Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.
"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.
"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.
"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.
Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Gio part 2
Gio langsung mencium bibir istrinya itu dengan sedikit kasar seiring emosinya yang semakin meluap, ia sudah sangat sabar menghadapi gadis itu selama ini namun sabar juga ada batasnya. Baginya istrinya terlalu liar dan sulit dikendalikan hingga membuatnya selalu hilang kendali saat menghadapinya, jadi bukankah lebih baik ia memberikannya sedikit pelajaran agar lain kali bisa bersikap lebih bijak ketika ingin melakukan sesuatu hal.
Sebenarnya ia juga tak mengerti kenapa harus memberikan pelajaran dengan cara seperti ini karena hanya ini yang terbesit dalam pikirannya saat ini mengingat tubuhnya selalu bergejolak setiap kali berada di dekat gadis itu dan ia pun tak mengerti kenapa itu bisa terjadi padahal selama ini ia sedikit pun tak pernah tertarik dengan lawan jenis bagaimana pun mereka menyuguhkan keindahan anggota tubuhnya.
Gio terus saja me lu mat bibir gadis itu bahkan kini ciumannya semakin dalam dan menuntut hingga membuat Gia hanya bisa pasrah setelah lelah berusaha melepaskan diri, tubuhnya juga seakan tak menolak sentuhan demi sentuhan yang pria itu lancarkan dengan lembut namun pasti.
Ia seperti seorang pelacur murahan saat ini karena perlahan menikmati setiap aksi pria itu yang mampu membuat aliran darahnya berdesir hebat bagaikan listrik yang mampu membuat bibirnya tanpa sadar mendesah ketika ciuman pria itu mulai menuruni lehernya yang putih itu dengan hisapan-hisapan kecil yang mungkin akan meninggalkan jejak kemerahan disana.
Gia seolah tersihir ketika tanpa sadar busananya telah melayang jauh dari badannya dan sentuhan demi sentuhan terus suaminya lakukan tanpa jeda sampai ia merasakan sebuah hentakan yang membuatnya sontak berteriak kesakitan.
"Sakit, tolong hentikan!" ucapnya hingga membuat Gio yang kini nampak tak berbusana sama sepertinya langsung mengernyit ketika melihat air mata gadis itu yang tiba-tiba mengalir deras padahal sebelumnya ia sedikit sinis ketika istrinya itu terus mendesah kenikmatan akibat sentuhannya.
"Ku mohon sakit," imbuh Gia lagi dengan wajah memohon.
Gio yang tak bisa menguasai dirinya lagi nampak tak mengindahkannya, meskipun awalnya hanya ingin memberikannya pelajaran namun nyatanya nafsunya jauh lebih besar daripada niatnya dan kini pria itu kembali me lu mat bibir gadis itu dengan lembut seiring berusaha untuk memasukinya dengan pelan.
Apa benar istri liarnya itu masih perawan?
Gia nampak mencengkeram kuat punggung sang suami seiring dengan rasa sakit yang ia rasakan ketika pria itu berhasil menyatukan tubuh mereka, bibirnya yang terus di lu mat membuatnya nampak pasrah dan hanya airmata yang mengutarakan semua isi hatinya.
Ia telah kehilangan kesucian yang susah payah ia jaga selama ini meskipun godaan demi godaan ia alami dan itu membuatnya merasakan perasaan campur aduk yang sulit untuk dijelaskan.
Pikirannya begitu merutuki suaminya namun tubuhnya justru seakan menikmati setiap sentuhan pria itu lalu bagaimana hidupnya nanti mengingat mereka menikah tanpa cinta dan hingga kini pun ia belum mencintai pria itu.
Lalu apakah kedua orang tuanya akan marah jika tahu ia telah gagal menjaga keperawanannya?
Gio yang telah berhasil menyatukan tubuhnya nampak terdiam beberapa saat karena tak menyangka gadis dibawahnya itu rupanya masih perawan mengingat bagaimana pergaulannya yang begitu liar.
Apa ia telah melakukan kesalahan karena menodainya?
Berhenti pun rasanya terlambat karena kini pria itu justru perlahan menggerakkan tubuhnya demi sebuah kenikmatan yang membuatnya melupakan segalanya, niatnya yang hanya ingin memberi pelajaran kini justru berganti dengan de sa han demi de sa han yang keluar dari bibirnya seiring dengan hentakan yang semakin kuat dan pasti.
Malam pun semakin larut dan Gio seakan enggan menyudahi namun melihat sang istri kelelahan akhirnya pria itu pun mengakhirinya dengan membuang seluruh cairan percintaannya kedalam rahim gadis itu tanpa ragu.
Ketika hendak kembali menciumnya tiba-tiba Gia mendorongnya menjauh hingga penyatuan mereka pun terlepas lalu wanita itu langsung menamparnya dengan kencang.
Plak
Sebuah tamparan langsung mendarat di pipinya hingga meninggalkan rasa panas dan kemerahan disana.
"Aku benar-benar membencimu," ucap Gia dengan tatapan tajam disela isak tangisnya.
Gio hanya menatapnya nanar lalu mengacak rambutnya sendiri dengan frustrasi, sungguh ia juga menyesali perbuatannya tersebut. Ia benar-benar bodoh karena tak mampu menahan gejolak nafsu dalam dirinya.
"Maaf," ucapnya pada akhirnya karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini.
"Kamu jahat, jahat, jahat." Gia terus memukuli pria itu secara membabi buta dan Gio hanya bisa pasrah karena ia menyadari ia yang memang salah.
Beberapa saat kemudian setelah lelah istrinya itu nampak tertidur dan kini pria itu nampak berdiri di balkon kamarnya dengan pandangan datar tanpa ekspresi.
Keesokan harinya ....
Pagi itu Gia yang baru bangun tak mendapati suaminya ada di kamarnya, apa pria itu kabur setelah memperkosanya semalam?
Kemudian ia pun segera beranjak dari ranjangnya namun tiba-tiba meringis karena kesakitan pada area sensitifnya, rasanya sakit sekali hingga membuatnya enggan melangkah. Dengan berpegangan dinding ia mencoba untuk berjalan perlahan sembari mengumpati sang suami akibat perbuatannya semalam.
"Dasar pria kurang ajar, tidak bertanggung jawab awas saja nanti akan ku balas." ucapnya dengan kesal namun tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar dan Gio yang melihat istrinya kesusahan berjalan langsung berlari untuk membantunya.
"Ayo ku bantu," ucapnya seraya memegang kedua bahunya namun gadis itu langsung menepis tangannya dengan kasar.
"Tidak usah," sahutnya dengan sinis.
Tentu saja ia masih sangat marah atas perbuatan pria itu semalam, impiannya bercinta dengan orang yang ia cintai kini pupus sudah dan entah pria mana yang kurang beruntung itu nanti yang akan menerimanya dalam keadaan tidak suci lagi.
Gio yang tak sabar langsung saja menggendong gadis itu meskipun kini harus mendapatkan pukulan secara membabi buta kemudian diturunkannya di dalam toilet.
"Mau ku bantu?" ucapnya menatap wanita yang masih membungkus tubuhnya dengan selimut itu.
"Pergilah aku tidak mau melihatmu!" Gia langsung mendorong pria itu keluar lalu segera menutup pintunya dengan rapat.
Kini Gio hanya bisa menghela napas panjangnya, sepertinya perbuatannya benar-benar tak bisa dimaafkan lalu pria itu pun nampak mengacak rambutnya dengan kasar seraya berlalu pergi dari sana.
Gia yang masih berada didalam kamar mandi nampak memperhatikan tubuhnya yang penuh dengan tanda cinta, lalu di getoknya kepalanya sendiri saat mengingat semalam ia juga turut menikmati percintaan mereka tersebut.
"Bodoh, bodoh, bodoh." ucapnya dengan kesal.
Kemudian wanita itu pun segera masuk kedalam bathtub, ia akan berendam seharian agar tidak bertemu dengan suaminya itu lagi meskipun jauh dalam lubuk hatinya ia tak ingin pria itu pergi.
Begitulah wanita terkadang apa yang diucapkannya selalu berbanding terbalik dengan isi hatinya, mungkin dukun saja akan menyerah jika disuruh menebak.
gia ada saja gebrakannya bikin Tania mengeluarkan tanduk😂 memang 2G bikin gemes tiap harinya 🤗
di butuhkan sifat seperti Gia,
Biar Gio kecanduan dengan kegatalanmu 🙊😂😂...
Jangan biarkan ada wanita lain yang menggatalll pada suamimu Gi 😂...
Karen alarm bahaya sudah mulai berbunyi nyaring...
Si mantan sudah kembali dan suamimu belum sepenuhnya bisa move on dari wanita masa lalunya...
Jaga dengan baik suamimu biar dia tidak berpaling..
Dan itu mungkin salah satu syarat dari kakeknya agar Gio tetap bisa mengamankan warisanya ...
Memangnya tidaka ada kah nilai plusnya si Jordy 😂😂...
Sampai jadi bahan lawakannya Gia 🙊😂✌....