NovelToon NovelToon
Mahligai Cinta (Cinta Setelah Menikah)

Mahligai Cinta (Cinta Setelah Menikah)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: bucin fi sabilillah

Hanum Salsabila, seorang dosen cantik harus menerima kenyataan jika ia harus dijodohkan dengan seorang CEO. Ia hanya bisa pasrah dengan ketegasan Halim sang ayah yang membuatnya tidak berdaya.
Ravindra Aditama, CEO yang begitu membenci perjodohan. Ia bersumpah akan mengerjai Hanum sampai ia puas dan pergi meninggalkan negeri ini setelahnya.
Kisah cinta mereka baru saja dimulai, namun Tama harus menerima kenyataan jika Hanum lebih memilih untuk berpisah darinya.
Akankah mereka bisa mempertahankan rumah tangga atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bucin fi sabilillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan aneh

Tama tidak terlelap selama perjalanan, ia melihat Hanum dari CCTV yang sudah ia pasang di rumah itu. Tanpa sadar ia tersenyum ketika melihat Hanum berdiri di depan jendela dan melihat kepergiannya dengan wajah kecewa.

Aku tau kalau kamu hanya menahan diri untuk tidak ekspresif. Setelah ini, jangan salahkan aku jika hal indah lain terjadi. Jika hari itu tiba, aku yakin kalau kamu akan menyadari perasaan yang sebenarnya. Batin Tama.

Ia tersentak dengan apa yang baru saja ia pikirkan. Tama mengernyit heran dengan kata-kata yang baru saja ia gumamkan di dalam hati.

Apa aku sudah jatuh hati kepada dosen galak itu? Ah tidak, ini terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan. Batinnya.

Ia memilih untuk melihat informasi lain tentang orang semalam yang sudah menjebaknya. Ia sudah mendapatkan bukti-bukti yang cukup kuat untuk menjerat dan mengancam pelaku.

"Ternyata, mereka begitu berani kepadaku. Lihat saja nanti apa yang bisa aku lakukan untuk membuat mereka jera!" ucap Haikal penuh dendam.

Pak Tejo hanya bergidik ngeri melihat wajah Tama yang terlihat marah. Ini bukan kali pertama ia melihat ekspresi itu, namun setiap kali Tama marah, pasti dia akan terlihat begitu seram dengan aura yang sangat tajam.

Hanya keterdiaman yang menemani perjalanan mereka hingga ke luar kota. Tama berencana akan kembali nanti sore, jika tidak ada halangan dan pekerjaannya bisa cepat selesai.

"Pak, nanti siang pesankan hotel untuk istirahat!" ucap Tama.

"Baik, Pak. Nanti akan saya siapkan hotel terdekat sebelum kita kembali," ucap Pak Tejo.

Tama mulai mengantuk, ia memejamkan mata agar bisa merasa fit ketika bertemu dengan rekan bisnis.

Di rumah mewah pengantin baru itu, Hanum telah bersiap untuk pergi ke kantor sang ayah karena ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan dengan cepat.

Ia sudah terlihat begitu cantik dengan riasan tipis yang membuat orang mengira jika ia masih anak sekolah.

"Mbak, nanti saya tidur di rumah Bunda, ya. Jangan lupa kunci pintu, saya belum tau Tama pulang besok atau hari ini," ucap Hanum.

Ia mengernyit ketika rasa masakan Mbak Nini terasa berbeda dengan sarapan yang biasa ia makan. Namun tidak terlalu ia tanggapi, sebab ia harus segera pergi ke kantor.

Tepat ketika ia menaiki mobil, ada sebuah panggilan dari Alfizi yang membuatnya tidak enak jika harus menolak.

"Sekarang saya tidak bisa, Pak. Nanti malam mungkin bisa," ucap Hanum.

"Ya sudah tidak apa, Bu. Nanti malam saja di cafe yang baru buka di dekat perusahaan Adhitama Grub," ucap Alfizi.

Hanum segera mematikan panggilan itu setelah berpamitan. Ia menuju perusahaan sang ayah dan menggantikan pekerjaannya sebentar.

Setibanya di kantor, Hanum langsung menuju ke ruangan sang ayah untuk mengambil berkas kerja sama yang akan di sepakati nanti.

Bersama dengan Asisten Jody, ia memasuki ruang rapat, di mana sudah ada beberapa orang yang baru saja datang.

"Selamat pagi!" sapa Hanum.

Mereka langsung memulai rapat, dengan Hanum menjelaskan kontrak dan apa saja yang harus mereka lakukan nanti.

Tanpa disadari oleh wanita cantik itu, ada sepasang mata yang menatapnya penuh dengan rasa kagum.

Sempurna. Batinnya.

Hingga rapat selesai, ia segera mengejar Hanum yang sudah meninggalkan ruangan itu.

"Permisi, Maaf apa bisa berbicara sebentar?" tanya pria tampan itu.

Hanum terdiam dan mengangguk . Ia membawa laki-laki itu ke ruangan sang ayah untuk membicarakan sesuatu yang belum pasti.

"Maaf sebelumnya, Bu. Saya bukan ingin membicarakan tentang bisnis. Tapi, saya ingin berkenalan dengan anda!" ucapnya.

Hanum mengernyit dan menghela napas. "Saya rasa kita sudah saling kenal satu sama lain, Mr. Gautama," ucapnya.

Laki-laki itu hanya tersenyum manis ke arah Hanum. Ia mengulurkan ponsel dan meminta agar Hanum memberikan nomornya.

Dengan terpaksa, wanita cantik itu memberikan nomor khusus perusahaan yang sering ia gunakan untuk menghubungi para rekan kerja.

"Saya tidak selalu aktif, jadi jangan berharap lebih untuk itu!" ucap Hanum.

"Wah, Sayang sekali. Tapi tidak masalah, asal bisa berkenalan dengan Nona Hanum," ucap Andika Gautama tersenyum.

Wanita cantik itu hanya tersenyum dan mengangguk. Andika bukan orang pertama yang mengajaknya berkenalan, namun ia malas meladeni orang-orang modus yang selalu ingin mendapatkan perhatiannya saja.

Suami sendiri saja tidak terperhatikan, apa lagi mereka. Huh, dasar mata keranjang!. Batin Hanum mendelik kesal.

Hingga Andika keluar dari ruangan itu dengan perasaan senang.

Hanum melanjutkan meeting yang lain hingga sore menjelang. Ada perasaan yang tidak nyaman ketika ia melangkah berjalan menuju cafe yang dipilih Alfizi untuk menemuinya.

Semoga tidak terjadi sesuatu yang aneh. Aku sudah lelah dengan semua yang terjadi hari ini. Tuhan, sudah cukup semua kerandoman yang terjadi kepadaku. Batin Hanum penuh harap.

Ia melangkah menuju cafe dan mengedarkan pandangan. Pas sekali, matanya langsung tertuju kepada Alfizi yang berada dekat dengan panggung kecil di mana band pengisi acara berada di sana.

"Maaf untuk yang kemarin, Pak. Sungguh saya lupa dan HP saya tidak aktif," ucap Hanum penuh sesal.

Mata mereka saling bertatapan dan terkunci satu sama lain. Ada getaran-getaran aneh yang mulai menjalar di hati mereka masing-masing.

Perasaan apa ini?. batin Hanum.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!