Bagaimana jadinya jika seseorang kembali ke masa lalu..
Michelina seorang istri yang mencintai Kaisar Jasper dengan sejuta warna. Selama di kehidupannya ia tampil glanmour, seakan dirinya akan membuat Kaisar Jasper terpesona. Namun apa yang ia dapatkan hanyalah sebuah penghinaan. Kaisar Jasper tidak pernah menginginkannya atau lebih tepatnya tidak mencintainya.
Suatu hari Kaisar Jasper membawa seorang gadis dari kalangan biasa,menjadikannya istrinya. Kaisar Jasper sangat mencintai gadis itu. Hingga membuatnya buta dalam kecemburuan. Dia pun mencelakai gadis itu, lalu membuat Kaisar Jasper marah dan menjatuhi hukuman mati padanya.
"Ayah, Ibu maafkan aku. Aku yang bodoh mencintainya. Seharusnya aku tidak mencintainya."
ig:@riiez.kha.37
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan yang hancur
"Apa kamu sadar apa yang kamu ucapkan? Paman tidak memihak Permaisuri dan juga tidak memihak mu. Tapi Paman akan menjadi penasihat ketika pikiran mu salah Zoya."
Zoya diam, bukan berarti dia menerima setiap perkataan dari sang Paman. Dia membuang setiap perkataannya. "Tapi Permaisuri hanya menginginkan takhta, dia tidak tulus mencintai Baginda Paman." Ujar Zoya berusaha menjelaskan. Ia paham perempuan seperti Michelina yang haus dalam kekuasaan. Seandainya nanti, Kaisar Jasper di ambang keruntuhan. Permaisuri Michelina pasti meninggalkannya.
"Tidak ada urusannya dengan mu Zoya."
Zoya menunjuk ke dadanya, "Aku mencintainya Paman. Bahkan aku rela menjadi Selirnya. Asalkan aku bersama dengan dirinya." Teriak Zoya. "Dan aku tidak akan menyerah Baginda. Permaisuri selalu mengabaikannya. Permaisuri tidak ... "
"Jadi seperti ini, pantas saja Permaisuri lebih memilih menjauh." Tegasnya seraya mengepal kuat-kuat. Telinganya panas mendengarkan dimana wanita yang menjadi ketiganya tengah memperjuangkan cinta laki-laki yang sudah beristri.
Duke Lastar dan Zoya membeku, Laki-laki tegas itu menuju ke arahnya bak mata harimau yang siap mengoyak dagingnya. Duke Lastar melirik ke kanan. Semuanya hancur, Duke Ronaf tidak akan mempercayainya lagi. Ia harus bagaimana menjelaskannya. Duke Ronaf sangat berarti untuk dirinya. Dia memiliki hutang budi. Sementara Zoya, dia keponakannya yang sangat ia rindukan.
Sedangkan Zoya, dia juga tak kalah terkejutnya. Tidak ia sangka, pembicaraan mereka masih bisa di dengarkan oleh orang lain. Secepat mungkin dia menenangkan nafasnya yang ketakutan. Ia bukan takut karena tatapan tajam Duke Ronaf, tapi ia takut Duke Ronaf akan mengadu pada Kaisar Jasper. Hubungan persahabatan yang ingin berujung kedekatan tidak boleh pupus begitu saja.
"Jadi anda, nona Zoya ingin menjadi istri kedua Baginda. Bagus, sama saja anda merusak hubungan orang." Ujar Duke Ronaf tersenyum benci. Bibirnya gemetar menahan makiannya. "Seharusnya anda tidak datang. Anda tidak tau rasa berterima kasih. Seandainya bukan saya yang memberitaukan pada Duke Lastar. Saya yakin, anda akan menjadi status pelayan."
Zoya membalas tatapan tajamnya, dadanya sakit. Semua orang mengungkit statusnya. "Saya memang pelayan tapi saya orang yang dekat dengan Baginda."
Duke Ronaf tertawa, "Lihatlah, keponakaan mu." Ia menunjuk Zoya dengan tangan kanannya. "Dia tidak tau malu, dia datang hanya rasa kasihan. Namun dia melunjak ingin menjadi rasa cinta. Sadarkah dirinya hadir dalam rumah tangga orang lain."
Duke Lastar menggeleng pelan. Ia tidak bisa menerima Zoya di hina. "Cukup Duke ! perihal apa pun yang di lakukan Zoya. Jangan pernah mengungkit statusnya."
Duke Ronaf tertawa kecut, hubungan yang di bangun dulu sudah sirna. Dia pikir, Duke Lastar akan memahami dirinya. Namun dia salah. "Lalu aku harus apa Duke Lastar? aku harus menyadarkan keponakaan mu dengan apa? seandainya dia ada posisi Permaisuri. Kamu yang sebagai pamannya harus apa? apa kamu akan menerima kehadiran orang lain di tengah hubungan keponakaan mu dan suaminya?"
Duke Lastar pun menghirup dalam-dalam oksigen. Ia tidak bisa memihak siapa pun. Tapi menyangkut status keponakaannya, ia tidak bisa membiarkannya. "Tapi kamu jangan mengungkit statusnya. Bagaimana pun juga dia keponakaan ku." Lirih Duke Lastar dengan suara merendah.
"Status ku memang rendah Duke Ronaf, tapi tidak serendah istri yang mengabaikan suaminya."
Duke Ronaf tertawa lebar, apa wanita di depannya berbicara harga diri. Seharusnya dia lah yang lebih dulu sadar. "Benar, jika memang benar. Seharusnya anda sadar Nona bangsawan. Hubungan yang retak seharusnya anda membantu memperbaikinya. Bukan malah anda berada di tengah sebagai pemisahnya."
Duke Ronaf pun memberi kode pada kesatrianya. Ia mengambil sebuah berkas di tangan sang kesatria. Lalu meletakkan di atas meja yaitu Surat pembatalan kerja sama. "Aku harap kita tidak saling mengasihi lagi. Hubungan kita sudah usai." Ujar Duke Ronaf.
Duke Lastar terduduk di kursinya dengan kasar. Dia menganggap Duke Ronaf sebagai ayahnya dan begitu pun Duke Ronaf yang sangat sering mengatakan jika dirinya di anggap putranya. Awalnya dia memang cuek dengan Permaisuri. Ia menganggap Permaisuri tidak punya malu mengejar laki-laki yang tidak mencintai. Namun apa boleh buat, Duke Ronaf seperti ayahnya. Ia tidak bisa mengeluarkan kebenciannya. Dan sekarang hubungan mereka berakhir hanya karena sebuah kesalahpahaman saja.
Zoya merasa iba pada pamannya. Air matanya keluar deras. Namun tidak ada suara tangisan. "Maaf Paman, bukan maksud ku membuat hubungan hancur. Tapi aku tidak bisa berbohong pada hati ku sendiri." Ujar Zoya. Ia melangkah pergi meninggalkan sang Paman yang meratapi hubungannya.
Sementara Duke Ronaf, ia terus melajukan kudanya ke istana. Ia akan berbicara pada Kaisar Jasper. Jika Kaisar Jasper tidak bisa tegas, ia akan memaksa Kaisar Jasper melepaskan putrinya. Mungkin dengan cara ini ada kemungkinan akan berhasil. Karena ia tidak bisa membiarkan Putrinya menahan sakit hati.