Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!
Inilah kisah hidupku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
Vera dan Arjuna sedang menikmati sarapan mereka yang sudah kesiangan.
Tidak ada perbincangan yang terjadi, keduanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Kak, maaf ya udah ngerepotin kakak" ucap Vera yang melihat kakaknya tidak menanyakan alasannya ia berlaku urakan
"Lain kali kalau ada masalah bicarakan baik-baik sama kakak atau kalau mau hangout bisa kakak temani" ucap Arjuna santai
"Yeee, masa hang out di temani baby sitter, mana ada cowok berani dekat soalnya kakak kan galak, kaya anjing herder ucap Vera mencibir yang memelankan suaranya di akhir kalimatnya
"Apa kamu bilang???" tanya Arjuna
"Ah kakak ganteng tapi galak hehehe" ucap Vera cengengesan
"Perasaan kamu tadi gak ngomong gitu??" ucap Arjun memicingkan matanya menatap adiknya
"Ih kakak pakai perasaan, nanti kalo apa-apa di bawa perasaan yang ada akan sakit hati dan gampang tersinggung, hidup tuh jangan main perasaan terus" ucap Vera ngelantur
"Kamu ngomong apa sih bocah edan???" tanya Arjuna pusing
"Au, Vera aja ga tau apa yang Vera omongin" ucapnya nyengir kuda membuat Arjuna geleng-geleng kepala
"Dengar, jangan keluar apartemen, kalau temanmu mau datang silangkan, asal temanmu cewek juga.
terus jangan pernah meninggalkan apartemen ini sebelum masa hukuman mu berakhir, kakak akan pulang jemput kamu ke kampus"
"Kak, aku bukan anak kecil, kakak gak bisa begitu sama aku" teriak Vera protes tak senang dengan keputusan Arjuna
Kalau kau mau kakak beritahu mama silahkan minggat dari apartemen kakak" senyum licik Arjuna tersungging
"Kak, aaaaarrrgggh kakak nyebelin"
"Siapa suruh bikin kakak khawatir setengah mati" ucap Arjuna santai, berjalan menuju dapur
"Kak, aku bukan anak kecil, bukan anak kecil, kakak dengar" teriak Vera sengaja berjinjit berteriak pada Arjuna yang sedang mencuci piring bekas mereka makan
"Kalau tahu dirinya bukan anak kecil lagi, seharusnya kalau mau melakukan sesuatu di pikir baik, buruknya, jangan mengikuti ego dan emosi" ucap Arjun tegas
"Maaf kak, Vera salah" ucap Vera pada akhirnya
"Renungkan apa yang kakak katakan, dan ini kartu kredit pakai, ingat pakai dengan bijak,pergunakan seperlunya, karena di luaran sana banyak orang yang kesusahan"
"Iya kak, beres.
Nanti aku ajak Nadin kesini gak apa-apa kan kak???" tanya Vera penuh harap, Arjuna berfikir sejenak, akhirnya ia mengangguk, Vera memeluk dan menghujani kakaknya dengan ciuman
"terima kasih kakakku yang paling ganteng" ucap Vera meloncat kegirangan, ia mencium kartu kredit di tangannya, lalu berjalan menuju kamar.
Tidak berapa lama kemudian terdengar tawa cekikikan Vera, sepertinya ia sedang melakukan panggilan telepon dengan Nadin, sahabat karibnya.
Sementara Arjuna memilih keluar lalu menuju lantai atas apartemen di Mana terdapat kolam renang, ia melakukan pemanasan sejenak Lalau mulai berenang, merenggangkan otot-ototnya yang kaku karena terlalu lama tida berenang
Setelah delapan putaran Arjuna keluar dari kolam renang, memilih langsung menuju apartemennya.
Jam empat sore Arjuna sudah berpakaian rapih, ia terlihat tampan dan gagah, Vera yang sedang menonton televisi langsung menghampiri kakaknya, lalu memutari nya
"Ckkckck seganteng ini kakak gue belum juga punya pasangan, pertanyaannya, cewek yang gak bisa liat seberapa kerennya kak Arjun atau...????"
"Atau apa???" tanya Arjuna sengit
"Atau kakak gak suka cewe???" goda Vera membuat wajah Arjuna bersemu merah
"Veraaaa, kakak masih normal, sudah kakak mau jalan dulu, ini uang buat kamu beli cemilan kalau teman kamu datang, ingat lewat aplikasi saja belinya gak usah keluyuran"ucap Arjuna memperingati adiknya
"Asik, iya, iya bawel" ucap Vera tak perduli, ia malah sibuk menghitung uang yang di berikan oleh Arjuna
"Kakak jalan dulu, jangan nakal" ucap Arjuna mengelus puncak kepala Vera
"Ih apa sih kak, Kaya anak kucing aja di elus-elus kepalanya, udah sana pergi, sebelum wangi parfum kakak Habis ditiup angin" goda Vera cekikikan
"Sembarangan, parfum mahal nih" ucap Arjun langsung pergi meninggalkan Vera.
Setelah Arjuna pergi, wajah Vera langsung muram
"Kak, maaf ya kalau Vera sampai detik ini belum mempunyai keberanian untuk jujur sana kakak, semoga wanita itu berhasil selamat, walau peluangnya kecil.
maafkan kak, aku menyayangi mamaku, walau ia sudah bertindak di luar batas" gumam Vera menatap kepergian kakaknya.
Arjuna sudah sampai di sebuah restoran mewah yang khusus menyajikan masakan Italy, , Angelo benedito seorang kaya raya yang telah menjadi rekanan kerja Arjuna sejak beberapa tahun silam.
"Selamat sore tuan Angelo and nyonya Ernest sapa Arjuna yang memang sudah akrab dengan keduanya
"Ah Arjuna sudah lama tak bertemu masih tetap tampan" ucap Ernest, istri Angelo
"Nyonya terlalu memuji" ucap Arjuna sambil mencium punggung tangan Ernest, namun karena kedekatan mereka, nama kecilnya Nesta
"Ah Arjun mengapa kau datang seorang diri?? kapan aku bisa melihatmu membawa wanita??? kamu sudah seperti anakku sendiri, aku ingin melihatmu menikah dan punya anak"ucap Ernest menghela nafas
"Ku pikir kau harus mengandalkan seseorang yang kau kenal untuk kau jodohkan pada Arjun, dia pria yang dingin, susah menaklukan hatinya"cibir Angelo melirik kearah Arjuna
"Aku setuju suamiku, bagaimana Arjuna??" tanya Ernest mengangguk
"Terima kasih, tapi saya masih belum memikirkannya"
"Ah darling dia tak tahu rasanya punya pasangan" ucap Angelo sengaja mencium istrinya di depan Arjuna, lelaki mesum ini, memamerkan kemesraan mereka di depan Arjuna dengan sengaja
"Honey, kau membuat Arjuna malu" ucap Ernest tertawa kecil sambil memukul suaminya manja
Seperti itulah kelakuan dua mahluk setengah baya itu, mereka masih terlihat mesra meski usia pernikahan mereka sudah masuk setengah abad, namun mereka selalu mengekspresikan rasa cinta mereka setiap saat membuat siapapun yang melihatnya iri, namun tidak dengan Arjuna, ia muak dan malu, terlebih Angelo sengaja melakukannya untuk memanas-manasi Arjuna.
"Honey, aku ke toilet dulu ya" ucap Ernest lalu berjalan menuju toilet di ikuti asisten pribadinya, kini tinggal Arjuna dan Angelo, dan dua orang lagi yang duduk di meja lain, serta dua orang bodyguard yang berdiri seperti patung
"Apa kau selalu pergi dengan membawa orang-orang itu??"tanya Arjuna merasa risih
"Aku hanya mengantisipasi,.kau tahu nak, banyak orang yang ingin menjatuhkan ku, baik dari kawan maupun lawan, bahkan keluargaku sendiri, saat mereka tahu aku tak memiliki penerus.
Putraku yang malang, meninggal empat tahun lalu, sementara putriku sudah meninggal berpuluh tahun lalu saat melahirkan cucu Perempuanku," ucap Angelo sedih
"Lalu???" tanya Arjuna penasaran, ia merasa kasian pada Angelo dan Ernest
"Beberapa tahun lalu cucuku menghilang tanpa kabar, aku sudah berusaha. mencari namun keterbatasan waktu membuat kami sulit, kau tahu nak, aku tak bisa meninggalkan terlalu lama Bisnisku"
"Aku mengerti, jika kau perlu bantuan, dengan senang hati akan ku bantu, namun aku harap kau tidak memberiku sesuatu yang tidak ku perlu"
"Apa maksudmu nak?" tanya Angelo tak mengerti
"Tujuh tahun lalu, kau mengirim seorang gadis untuk menghangatkan ranjang ku" ucap Arjuna akhirnya bisa membahas masalah itu
"Kapan??? aku selalu melakukan Bisnisku bersih, jika kesepakatan terjadi semata-mata karena kita cocok.
Aku tak akan mengirim siapapun padamu, karena kau tak suka wanita" cibir Angelo
"Come on om, akui saja" desak Arjuna
"Akui sesuatu yang tak pernah ku lakukan??? aku berani bersumpah demi nama almarhum anak-anakku, aku tidak melakukannya" ucap Angelo penuh keyakinan, membuat Arjuna terkejut, lalu siapa wanita itu???
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
2. saudara dan saudarinya
Tetap semangat thor😊
mungkin begitu ya thor..