NovelToon NovelToon
LEGENDA LAUT TIMUR

LEGENDA LAUT TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Ini adalah kisah Guru Spiritual dan Seorang Duyung yang mencoba menerobos perbudakan melalui segala macam kesulitan dan bahaya. akhirnya menjadi sebuah keluarga dan bergandengan tangan untuk melindungi rakyat jelata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 34

Jesly berniat ingin menemui Alaric di rumahnya. Saat sudah berada di depan pintu rumah Alaric ia berhenti sejenak menghela nafas pelan lalu membukanya.

Alaric saat ini sedang membaca buku. Ia menutup bukunya saat ada seseorang yang membuka pintu rumahnya tanpa permisi.

Jesly masuk dan sedikit terpana ada pelindung merah yang menghalangi Alaric. Itu adalah hukuman Alaric tidak di perbolehkan keluar rumah sampai hukuman selesai.

"Sebagai Tuan Muda, menjadi merakyat hanyalah sebuah bentuk ringan. Mengapa anda masih keras kepala pada diri sendiri?" Jesly tersenyum mengejek.

"Mengikuti aturan ketat agar tidak ada kesalahan besar di Kerajaan kelak."

Jesly mengangguk-angguk. "Bagus! Anda memiliki ambisi yang besar untuk menjadi raja." Jesly duduk di kursi yang ada di sana. "Tidak heran anda berbeda dengan seorang pemalas seperti saya. Saya pernah mendengar itu! Tidak perlu membuang waktu. Katakanlah!"

"Xenia berpura-pura bekerjasama dengan saya tapi justru memberitahu semua rencana saya pada anda. Di bawah penutupnya, anda memecahkan cermin itu dan menggantinya 'bukan?"

"Apakah anda punya bukti?"

"Saya tidak punya bukti. Tapi saya hanya ingin tau apa yang anda janjikan padanya agar dia mau bekerjasama dengan anda. Jika anda tidak ingin saya menemui Asisten Tzeitel lagi, katakan yang sejelasnya pada saya!"

"Jika Xenia bisa mengkhianati saya dengan mudah, dia tidak akan bisa menjadi musuh saya. Dari awal sampai akhir.. dia tidak berniat berada di pihak anda."

Flashback On

"Tuan Muda meminta saya untuk datang kesini. Malam ini Tuan Muda akan menemui Asisten Tzeitel untuk menangkap anda di Aula." ucap Xenia menjelaskan apa rencana Alaric sebenarnya.

"Anda bisa bekerjasama dengan Alaric. Mengapa anda datang kesini dan memberitahukan itu pada saya?"

"Orang yang saya cintai seharusnya tidak pernah menjadi incaran orang lain. Siapapun yang berani menyentuhnya, dia harus membayarnya!"

Jesly tersenyum tipis. "Bagus! Saya akan membalas kebaikan anda."

"Ditemukan!" teriak Lily mendekat pada mereka, tersenyum tengil. "Aku menemukan cara untuk membuat yang palsu."

Jesly tersenyum cerdik. "Harus ada permainan yang bagus!"

PRAANG!

Jesly menjatuhkan Cermin Cinta di Aula hingga cermin itu terpecah belah. Xenia berjongkok membersihkan pecahan cermin itu hingga tidak ada jejak sebelum Alaric dan yang lainnya datang.

Pada saat itu, Alaric dan yang lain pun datang dan memergoki mereka. Jesly bersikap tenang tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Ketika Alaric hendak membiarkan Sisy lolos dari tes darah tersebut. Ia mencegahnya dan membalikkan keadaan. "Tunggu! Tidakkah anda ingin tau kalau cermin ini asli atau palsu?" Jesly berjongkok mengambil sepotong Cermin Cinta yang sudah terpecah. Ia menukar pecahan cermin itu dengan yang asli sebelum melakukan tes darah antara Sisy dan Alaric.

Flashback Off

"Jadi, ketika anda dan Xenia melakukan tes darah itu menggunakan cermin yang palsu. Hanya saat melakukan tes darah pada Sisy, anda menggunakan cermin yang asli. Semua orang telah tertipu oleh anda. Anda benar-benar memiliki tipuan nyata!"

"Tolong ingat satu kalimat, berbuat jahat juga akan mendapat balasannya!" Jesly beranjak hendak pergi.

"Apa yang anda takutkan?" tanya Alaric. Ia pun beranjak dari duduknya, melangkah untuk lebih dekat pada Jesly walau terhalang penghalang.

"Karena tidak ada rasa takut di hati anda dan tidak memiliki hubungan dengan duyung. Kenapa anda menggunakan cermin yang palsu untuk melakukan tes darah diri sendiri? Mungkinkah anda dan duyung murni memiliki perasaan yang sama?"

Jesly tercengang sesaat. Ia membalikkan badannya, memasang senyuman palsu. "Saya tidak mengerti maksud anda."

"Jesly, aku sudah pernah memperingatkan mu. Jangan pernah bermain api jika tidak ingin terbakar!" ucap Alaric dengan nada sedih. Di hatinya ada perasaan terpendam yang tidak di ketahui oleh siapapun selain dirinya sendiri.

Jesly membalasnya dengan senyuman.

Xenia tiba-tiba masuk dan memberikan kabar buruk. "Kabar buruk! Sisy melarikan diri."

Tiba-tiba seekor ular datang ke sana lalu terbang ke arah Jesly. Jesly menggunakan kekuatannya untuk menyerang ular tersebut.

"Aakkhh..." Sisy terpental dan berubah pada wujud manusia. "Kalian berhati-hati lah! Kalian telah membawa racun!" ucap Sisy penuh penekanan.

"Saya harus mencegah serangan dari makhluk yang terperangkap. Dulu saya merasa kasihan pada anda. Sekarang saya merasa sedih melihat kondisi anda."

Sisy melihat ke arah Alaric sebelum menyerang. Alaric menggelengkan kepalanya agar tidak bertindak sembarangan.

"Bahkan jika saya mati sekalipun, saya harus membantu Tuan Muda untuk membunuh anda!" Sisy menyerang Jesly dengan racunnya.

Alaric menerobos keluar dari penghalang yang menghalanginya. Menangkis balik serangan Sisy dan memasang badan untuk melindungi Jesly.

Sisy terbentur dinding dan terluka parah. "Uhhuukkk... Uhhuukkk..." Sisy memegangi dadanya yang terasa sesak.

Jesly tercengang melihat reaksi Alaric yang memasang badan untuk melindunginya. "Hukkk..." Alaric batuk tertahan. Lukanya masih belum sembuh.

Sisy menatap Alaric dengan tidak percaya. Alaric berjongkok di depan Sisy. "Tuan Muda, kenapa?"

"Saya sudah berkata, jangan bertindak sembarangan tanpa ijin!" Alaric mengeluarkan kekuatannya dan membunuh Sisy.

Dalam hitungan detik, Sisy sudah menutup matanya untuk selamanya. Ramuan jiwa miliknya keluar dari tubuhnya. Alaric mengambilnya dan menggenggamnya erat.

Xenia dan Jesly tidak percaya Alaric akan melakukan itu dengan mudah dan tanpa berpikir panjang.

Mereka memilih keluar dari sana memberi waktu untuk Alaric agar bisa berpikir jernih dan tenang.

"Seorang pelayan mengabdikan dirinya selama puluhan tahun bisa di bunuh dengan begitu mudahnya. Saat saya pergi berburu, Tuan Muda menjadi lebih kejam." Xenia menoleh kesamping.

"Ini lebih sulit membaca pikiran Alaric."

"Dia sedang merencanakan sesuatu! Dibandingkan dengan dia, Albert lebih naif."

Jesly terkekeh kecil. "Anda sebaiknya peduli dengan Carly terlebih dahulu. Masalah ini pasti membuatnya menderita."

Xenia mengangguk. Baru beberapa langkah ia berbalik. "Terimakasih untuk kali ini."

Jesly tersenyum. "Kerjasama kami bukan hanya tentang kepentingan tapi juga peduli."

Xenia mengambil kantong berisi batu roh lalu melemparkannya pada Jesly. "Hadiah, terimakasih." Jesly tersenyum.

"Carly yang mengatakan itu. Selebihnya Cermin Cinta dapat di tukar dengan beberapa batu roh."

"Carly meminta anda untuk memberikannya pada saya?"

"Tidakkah anda menginginkannya?"

"hehe.. Bukan begitu! Bahkan nyamuk sekecil pun memiliki daging. bagaimana bisa menolaknya."

Xenia kemudian pergi untuk menemui Carly.

Jesly terdiam, memandangi kantong tersebut sesaat lalu memasukkannya kedalam kantong pakaiannya.

Ia berjalan sendirian melewati taman bunga namun pikirannya berputar perkataan Alaric beberapa jam yang lalu. "Karena tidak ada rasa takut di hati anda dan tidak memiliki hubungan dengan duyung. Kenapa anda menggunakan cermin yang palsu untuk melakukan tes darah diri sendiri? Mungkinkah anda dan duyung tidak murni memiliki perasaan yang sama?"

Jesly berhenti melangkah, menghela nafas. 'Jesly, Alaric menanyakan pertanyaan yang tepat. Kenapa kamu takut menggunakan Cermin Cinta untuk mengetes diri sendiri? Mungkinkah kamu memiliki perasaan pada Albert? Apakah kamu tidak tahu jawabannya? Apa hasil dari Cermin Cinta?' tanyanya dalam hati pada diri sendiri.

Jesly membuka kantong yang di berikan oleh Xenia. Begitu banyak batu roh di dalamnya.

1
iqbal nasution
oke
iqbal nasution
keren..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!