Tujuh hari kematian ibunya Alvaro Zayn argantara mendapat sebuah fakta kalau ayah kandungnya masih hidup.
ibunya meninggalkan sebuah foto apakah Zayn akan mencari ayahnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Suasana rumah yang tidak baik di tambah dengan kepergian Naura Zayn benar-benar kesepian hanya bang Udin yang bisa di ajak bicara.
Saat makan siang pak Rahman meminta Zayn untuk kembali ke rumah karena Bu suci menelpon.
Sampai di rumah baik pak Rahman dan Zayn heran karena ada sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya.
Pak Rahman masuk diikuti Zayn ternyata tamunya pak Hendra melihat kedatangan pak Rahman dan Zayn terlihat senyum miring di muka pak Hendra.
"ada apa ini ma?"Tanya pak Rahman sambil memegang bahu Bu suci.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu"bentak Bu suci sambil menghempas tangan pak Rahman.
"Kenapa mama marah sama papa,apa salahku?"Tanya pak Rahman semakin bingung.
Belum di jawab pak Rahman di kagetkan Robby yang tiba-tiba memukul Zayn sampai jatuh tersungkur.
Zayn ditolong Naura untuk bangun,Naura baru saja sampai dari kampungnya dan nggak menyangka melihat Zayn di pukul seperti itu.
"Apa-apaan kamu Robby pukul orang sembarangan"Bentak pak Rahman ikut membantu Zayn berdiri.
Robby malah tertawa terbahak-bahak sedangkan Bu suci semakin menangis.
"Sebegitu besar kamu melindungi keluarga selingkuhan sampai papa berani bentak aku"Kata Robby nggak kalah keras.
"Apa maksud kamu Robby,papa nggak pernah selingkuh".
"Sudah ada bukti masih saja mengelak,dan kamu untuk menutupi selingkuhan papa kamu menjadi Supir di sini dan bodohnya aku telah menganggap kamu seperti saudaraku sendiri"kata Robby dengan teriak.
"Mas Robby kamu salah paham"Zayn mencoba menenangkan Robby.
"Diam kamu"Bentak Robby.
"Kamu yang diam Robby dia itu lebih tua dari kamu nggak seharusnya kamu berlaku seperti itu"kali ini pak Rahman yang marah dan dapat dorongan dari Robby untuk Zayn sigap menangkapnya jadi pak Rahman nggak jatuh.
"Keterlaluan kamu Robby dia itu papa kamu tega kamu mendorongnya"Zayn ikut tersulut emosi.
"Mama lihat dia membela papa dan setelah ini dia akan mengambil semua harta yang kita miliki"Kata Robby.
"Kalian selalu menuduh papa selingkuh dan tak pernah menunjukkan bukti perselingkuhan papa mana buktinya kalau papa selingkuh"Pinta pak Rahman.
"Untuk apa bukti dengan semua ini sudah menjelaskan kalau papa mengakuinya".
"Berapa kali papa bilang ma papa nggak pernah selingkuh"kata pak Rahman meyakinkan.
"Kalau papa nggak selingkuh ini apa"Kata Bu suci sambil melempar beberapa foto ke arah pak Rahman.
Pak Rahman mengambilnya begitu pun Zayn dia kaget kenapa foto itu bisa ada di tangan Robby dan Bu suci.
Pak Rahman yang tidak ingat dengan foto tersebut bingung kapan dia melakukan foto itu.
"Papa masih mau bilang itu editan,tanya pada Arga karena dia yang memilikinya"kata Robby dengan marah sedangkan Bu suci dan salsa hanya bisa menangis.
Melihat rencananya berhasil pak Hendra meninggalkan keluarga itu dengan bahagia.
Beberapa saat setelah semua pada diam Robby akhirnya berkata kalau mulai sekarang Zayn di pecat dan harus meninggalkan rumah ini.
Zayn dan Naura pergi ke kamar untuk membereskan barang-barangnya Zayn nggak mau mengungkapkan dia nggak mau ambil resiko kesehatan pak Rahman.
Setelah menata semua barangnya Zayn berniat pamit ke semua keluarga pak Rahman.
"Aku pamit maaf telah membuat keluarga ini jadi begini"ucap Zayn.
"Tunggu"Cegah Robby dan berjalan ke arah Zayn dan merebut tas Zayn"Siapa tahu kamu membawa harta di rumah ini untuk kamu berikan pada wanita di foto itu,wanita seperti itu pasti bisanya mencari orang kaya".
Zayn langsung menampar Robby karena otomatis Robby telah menghina almarhum ibunya.
"kamu masih punya mata lihat betul-betul foto itu kamu bisa membedakan wajah pak Rahman saat itu"Kata Zayn sambil memunguti pakaian.
"Dan satu lagi siapa yang sebenarnya jadi selingkuhan".
Setelah mengucapkan itu Zayn mengajak Naura pergi tujuannya dia akan tinggal di hotel miliknya.
Sedangkan di dalam rumah pak Rahman, Robby kembali mengambil satu foto dan dia amati dengan benar ternyata di foto itu papanya masih muda.
"foto ini foto papa saat masih muda"Kata Robby terkejut dan membuat Bu suci ikut memperhatikannya.
Karena terbawa amarah mereka tidak melihat foto dengan teliti pikiran mereka sudah sangat kecewa karena pak Rahman sudah selingkuh.
Sedangkan pak Rahman kembali merasakan kepalanya yang sakit dia mendapat bayangan yang jelas kali ini tapi karena nggak kuat dia pingsan.
Robby memanggil dokter untuk memeriksa pak Rahman.
ulat bulu lagu laga ihhh jadi gumussss dah