NovelToon NovelToon
TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Angst / Romansa / Pihak Ketiga / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Aruna Mayswara terpaksa menerima pernikahan yang digelar dengan Jakson Mahendra-mantan kakak iparnya sendiri, lelaki yang sempat mengeyam status duda beranak satu itu bukan tandingan Aruna. Demi sang keponakan tercinta, Aruna harus menelan pahitnya berumah tangga dengan pria yang dijuluki diam-diam sebagai 'Pilot Galak' oleh Aruna dibelakang Kinanti-almarhumah kakak perempuannya. Lantas rumah tangga yang tidak dilandasi cinta, serta pertengkaran yang terus menerus. Bisakah bertahan, dan bagaimana mahligai rumah tangga itu akan berjalan jika hanya bertiangkan pengorbanan semata.

***

"Nyentuh kamu? Oh, yang bener aja. Aku nggak sudi seujung kuku pun. Kalo bukan karena Mentari, aku nggak mungkin harus kayak gini," tegas Jakson menatap tajam Aruna.

"Ya, udah bagus kayak gitu dong. Sekarang tulis surat kontrak nikah, tulis juga di sana perjanjian Mas Jakson nggak akan nyentuh tubuhku," ujar Aruna menggebu-gebu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34. MENCARI TAHU KEBENARAN

Hana menatap intens ke arah wajah Aruna, sudah dua hari sejak ia memberitahukan Raka. Anehnya Raka dihubungi pun tidak diangkat dan pesan yang dia kirimkan tidak dibalas, Hana sudah menyambangi rumah Raka. Pembantu rumah pemuda tampan itu mengatakan jika Raka tidak berada di rumah, pada akhirnya ia harus datang ke rumah Aruna untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Apakah mereka berdua sudah putus atau belum, Hana tidak sabar.

"Sekarang apalagi," ujar Aruna, ia berdiri di depan pintu rumah yang terbuka menghadap tamu yang tak diundang.

"Kamu dan Raka sudah putus?" tanya Hana ekspresi wajahnya terlihat penasaran, "iya 'kan kalian sudah berakhir."

Aruna tidak langsung menjawab ia hanya menatap ke arah Hana yang berdiri di teras rumahnya dengan tatapan sulit untuk diartikan, sebegitu tidak sabarannya Hana-mantan sahabatnya ini untuk bisa memasuki kehidupan Raka. Sejak kapan Aruna mulai bisa melihat perubahan besar di diri Hana, perempuan manis di depannya ini selama mereka bersahabat tidak pernah terlihat begitu picik dan licik. Hana yang pernah Aruna kenal adalah sosok yang memiliki kasih sayang, serta kehangatan. Apakah cinta mampu merubah manusia atau sedari awal memang seperti inilah sosok Hana, entah mana yang benar Aruna tidak lagi tahu.

"Tanya sendiri pada Raka," jawab Aruna pada akhirnya membuka suara, "dia sempat datang ke sini namun, di saat aku mau ngomong serius dia langsung kabur dan tidak pernah lagi datang ke sini. Bahkan tidak pernah lagi menghubungiku."

Hana mengerutkan dahinya, berpikir jika sepertinya dia salah langkah. Raka malah kabur tanpa memutus hubungan dengan Aruna, kenapa Raka sebegitu bodohnya. Hana sangat mencintainya, ia bisa melakukan apapun untuk Raka. Tetapi, mengapa Raka tidak mau menerima fakta jika Aruna sudah menikah, bahkan sedang hamil.

"Kalau gitu aku bakalan cari Raka, kamu putuskan hubunganmu dengan Raka sesegera mungkin. Jangan menghambat masa depan Raka, keluarga Raka tidak akan sudi menerima janda dengan satu orang anak, ah bukan. Dua orang ya, dengan keponakanmu Mentari," tutur Hana, ia melirik ke dalam rumah di mana Mentari menonton film kartun via laptop.

Aruna terkesiap mendengar kata cemoohan yang dilontarkan oleh Hana, ia menarik kedua sisi bibirnya ke atas. Mereka tidak akan pernah kembali menjadi sahabat, Hana 'lah yang telah menjebak Aruna. Demi seorang pria, bahkan mencemooh kehidupannya.

"Dan Raka tidak akan menerima perempuan sepertimu," balas Aruna santai, "nah, sekarang silakan pergi. Aku nggak punya urusan apapun denganmu."

Aruna melangkah mundur ke belakang, menutup pintu rumahnya. Hana berdecak melihat Aruna mengusirnya, kedua matanya menatap tajam pintu yang tertutup.

"Kita lihat saja nanti, Raka pasti akan menjadi milikku. Aku akan mengundangmu pada pesta pernikahan kami berdua," gumam Hana percaya diri.

Ia membalikkan tubuhnya melangkah ke arah pintu gerbang yang terbuka, baru saja sampai di pintu gerbang. Mobil sedan berhenti tepat di depan gerbang rumah, Hana kenal dengan mobil yang kini berhenti di depan rumah Aruna. Di kursi penumpang sosok pria jangkung ke luar, Hana melangkah mendekatinya.

"Mas Jakson," sapa Hana, tidak lupa ia mengulas senyum polos.

Jakson menutup pintu mobil, ia tahu siapa wanita yang kini mendatangi dirinya. Perempuan ini sahabat istrinya, dia juga yang menjadi dalang di balik jebakan malam itu bersama Viera.

"Hm," gumam Jakson dingin.

Hana dapat merasakan tatapan mata yang kini terarah padanya terlihat datar, pria tampan satu ini seakan-akan tidak menyukai dirinya. Senyum di bibir Hana sontak saja luntur, tidak istri maupun suami keduanya menyebalkan di mata Hana. Jakson menyelonong melewati tubuh Hana begitu saja, kedua bola mata Hana berotasi malas Jakson mengabaikan dirinya.

"Mas Jakson yakin mau menceraikan Aruna?" Hana melirik ke belakang.

Langkah kaki Jakson berhenti mendadak, ia ikut melongok ke belakang. Hana menyeringai di saat mereka berdiri berhadapan kembali, kedua tangan Hana berlipat di bawah dada.

"Mas Jakson akan rugi banyak kalau bercerai dengan Aruna, dia sedang hamil anaknya Mas Jakson bukan? Kalau pun Mas Jakson mau menikah. Mas Jakson bisa menikah dengan bebas, jadikan saja wanita itu sebagai istri kedua. Jalan paling pas untuk kalian berdua, dengan kek gitu Mas Jakson nggak akan kehilangan wanita yang Mas Jakson cintai. Serta kedua anak Mas Jakson nantinya," lanjut Hana seakan bermaksud baik, memberikan jalan tengah untuk lelaki dewasa satu ini.

Alis mata Jakson terlihat berkerut, "Musuh dalam selimut."

Hana tertegun mendengar pribahasa yang baru saja ke luar dari bibir Jakson, tatapan mata merendahkan Jakson layangkan. Ternyata Viki-sahabatnya jauh lebih baik dibandingkan dengan wanita di depannya ini, meskipun lidahnya tajam dan kata-katanya kadang tidak enak di dengar. Viki tidak menusuknya dari belakang, Viki tidak pernah menginginkan penderitaan Jakson. Pria bodoh mana yang tidak paham dengan perkataan Hana, tidak ada wanita di dunia ini yang bersedia dimadu. Sahabat baik mana yang mengusulkan suami dari sahabatnya untuk menikahi wanita lain sebagai istri kedua, meskipun Jakson awalnya tidak menyukai Aruna. Dia, lebih tidak menyukai Hana, perempuan ular.

Jakson berdecak, ia melangkah menuju rumah Aruna meninggalkan Hana yang mematung di depan mata memerah karena marah.

"Pria sialan," maki Hana, tidak Viera tidak pula Jakson sama-sama menjijikan di mata Hana.

...***...

Mentari berada di atas pangkuan sang ayah, bagaimana caranya Aruna mengusir Jakson melihat Mentari saat dipanggil langsung berhamburan ke luar dari rumah. Ia membuka pintu untuk sang ayah, Mentari rindu berat dengan ayahnya. Meskipun tidak berkeberatan untuk hidup berdua dengan Aruna, tetap saja sebagai anak yang dimanjakan ia merindukan sosok ayah yang sudah sangat lama menyayanginya.

Jakson menyisir lembut rambut sebahu Mentari dengan jari jemari panjangnya, helaian rambut yang rontok ditaruh perlahan di saku celananya. Di tangan Mentari ada es krim yang dipesan via gofood, Aruna duduk di kursi samping. Ia pikir awalnya Jakson tidak akan datang lagi mengingat dua hari Jakson tidak lagi terlihat batang hidungnya, kedatangannya malam ini ke rumah terlihat jauh lebih tenang. Tidak ada emosi yang membuncah seperti dua hari yang lalu, Jakson melirik ke arah Aruna.

"Guru Mentari menghubungiku tadi sore, mengatakan kalau kamu ingin Mentari pindah ke TK lain," kata Jakson pelan, "mau dipindahkan kemana?"

Aruna ingin berbicara kasar namun, Mentari yang kini ikut melirik ke arahnya membuat Aruna menelan kata kasar yang akan ke luar dari mulutnya.

"TK di depan gang," jawab Aruna jujur.

"Oh, gitu," balas Jakson santai, "apakah Mentari sudah lihat sekolahnya?"

Jakson kini berbicara pada sang putri, Mentari yang tengah menjilat es krim mendongak. Kepalanya mengangguk membuat helaian rambut hitam legam itu ikut bergerak, tersenyum lebar.

"Teman-teman di sekitar rumah sini itu bersekolah di TK depan, ada Wela, Tika, hm..., siapa lagi itu. Pokonya ada banyak teman di sini, setiap sore Mentari bisa main dengan mereka semua. Ah, di rumah Wela ada kelinci lucu, Wela kasih Mentari buat pegang, lembut sekali, Pa!" Mentari menjelaskan dengan wajah ceria.

Jakson diam-diam menatap ekspresi wajah bahagia yang tak pernah terlihat beberapa bulan belakang, di kompleks perumahan elit anak-anak tidak dibiarkan berkeliaran. Sementara di perumahan warga bisa, anak-anak bisa memiliki banyak teman sebaya untuk diajak main. Nyatanya Jakson lupa, ada hal lain yang juga dibutuhkan oleh Mentari.

"Papa, nggak mau tinggal di sini aja sama Mentari dan Mama?" Mentari bertanya dengan kepala tertunduk, memilih menatap es krim yang mulai meleleh.

Jakson membuka mulutnya, suara Aruna lebih dahulu terdengar.

"Papanya Mentari sibuk, kalau dari sini ke bandara jauh banget. Jadi, nggak bisa tinggal di sini sama kita," jawab Aruna, memberikan penjelasan.

Jakson mendesah kasar, mereka berdua masih belum berbicara serius. Setelah Aruna mengusirnya dengan ancaman, Jakson jatuh pingsan. Malam ini dia ke rumah Aruna untuk mengambil sampel DNA yang akan dilakukan secara diam-diam, mungkin beberapa hari ke depan pun akan sibuk menemui detektif swasta untuk mencari tahu siapa ayah biologis Mentari jika anak ini memang bukan putrinya. Yang paling penting adalah tentang Kinanti, kenapa dia bisa bersandiwara melahirkan Mentari. Apakah benar tempat kelahiran Mentari itu fiktif, Jakson ingin tahu semuanya tanpa terlewatkan satu hal pun. Juga pastinya tentang Aruna, seperti apa kehidupan yang dilewati oleh Aruna di masa remaja hingga hamil anak di luar nikah pada masa remaja.

1
Reni Anjarwani
binggung yaa kisahnya
Mymy Zizan
bagussssss
Suryani Tohir
llanjut
Suryani Tohir
next
Shafa Ayudia
ceritanya bagus, banyak plot twist nya. bagi yg suka cerita seru dan menantang,sangat recommended untuk dibaca.
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak, dan makasih atas ulasannya ❤️☺️
total 1 replies
Shafa Ayudia
ceritanya bagus kak, semangat updatenya yaa
Dhanvi Hrieya: siap, kakak ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!