NovelToon NovelToon
Larasati Untuk Arjuna

Larasati Untuk Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:21.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eed Reniati

Larasati, sering di sapa Rasti atau Laras seorang dokter residen, yang sedang cuti dan bekerja di Beauty wedding planner and organizer. Dia bisa menjadi MC, fotografer, ketua tim Planner, bagian konsumsi. Bertemu kembali dengan Lettu Arjuna Putra Wardoyo, lelaki yang pernah menjadi cinta masa kecil saat masih SD.

Arjuna anak kesayangan papa Haidar Aji Notonegoro( papa kandung), dan ayah Wahyu Pramono( ayah sambung). "Kamu Laras yang pernah sekolah di?"

"Sorry, salah orang!" Ucap Rasti memotong ucapan Juna, sambil berlalu pergi dengan kameranya.

"Seorang Arjuna di cuekin cewek, ini baru pertama dalam sejarah pertemanan kita." Ucap Deri sambil memukul bahu Juna.

"Aku yakin dia Laras adik kelas ku, yang dulu ngejar-ngejar aku." Ucap Juna dengan pandangan heran.

Apa yang membuat Laras tidak mau mengenal Juna, padahal pesona seorang Arjuna tidak pernah ada tandingannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eed Reniati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Yang

"Ada yang tidak beres. Gurami 1, nasi putih 1, minum 2." Gumam Juna, sambil berpikir makna apa yang di sampaikan, Laras. "112 nomor panggilan darurat," ucap Juna yang langsung berdiri dan menyambar jaketnya. Juna berlari keluar dari barak, sambil memakai jaketnya menuju parkiran motor tanpa menghiraukan pandangan aneh beberapa anak buah dan rekannya, yang melihatnya berlari cepat sambil memakai jaket.

"Mau kemana, Let?" tanya Serka Yofi, yang tidak sengaja bertemu dengan Juna.

"Mau ke rumah sakit tempat kerja Laras, dia sedang butuh bantuan, ajak Dery nyusul ya, Yof."

Serka Yofi mengangguk, tapi masih binggung karena Juna tdak bilang alasan detailnya untuk nyusul, tapi begitu melihat Juna buru-buru tancap gas, dia langsung sadar dan pergi mencari teman Juna, Letnan Dery.

Dengan kecepatan penuh, motor Juna melaju menuju rumah sakit dan begitu sampai. Juna langsung berlari ke ruangan Laras, tapi terlambat. Karena di sana hanya ada seseorang perawat yang mulutnya di lakban, dan tangannya di ikat.

"Mana dokter Laras?" tanya Juna, sambil melepas lakban dari mulut perawat tersebut.

"Dijadikan sandera sama pasien yang kabur dia seorang pria, membawa pisau sekarang sedang menuju parkiran. Dokter Laras duduk di kursi roda, dan jasnya di pakai orang yang menyandera dokter Laras, dia juga mengarahkan pisau pada leher dokter Laras." ucap perawat itu cepat, saat Juna melepaskan lakban dan ikatan di tangannya. Mendengarkan itu semua Juna langsung berdiri, dan berlari keluar dengan mengamati setiap orang yang dia temui, hingga sampai di parkiran. Juna mengamati kesekeliling parkiran, hingga matanya melihat sosok pria menggunakan masker dan jas dokter, berdiri di belakang orang yang duduk di kursi roda.

"Itu yang duduk di kursi roda pasti Laras," gumam Juna, sambil berjalan mengendap endap supaya tidak bersuara.

"Kamu di mana, aku sudah ada di parkiran, ini?" ucap pria itu yang sedang bicara dengan ponsel milik Laras, membuat Juna yang sudah di belakangnya berhenti, mengurungkan niatnya untuk beraksi.

"Apa! Kamu tunggu di luar, kenapa tidak masuk ke dalam parkiran." marahnya. "Baik kamu tunggu dulu, jangan matikan mesin mobil. Aku lumpuhkan sanderaku dulu, baru aku berjalan keluar." ucap pria itu, yang langsung mematikan ponsel dan memasukkan ke dalam saku jas dokter.

Juna yang melihat itu tidak tinggal diam, dan langsung meringkus pria itu dari belakang, dengan memukul tengkuk leher bagian belakang hingga pria itu langsung pingsan.

Laras yang merasakan pisau di lehernya jatuh ke lantai, bersamaan dengan orang di belakangnya yang roboh ke lantai, langsung melihat kebelakang."Jun."

"Alhamdulillah kamu tidak apa-apa kan Ras, tidak ada yang cidera atau luka?" tanya Juna secara beruntun karena kuatir, bertepatan dengan suara langkah kaki orang berlari kearah mereka, yang ternyata perawat dan bagian keamanan.

"Dokter Laras tidak apa-apa, kan?"

"Alhamdulillah tidak apa-apa, tolong bawa dia." ucap Juna. "Sebagian ikut saya membekuk komplotan dia yang sedang menunggu di luar, dan satu orang tolong amankan dia?" ucap Juna, menuju kearah pria yang sudah terkapar di lantai.

"Bagaimana kamu mengenalinya?" tanya Laras.

Juna mengambil ponsel Laras yang masih berada di dalam jas dokter Laras, yang di pake pria itu. "Dengan ini, kamu tunggu di ruanganmu, nanti aku nyusul." ucap Juna dengan mengusap lembut rambut Laras.

"Oh, baiklah." gugup Laras, sambil melihat Juna yang pergi meningalkannya bersama tim keamanan.

***

Laras duduk di ruangannya dengan gelisah, dan kedua tangannya saling meremas jari-jari tangan. Sudah 30 menit berlalu, tapi Juna tidak juga menghampirinya, membuat Laras semakin kuatir dan akhirnya memilih keluar untuk langsung mencari Juna.

"Tidak apa-apa hanya sedikit luka," ucap suara yang Laras yakin itu suara Juna.

Laras mengedarkan pandangannya, hingga menemukan sosok Juna bersama beberapa polisi, dan tentara yang sepertinya juga baru datang. Laras berjalan mendekat tidak lambat, tapi juga tidak berlari, dengan jantung yang berdetak kencang. Kalimat 'hanya sedikit luka', jelas membuat Laras kuatir dan membuat Laras berusaha mencari luka itu. Hingga mata Laras mendapati keanehan di tangan kanan Juna, dan warna jaket yang terlihat kotor.

"Ya, sudah kami peegi dulu." ucap Deri, yang menyadari kedatangan Laras. "Jangan lupa di obati dulu lukamu, itu. Tuu ada dokter Laras." sambung Deri, dengan senyum menggodo Juna. Membuat Juna langsung melihat ke belakang, nampak Laras tersenyum tipis kearahnya.

"Haii, katanya terluka?" tanya Laras serasa canggung.

"Ohh, ini hanya sedikit gorengan mungkin, karena jatuh di aspal saat ngejar mobil yang hendak kabur, tapi untungnya masih kekejar dan ketangkap semua." jawab Juna, sedikit canggung juga.

"Ayo ke ruangku, aku akan obati lukamu."

Juna mengangguk pelan, lalu berjalan beriringan dengan Laras. Baik Juna dan Laras, sama-sama canggung meski mereka juga tidak sadar apa yang membuat mereka jadi canggung begini, padahal biasanya tidak seperti ini.

Juna melepaskan jaketnya dan menyisakan kaos ketat pas bodynya, memperlihatkan otot-otot kekar di dadanya, saat Laras sedang mencuci tangan dan memakai sarung tangan.

"Kamu sempat terseret kendaraan, beberapa jauh?" tanya Laras yang berusaha fokus dengan luka di lengan Juna. Buat Laras, sejak bekerja di rumah sakit milik Angkatan Darat melihat otot-otot kekar bukan hal yang aneh, tapi mengapa hari ini menghadapi Juna dia menjadi berdebar dan salah tingkah.

"Tidak jauh, cuma berusaha mencegah pengemudi supaya tidak bisa kabur, tidak apa-apa namanya juga laki, luka sedikit gak masalah."

"Ohhh begitu," ucap Laras, dengan sedikit kasar menekan luka Juna, hingga membuat Juna meringis dan mengaduh. " Katanya laki, gak masalah luka sedikit, tahan dong masak gini aja kesakitan." kesal Laras, yang sedang membersihkan luka Juna.

Juna tersenyum sambil melihat wajah Laras yang menunduk di bawahnya, Laras dengan lembut membersihkan dan mengoleskan salep pada luka Juna, dengan sesekali di tiup seolah Juna anak kecil yang takut kesakitan. Tanpa sadar, membuat pikiran Juna sebagai lelaki dewasa traveling kemana-mana, saat melihat bibir Laras meniup lukanya.

"Pasti bibir itu lebih...ahhhh." ucap Juna di dalam hatinya yang berusaha membuang pikiran yang tidak pantas dari otaknya.

"Sudah selesai, ini ada salep bisa kamu oleskan di lukamu nanti."

"Ohh, sudah ya. Habis ini kamu pulang kan, tidak ada jam praktek atau jaga malam, kan?"

"Tidak ada, aku bisa langsung pulang dan istirahat."

"Makan malam dulu yuuk, aku tahu tempat yang menyediakan Gurami bakar yang enak?"

"Hahaha, makasih ya sudah bisa memahami kode yang aku kirim, dan menolongku." ujar Laras, sambil mengingat kode yang dia berikan.

"Tidak masalah, dan sebagai ucapan terimakasih, bagaimana kalau kamu makan malam denganku, sekarang?"

"Baiklah, sebagai ucapan terimakasih. Oh ya mana ponselku?"

"Ohh ini," ucap Juna yang langsung mengeluarkan ponsel Laras dari kantong jaketnya. "Kenapa tidak di kunci?" ucap Juna sambil mengotak atik ponsel Laras.

"Aku kunci kok, biasanya. Menggunakan sidik jari, cuma tadi aja penjahat itu meminta membuka kuncinya."

Juna menyodorkan ponsel Laras pada Laras. "Aku sudah kasih nama kontakku, di ponselmu. Oh ya, jika sekarang aku di panggil 'yang', aku juga gak keberatan, lo." goda Juna.

"Apaan sih, ayo jadi makan gak." ucap Laras yang langsung memasukkan ponselnya kedalam tas, tanpa mengecek kontak Juna di kasih nama apa, dengan berdiri dan langsung berjalan keluar.

Membuat Juna tertawa kecil melihat muka merah, dan malu- malu Laras yang baru pertama dia lihat. "Ternyata wanita cuek, juga bisa berubah jadi gemesin ya kalau tersipu malu." gumam Juna, sambil berdiri sebelum berjalan menyusul Laras.

1
Teti Hayati
😂😂

Mang enaaaak... sukuriiiin, auto blacklist...
Teti Hayati
Nahkaan nahkaaaaan... pasti ada kongkalikong...
Teti Hayati
Jempol buat Bagas, tutup celah meski kecil sekalipun...
Teti Hayati
Memang beraat Ras...
tetep semangat Larassss...
Teti Hayati
Asem kecuuut yaa dinikmati aja Mas Jun.... 😂
Teti Hayati
Ahh... nyesek bgt asli...
Rita Rita
ternyata daerah yg didatangi Laras rawan dan tidak aman. moga Laras tetap aman
Chelsea Aulia
smoga Laras tidak kenapa kenapa
Chelsea Aulia
yupz betul Juna ,,, jangan kau sia2 kan cinta nya Laras ,,, saling percaya,,, lanjut up nya kk author
Rita Rita
bener Juna pengalaman adalah guru yg bisa dijadikan pelajaran. kayaknya nih pengantin baru cuma ada malam pertama kalo esok nya Laras pergi tugas. dan akan kah ada malam pertama, takut nya Laras tak bisa bangun di garap Juna 🤔🤭😁😁❤️❤️
eed: 😁😁🤭 bisa bae kakak, 🤭
total 1 replies
Chelsea Aulia
Alhamdulillah dah baikan antara anak n ayah ,,,, tinggal sah n resepse nih ,,, lanjut up nya kk author
Rita Rita
yapz pasti pak Rio bahagia karena dimusuhi anak sendiri tentu nya itu beban berat dan kini udah baikan
Rita Rita
selamat ulang tahun buat Laras dan selamat hari pertunangan nya. semoga lancar sampai hari H nya dan Laras bisa berdamai dengan keluarga nya,,, bahagia kalo bisa berdamai dengan orang yg telah bikin kita kecewa
Chelsea Aulia
Happy birthday Laras ,,dan selamat acara lamaran nya sukses dan smoga lancar smpe hari H nya ya ,,, lanjut up nya kk author 💪💪
Chelsea Aulia
lamaran yg romantis ,,,hmmmm so sweet banget 🥰🥰🥰
Rita Rita
si Lusi memang serakah,,, selalu iri melihat kebahagiaan orang lain.
Chelsea Aulia
tak sabar menunggu kelanjutan nya kk author 💪💪💪
Rita Rita
ciee mas Juna,,, rasa berada dimana gitu mas Juna. moga selalu lancar apa yg direncanakan dan tuhan selalu menjaga dimana pun juga Juna bertugas untuk negara,,
Tiara
cerita mu yang terbaikk kakk
eed: Terimakasih kakak, 🙏💕.
total 1 replies
Rita Rita
gercep ya Jun,,, sebelum Laras berubah pikiran 🤭😁❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!