Wanita Cuek Dan Pria Dingin

Roy memasuki kamarnya dengan langkah lesu, Dia masih membayangkan perbuatan nya pada Dara.

Akbar melihat Roy dan mendekati nya memeluk pundaknya, dan berjalan bersama masuk ke kamar Roy.

" Minta maaf lah, Bukankah dia wanita yang selama ini kamu cari" tanya Akbar.

Roy hanya menatap wajah Akbar, lalu memalingkan wajahnya, melangkah mendekati ranjang tidur, Roy duduk dipinggir ranjang menghela nafas panjang.

" Dia pasti membenci ku," ucap Roy mengacak-acak rambutnya.

" kau tau dari mana," tanya Akbar.

" kau hanya melindungi nenek, sedangkan Dara dia hanya meluapkan emosi". jelas Akbar.

" Pergilah, minta maaf lah, jangan ikuti ego, jika kau telah kehilangan tidak ada guna lagi sebuah penyesalan," Akbar menepuk-nepuk pundak Roy.

Roy hanya mengaguk dan tersenyum lalu dengan cepat mengambil handphone nya, menghubungi Dara, Lama tidak ada jawaban, Roy mengulanginya lagi tapi kali ini langsung di Reject.

Roy mengirim pesan. " aku ingin bertemu" pinta Roy tapi tidak dibaca, dia menelpon lagi, dan di Reject, dan pada akhirnya nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. 😭😭😭

....

Ditempat lain, Dara berada didalam mobil, dia berada di hutan kediaman Chrispeter, handphone nya berbunyi terus, dan dia menolak nya.

Berkali-kali panggilan tersebut, emosi Dara naik, apa lagi mengingat cekikan Roy padanya, Dia bisa melihat kemarahan Dimata Roy.

" katanya Cinta, tapi mata mu buta Roy, " batin Dara.

" berpisah dan saling membenci itu terbaik untuk kita, aku benci sebuah keluarga, biarkan aku hidup sendiri,. sehingga aku tidak merasakan kehilangan.

Seperti kehilangan ibu dan ayah, lalu Oma semua pergi disaat aku mulai merasakan sebuah keluarga, semuanya pergiiiiiiiii" teriak Dara

tangis Dara pecah di dalam mobil, tangisannya sangat pilu, sesak di dadanya, Dara menahan sesak dan mengigit bibirnya sampai mengeluarkan darah.

Terbayang kembali masa kelam saat sebuah peluru menghantam kepala ayahnya, dan peluru yang menembus dada ibunya.

lalu kematian Oma. Dara memukuli kepalanya untuk melupakan semua itu.

....

Haikal dan Bunga berada disebuah kamar, Bunga duduk disebuah sofa, Haikal berdiri didepan jendela.

" Kau mengenali wajah paman," tanya Haikal.

" ya, aku melihatnya, sangat jelas" jawab Bunga.

FLASHBACK ON

Keadaan Oma Catline semakin memprihatinkan, Dara dan Bunga setia mendampinginya, Oma tidak mau dirawat di RS, walaupun hanya dirumah peralatan medis yang disediakan sangat memadai, Oma diawasi oleh 3 orang dokter sekaligus.

" Dar, apa sebaiknya aku mencari keluarga Chrispeter" tanya Bunga.

" aku tidak tau Bunga, mana baik menurut mu"

Lama Bunga berpikir begitu Dara, karena selama ini Oma tidak mau keluarga nya tau keberadaan nya.

Bunga mendekati telinga Oma dan mengucapkan sesuatu.

" ommaa, bertahan lah, Bunga pergi sebentar untuk membawa keluarga Oma, Oma harus sehat dan melihat mereka," pinta Bunga yang langsung melirik ke Dara, Dara hanya mengaguk mengerti.

Bunga mempersiapkan penerbangan ke Meksiko dengan para pengawal, dan setengahnya mengawasi kediamannya.

30 menit Sepeninggal Bunga, kediaman diserang, puluhan orang membawa senjatah, Para pengawal semua sudah ambruk, Dara yang berada di kamar Oma, dengan cepat menghubungi para bayangan yang menjaga dari kejauhan.

Bunga yang berada di bandara langsung lari memasuki mobil nya yang belum pergi, tanpa aba-aba dia sendiri membawa mobil tersebut, para pengawal dengan cepat mengejar Bunga.

Di mobil Bunga menghubungi seseorang.

" kak, Austin bantu aku, keamanan rumah diserang lindungi kamar Oma, jangan sampai ada yang mendekat,"

Diluar kamar saling tembakan pun terjadi, Dara menyembunyikan Oma, dia ingin keluar tapi bagaimana dengan Oma.

Dara mencoba menghubungi Bunga, tapi jaringan nya hilang.

Dara paham Bunga telah mengetahui nya, tempat Oma pun sudah disembunyikan, Dara melangkah mengambil senjata, lalu mendekati Oma dan berbisik.

" Oma, tunggu Dara ya, Dara akan segera kembali, Dara sayang Oma" Dara melewati jalan pintas dan keluar kamar ikut menyerang musuh, saat musuh mundur Dara bernafas lega, lalu bergegas kembali ke kamar.

Saat Dara tiba, dan menemui Oma, matanya langsung mengeluarkan mutiara bening, Dileher Oma ada bekas cekikan, dan muncullah seorang pria paru baya tersenyum licik padanya.

" kesalahan mu hanya satu nona, karena kau menyelamatkan nya, wanita tua itu seharusnya mati dari dulu, dan kau pun harus menemani nya" ucap pria tersebut dengan tawa menggelegar sangat menakutkan.

Dara mau ingin menyerang, dan dua pria menahan nya dan bertarung 1 lawan dua, Dara tidak bisa bertahan, dengan tubuh yang sudah penuh pukulan darah sudah keluar dari mulut hidung serta telinganya, Dara bertekuk lutut karena dia masih sadar, tiba-tiba sebuah tangan mencekik lehernya, sampai tubuh nya terangkat.

" Rios.." suara Dara terbata.

hahahaha" kau mengenali wajah ku ternyata, maka cepatlah susul wanita tua itu," ucap Rios.

Doorrr doooorr doooorr tiga tembakan menembus dada tiga orang tersebut.

Dua pengawal Rios langsung tewas, tersisa lah Roy yang memegang dadanya yang mengeluarkan darah segar.

" wanita, sialaaaannn.." gumam Rios.

Rios masih bisa berdiri perlahan dia melangkah mundur, sedangkan Bunga melangkah maju.

" teganya kamu paman, tanya Bunga dengan penuh amarah.

pria tersebut hanya senyum menyeringai, mengambil senjata dan mengarahkan nya pada Dara yang masih terbaring tak berdaya, Bunga langsung berlari menutup tubuh Dara, peluru menembus pinggir pinggang nya. pria tersebut berhasil melarikan diri.

FLASHBACK OFF.

" seperti itulah kejadian nya kal," ucap Bunga.

Haikal sudah duduk disamping Bunga, dia mendekatkan kepalanya pada pundak Bunga dan memeluk Bunga dari samping.

" maafkan aku yang membuat kamu terluka" ucap Haikal pelan, bahkan Bunga bisa merasakan nafas Haikal menyentuh lehernya.

" aku juga punya sesuatu untuk kamu" ucap Bunga tersenyum manis.

Bunga menunjukkan sebuah foto, Haikal menatap foto tersebut dengan tatapan serius.

" yang mana aku" tanya Haikal.

Bunga hanya tertawa mendengar Haikal bicara seperti anak kecil yang kebingungan.

kini duduk mereka sangat dekat, Haikal sudah membaringkan kepalanya di paha Bunga, dan Bunga memegang foto menunjukkan siapa yang ada di foto tersebut.

" ini kakek Chrispeter, di sebelah kiri ini nenek Petra, dan sebelah kanan Oma Catline." ucap Bunga

" kakek sangat tampan, Oma juga cantik sekali" jawab Haikal.

" ini paman Jose dan istri nya sedang menggendong bayi kembar, bayi ini sebenarnya" Suara Bunga terhenti.

" kedua bayi botak itu Roy dan Rian," jawab Haikal.

Bunga menatap Haikal, ternyata Haikal sudah tau.

" apakah ini ayah dan ibuku" tanya Haikal.

" iya, mereka cantik dan tampan, kau mengikuti ketampanan ayahmu." balas Bunga.

" kamu mengakui aku tampan" tanya Haikal sambil membelai wajah cantik Bunga, yang sudah memerah.

" ini kamu dan kakakmu, dan ini paman Rios, foto ini diambil satu bulan sebelum kehancuran keluarga Chrispeter." jawab Bunga dan meletakkan foto tersebut dimeja. dan menyingkirkan kepala Haikal dari pahanya.

tiba-tiba wajah Bunga berubah menjadi kesal, Haikal sampai binggung melihatnya. tadi baik-baik saja tapi kenapa sekarang.

" kamu kenapa," Haikal menatap wajah Bunga dengan menggaruk kepalanya.

Kini Bunga duduk membelakangi Haikal...

....

MAAF KEMARIN AKU GAK UP, SOALNYA TIBA-TIBA PULANG KERJA BADAN SEDIKIT DROP. JADI DIPUTUSKAN ISTIRAHAT.

JIKA LIKE BANYAK, INSYAALLAH AKU UP LAGI

JADI BANTU LIKE COMENT DAN VOTE YA...

MAMPIR JUGA KE KARYAKU...

SUAMIKU MASIH ABG.. ceritanya lucu...dan romantis...