NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Super Aneh

Suami Dadakan Super Aneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:117.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Pernikahan Mentari dan Bayu hanya tinggal dua hari lagi namun secara mengejutkan Mentari memergoki Bayu berselingkuh dengan Purnama, adik kandungnya sendiri.

Tak ingin menorehkan malu di wajah kedua orang tuanya, Mentari terpaksa dinikahkan dengan Senja, saudara sepupu Bayu.

Tanpa Mentari ketahui, Senja adalah lelaki paling aneh yang ia kenal. Apakah rumah tangga Mentari dan Senja akan bertahan meski tak ada cinta di hati Mentari untuk Senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Tahu Banyak Tentang Senja

Mentari

"Apa? Senja punya perusahaan? Masa sih?" Rasanya aku masih tak percaya dengan ucapan Fajar. Bagaimana mungkin senja punya perusahaan sendiri?

"Loh, Memangnya kamu nggak tahu?" tanya Fajar.

Aku kembali menggelengkan kepalaku. "Tidak tahu. Sejak kapan?"

"Senja itu sudah mulai terjun di dunia bisnis, kalau tidak salah sejak dia sekolah. Waktu kami kuliah dulu, dia tak pernah mau diajak nongkrong. Alasannya sibuk mengurus bisnis, ikut seminar dan belajar di perpustakaan. Susah deh diajaknya. Dia itu kayak kutu buku, hobinya belajar," jawab Fajar.

"Masa sih? Senja hobby belajar? Ah, tak mungkin!" Aku masih tak percaya dengan cerita Fajar. Pasti Fajar sedang membohongiku dengan mengarang cerita tentang Senja.

"Serius. Di kampus, banyak cewek-cewek yang suka sama Senja tapi baginya belajar nomor satu." Fajar kembali melanjutkan ceritanya. "Selesai kuliah, aku dengar Senja makin sukses dengan bisnisnya, setelah aku cari tahu, ternyata benar. Bisnisnya makin maju dan bahkan bekerja sama dengan beberapa supermarket terkenal."

"Kamu lagi bohongin aku ya?"

"Aku? Bohongin kamu? Enggaklah. Aku serius. Memangnya Senja nggak kasih tahu kamu apa pekerjaannya? Kalian kan saudara sepupu, kok kamu tidak tahu sih pekerjaan sepupumu sendiri?" tanya Fajar.

Aku lihat kejujuran dalam diri Fajar. Rasanya aku sulit percaya kalau Senja punya perusahaan sendiri. "Senja... tak pernah terbuka masalah pribadi padaku," jawabku dengan jujur.

"Kalau dia tidak terbuka, ya... kamu tanya dong. Dia itu kalau ditanya pasti jawab jujur. Coba aja kamu tanya dia," kata Fajar.

"Iya. Nanti aku tanya."

.

.

.

Aku terus memikirkan ucapan Fajar. Aku jadi merasa kalau banyak yang tidak kuketahui tentang Senja. Senja di mataku adalah laki-laki yang usil, jahil, aneh dan menyebalkan tapi ternyata di mata Fajar, Senja adalah teman yang rajin belajar, kutu buku dan seorang pebisnis sukses. Masa sih Senja yang kukenal berbeda dengan Senja yang Fajar kenal?

"Tari, ada pasar malam tuh! Kamu mau naik komedi puter dulu tidak?" tanya Senja, membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh ke arah yang Senja tunjuk. Ternyata di Jakarta ada pasar malam juga, aku pikir tidak karena tak ada lahan yang bisa dipakai. "Memang kamu pikir, aku anak kecil? Tak mau!" jawabku.

"Trus kamu mau apa? Jajan? Makan malam di luar?" tanya Senja.

Kalau aku pikir-pikir, Senja memang seolah tak pernah kekurangan uang. Jika memang dia bekerja sebagai petugas masjid, mungkin uangnya tak seberapa.

Kalau aku perhatikan, Senja itu seperti serba berkecukupan. Semua kebutuhan di rumah selalu tercukupi dan juga aku selalu diberi uang jajan Rp100.000 sehari. Senja juga pernah memberi uang jajan lebih tapi aku tolak. Belum lagi rumah kontrakan yang ia sewa, bukanlah rumah petak kecil namun rumah kontrakan yang cukup besar dan nyaman meski berada di dalam gang. Rasanya tak mungkin semua ini bisa ia bayar hanya dengan bekerja sebagai petugas masjid.

Ucapan Fajar kini terasa masuk akal bagiku. Lantas, mengapa Senja tak mengatakan padaku apa pekerjaannya yang sesungguhnya?

"Tari!"

Aku kembali tersadar dari lamunanku. "I-iya. Kenapa?"

"Kamu yang kenapa? Sejak tadi aku ngomong sama kamu tapi kamu malah melamun saja. Mikirin apa sih? Pekerjaan di kantor? Kamu nggak betah kerja? Udah, kalau nggak betah, berhenti aja. Kamu di rumah saja santai," kata Senja.

"Kata siapa aku mikirin pekerjaan kantor?" balasku.

"Lantas, kamu mikirin apa dong? Masa sih mikirin aku?" Senja tertawa kecil.

"Iya. Aku memang sedang mikirin kamu," jawabku jujur.

Tawa Senja menghilang dalam sekejap. "Serius? Wah, ada yang nggak beres nih. Secara tiba-tiba kamu mikirin aku. Jangan-jangan... kamu Kuntitari?"

Kulepaskan peganganku dan kupukul bahu Senja dengan sebal. "Kuntitari... Kuntitari... enak saja!"

Senja kembali tertawa. "Nah, kalau marah-marah begini baru deh kamu balik jadi Mentari."

Aku mencibirkan bibirku. Senja tak pernah serius. Bagaimana aku bisa bertanya padanya?

.

.

.

"Makanan sudah datang! Ayo kita makan!" Senja mengangkat box makanan di tangannya. Baru saja ojek online datang mengantarkan pesanan makanan 3 box pizza berukuran besar yang Senja pesan. "Kalian suka pizza tidak?"

"Suka!" jawab Heni dan Purnama kompak.

"Bagus! Ayo, kita makan sama-sama sampai kenyang!" Senja membuka box pizza yang pertama. Heni dan Purnama nampak begitu bersemangat memakan pizza hangat di depan mereka namun tidak demikian denganku. Otakku masih dipenuhi dengan banyak pertanyaan.

Uang darimana untuk membeli pizza yang mahal ini?

Sepotong pizza terjulur di depanku. "Makanlah. Kamu tak lapar?" tanya Senja. "Aku suapi. Buka mulutmu!"

Tanganku terangkat hendak mengambil pizza yang Senja berikan namun Senja tetap bersikeras ingin menyuapiku. "Buka mulutmu, biar aku saja yang suapi!"

Diiringi tatapan Heni dan Purnama, aku pun membuka mulutku. "Nah, gitu dong. Baru anak pintar!" puji Senja.

"Mas Senja perhatian banget ya sama Mbak Tari," kata Heni sambil tersenyum.

"Oh, iya dong. Tari itu manja banget. Maunya diperhatiin terus sama aku," jawab Senja sambil tersenyum jahil.

Kuambil bantal sofa lalu kulempar ke arahnya. "Ngibul!"

Senja menangkap bantal yang kulempar sambil tertawa. "Ih malu tuh... malu ya ketahuan suka dimanja?" Heni ikut tertawa bersama Senja sementara Purnama kulihat tersenyum tipis.

"Istriku, kamu mau apa lagi? Mau minum cola?" Senja mengangkat botol cola.

"Tak mau. Pizza saja," jawabku.

Tanpa kusuruh, Senja kembali menyuapiku. Kulirik Heni dan Purnama yang saling lirik sambil tersenyum. Senja memang suka melakukan hal yang sweet seperti ini tapi biasanya tak akan lama, karena Senja yang usil bin aneh pasti akan segera muncul.

"Bagaimana kalau kita main games?" usul Senja.

"Games? Games apa?" tanya Heni penasaran.

Senja pun menjelaskan aturan permainan yang ia buat sendiri. "Games tanya jawab. Botol ini akan aku putar dan yang kena harus menjawab pertanyaan dari yang memutar, bagaimana? Harus jujur loh jawabnya!"

"Boleh juga! Ayo, Mas, pasti seru!" Heni nampak bersemangat.

"Aku mulai ya!" Tanpa persetujuanku dan Purnama, Senja memutar botol cola.

Botol cola berputar mengelilingi kami dengan kencang lalu perlahan berhenti ke arahku. Loh, aku jadi yang pertama nih?

Senyum jahil di wajah Senja membuatku merasakan perasaan tak enak. Mau tanya apa ya dia?

"Jangan yang aneh-aneh loh, Ja!" ancamku sebelum Senja mengeluarkan pertanyaannya.

"Ih, suka-suka aku! Aku yang nanya, weekk!" Senja menjulurkan lidahnya padaku.

"Kalau aneh, aku tak mau jawab!" balasku.

"Yah, jangan dong, Mbak. Biar seru!" Heni ikut memanaskan suasana.

"Yaudah cepat!" kataku tak sabaran.

Senja nampaknya sudah menyiapkan pertanyaan untukku. Wajah seriusnya membuat perasaanku makin tak enak.

"Pertanyaanku adalah...." Senja menatapku dalam. "Kapan kamu siap menjadi ibu dari anakku?"

****

1
EmakKece
Aseeek 😉🤣
Putri Dhamayanti
boleh mak boleeeeehhh, ehh boleh jaaa... boleh banget ja, bowleeeeehhhh 🤣
Bunda dinna
Senja pinter mencari kesempatan
Bunda dinna
Nahh Mentari mulai kann..
Ernawati Erna
emang paling bisa km Ja mancing emosinya mentari, ujung2nya minta jatah bisa banget km Ja ja😁😁
Bunda dinna
Mentari sadar juga,,nunggu Senja mengatakan cinta ternyata
Bunda dinna
Mentari ngaku saja kalau cemburu,,kelihatan jelas kok
Asih Ngadisih
bolehin ya Mizzzzzzz 😅😅😅😅
𝐙⃝🦜尺o
kasih tari kasian senja sudah lama nahannya
𝐒 𝐊 𝐈 𝐁 𝐈 𝐃 𝐈 🙄
kemaren pulang awal ngapainnnn senjaaaa😤😤😤
𝐒 𝐊 𝐈 𝐁 𝐈 𝐃 𝐈 🙄
loh dah esoknya... udah meetingnya?😳
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
aduh Ja kasihan belum dapat jatah padahal sudah lama menikah
Mommy'ySnowy 💕
wkwkwkkw senja ngelunjak,,lg ngmongin pijit mlah mnta jatah... gk kuat yeee lma2 brsenda gurau tnpa brpanas2 ria...😂
Mawar Hitam
Minta J dan harus minta karena itunhakndan kewajiban kami sebagai suami

Kalau gak diminta akan asa yang salah paham.
Muhammad Dimas Prasetyo
pasti boleh lah mentari kan takut dipoligami
no 🎸 ve
Bisa makin pesat nii Perusahaan Senja, soale ada pujaan hati yang mendampingi kerja ☺
no 🎸 ve
Tari siap-siap diterkam Senja 🏃‍♂️🏃‍♂️
tehNci
Bolehin aja atuhlah kakak othor terzayang.. kasian Senja loh 😅
tehNci
Haha..cara minta pijat sama istri biar dilakukan dengan segera 😂
tehNci
Nah tercapai kan, keinginanmu waktu awal kerja di perusahaan lama yg katanya inginnya pake kode nama sayuran dan buah²an yg sudah familiar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!