Azzura. Seorang gadis yang memiliki kekuatan super namun hidupnya berakhir tragis. Sebuah keajaiban terjadi, jiwa Azzura ternyata masuk ke dalam tubuh Azzura Aurora, tokoh figuran dari cerita novel yang pernah dia baca. Akankah Azzura memiliki kehidupan yang layak di dalam novel tersebut atau sama saja dengan kehidupannya di dunia nyata? ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Darurat
Azzura menatap wajahnya di depan cermin wastafel di toilet kampus. Hari ini semua rangkaian acara hampir selesai, tinggal satu yang belum, yaitu acara pertunjukan untuk menampilkan bakat, Azzura bingung harus melakukan apa, menari? Berkelahi? Atau justru dia harus menunjukkan bakatnya sebagai wanita penggoda. Azzura tertawa kecil, sejak kapan dia menjadi wanita penggoda, yang ada malah dia yang tergoda oleh Aaron. Astaga, wajah laki-laki tampan itu kembali terbayang di depan matanya. Senyum pelit Aaron, wajah dinginnya, ekspresi terkejutnya, atau bahkan ketika wajah itu menunjukkan sebuah amarah Azzura tetap menyukainya. Akhhhhh ... Azzura rasanya ingin berteriak dan mengatakan kalau dia sangat mencintai dan menyukai suaminya. Pesona Aaron ini membuat Azzura gila, mungkin karena Aaron adalah cinta pertama Azzura, jadi dia sangat mendamba perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
"Kalian lihat, baru masuk udah bisa menggoda para senior. Modal cantik aja bangga. Aku yakin, wanita itu gak bisa apa-apa. Dia cuma wanita manja yang bisa masuk ke universitas ini karena bantuan orang dalam."
"Iya bener, atau jangan-jangan dia adalah wanita simpanan rektor di sini. Wuahhhhh ... benar-benar menakutkan!"
Azzura tersenyum sinis saat mendengar umpatan-umpatan yang dia yakini para wanita itu memang sengaja mengeraskan suara agar Azzura bisa mendengarnya. Azzura memutar bola mata, dia sedang memikirkan bagaimana caranya supaya dia bisa membalas umpatan dan fitnah tak berdasar yang anak-anak lain tunjukan padanya.
Drtzzzzz! Drtzzzzz!
Azzura tersenyum penuh kemenangan. Dia mengambil ponsel lalu menempelkan ponsel itu ke telinga.
"Halo Sayang! Iya, aku baik-baik saja di sini, hanya saja aku rasa kau harus membeli pembasmi hama. Tangan dan kakiku gatal Tuan. Hmmm ... janji ya, jangan sampai para HAMA itu bisa bernapas lagi. Lebih banyak yang mati maka kampus ini pun akan semakin bersih ... iya Sayang. Terima kasih."
Azzura mematikan ponselnya dan memasukkan ponsel itu lagi ke dalam tas, dia melirik orang-orang di sebelahnya dengan sudut mata, sungguh. Azzura sangat ingin tertawa ketika mereka mulai gelagapan. Siapa suruh membicarakan Azzura di belakang, jika mereka berpikir Azzura tidak bisa melawan, mereka salah. Benar-benar salah.
Wanita cantik itu melangkah keluar dari toilet, kembali dia melirik para wanita gatal yang tadi dia sebut hama. Azzura sempat berpikir jika kuliah akan sangat membosankan, tapi setelah dia mengganggu anak-anak yang ingin menggangunya, rasanya itu benar-benar sangat menyenangkan.
Para wanita yang ada di dalam toilet itu saling menatap dengan wajah bingung. "Tadi dia bilang hama, dia pasti menekankan kata hama untuk kita kan?" tanya salah satu dari mereka.
"Cih, kita lihat saja. Aku janji, aku akan buat dia menyesal karena telah melakukan itu padaku!" gadis dengan rambut pendek sebahu terlihat sangat kesal kepada Azzura. Ya, gadis ini adalah gadis yang sama dengan yang tadi pagi ingin membuat Azzura malu di lapangan.
Jia Li, seorang anak dari dosen terkenal di kampus itu, dia memang anak orang kaya, jadi sikapnya agak tamak nan sombong. Jia Li tidak pernah menyukai kekalahan, jikapun dia harus menyerah pada apa yang dia inginkan, Jia Li akan menyerah jika dia sudah benar-benar buntu.
"Aku akan selalu mendukung mu Jia!" ucap Huanran sahabat sekaligus orang yang sering di jadikan pesuruh oleh Jia Li.
****
Aaron menjauhkan ponsel dari telinganya dengan wajah bingung. Dia baru akan menyelesaikan pekerjaan dan berniat untuk menjemput gadis itu pulang, namun saat mendengar panggilan Azzura padanya, juga kalimatnya yang aneh, Aaron benar-benar tidak bisa berpikir.
"Beck!"
"Iya Tuan!" jawab Back mendekati meja kerja Aaron.
"Kau sudah menempatkan orang di kampus itu kan? Apa mereka mengatakan sesuatu? Kenapa Ara bilang di kampusnya banyak hama?"
Beck tersenyum saat melihat wajah kebingungan Aaron. Memang siapa yang tidak akan bingung jika orang seperti Azzura mengatakan ada hama di kampus yang terkenal dengan kebersihan dan juga lingkungan yang tidak mungkin bisa terjamah hewan-hewan atau binatang seperti itu.
"Mungkin hama dalam maksud lain Tuan!"
"Maksud lain?" tanya Aaron lagi.
"Orang suruhan kita mengatakan kalau Nyonya Azzura ini mendapat beberapa pengganggu, sesama pelajar baru, tapi Tuan tenang saja. Orang suruhan kita mengatakan kalau Nyonya bisa mengatasi semuanya dengan baik. Dan kalau memang di perlukan, orang-orang kita akan selalu sigap Tuan."
"Kalau begitu kita pergi ke kampus sekarang, aku sendiri ingin melihat apakah Azzura memang aman atau tidak."
"Baik Tuan!"
****
Azzura menutup mulutnya dengan tangan ketika kantuk tiba-tiba menyerangnya. Pertunjukan di depan tidak terlalu menarik untuk Azzura, kebanyakan peserta hanya bernyanyi dan menari namun kemampuan mereka benar-benar sangat buruk.
"Minum ini!"
Azzura menoleh ke samping, dia melihat laki-laki tadi pagi menyodorkan sebuah minuman kepada Azzura. Azzura menatap laki-laki itu lalu menatap botol yang dia sodorkan.
Zhan mengangguk masih menyodorkan botol minuman isotonik itu kepada Azzura.
"Terima kasih!" ucap Azzura mengambil botolnya.
"Setelah ini giliran kau. Apa yang akan kau tunjukan?" tanya Zhan sekedar basa-basi. Kenapa di bilang basa-basi, karena jikapun dia tidak bertanya, beberapa menit lagi Zhan pasti akan melihat pertunjukan Azzura.
Azzura tersenyum kecil, "Kak Zhan nanti juga akan tahu, lagipula sebentar lagi giliran ku. Tunggu dan lihat apa yang akan aku lakukan!"
Azzura mengedipkan mata membuat Zhan sedikit terkejut, Azzura terkekeh. Rasanya benar-benar sangat menyenangkan menggoda orang-orang ini. Jika dulu Azzura yang selalu di permainkan, kini dia juga akan merasakan bagaimana ada di posisi mereka saat itu.
Para calon mahasiswa mendengus melihat interaksi antara Azzura dan Zhan, calon mahasiswa laki-laki tentu saja sangat iri kepada Zhan. Sedangkan calon mahasiswa perempuan begitu benci melihat Azzura yang bersikap seperti itu kepada dewa mereka.
"Dia itu benar-benar wanita penggoda!" gumam salah satu mahasiswa perempuan.
"Tapi dia memang sangat cantik. Wajah dan bodynya tidak menunjukkan kalau dia adalah keturunan asli negara ini, aku rasa, Azzura ini hasil persilangan dengan negara lain."
Rasa-rasanya Azzura ingin tertawa mendengar pembicaraan orang-orang yang ada di belakangnya. Namun saat mendengar hal lain, Azzura menghentikan tawanya. Dia berdiri dan kembali tersenyum ke arah Zhan.
Calon mahasiswa laki-laki bersorak heboh ketika Azzura maju ke depan, apalagi saat melihat Azzura tersenyum, semakin hebohlah para pria di sana. Azzura memberikan isyarat untuk mulai menyalakan musik yang memang sudah dia setting dengan panitia.
Azzura sana sekali tidak sadar jika di depan sana, di dalam sebuah mobil mewah. Seseorang sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Di balik kaca mata hitamnya Aaron menggeram.
"Apa yang akan dia lakukan Beck?" tanya Aaron pura-pura tidak tahu.
Beck menelan saliva, melihat Azzura mengikat lengan jaket di perutnya tentu dia tahu apa yang akan wanita itu lakukan.
"Jangan lakukan ini Nyonya, aku mohon!" batin Beck terus bergumam meskipun dia tahu Azzura tidak akan bisa mendengarnya.
.....
Hai Guys. Apa kabar? Author udah bilang di novel sebelumnya kalau di novel ini author akan adakan GA ya. Tapi nanti Author umumkan di akhir bulan depan, mungkin novel ini akan tamat di bulan itu. Syarat pertama, follow IG Author @anita_hisyam. Kedua adalah yang pasti dapat itu 3 ranking umum dan 2 lainnya akan author pilih dari komentar2 kalian ya. Terima kasih.
thor thank you bangeet untuk tulisan yg sangaaaat bagus.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❤️