A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perancang Mimpi
Setelah merenungkan dan memikirkan selama berhari-hari sampai tidak pernah keluar dari dalam kamar.
Phil tahu apa yang harus ia lakukan dengan kepingan emas yang diuangkan sebanyak itu.
Phil mulai menyusun sebuah mimpi.
Dimulai dari langkah-langkah kecil yang nyata dan pasti.
Nyonya Juliet
"Jika aku punya uang yang banyak aku lebih memilih untuk tinggal di sebuah pedesaan",
"Wanita tua seperti ku lebih cocok untuk hidup di lingkungan yang masih asri dan bebas dari kejahatan",
Itulah jawaban atas balasan dari sebuah pertanyaan yang sama yang dilontarkan kepada Phil.
Ketika nyonya Juliet bertanya tentang sebuah cita-cita kepada Phil yang masih muda.
"Kamu harus punya mimpi yang jelas Phil",
"Jangan sampai menyesal pada akhir tua mu",
Pagi ini Phil menemui nyonya Juliet di ruang tamu.
"Ada apa Philip?",
"Pagi-pagi kamu memaksaku datang ke ruang tamu",
"Kamu seperti mau membeli apartemen ini saja",
Nyonya Juliet sedikit kesal dengan sikap Phil yang bangun pagi sekali langsung mengganggunya untuk diajak bicara.
Biasanya sepagi ini Phil masih bersembunyi di balik mimpi dan selimut tebalnya.
Phil menarik nafas dalam dan perlahan membuangnya keluar.
Sambil berkata,
"Mimpimu akan terwujud nyonya Juliet",
"Aku akan membeli apartemen mu ini dengan bayaran tunai",
Tercengang.
Nyonya Juliet menutup mulutnya yang terbuka menganga dengan kedua telapak tangan.
"Apakah kamu serius Phil?",
"Tentu saja aku sangat serius nyonya Juliet",
"Tapi darimana kamu mendapatkan uang sebanyak itu Kissbreaker?",
"Tidak usah terlalu dipikirkan darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu",
"Aku yakinkan tidak akan ada masalah",
"Anggap saja ada seorang dermawan yang mau berinvestasi dengan kepintaran ku ini",
"Syukurlah kalau begitu Phil, betapa sulitnya aku selama bertahun-tahun ingin menjual apartemen ini",
"Kalau begitu apakah kita sepakat nyonya Juliet?",
"Tentu saja Phil, kita sepakat",
Phil dan nyonya Juliet berjabat tangan dengan penuh kebahagiaan.
"Aku akan menyiapkan surat-surat tanah dan dokumen apartemen ini Phil",
"Aku akan mengambilkan uangnya nyonya Juliet",
Sebelum pergi meninggalkan ruang tamu. Nyonya Juliet bertanya satu kali lagi kepada Phil.
"Mau kamu buat menjadi seperti apa tempat ini Phil?",
"Aku akan menjadi seorang pengusaha dunia hiburan nyonya Juliet",
Keberhasilan seseorang yang tertunda
Setelah membuat kesepakatan dengan nyonya Juliet. Phil pergi menemui seseorang yang dikenalnya.
Orang kedua ini masih tinggal di lingkungan pinggiran kota Longblack seperti dirinya.
Namanya adalah Otto Waitingmoment. Seorang laki-laki pintar yang terpaksa berhenti merampungkan mimpinya karena terkendala masalah biaya.
Otto sekarang bekerja di sebuah bengkel reparasi mesin ikut dengan pamannya.
"Selamat pagi tuan Waitingmoment",
"Selamat pagi Phil",
"Wajah mu ceria sekali Phil",
"Apakah kamu baru saja memenangkan lotere?",
"Aku hanya rajin berolahraga tuan",
"Apakah Otto ada di sini?",
"Otto ada di dalam, masuklah dan temui lah dia",
"Terimakasih tuan",
Phil masuk ke dalam bengkel reparasi mesin milik paman Otto.
Di dalam Otto sedang mendengarkan siaran radio.
"Apa yang kamu dengarkan kawan?",
"Tidak ada, hanya berita lintas negara",
"Tumben sekali kamu datang kemari Phil",
"Aku benar-benar ingin menemui mu",
Phil pun menyampaikan ide-ide nya kepada Otto.
Phil mempersilahkan Otto untuk bertanya jika meragukan rencana yang sudah dipikirkan matang-matang olehnya.
"Kamu benar-benar sudah gila Kissbreaker",
"Bagaimana menurutmu?",
"Apakah kamu ikut?",
"Ya, tentu saja aku ikut Phil",
"Aku akan mendukung mu",
"Terimakasih Otto",
"Aku tahu kamu pasti bisa diandalkan",
Berkunjung ke Grimy
"Hai anak-anak",
"Apakah ibu kalian sedang ada di rumah?",
"Ibu kami sedang sibuk",
"Ibu kami sedang ada tamu",
"Kalau begitu ini untuk kalian berdua, aku bawakan permen dan coklat",
"Terimakasih Phil",
"Terimakasih Phil",
"Ini untuk Maureen, aku bawakan tas yang lebih besar",
"Terimakasih Phil",
"Terimakasih Phil",
"Aku pergi dulu anak-anak",
"Sampaikan salamku kepada ibu kalian",
Hari ini Phil datang ke Grimy bukan untuk berkunjung dan menghabiskan malam bersama Maureen.
Phil memberikan bingkisan kepada Maureen dan anak-anaknya.
Demi mengenang memori yang baik.
Maureen yang selalu membela Phil ketika ia bergelut dengan masalah di Grimy.
Tapi hari ini bukan untuk Maureen ia pergi jauh-jauh naik kereta api dari stasiun Longblack ke kota kumuh Grimy.
Phil ingin menemui seorang laki-laki yang berbadan besar dan kuat yang pernah memukulnya dua kali tepat di perut. Bukan untuk sebuah balas dendam.
Di rumah perempuan Grimy yang lain.
"Pastikan kali ini kamu membayar penuh",
Kedatangan Phil langsung disambut dengan sebuah kalimat ancaman.
Rupanya laki-laki berbadan besar teman wanita yang sedang berada di dalam kamar masih mengingatnya.
"Aku ke sini bukan untuk itu",
"Lalu untuk apa kamu kemari pembuat onar?",
Suara laki-laki yang sekarang berada dihadapan Phil itu berat dan mengintimidasi.
Phil memang berbakat.
Dengan instingnya ia bisa langsung menemukan sosok yang tepat.
"Namaku Phil",
"Aku mau mengajakmu bekerja sama machoman",
"Tapi akan lebih baik jika aku tahu dulu siapa namamu?",
"Namaku Mark Fires, Jr.",
"Tapi orang-orang di sini lebih sering memanggil ku Boom",
"Jadi panggil saja aku Boom",
"Baiklah Boom",
"Dengarkan aku baik-baik tuan Boom",
Phil pun menyampaikan ide-ide nya kepada Boom.
Boom si tukang pukul awalnya tampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kissbreaker.
Phil mempersilahkan Boom untuk bertanya jika meragukan rencana yang sudah dipikirkan matang-matang olehnya.
"Bagaimana Boom?"
"Apakah kamu mau bergabung?",
"Ya tentu saja Phil, aku ikut",
"Terimakasih sudah mengajak ku",
"Terimakasih Boom",
"Aku tahu kamu pasti bisa diandalkan",