Bayu. Seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang berkuliah di Universitas ternama yang ada di Indonesia meninggal setelah kejatuhan pohon besar yang tersambar petir saat dia pulang dari kerja paruh waktunya.
Dia kira dirinya sudah benar-benar mati. namun alangkah terkejutnya dirinya saat menyadari jika dia belum mati dan kembali terlahir di tubuh seorang bocah berusia 10 tahun yang namanya sama dengan dirinya yaitu Bayu. parahnya lagi dia terlempar sangat jauh di tahun 198. Anehnya Dia memiliki ingatannya di kehidupan sebelumnya di tahun 2025. berdasarkan ingatan Itu Bayu mulai menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat. jika di kehidupan sebelumnya dirinya sangat kesulitan mencari uang di kehidupan ini dia bersumpah akan berusaha menjadi orang kaya dan berdiri di puncak.
Hanya dengan menjadi kaya baru bisa berkecukupan!
Hanya dengan menjadi kaya batu bisa membeli apapun yang diinginkan!
Hanya dengan menjadi kaya aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Si kampret ini berani-beraninya meremehkan aku.
Bab 11. Si kampret ini berani-beraninya meremehkan aku.
Waktu terus berjalan tak terasa ujian akhir pun dimulai. Pada ujian kali ini, Intan, kakaknya Bayu, akan masuk SMP. Sedangkan Bayu sendiri akan naik ke kelas 5.
Pagi itu Bayu sudah berpakaian rapi dengan seragam putih merahnya sambil mengemas 400 telur gulung ke dalam toples yang dibungkus dengan kantong kresek berwarna merah. Dia sedikit merenung dan berbicara dengan dirinya sendiri.
"Wah, tidak terasa sudah setahun aku berada di dunia ini. Entah kenapa waktu begitu cepat berlalu." ucap Bayu menghela napas panjang.
Kini usaha Bayu menjadi semakin lancar. Dengan adanya Jumat berkah yang selalu ia lakukan secara rutin. Para siswa menjadi sangat menyukainya, terutama anak-anak dari kelas 1, 2, dan 3 yang notabennya mereka dari keluarga sederhana yang jarang memiliki uang saku.
Menanti Jumat berkah merupakan sesuatu yang sangat mereka tunggu-tunggu. Karena dengan begitu mereka bisa merasakan enaknya telur gulung. Bagaimana tidak senang ini bahannya adalah dari telur yang mana keluarga mereka
sendiri sangat jarang untuk membeli telur.
Ini bisa dimaklumi karena harga telur sangat mahal yaitu Rp. 15 per butir. Dan jika itu digoreng tidak akan cukup untuk makan satu keluarga. Tidaknya jika keluarga itu ada 4 orang minimal harus menggoreng dua atau tiga butir telur. Yang mana harganya sendiri sudah mencapai Rp. 45.
Bayangkan Jika setiap hari mengkonsumsi telur dengan biaya Rp 45. Maka 1 bulan sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan. Maka dari itu masih sangat banyak keluarga dari golongan, ya bisa dibilang kurang mampu memasak ubi jalar sebagai pengganjal perut.
Kalau tidak ubi jalar ya pasti kentang. Nasi walaupun sudah agak umum pada tahun 1980 itu menjadi sesuatu yang istimewa dan mahal.
Selama setahun ini penghasilannya sudah sangat lumayan. Angka normalnya adalah. Rp.838.656.
Sedangkan untuk pada 6 bulan pertama, penghasilannya sekitar Rp.387.162. Itu adalah laba bersih.
Dan 6 bulan pertama itu merupakan hari yang paling berkesan bagi Bayu. Karena setelah 6 bulan berjualan akhirnya dia bisa membelikan sepeda onthel untuk ibunya. Saat itu Bayu membelinya di Pasar Jatinegara dengan jarak 12 km dari Desa Cipayung. Ia menggunakan angkutan umum dan membayar biaya sekitar Rp.500.
Saat tiba di Pasar Jatinegara ya pun mengunjungi toko sepeda. Setelah melihat-lihat akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah sepeda yang dinilainya cukup bagus dan harganya juga sepadan dengan sepeda tersebut yaitu sekitar Rp100.000.
Bayu ingin membeli sepeda yang mahal dengan kualitas bagus agar jauh lebih awet. Daripada membeli yang murah kemudian rusak lalu membeli lagi itu justru lebih menghambur-hamburkan uang. Saat pulang ia menyewa mobil pick up dengan biaya Rp 8.000 dari Pasar Jatinegara ke Desa Cipayung.
Total uang yang dia keluarkan adalah Rp.108.500.
Jadi sisa uangnya pada saat itu Rp.278.662
Masih sisa sangat banyak. Kemudian 6 bulan berikutnya ia kembali mendapatkan pemasukan senilai Rp 387.162. Jika semuanya dijumlahkan totalnya. Rp.665.824.
Itu adalah semua tabungannya selama 1 tahun ini.
Kembali Ke Cerita.
Tidak terasa sudah setahun dia berada di keluarga ini. Dia merasa begitu nyaman karena keluarga ini penuh dengan kasih sayang dan semua orang mencintainya dengan begitu tulus.
Dia benar-benar dikelilingi oleh orang-orang yang sangat baik. Kakaknya Intan terus mengingatkan Bayu tentang pentingnya belajar. Karena akhir-akhir ini dia juga melihat jika Bayu terlalu fokus pada jualan telur gulungnya.
Meskipun saat mendengar penghasilan Bayu matanya terbelalak lebar. Tapi ia tak henti-hentinya menasehati adiknya itu agar tidak melupakan pendidikan. Yang mana pendidikan itu merupakan yang utama.
Mendengar itu Bayu hanya mengangguk saja. Bukannya meremehkan atau apa, dia justru merasakan aliran arus hangat yang mengalir di dalam hatinya. Itu adalah perhatian kecil yang tidak pernah ia dapatkan di kehidupan sebelumnya. Bagi dirinya secara pribadi pelajaran kelas 5 SD di tahun 1980 ini bukan hanya mudah. Akan tetapi sangat-sangat super mudah.
Belajar berhitung perkalian pembagian membaca menulis. Dia bahkan bisa menjawab pertanyaan itu dengan mata tertutup jika misalnya di beri pertanyaan tebak-tebakan.
Bagaimanapun sejatinya dia adalah seorang pria dewasa yang menempati tubuh anak-anak. Jika diberikan pertanyaan-pertanyaan seperti ini saat ujian Bayu hanya terkekeh geli.
Singkat cerita waktu berjalan dengan cepat, setelah ujian selesai. Maka tibalah hari yang dinantikan yaitu acara perpisahan atau acara kelulusan bagi siswa kelas 6.
Dan sebagai hasilnya kakaknya yaitu Intan. Menjadi juara 1 di kelasnya. Hal ini sudah tidak mengherankan lagi bagi Bayu. Bagaimanapun setiap hari kakaknya selalu belajar dengan tekun dan sangat rajin. Saat dia sedang belajar dan tenggelam oleh buku seolah dirinya menjadi seorang ilmuwan yang mana dia terjebak dalam dunia buku. Seolah-olah istilah buku adalah aku dan aku adalah buku menjadi deskripsi yang sangat cocok dengan dirinya.
Dan di sinilah Bayu menyiapkan hadiah spesial untuk kakaknya pada pagi hari atau lebih tepatnya satu hari sebelum perpisahan.
Setelah pulang sekolah iya pergi ke pasar pondok gede dengan jarak sekitar 5-7 km dari Desa Cipayung. Seperti biasa ya menggunakan angkutan umum dan membayar biaya sekitar Rp. 150 sekali jalan. Jadi jika pulang pergi katakanlah biayanya sekitar Rp. 300.
Alasannya ke Pasar Pondok Gede adalah Barang yang dijual disini jauh lebih lengkap. Kualitasnya juga lebih baik. Semua kebutuhan seperti Sepatu, tas, kotak pensil tersedia dalam satu lokasi. Dan juga banyak pilihannya.
Setelah masuk toko, dia pun bertanya pada pegawai disana Maslah seputar tas sekolah, kotak pensil, termasuk bolpoin pensil penghapus, buku dan penggaris. Tidak lupa ia juga menanyakan sepatu dengan merek kualitas yang bagus,
Awalnya pegawai itu merasa ragu karena Bayu adalah seorang anak kecil. Dia takut jika Bayu tidak punya uang untuk membayar. Tapi saat Bayu mengeluarkan uangnya, akhirnya dia terdiam dan detik berikutnya, sikapnya menjadi jauh lebih ramah dari sebelumnya.
Dalam hati Bayu bergumam...
"Si kampret ini berani-beraninya meremehkan aku."
Tanpa menunda waktu Bayu segera diantar ke beberapa rak yang disana sudah terpajang barang-barang berkualitas yang ada di toko tersebut.
Di antaranya,
Tas Sekolah merk Gajah.
Bolpoin, Pensil 2B, Penghapus 60 cm semuanya merk standar. Tas merk Bata. Dan bukunya merk SIDU dengan total 15 buku yang ketebalannya sekitar 58 lembar.
melihat barang-barang yang berkualitas bagus itu, Bayu pun mengangguk dengan puas.
Untuk alat tulisnya seperti bolpoin, penghapus dan penggaris, tidak tanggung-tanggung, ia membeli 10 biji sekaligus untuk masing-masing barang.
Jadi, setelah membeli semuanya, total biaya yang dihabiskan oleh Bayu adalah,
1. Tas sekolah merk Gajah: Rp 5.000
2. Sepatu merk Bata: Rp 6.000
3. Bolpoin merk Standard (10 biji): Rp 1.000
4. Pensil 2B (10 biji): Rp 1.000
5. Penghapus (10 biji): Rp 1.000
6. Penggaris 60 cm (10 biji): Rp 2.000
7. Buku tulis SIDU 58 lembar (15 buku): Rp 7.500
8. Kotak pensil logam bergambar bunga Lily: Rp 1.250
Jadi, totalnya adalah Rp24.750.
Tanpa ragu Bayu segera mengeluarkan uang untuk membayar semua barang belanjaannya.