Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.
👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.
_____________
Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.
Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.
Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.
👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.
👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.
Terima kasih 🙏.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Di Klan Xin.
Semua orang yang ada di dalam ruangan itu terdiam dengan suasana hati sedih.
Xin Yang tidak menyangka bahwa kebahagiaanya adalah juga dukanya.
" Putriku, masih ada aku," ucapnya dengan hati yang dipenuhi sesal dan kesedihan.
" Ayah, maaf telah membuatmu sedih. Kedatanganku karena luka, aku harap ayah tidak merasa bersalah atas luka ini. Ini adalah takdirku," ucap Qing Ruyue menyeka air matanya.
" Kematian adalah hal yang pasti, namun ayah tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi padamu." sambil menatap langit-langit istana.
" Ayah terimakasih telah merestui kami walaupun tanpa kehadirannya, restu ayah telah kami terima dengan kehadiran tujuh putra dan cucuku yang hebat." sambil menatap Qing Ruo dan yabg lainnya.
" Kakek buyut, Aku Qing Yuoyu memberi hormat," ucap She Mei Lu memberi hormat dan bersujud sebanyak tiga kali.
" Kamu sungguh cantik nak, bagunlah!" sambil memeluknya dengan hangat. Matanya yang tajam lalu menatap Zilong yang berlutut dengan hormat padanya.
" Apakah kamu Zilong er?"
" Qing Zilong, putra Qing Ruo dan Duan Ling memberi hormat pada leluhur Xin Yang." sambil bersujud sebanyak tiga kali dengan hormat.
" Zilong er, kamu sangat luar biasa." Sambil memeluknya dengan hangat.
" Leluhur, ini untukmu." sambil memberikan kotak giok hitam yang berisi buah rumput roh yang di berikan oleh Qing Ruo sebelumnya.
" Zilong er, terima kasih." sambil membuka kotak giok hitam itu.
" Zilong er, ini!"
" Leluhur, mohon di terima," ucapnya dengan hormat.
" Zilong er, terima kasih," ucap Xin Yang sekali lagi sambil memeluk Zilong dengan hangat.
Xin Yang begitu terharu. Di sela kesedihannya, hadir kebahagiaan lainnya.
" Hye er, kamu Putri ayah yang hebat. Kamu benar-benar membuat ayah bangga. Kamu bahkan telah menjadi wanita yang sangat terkenal di jantung Benua Teratai Biru ini, belum lagi cucumu yang namanya bahkan membuat orang-orang dari aliran hitam seperti cacing kepanasan." sambil menatap Qing Ruo yang duduk bersama Qing Ling dengan bangga.
Qing Ruyue mencoba tersenyum, " Ini semua adalah buah dari pengorban dari gege Qing Xia yang secara tidak sengaja bertemu dengan guru Liu Ruyue," ucap Qing Ruyue sambil mengenang sang suami, lalu menatap Qing Ruo.
" Sekte Gunung Emas berada di posisi puncak karena kontribusi Ruo er," ucapnya tulus.
" Kakek buyut, di mana kakek Xin Di Lang?" tanya Qing Ruo merasa heran.
" Dia sedang ada urusan di kerajaan Liang, aku sudah memintanya untuk segera kembali. Aku harap kalian bisa berada beberapa hari di tempat ini," ucap Xin Yang.
Qing Ruo menganggukan kepalanya.
" Kakek buyut, kami akan beristirahat beberapa hari di tempat ini, tapi kami tidak ingin keberadaan kami di ketahui oleh orang lain."
" Aku mengerti, tenanglah."
Hingga menjelang malam. Xin Yang lalu memanggil beberapa pelayan, dan meminta Qing Ruo dan rombongannya untuk beristirahatlah.
" Kalian beristrahatlah!" ucap Qing Ruyue menolak sambil melanjutkan pembicaraanya dengan Xin Yang, sedangkan Zilong pergi bersama Xin Moshu.
*****
Di dalam kamar.
Qing Ruo dan Qing Ling saling merebahkan diri di atas tempat tidur.
" Gege, apakah sudah ada informasi dari Hu Shan dan yang lainnya?"
" Belum ada, semoga saja mereka segera mendapatkan jejaknya. Aku tahu ini tidak mudah, karena kita tidak tahu tempat kejadiannya."
" Lalu apakah gege punya cara lain?"
" Tentu saja, tapi sebelumnya kita harus pergi dulu ke kota Perak. Dengan demikian, baru kita dapat merasakan jejak auranya."
" Lalu berapa lama kita akan berada di kota ini?"
" Tunggu hingga nenek agung bertemu dengan kakek Xin Di Lang. Selain itu, aku juga ingin memberi waktu pada nenek agung untuk bersama kakek buyut."
" Benar, aku juga berharap demikian. Semoga kebersamaan mereka dapat membuat nenek sedikit terhibur."
" Tujuanku membawa nenek ke Klan Xin memang seperti itu. Aku ingin kehadiran kakek buyut dan saudaranya yang lain dapat sedikit menghibur hatinya." sambil memeluk Qing Ling.
" Aku tahu tujuan gege seperti itu." sambil tersenyum.
" Kalau seperti ini ?" sambil mengeratkan pelukannya lalu mengecup bibirnya dengan lembut.
" Hm..., ini namanya gege rindu." sambil cekikikan.
" Benar, aku sangat rindu." ucap Qing Ruo sekali lagi mengecup lembut bibir itu.
****
Di tempat lain.
Zilong dan Xin Moshu berjalan-jalan menyusuri kota Xin.
" Kakek buyut, kota ini sangat nyaman dan tenang."
" Tentu saja, siapa yang berani membuat ulah di kota kelahiran kaisar."
" Lah, lalu mengapa kakek buyut harus menyamar seperti ini?"
" Dasar, apa kamu tahu reaksi orang-orang jika mereka tahu kaisar berjalan bebas?"
" Tentu saja mereka akan menyapa." sambil melangkahkan kakinya.
" Dasar anak kecil, tentu saja kita tidak akan bisa bergerak bebas. Inilah yang paling tidak aku sukai." sambil menggerutu.
" Kakek buyut, aku memang anak kecil. Kakek buyut ini dasar aneh, kan enak menjadi kaisar pergi kemana saja terkenal."
" Oh ya, jika demikian maukah kamu menggantikanku menjadi kaisar? Lagipula ini adalah pemberian ayahmu." dengan wajah sungguh-sungguh.
" Hehe....., kakek buyut maaf. Aku tidak berminat."
" Zilong er, jangan bercanda. sebelumnya kamu mengatakan bahwa menjadi Kaisar itu enak."
" Kakek buyut, jika tidak mau. berikan saja pada cucu kakek yang lain."
Xin Moshu terdiam sesaat lalu menggelengkan kepalanya.
" Mereka tidak sehebat ayahmu."
" Kakek buyut, jangan membandingkan ayahku dengan cucu kakek yang lain. lagipula Kakek buyut juga belum mencoba."
" Anak kecil apa yang punya pemikiran seperti ini. Zilong er, aku sangat setuju jika kamu mau menjadi kaisar menggantikanku." menggodannya.
" Kakek, aku ada ide?"
" Apa itu?"
" Kakek buyut harus punya putra, dengan begitu kakek buyut dapat mendidik, dan mengarahkannnya menjadi kaisar yang baik."
" Hais sama saja. Itu terlalu lama."
" Kakek buyut, mana ada hal yang mudah di dunia ini. Kakek apakah ada sekte aliran putih di kota ini?"
" Tentu saja ada. Zilong er, apa tujuanmu?"
" Kakek bawa aku ke sana. Apakah kakek lupa dengan janji kakek sebelumnya?"
Xin Moshu terdiam sesaat sambil mengingat janji yang di maksud.
" Apakah sekarang? Lalu mengapa tidak di klan saja.
" Kakek buyut, kami tidak bisa berlama-lama di kota ini, karena kami akan lanjutkan perjalanan. kalau di klan, akan menarik perhatian. Kan ayah tidak ingin ada orang lain tahu keberadaan kami di tempat ini."
Xin Moshu terdiam sesaat sambil menganggukkan kepalanya.
" Zilong er, di utara kota ada Sekte Angsa Putih, mari kita pergi ke sana."
" Baik," jawab Zilong penuh semangat sambil mengikuti Xin Moshu.
*****
Di tempat lain. Di taman belakang istana Terlarang.
" Ayah, mungkin setelah ini aku akan melepaskan diri dari sekte." Sambil menatap langit malam.
" Hye er, apapun keputusanmu Ayah selalu mendukung, tetapi apakah itu tidak akan menjadi masalah?"
" Tentu saja tidak, tetapi masalahnya orang yang akan aku jadikan sebagai penggantiku ini bukanlah murid sekte."
" Mengapa bisa demikian?"
" Aku berencana menyerahkan jabatan kepada Youyu er, menurutku dia adalah orang yang tepat. Selain itu itu dia orang yang kuat, bijaksana dan kehadirannya dapat menjadi pembimbing Ruo er dan yang lainnya. Bagaimana pendapat ayah?"
" Itu tidak masalah asalkan Youyu er mau. Tapi apakah itu benar-benar tidak menjadi masalah, karena para petinggi Sekte akan diambil oleh orang-orang dari klan Qing?"
" Itulah yang aku pikirkan, Selain aku sebagai tetua agung, dan Ruo er sebagai wakil pemimpin puncak gunung utama. Di sekte juga ada Qing He Long, Hye Long dan Yang Gang, kini juga ada Qing Fang dan Qing Junda, mereka semua adalah cucuku yang memegang peranan penting di dalam sekte."
" Apakah kamu takut jika orang lain berbicara hal buruk akan hal itu, bahwa sekte gunung emas adalah sekte keluarga klan Qing? Hye er, cucu-cucumu bisa menjadi orang penting di sekte, itu karena prestasi, jadi aku yakin orang lain tidak akan mempermasalahannya."
"Ayah benar."
" Hye er, apa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah tidak menjadi tetua Agung?"
" Ayah, aku masih bisa berada di sekte, aku akan menjadi penasehat dan sekaligus anggota luar biasa sekte. Aku bisa bebas dan pergi kemana saja. Mungkin aku akan menemani putra-putraku."
" Apakah mereka tahu jika kamu masih ada?"
Qing Ruyue menggelengkan kepalanya.
" Dengan kehadiranku di klan, aku harap itu bisa menjadi kejutan dan penyemangat mereka."
" Kamu benar, dan ayah selalu mendukungmu."
" Apakah ayah tidak ingin menemui cucu-cucu ayah di kota perak?"
Tiba-tiba matanya bersinar.
" Hye er, Aku rasa itu adalah ide yang luar biasa," ucapnya senang.
" Hye er, jika aku boleh tahu sudah berapa lama hal ini terjadi padamu?"
" Aku rasa ini sudah lewat dari satu bulan." sambil menatap langit.
" Hye er, ayah harap kamu dapat merelakan kepergiannya. dan ayah harap kamu dapat berbahagia."
" Ayah terima kasih. Ayah tenanglah, walaupun aku telah kehilangan, tetapi aku juga masih memiliki. Ada anak-anakmu dan cucu-cucuku yang luar biasa, dan mereka adalah sumber kebahagiaanku."
" Baguslah, ayah senang mendengarnya."
Tanpa terasa perbincangan mereka berlanjut hingga larut malam, hingga mereka berdua akhirnya membubarkan diri meninggalkan taman belakang istana itu.