NovelToon NovelToon
Luka

Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Trauma masa lalu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: oland sariyy

Segala derita dan air mata di masa lalu berhasil menjadi kan sosok Naima Maheswari menjadi wanita mandiri.

Kata malas dan malas sudah menjadi makanan sehari - hari yang di cap sang bapak kepada ibu nya.Naima bukan lagi bayi kecil yang tidak mengerti keadaan di sekitar nya.
Akan kah Naima membenci pernikahan atau malah sebaliknya dan bertemu lagi dengan sosok pria yang mirip dengan kelakuan Ayah nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Boleh Menikah

Meskipun terpincang-pincang Rudi tidak mau mengalah,pria arogan itu terus berusaha meraih tubuh Naima untuk di bawa ke rumah Juragan Baron.

" Siapa Kamu? Kenapa Kamu mengacaukan rencana ku." teriak Rudi kesal karena rencana nya di gagal kan oleh pria yang tidak di kenal nya.

Naima membuka mata nya yang sempat ketakutan dengan aksi nekat Rudi,saat menyadari siapa yang tadi di peluk nya hati Naima yang sengaja di bekukan tiba-tiba bergetar.

" Dokter Bagas..." panggil Naima dengan sorot mata sendu.

Bagas mengangguk sambil tersenyum meneduhkan jiwa,Rudi yang hendak meraih tubuh Naima kembali di cegah oleh Bagas.

" Berani-beraninya anda mau menyentuh Naima lagi."Bagas langsung mendorong mundur tubuh Rudi hingga terperosok ke aspal.

Tidak akan dia biar kan siapa pun mengganggu Naima,tanpa di sadari oleh Bagas Jika yang ia hadapi sekarang adalah ayah kandung Naima sendiri.

" Minggir Kamu! Kenapa Kamu ikut campur urusan ku."tanya Rudi meringis memegang pinggang yang encok dan juga kaki yang masih sakit.

" Aku berhak ikut campur dan anda tidak perlu tahu siapa Aku yang sebenarnya." balas Bagas tegas.

Beberapa orang yang ada di sana mulai memperhatikan keributan itu,namun mereka hanya sekedar menonton saja tanpa berani melerai.

Rudi terus menatap tajam Bagas dan Naima secara bergantian,ia tak akan membiarkan mangsa nya kabur.jika punya banyak uang Neneng pasti akan semakin cinta kepada nya.

Rudi baru sadar jika putri nya ini sangat cantik sekali dan akan dia manfaat kan sebagai sumber uang untuk hidup nya.

" Dia anak durhaka dan pembawa sial! Cepat serah kan dia kepada ku,malam ini juga dia akan aku nikahkan dengan juragan kaya."ucap Rudi berusaha mempengaruhi pikiran Bagas.

Naima menggeleng dengan wajah takut nya,bisa-bisa nya Rudi berkata seperti itu kepada Bagas tanpa merasa segan sedikit pun.Naima belum ingin menikah karena dia tidak tertarik dengan pernikahan setelah apa yang terjadi kepada sang Ibu.

Jika pun harus menikah maka bukan sekarang waktunya.dia masih ingin membahagiakan ibu dan adik nya.menikah itu tidak ada dalam kamus kehidupan Naima untuk saat ini.

" Tidak akan! Naima masih sekolah belum boleh menikah." Bagas menggulung kemeja nya sebatas siku lalu melayang kan gumpalan tangan nya ke wajah Rudi sampai membuat Rudi terbungkam dengan ujung bibir mengeluarkan darah.

Bagas yang emosi mendengar ucapan Rudi kembali melayang tinju nya kepada Rudi tanpa peduli dengan reputasi nya sebagai seorang dokter dan pemilik rumah sakit.

Stamina Rudi yang kalah telak dari Bagas membuat pria ini babak belur.dia terus melindungi wajah nya dari serangan brutal Bagas.postur tubuh yang berbeda jauh membuat Bagas mendominasi permainan.

Dengan susah payah Rudi bangkit dan melepaskan diri dari Bagas.ia tergopoh - gopoh bangkit dan melajukan sepeda motor menjauh dari Bagas.

" Awas saja Kamu! Sekarang Kamu bisa bebas tapi tidak untuk besok."teriak Rudi kepada Naima sebelum buru-buru meninggalkan tempat ini.

" Aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dasar gila...Jika sampai terjadi Kamu lah orang pertama yang akan Aku cari dan Aku habisi kamu dengan tangan ku sendiri."balas Bagas dengan kesal .kaki nya sengaja menendang udara kosong di depan seakan-akan Rudi ada di hadapannya.

Bagas meraup kasar wajah nya dengan nafas yang masih terengah-engah.sudah lama sekali dia tidak melakukan hal seperti ini membuat otot-otot kekar nya menjadi sedikit kaku.

Bagas segera melangkahkan kaki mendekati Naima yang bersandar pada mobil nya dengan tangis yang terdengar memilukan.

" Sudah jangan menangis lagi,Kamu sudah aman sekarang."kali ini Bagas yang lebih dulu memeluk tubuh Naima.

Pelukan ini terasa hangat dan menenangkan membuat tangis Naima semakin pecah.bukan tangis kesedihan namun sebuah tangis lega berhasil lepas dari Rudi yang mata duitan.

Bagas mencoba menenangkan gadis belia ini.dia usap punggung yang masih bergetar lalu tanpa permisi mengelap pipi Naima yang basah oleh air mata.

Setelah tangis Naima mereda,Bagas menuntun Naima masuk ke dalam mobil nya.tidak ada perlawanan dari Naima yang terlihat hanya wajah ketakutan.

Bagaimana nasib Naima jika Bagas tidak datang menolong nya, pasti sekarang Naima sudah sah menjadi istri dari juragan Baron.

Naima bergidik ngeri membayangkan nya,Naima menoleh ke arah Bagas yang ikut-ikutan diam tidak menjalankan mobil nya.

Wajah dingin Bagas menyimpan banyak pertanyaan untuk Naima.

Suasana di dalam mobil masih sunyi sepi,tersisa hanya suara nafas sesenggukan dari Naima.

" Pria tadi adalah Ayah mu?" tanya Bagas to the point.

Dan Naima mengangguk mengiyakan bahwa Rudi memang benar ayah nya.

" Ayah yang tidak pernah menganggap anak-anak nya ada,suka marah-marah dan selingkuh di belakang ibu dan sekarang dia sudah menikah dengan pelakor itu." ujar Naima membuat Bagas syok mendengar nya.

Ini sebuah fakta yang mengejutkan,pantasan saja selama ini dia tak pernah melihat keberadaan Rudi di rumah itu.

Beruntung tadi dia sempat menolong Naima dari sosok ayah yang kejam itu.

" Kenapa Kamu masih memakai seragam sekolah,ini sudah malam untuk mengenakan seragam sekolah?" tanya Bagas penasaran.

"Aku baru selesai bekerja dan hendak pulang ke rumah,malah ketemu sama dia." balas Naima sambil menunduk kan kepala nya.ujung baju nya di remas kuat-kuat, Naima tersadar tak seharusnya dia membagikan kisah hidup nya kepada Bagas yang hanya orang asing dalam hidup nya.

Bagas tertegun,entah seberapa berat beban yang Naima rasakan sekarang.sorot mata Naima memendam banyak hal,marah,sedih , kecewa bercampur menjadi satu.

" Aku antar Kamu pulang ya." Bagas tak mau banyak bertanya lagi,ini bukan waktu yang tepat mungkin nanti dari Bu Maryah dia bisa mendapatkan banyak informasi.

" Ya." jawab nya pelan nyaris tidak terdengar.

Bagas menjalankan mobil nya menuju ke kontrakan Naima,saat melewati pedagang nasi goreng,mobil Bagas berhenti dan Bagas keluar dari mobil meninggal kan Naima yang masih membisu.

" Ini untuk makan malam Kamu ,Dito dan Ibu." ucap Bagas seraya menyerahkan beberapa bungkus nasi goreng ke pangkuan Naima.

" Tidak perlu repot-repot Dok,Ibu pasti sudah memasak di rumah." ujar Naima tidak ingin merepotkan Bagas.

" Jangan panggil Dokter kalau Aku lagi di luar seperti ini, Aku sama sekali tidak repot malah senang bisa membantu Kamu." balas Bagas tersenyum hangat dan kembali menggenggam tangan Naima.

Namun Naima buru-buru menarik tangan nya karena tidak nyaman dengan debaran jantungnya.

" Kenapa dengan jantung ku ini?" batin Naima gelisah .

" Maaf sudah lancang dan membuat Kamu tidak nyaman." Bagas sadar Naima bukan lah wanita yang mudah untuk di gapai.

Jika itu wanita lain mungkin mereka dengan senang hati duduk di atas pangkuan nya.Naima berbeda dari yang lain nya.

Di depan rumah sudah ada Maryah dan Dito yang menunggu kepulangan Naima.begitu melihat Naima turun dan mobil Bagas.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain.

"Aku mohon jangan katakan apapun yang Dokter lihat tadi kepada Ibu ku." begitu lah pesan yang Naima ucap kan kepada Bagas sebelum mereka memutuskan untuk turun dari mobil.

" Kenapa? Ibu harus tahu tentang apa yang sudah Bapak mu lakukan.ini sangat berbahaya Nai,lain kali jangan pulang melewati tempat yang sepi lagi,kalau perlu cari teman yang searah pulang nya biar ada yang menolong mu." Bagas khawatir Rudi kembali mengganggu Naima ketika dia sedang tidak bersama dengan Naima.

Jam kerja Bagas tidak menentu untuk terus mengawasi Naima biar selamat dari Rudi,dia bisa saja mengantar jemput Naima ,namun dia ragu Naima mau menerima tawaran nya.

" Aku tidak ingin ibu kembali jatuh sakit, nanti Aku sendiri yang akan mengatakan nya kepada ibu." Bagas mengangguk paham.

" Aku juga minta jangan panggil dokter terus, boleh?" pinta Bagas dan Naima mengangguk setuju.

Ia tau maksud dari Naima,kalau sampai darah tinggi Bu Maryah kembali kambuh Naima juga yang akan susah nanti nya.

Bagas memutuskan untuk ikut turun menyapa Bu Maryah sekalian menanyakan kabar Bu Maryah hari ini.

" Nak Bagas." sapa Bu Maryah tersenyum ramah.

" Apa kabar Bu,udara malam tidak bagus untuk kesehatan Ibu." kata Bagas setelah mencium punggung tangan Bu Maryah.

Meskipun dia adalah seorang dokter dan punya segala nya tidak membuat Bagas bersikap semena-mena,di keluarga mereka selalu di ajarkan bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua .Bagas tidak pernah lupa dengan ajaran dari kedua orang tua nya.

" Kabar ibu baik,ibu sengaja duduk di sini untuk menunggui Naima pulang.ternyata malah pulang bareng Nak Bagas." kekeh Bu Maryah entah kenapa merasa nyaman dan senang melihat Bagas.

" Tadi Aku nggak sengaja ketemu Naima di jalan,jadi sekalian aku antar pulang karena sudah gelap juga ini Buk." balas Bagas santai supaya Bu Maryah tidak curiga.

Naima berjalan ikut mencium punggung tangan sang ibu lalu masuk ke dalam rumah dengan berusaha berjalan sebiasa mungkin meskipun sulit dan akhirnya menimbulkan kecurigaan dari sang Ibu.

"Nai kenapa jalan mu kayak gitu?" tanya Bu Maryah menatap curiga ke arah putri nya.

" Eh nggak apa-apa kok Bu,Kaki Aku sedikit sakit aja."jawab Naima singkat terus mencoba menutupi kelakuan Rudi demi kesehatan sang ibu.

Maryah tidak langsung percaya dengan ucapan Naima,Dito yang tadi mengobrol bersama Bagas pun ikut menatap ke arah Naima dan kini Naima menjadi gugup sendiri di tatap lekat oleh ketiga orang ini.

" Mbak jatuh di mana?" tanya Dito melihat telapak tangan Naima yang juga terluka.

Bagas menepuk jidat nya lupa membersihkan luka Naima, dia terlalu serius mendengar cerita tentang Bapak Naima sampai lupa segala nya.

" Tadi nggak sengaja injak ranting sampai membuat Aku terpeleset dan kaki Aku jadi sakit begini." bohong Naima seperti seorang ahli nya.

Sebelum pulang,Bagas terlebih dahulu membersihkan luka pada kaki dan tangan Naima,lengan Naima yang memar juga di oleskan salap supaya cepat sembuh tidak menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan.

" Terimakasih Nak Bagas." ucap Bu Maryah ketika Bagas hendak masuk ke dalam mobil nya.

" Sama-sama Buk."

Di dalam kamar nya,Naima sudah terlelap menyembuhkan rasa lelah dan luka yang tiada henti menghampiri hidup nya.Naima berharap ketika terbangun esok hari apa yang di alami hari ini hanya lah sebuah mimpi buruk.

" Mbak hati-hati...."

Bersambung

Jangan lupa like, tinggal kan jejak di kolom komentar dan bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ya guys.

1
ChikoRamadani
siapa yang menolong naima??? apa dokter bagas???
Sudah gila saraf otak pak rudi, dia yang menghabiskan uangnya demi si neneng itu malah balik menyalahkan naima... tega banget seorang ayah tanpa memberi nafkah dan kasihsayang ingin menukarkan harga diri anaknya buat orang lain karena demi uang...
oland sariyy: perlu di kutuk kayak nya si Rudi ini ya kakak 😁😁
total 1 replies
oland sariyy
selamat membaca teman-teman semua nya.jangan lupa.tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya
ChikoRamadani
kira" apa yang dilakukan naima yah ??? jadi penasaran 🤔
lanjut dong thor
oland sariyy: tunggu di bab berikutnya kakak 😁😁
total 1 replies
ChikoRamadani
Mereka selalu diuji mulai dari tidak diberikan kasih sayang seorang ayah, tidak diberi nafkah dan saat mereka dalam situasi terpuruk pun ayahnya tidak peduli sama sekali...
naima dan dito sangat menyayangi ibunya,
tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan biaya untuk operasi? apakah ada yg membantu mereka? semoga saja ada orang baik yang bsa menolong ibunya...


sepertinya dokter bagas dia tertarik pada naima tetapi dia sadar diri, naima masih bocah....
ChikoRamadani
lanjut kakk,,
oland sariyy: siap kak
total 1 replies
oland sariyy
terimakasih sudah setia di cerita terbaru author,maaf kalau agak lama update nya kakak, author lagi kurang fit 🙏🙏
ChikoRamadani
Sedih banget loh jadi mereka, tidak diberikan kasihsayang sama sekali... hanya luka dan trauma yang diberikan oleh pak rudi...
bu maryah sudah pasrah dengan tindakan kasar pak rudi tapi dia selalu percaya pak rudi setia...
setelah ini, apakah bu maryah tetap bertahan dengan segala cobaan rumahtangga mereka, dan apakah naima dito masih mau menerima perilaku buruk pak rudi kepada mereka....
ChikoRamadani
miris banget lihat keadaan mereka, apalagi pak rudi tidak ada rasa peduli kepada keluarganya sendiri. mana kakak pak rudi merendahkan bu maryah bilangin miskin dan banyak hutang eh gak sadar dia adiknya saja tidak pernah memberikan nafkah untuk keluarganya malahan bu maryah yang berjuang keras untuk membiayai kehidupan anaknya...
naima,punya teman yang baik , selalu bantuin ketika lagi kesusahan dengan cara diam" memasukkan selembar uang ke dalam tas naima. tapi naima susah dia tidak pernah memanfaatkan temannya itu karena dia anak yang tulus...
oland sariyy: hai kakak terimakasih sudah mampir di karya terbaru author 😊🙏
total 1 replies
oland sariyy
Hai semua nya selamat datang di karya terbaru author 😊😊😊🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!