis itu sepertinya sedang bermimpi sehingga ia memeluk Jay dengan erat.
"Apa apaan ini" Ucap jay ingin mendorong karin yang memeluk nya seperti memeluk guling.
"Aghhh awas saja kau nanti" Tekan jay membiarkan karin memeluknya.
Seakan tertransfer rasa kantuk juga mulai dirasakan oleh Jay sehingga pria itu akhirnya ikut tertidur dengan kepala di jatuhkan di atas kepala karin.
GUYSS SENIN AKU MULAI PKL OTOMATIS AKU BAKAL JARANG UPDATE, AKU NIATNYA MAU BIKIN GRUP WA BIAR GAMPANG AKU KASIH KABARNYA:))
089636950579 NIH NOMOR AKU, CHT AJA KALO MAU MASUK GRUP WA AKU HEHEHEH 🤗🤗
BERSAMBUNG........