Jika banyak manusia yang mengatakan hidup adalah anugrah, namun baginya hidup adalah siksaan neraka tanpa api.
Eeline Yeager, gadis malang berusiap 18 tahun ini harus mejalankan hidup nya kembali berkumpul dengan keluarga nya setelah 13 tahun berpisah. Hal yang seharusnya dia rasakan adalah bahagia, namun siapa sangka dia malah hidup menderita.
13 tahun ia menyimpan rindu dan masa lalu kelam nya sendiri, namun saat kembali justru kakak kandung nya sendiri memperlakukan ia seolah Eeline adalah musuh nya.
"Kenapa harus kembali? Tidak seharusnya lo ada di sini, lo bukan bagian dari keluarga Yeager, lo cuma pembawa sial! "
Namun apa jadi nya jika dalam diri kita mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya! hal itu kini tengah di rasakan oleh Eeline,di satu waktu sosok Eeline yang biasanya terlihat kuat tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda. Seperti tercipta keperibadian lain dalam diri nya.
ingin tau kelanjutannya? ayok baca cerita ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ap_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gue di sini
Sebulan kemudian, sudah sebulan full sosok Ilene belum juga pergi. Ilene terlihat semakin menguasai tubuh Eeline. Ini adalah hari terlama nya untuk Ilene bisa mengendalikan tubuh Eeline sepenuhnya. Sosok Eeline masih enggan untuk menampakkan diri. Makin hari sikap Ilene makin membuat orang rumah kewalahan.
Bahkan gadis itu tidak masuk sekolah selama satu bulan full. Ilene hanya tau minum, makan dan tidur. Setiap hari dia selalu keluar pagi dan pulang malam. Entah, kemana saja dia pergi selama ini. Yang pasti setiap hari nya, Ilene selalu pulang dengan pria yang berbeda.
Dokter berkata bahwa Ilene adalah kepribadian yang lebih dewasa dari pada Eeline. Maka tak heran jika gadis itu selalu berpenampilan layaknya wanita dewasa pada umum nya. Kegiatan yang di lakukan oleh Ilene pun sangat ekstrim. Dugem, setiap hari mabuk, pulang larut malam, gonta ganti pasangan. Semua itu dia lakukan atas dasar karakter dari Ilene sendiri.
Namun Grec dan Levi tak pernah melepas Ilene begitu saja. Walau Ilene seperti itu, gadis itu masih dalam pantauan kedua pria tampan itu.
Mata Levi kini membelalak ketika Ilene yang terlihat mabuk berjalan sempoyongan, di rangkul oleh seorang pria tinggi dan dewasa.
"Baby kamu bikin aku sangat bergairah. " Pria itu mencium tengkuk leher Ilene, terlihat gadis itu semakin hanyut dalam setiap sentuhan sang pria.
Pria asing itu memojokkan Ilene di dinding, mengangkat sebelah kaki gadis itu ke pinggang nya. Sebelah tangan nya meraba lembut paha mulus milik Ilene.
"Kamu harus tanggung jawab cintah. " Suara serak berat itu semakin membuat Levi yang melihat nya naik pita.
Dengan tangan yang sudah terkepal kuat, Levi membogem pria asing itu berkali-kali. Hingga pria itu terkepar lemas tak beradaya. Levi langsung mengangkat tubuh Ilene yang terlihat mabuk berat. Gadis itu melingkar kan tangan nya di leher Levi, sesekali menciumi leher Lev tanpa sadar. Levi masih di selimut amarah nya, dia mengabaikan Ilene yang terus merengek di tengkuk lehernya.
"Ayo sayang, aku ingin bermain-main. " Suara lembut itu nyaris membuat mata Levi berkaca-kaca.
Rasa nya ia gagal melindungi gadis nya, ini sudah kesekian kali nya ia membiarkan Ilene jalan bersama laki-laki lain. Dan hal buruk yang paling ia sesali adalah membiarkan milik nya di sentuh oleh pria lain.
Sesampainya di kediaman Yeager, Levi langsung membawa Ilene ke kamar nya. Di rebahkan nya tubuh mungil itu, ia lepas sepatu ber hak tinggi itu perlahan dari kaki Ilene. Di tatap nya wajah dengan mek up itu, Levi melepas bulu mata palsu yang meriasi mata Ilene.
Levi menunduk dalam, ia topangkan kepala nya di jidat Ilene. Hingga kedua jidat itu bersentuhan, ia merasa sangat terpukul dan tidak berdaya. Rasanya sangat sakit untuk nya menerima keadaan Eeline yang seperti ini.
Walau pertunangan mereka baru berjalan 1 bulan, Levi telah menyimpan sebuah perasaan besar yang hanya diri nya yang tau. Semakin hari rasa sayang dan cinta tubuh bersamaan tanpa sebab, tanpa di minta. Semakin ia ingin mengabaikan Ilene yang ada dalam diri Eeline, rasa sakit nya semakin meruak dalam.
"Eel, gue mohon kembali. Gue udah gak tahan nyimpen ini sendiri. " Tiba-tiba Levi terisak.
Sosok Levi Ackerman menangis? apa ini nyata? Namun benar, air mata tak memilih tempat untuk jatuh. Jika sudah waktu nya luruh, dia akan mengalir dengan sendirinya.
"Gue sayang sama lo Eel, gue pengen diri lo yang asli ada di sini nemenin gue. "
"Eel lo denger gue kan, gue mohon Eel kembali, lo gak sendiri ada gue di sini Eel. "
Dari luar jendela, Eeline seperti mendengar sesuatu. Seseorang memanggil namanya, namun ia masih nyaman dalam posisi tidur nya. Di buka mata itu perlahan namun masih nampak sayu karena kantuk nya, ia melihat ke arah kaca yang menampakkan sosok pria yang tengah menangis di luar sana, menatap penuh harap ke arah nya
"Gue di sini Eel, nunggu lo. Gue di sini bakal selalu nemenin lo, gue rasa gue sudah mulai gila Eel karena lo. "
'Eugh.. ' Eeline mengerjapkan matanya pelan, sedikit terbuka seperti mata menyipit. Suara itu semakin jelas merasuk ke dalam telinga nya, setetes air mata luruh dari mata pria yang masih setiap menatap nya dari luar jendela kaca itu. Ia meninggikan selimut hingga hampir menutupi wajah nya, Eeline tidak ingin meninggalkan rasa nyaman ini. Namun cahaya dari luar jendela semakin mengganggu mata nya, semakin menyeruak masuk ke dalam ruangan itu, hingga..
"Haughmm.. "
Eeline membuka mata lebar syok, rasanya ia seperti menarik nafas sesak seakan dia tadi bermimpi jatuh dari gedung tinggi.
...*****...
...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN. LIKE, KOMEN AND VOTE. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR...
...❤❤TERIMAKASIH ❤❤...