Lupa ingatan?
Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.
" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.
Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pingsan
Wafa, Nisa, dan Liam berangkat menuju lokasi kebun.
" Sekarang kita mau ke mana?" Tanya Nisa.
" Kebun" Jawab Wafa.
" Emang nya ada kebun kak di sekitar sini?" Tanya kembali Nisa dan di angguki kepala oleh Wafa.
Di sisi lain Liam yang duduk di pangkuan Nisa. Bibir nya manyun ke depan.
" Liam,,,ada apa...?,,,kenapa cemberut seperti itu?" Tanya Wafa sadar jika putra nya tengah badmood saat ini.
" Papi,,,kenapa kita nggak pergi ke pantai,,,Liam kira di sini ada pantai" Keluh Liam.
Wafa terdiam. Kenapa diri nya dari kemarin - kemarin tidak mengajak Nisa ke pantai terakhir kali yang di kunjungi mereka berdua.
" Selesai liburan di sini,,baru kita pergi ke pantai....setuju..?" Ucap Wafa.
" Setuju.." Girang Liam menjawab nya.
Wafa akan mengajak ke pantai yang pernah di kunjungi diri nya dan juga Nisa terakhir kali. Tempat di mana diri nya melamar Nisa.
" Sayang..." Panggil Wafa menoleh ke arah Nisa.
" Kak Wafa...?" Kini giliran bibir Nisa yang manyun.
" Iya,,,panggil Nisa kan....?...cuman mau tanya...
" Mau tanya apa?, kak?"
" Tunjukkan tangan kiri mu" Suruh Wafa.
" Buat apa?" Tanya Nisa heran tapi tetap menunjuk kan tangan kiri nya.
Wafa tersenyum ketika melihat cincin yang di berikan nya masih rapi di jari manis milik Nisa.
" Kenapa sih kak emang nya, sama tangan kiri ku?" Heran Nisa melihat kakak nya yang tersenyum melihat tangan kiri nya.
Nisa jadi melihat tangan nya sendiri.
Ada cincin di jari manis nya. Apa ini cincin pemberian dari kakak nya? batin Nisa.
.......
Mobil Wafa sampai di lokasi tujuan. Mereka bertiga pun turun dari mobil.
" Tunggu sebentar di sini,,,aku mau tanya orang sebentar" Ucap Wafa.
" Permisi pak...
........
" Anda mau pergi kebun,,, kebetulan saya akan ke sana juga,,,mari saya antar sekalian" Ucap Petani yang di tanya oleh Wafa.
Wafa mengangguk berterima kasih lalu mengajak Nisa dan Liam untuk mengikuti petani itu.
lumayan jauh perjalanan sampai kebun. Untung saja Wafa tadi sempat membawa air mineral di tangan nya, ambil dari mobil tadi.
" Terima kasih pak, sudah mengantar sampai sini" Ucap Wafa.
" Sama - sama, ini juga tujuan saya, jadi sekalian " Ucap nya lalu pergi.
......
Mereka berjalan mencari keberadaan sungai yang kata nya ada di dekat kebun ini.
" Ini minum dulu" Ucap Wafa menyodorkan sebotol minuman pada Nisa.
" Iya kak" Jawab nya lalu meminum air itu. Kemudian bergantian Liam yang meminum nya setelah.
krukkkk....krukkk...krukkkk....
Nisa menoleh mendengar suara perut Wafa yang keroncong.
" Kak Wafa dari tadi belum makan kan,,,?" Ucap Nisa.
" Nanti saja sekalian makan siang, nanggung udah sampai sini" Ucap Wafa.
" Tapi kak...
" Udah ayo,,cari sungai nya dulu,,nanti baru makan" Ucap Wafa menggandeng tangan Nisa. Sedangkan Liam berada di gendongan Wafa.
Ketiga nya berjalan mengelilingi kebun, sampai terlihatlah seorang nenek - nenek yang tengah sibuk di kebun nya.
Tidak jauh dari kebun itu juga terdengar suara aliran sungai.
" Kak, seperti nya itu bunyi aliran sungai" Ucap Nisa dan di angguki kepala oleh Wafa.
Saat mereka tengah berjalan, ke arah suara itu...
" Nisa..." Panggil seseorang dari belakang.
Membuat Nisa yang di panggil langsung menoleh.
Nenek tadi lah yang memanggil nya.
Nenek itu berjalan dengan cepat, air mata nya mengalir di ke dua pipi nya melihat wajah cucu tersayang nya kembali. Nenek yang berada di kebun tadi adalah nenek Nisa.
" Nisa,,,Nisa....kamu masih hidup,,,cucu nenek..." Ucap Nya menghampiri Nisa.
Nisa menatap ke arah Wafa bingung. Heran melihat nenek itu memanggil - manggil nama nya.
" Kak,,,siapa nenek itu,,,kenapa dari tadi memanggil nama ku?" Tanya Nisa heran.
Mungkin itu nenek Nisa. Karena terakhir kali Nisa bilang akan pergi ke rumah nenek nya. Dan terjadilah insiden Nisa hanyut di sungai.
" Mungkin itu...
Omongan Wafa terhenti saat melihat Nenek tadi terjatuh.
bruk...
" Eh... nenek.." Ucap Wafa dan Nisa kompak langsung berlari untuk menolong nenek yang terjatuh.
" Nek...nenek tidak papa" Ucap Nisa membantu nenek nya berdiri.
" Nisa, kamu baik - baik saja kan?" Ucap Nenek langsung memeluk tubuh Nisa heran.
" Aku tidak papa,,, seharusnya saya yang bertanya,,nenek kan yang jatuh" Ucap Nisa.
" Nenek sendiri di sini,,,?,di mana keluarga nenek?" Tanya Nisa.
Nenek Nisa mengerut heran.
" Ini Nenek Nisa,,kamu melupakan nenek?" Ucap sang Nenek.
" Nenek ?"
Nenek Nisa menangis tersedu - sedu, cucu nya tak mengingat diri nya.
Wafa mencoba menenangkan Nenek Nisa lalu segera menjelaskan apa yang terjadi kepada Nisa.
Setelah tenang mendengar penjelasan dari Wafa, Nenek Nisa mengantar Wafa dan Nisa menuju Sungai, di mana Nisa terjatuh.
" Di sini lah tempat Nisa terjatuh,,,nenek tidak tau pasti,,,yang nenek tau Nisa sudah hanyut di aliran sungai itu" Ucap Nenek sedih.
Nisa menatap lama melihat ke arah sungai. Kepala nya terasa pusing, bayangan - bayangan samar tak teringat jelas berputar di kepala nya, Kepala nya terasa sakit.
Nisa yang berdiri tiba - tiba ambruk hampir terjatuh ke sungai lagi. Untung saja Wafa langsung menangkap tubuh Nisa.
" Sayang" Ucap Wafa, menurunkan Liam dari gendongan nya, gantian Nisa yang di gendong kini karena pingsan.
" Nak, ayo kita bawa Nisa ke rumah nenek" Ucap Naya panik melihat cucu nya yang tak sadarkan diri.
" Liam,,,,pegang baju papa" Suruh Wafa pada Liam.
Liam mengangguk kan kepala nya lalu berjalan mengikuti sembari tangan nya memegang baju Wafa.
Sesampainya di rumah Nenek...
Wafa segera membaringkan Nisa di atas ranjang. Sedang kan Nenek Nisa mengambil tiga gelas air dan juga baskom kecil berisi air hangat dan handuk kecil.
" Nak,,,ini minum lah dulu" Ucap Nenek Nisa meletakkan nya di atas meja. Kemudian mengelap wajah cucu nya dengan handuk yang sudah di basahi.
" Nek, apa benar anda adalah nenek Nisa?" tanya Wafa.
" Benar saya nenek nya,,,saya sangat berterima kasih karena keluarga anda telah menyelamatkan cucu saya...
" Lalu anda ini siapa?" Tanya Nenek Nisa.
" Sebenar nya saya adalah kekasih Nisa, Sebelum Nisa hilang ingatan,,,,rencana saya akan melamar Nisa setelah kembali dari rumah nenek nya...karena Nisa hilang ingatan,,,ke dua orang tua saya malah mengadopsi Nisa dan tidak mengijinkan Nisa menikah dengan saya" Ucap Wafa menjelaskan.
" Sekali lagi saya berterima kasih,,,,saya minta tolong jangan kembalikan Nisa pada ibu dan kakak nya,,,tolong jaga dia,,,saya merestui kalian berdua jangan ingin menikahi Nisak" Ucap Nenek Nisa.
Wafa tersenyum senang, tapi apa orang tua nya akan setuju?,,Ingatan Nisa kan belum kembali.