Sebuah kumpulan cerpen yang lahir dari batas antara mimpi dan kenyataan. Dari kisah romantis, misteri yang menggantung, hingga fantasi yang melayang, setiap cerita adalah langkah di dunia di mana imajinasi menjadi nyata dan kata-kata menari di antara tidur dan sadar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Rush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My hubby
Hana kembali ke kamarnya, dia akan bergegas untuk tinggal di kamar Bosnya. Entah darimana dia tahu bahwa dirinya numpang di apartemen Ira.
Hana sudah membawa kopernya dan Ira kebetulan baru pulang dari main.
“Mau kemana ?” tanya Ira.
“Mau pindah !” Sahut Hana mengambil minuman di kulkas.
“Sudah ada rumah ? Bukannya rumah kakak di jual ? Kakak ada uang ?” Ira terlihat hawatir juga karena setidaknya selama tinggal bersama Hana tidak macam-macam.
“Itu-“
“Bentar ka .” Ira mengambil handphone dari sakunya.
“Ada apa ?”
“Nitip kakak Ipar Lo !”
“Heh, yang mana ?”
“Yang baru jadi janda .”
“Ka ,gue serius ?!”
“Gue juga gak bercanda , tolong jagain dia takutnya dia macam-macam sama cowok lain. Dia juga akan tinggal di apartemen gue jadi jangan sampai lengah.”
“Gue gak kenal bentukannya ?!”
“Entar gue kirim potonya . Inget jangan di apa-apain !”
“Uangnya ?!”
“Udah gue kirim ke rekening Lo jadi Lo harus jaga dia.”
“Iya, bawel Lo !”
“Ingat Lo jangan cari cowok yang otaknya seperempat, jadi janda muda kan loh.”
“Iya KA, kemarin hilap.”
“Ya sudah, jangain cewek gue !”
Ira membuka pesan dari kakaknya yang mengirimkan Poto ceweknya itu.
“Secantik apa sih, sampai minta dijagain ?!” gunam Ira dan dia langsung melotot syok saat melihat gambarnya.
“Ka, pacar Lo monyet lagi berak ?!”
“Salah Peak ! Bentar !”
Ira mengirimi pesan ke kakaknya dan bahkan dia ingin tertawa melihat ke gajean kakaknya .
“Hah !” Ira memastikan melihat gambar yang di handphone lalu melihat Hana juga .
“Ada apa ?” tanya Hana terlihat bingung.
“Kakak pacarnya KA Bayu ?” tanya Ira memastikan.
Hana mengernyit heran karena dia bahkan belum punya pacar.
“Siapa Bayu ?” tanya Hana
“Bayu Pratama , apa kakak tidak mengenalnya ?” Hana menggelengkan kepalanya dan bergegas keluar .
“Kakak gak pamit dulu ke aku ?” Ira mengikuti dari belakang.
“Cuma di samping kamar mu ini ,Ra !” sahut Hana membuka kunci dan Hana masuk ke dalam.
Ira masih mengikuti dari belakang, Hana gak kenal Bayu tapi dia tinggal disini.
“Ini apartemen siapa KA ?” tanya Ira
“Bos ku. Dia pergi ke luar untuk dinas dan aku di suruh tinggal disini daripada numpang .” sahut Hana terlihat mengecek isi kulkas dan yang lainnya.
Disini hanya terdapat satu kamar beda dengan kamar Ira yang memiliki dua kamar . Mungkin Bos nya tidak ingin ada yang nginap disini karena ini privasinya.
“Siapa nama bos kakak ?” Hana langsung duduk di sofa ,dia bahkan tidak mengetahui nama bosnya .
Bodoh !
“Aku tidak tahu !” Hana menggelengkan kepalanya sambil cengir.
“Kakak, bagaimana kalau kakak di apa-apain saat dia kembali ?”
“Tidak.”
“Tahu darimana ?”
“gak tahu ,hanya saja dia tidak mungkin ngapa-ngapain.”
“Kakak sudah kenal lama dengannya ?”
“Belum ada sebulan mungkin, aku lupa.”
“Kakak lebih baik tinggal di kamar aku saja jangan disini.”
“Aku sudah di gaji selama dia pergi jadi aku harus nurut. Lumayankan kerja makan gaji buta tinggal duduk selonjoran sambil nonton dracin.”
Hana menghempaskan tubuhnya ke sofa didekat Hana.
“Bagaimana dengan mantan suami kakak ? Apa dia tahu bahwa Ridho mantan suami kakak?”
“Ya, dia tahu ! Lagian Pak Bos itu aneh, masa aku masuk kerja tanpa interview. Terus katanya untuk sekretaris tapi ternyata sekretaris dan asisten pribadi ada Dion. Lagian dia hanya mau aku bantu dia jika mantan-mantannya dan pacar-pacarnya datang langsung aku handle.”
“Semacam pura-pura pacaran .”
“Kita gak pura-pura pacaran ,hanya kerja saling bantu .”
“Koq bisa ketemu ?”
“Dia pernah membuatku telat nganterin makanan ,saat dia lagi main drama bersama mantannya dan aku terseret ke dalam masalah gara-gara dia.”
“Berarti dia playboy ?!”
“Lebih dari playboy lebih tepatnya playboy cemen mungkin dan aneh .”
Hana ingin tertawa saat mengingat tingkah bosnya saat di minta pertanggung jawaban karena hamil.
Ira hanya diam mengamati Hana setuju tidak setuju kakaknya pasti maksa. Gak mungkin kan tiba-tiba suruh jagain kalau tidak penting apalagi sampai pura-pura.
*
“Lumayankan bisa tinggal di apartemen berkat uang penjual rumah dan tanah.” Nining terlihat senang saat memasuki kawasan apartemen.
“Uangnya masih banyak kan Mas ?!” tanya Lisa bergelayutan di tangan Ridho.
“Aman sayang !” Ridho menjawil dagu Lisa.
“Kita belanja nanti ya !” kata Lisa dan di angguki oleh Ridho.
Nining melihat ke arah suara para cewek dan benar saja bekas para menantunya ada disana.
“Pokoknya kita akan masak-masak di apartemen.”
“Kamu dapat uang darimana ?”
“Dari Bos mu lah .”
“Dia boking Loh !”
“Kampret ! Boking apaan ?!”
“Kakak tunggu aku !”
Ira datang dari belakang menghampiri Lina dan Hana.
“Lelet banget sih ,Non !” ejek Lina .
“Jalan cantik KA Lina !”sahut Ira
“Siapa ini ? Para gembel yang memasuki kawasan elit ?” Nining tiba-tiba menghampiri Hana ,Ira dan Lina.
Memereka memang belum masuk ke lobby baru di depannya saja.
“Mau kemana kamu ? Jadi simpanan om-om tua ?!” ucap Ridho.
“Eh, ada mantan istri ?! Senang hidup susah ?” Tanya Riko yang baru datang.
“Emang hidup sama Lo kaya, enggak kan ?!” jawab Ira ketus.
“Hai, Ibu mertua, mantan suami, mantan adik ipar dan pelakor gadungan. Kalian kangen kita ? Gak perlu nyapa takut nambah dosa.” Ujar Hana tersenyum dengan gaya mengejek dan kesal.
“Berani-beraninya kamu menghina kami. Asal kamu tahu ya, kamu hanya menantu durhaka. Seharusnya kamu jangan main-main dengan saya. Paham Hana !” Nining mencak-mencak di depan Hana.
“Sabar Bu, takut encok kambuh. Kami harus pergi duluan lagi sibuk !” jawab Hana akan bergegas pergi.
“Emang Lo tinggal disini ?” tanya Riko ke Ira.
“Iya ,jadi simpanan Om-Om berduit !” sahut Ira ketus.
“Gak nyangka kalian jadi Pel*c*r ,padahal biasanya kan kalian duduk selonjoran tanpa banting tulang untuk kerja.” Sindir Nining.
“Apa gunanya anak Ibu kalau kita kerja Bu ? Bukannya mau membahagia dunia dan akhirat jadi kita gak perlu kerja ,lagian tanpa kerja pun kami makan enak tanpa uang dari mantan suami. Baiknya di awal doang pas sudah lama ketahuan belangnya. Ayo ,Ra, Lin kita pergi nambah dosa melawan orang tua mah.” Hana ,Ira dan Lina langsung pergi .
“Mereka tinggal di apartemen?” Nining masih penasaran.
“Mereka gak mungkin punya uang , Bu !” Sahut Riko.
“Apa mantan istri mu menyembunyikan sesuatu ?!” Nining masih penasaran.
“Ayo, lebih baik kita masuk !” ajak Ridho sambil merangkul Lisa.
Kenapa Hana tidak mengungkit rumah ?
Setidaknya dia tahu bahwa rumahnya ada ditangan Bosnya, jadi saat Bos nya pulang dia akan mengurus tentang rumah dan akan dibeli lagi.
“Gila, nyaman banget !” Lina menghempaskan tubuhnya di sofa.
“Ini apartemen Bos kita ,Han ?! Enak sekali ,adem !” Lina terlihat senang berada disini.
“Masak apa Lin ?” tanya Hana duduk di sofa setelah menaruh belanjaan dimeja dapur.
“Lo gak pacaran sama Bos kan ?!” tanya Lina ke Hana, bahkan Ira juga ada disana.
“Enggak lah, baru juga cerai !” ucap Hana.
“Heh, masa Iddah Lo udah habis !” Lina mengingatkan.
“Emang iya ?! Terlalu betah di tempat orang jadi seperti lupa.” Hana mengambil handphonenya.
“Kakak, akan nikah sama KA Bayu ?” tanya Ira nimbrung.
“Kamu kenal Bos kita ?” tanya Lina
“Bos kita namanya Bayu ?”tanya Hana
“Lo gak tahu nama Bos Lo ?” tanya Lina balik.
“Gue lupa nanya, lagian gue Cuma panggil Bos saja tanpa ada embel-embel nama. Nomor handphone nya masih tertera dengan nama selingkuhan.” Jelas Hana.
Lina dan Ira hanya melongo dan teput jidat . Bagaimana bisa Hana gak tahu nama Bos nya ?
“Tapi Lo tahu namanya Ra, apa Lo pacarnya atau mantannya ?” tanya Hana.
“Heh, nanya itu yang berbobot ,gak mungkin dia mantan pacarnya Bos kita. Kamu adiknya Pak Bos ?!” tanya Lina dan Ira hanya mengangguk.
“Heh, serius ?!” Hana terlihat kaget.
“Hana, Lo tinggal begitu lama nya masih bertanya ?! Peak sekali punya teman, Lo makannya jangan cuek terhadap sekeliling Hana !” Lina terlihat gemas dengan Hana.
“Heh, pantesan manusia itu tahu tentang apa yang gue lakukan. Lo di bayar sama kakak Lo ?” lagi dan lagi Ira mengangguk. “ternyata ada cctv berjalan.” Hana langsung menghela nafas.
“Astagfirullah haladzim!”