Warning!!!! 21+
Tiga tahun sudah lamanya Maura (21 Tahun) dan sahabatnya tidak pernah bertemu dikarenakan suatu hal. Disaat pertemuannya dengan Alice setelah sekian lama, Maura dibuat bingung saat seorang anak kecil berusia dua tahun memanggilnya mommy, dan parahnya lagi anak kecil itu adalah adik dari sahabatnya Alice.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 : Hadiah
"Sepertinya dia sudah mengantuk sekali," ujar Davin melihat Cecilia yang sedang dipakaikan baju oleh Maura. Anak itu duduk sembari memejamkan matanya.
"Sudah...bobok yuk," ujar Maura membaringkan tubuh Cecilia di ranjang. Maura mengusap punggung Cecilia naik turun.
"Kamu ganti baju dan langsung tidur. Ini sudah jam 11 malam," ujar Maura.
"Kita tidur sama ya sayang," pinta Davin dibalas anggukan oleh Maura. Davin kemudian pergi ke kamarnya melalui pintu penghubung yang ada di kamar Cecilia. Malam ini Davin mengajak Maura menginap di rumahnya.
Pagi harinya Maura terbangun dan terkejut melihat mulut Davin yang berada di puncak pay*d*ranya. Maura terkekeh melihatnya. Bisa-bisanya Davin tidur dalam keadaan seperti itu. Maura melirik jam dinding menunjukkan angka 5.
"Ternyata masih jam 5," gumam Maura. Maura memandangi wajah Davin yang tidur sambil m*nyu*u padanya. Maura bingung kenapa Davin sangat menyukai dua gundukan besar miliknya. Tangannya bergerak mengelus-elus rambut kepala Davin. Pria itu semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Maura.
"Dasar bayi besar ku," gumam Maura tertawa pelan.
Cukup lama Maura mengamati Davin hingga Akhirnya Ia memutuskan untuk bangun dan melihat Cecil di kamarnya. Dengan hati-hati, ia menjauhkan mulut Davin dari dadanya. Kemudian beralih pada tangan Davin yang melingkar di pinggangnya. Maura bangun dan bersandar di kepala ranjang. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut hingga sebatas dadanya.
Maura mengikat Cepol rambut panjangnya kemudian minum segelas air putih yang ada di atas nakas sebelum ia memakai bajunya lagi.
"Mau kemana sayang," ujar Davin serak saat merasakan Maura turun dari ranjang.
"Aku mau ke kamar Cecil dulu, kamu lanjut saja tidurnya," ucap Maura.
**************
4 bulan sudah hubungan Maura dan Davin. Hingga sekarang tidak ada yang tau hubungan mereka kecuali Bella. Saat itu Bella tidak sengaja masuk ke rumah Maura dan melihat Davin dan Maura berciuman di ruang tengah. Alhasil Maura menceritakan hubungan mereka pada Bella. Sementara itu Cecilia semakin dekat dengan kedua orang tua Maura. Sedangkan Alice mulai sibuk dengan skripsinya. Karena hari ini weekend, Maura menghabiskan waktunya dirumah Davin bersama Cecilia.
Sebuah mobil tiba di depan rumah besar Davin. Seorang pria turun dari sana dengan memakai kacamata hitamnya. Siapa lagi kalau bukan Davin. 2 hari yang lalu Davin sedang pergi ke luar kota untuk urusan bisnisnya.
"Bik, tolong ambil barang-barang saya di mobil ya," ujar Davin pada pelayan di rumahnya.
"Maura dan Cecil dimana Bik?" tanya Davin.
"Mereka ada di kamar tuan," jawab pelayan. Davin kemudian bergegas menuju kamar Cecilia dengan menenteng dua paper bag. Dia sudah rindu sekali dengan kekasihnya itu.
"Sayang..." panggil Davin membuka pintu kamar Cecilia.
"Dad..." pekik Cecilia berlari menghampiri Davin.
"Hai Princessnya daddy," ucap Davin menggendong Cecilia, membawanya duduk di atas ranjang.
"Hai baby.." ucap Davin mengecup bibir Maura dan memeluknya.
"Daddy bawa apa?" tanya Cecilia.
"Daddy beli boneka kuda poni untuk mu," ucap Davin memberikan paper bag besar pada Cecil. Anak itu langsung melompat- lompat di atas ranjang karena senang dan langsung memainkan bonekanya.
"Sayang aku juga beli sesuatu untuk mu," ucap Davin memberikan paper bag kecil pada Maura.
"Ini apa?" tanya Maura.
"Buka aja sayang, kamu pasti senang," jawab Davin. Maura kemudian mengambil sebuah kotak dari dalam paper bag dan membukanya.
"Astaga...ini..ini kan tas keluaran terbaru dari Gucci, " ujar Maura kaget.
"Apa ini tidak kemahalan?" tanya Maura.
"Aishh...kamu ya..selalu saja seperti itu," ujar Davin menoel hidung Maura.
"Bukan begitu..tapi kan__"
"Aku senang memberikannya pada mu. Kamu terima ya," ujar Davin memotong pembicaraan Maura.
"Sekarang aku mau tidur, pijat kepala ku ya sayang.." ucap Davin tidur dipangkuan Maura. Wanita itu mengangguk, ia tau jika saat ini Davin pasti kelelahan setelah pulang dari luar kota.
.🤣🤣🤣