Pertemuan pertama antara mereka terjadi saat Erick Meijer membeli jasa Clara Anderson untuk melayani nya diatas ranjang.
Sebagai pelanggan aneh dan misterius Clara
Lalu setelah itu mereka bertemu lagi saat Clara yang sedang berlibur tanpa diduga mendapatkan masalah dengan seorang pria dan Erick yang menyelamatkannya.
Bermula dari situ keduanya menjadi dekat,
Dari sekedar simpati, lalu berubah menjadi saling menginginkan.
Hingga timbullah perasaan berbeda diantara keduanya,terutama Clara.Perasaannya pada Erick bukan lagi sebatas hubungan fisik semata, melainkan dia juga menginginkan hati pria itu.Meski Clara tau kalau hati Erick sudah dimiliki oleh perempuan lain. Tapi...dia tidak perduli dan berniat merebut pria itu dari perempuan yang menjadi tunangannya.
Apakah Clara bisa? Penasaran cusbaca reader.
Happy reading reader 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.
" Ah sial!" Melisa memaki saat melihat raut wajah Clara yang semula sudah cerah tiba tiba muram lagi, ketika tanpa sengaja mereka hari itu bertemu Erick.
" Jangan memaki, kau tidak tau bagaimana rasanya jadi aku Mel!" Clara membalas, dia balik kesal pada Melisa karena kembali menggerutu padahal disini dirinyalah yang sakit hati akibat sikap kasar Erick waktu itu.
"Bagaimana aku tidak memaki Clara, kalau hanya melihat dia dari kejauhan begini. Raut wajahmu langsung terlihat sedih begitu. Sementara pria itu, lihatlah dia tampak baik baik saja!" Melisa menunjuk kearah Erick, yang saat itu terlihat duduk bersama beberapa orang, dimeja yang letaknya cukup jauh dari tempat mereka berdua duduk.
Disana ada Erick sendiri yang berpakaian rapi, serta terlihat sangat tampan seperti ketika Melisa dan Clara bertemu pria itu saat di Santa Monica.Lalu dimeja itu juga ada seorang laki-laki lagi yang entah siapa, Clara juga Melisa tidak kenal orang itu. Bersama dua orang perempuan yang duduk disamping mereka dengan penampilan cantik dan menawan.
Mereka berempat terlihat mengobrol begitu akrab juga hangat,bahkan perempuan yang duduk tepat disamping Erick beberapa kali terlihat bergelayut manja pada pria itu.
Itu membuktikan kalau mereka bukan hanya sekedar teman saja, melainkan punya hubungan lebih dengan pria itu.
" Dia terlihat baik baik saja,sementara lihatlah dirimu saat ini Clara. Kusam dan menyedihkan sekali."Ucap Melisa Dnegan nada suara mencibir sambil menatap Clara.
Clara diam,masih menatap kearah Erick dan orang orang yang duduk satu meja bersama pria itu.
Dia sadar kalau yang dikatakan Melisa itu benar,saat ini dirinya sangat menyedihkan sekali.Terpuruk dan hancur hanya karena ditolak kasar oleh pria itu.
Sementara orang yang sudah melakukan hal itu padanya,tidak apa apa.Jujur dalam hati Clara merasa marah pada pria itu, juga pada dirinya sendiri karena sudah bersikap bodoh begini.
" Hey Clara! Kau mendengarkan yang aku katakan??"Melisa sengaja menjentikkan jarinya didepan wajah Clara karena semua ucapannya tadi Tidaka dia yang direspon oleh Clara.
" Aku mendengar Mel!!"Balasnya dengan menampik jari Melisa yang tepat berada didepan wajahnya saat itu.
" Syukurlah kalau dengar,lalu bagaimana tanggapan mu??" Melisa bertanya menatap serius kearah Clara yang sudah menoleh kearah dirinya.
" Hah! Bodoh!" Celetuk Clara dengan menarik nafas keras,membuat Melisa jadi merasa semakin bingung.pada sikap perempuan itu.
" Apa?? Siapa yang bodoh??? Me? Atau ..."
" Tentu saja aku, lalu siapa lagi." Balas Clara, membuat dahi Melisa mengeryit tidak mengerti.
" Kok dirimu? Melisa bertanya dengan raut bingung membuat Clara menjadi balik merasa kesal pada temannya itu.
Lalu tanpa mengatakan apa apa lagi, Clara bangun dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan Melisa.
Melisa yang tidak menduga ditinggal pergi tiba iba begitu oleh Clara sontak berdiri dan bergegas menyusul Clara yang terlihat sudah berjalan keluar dari restoran itu.
" Hey Clara tunggu!" Panggil Melisa, dengan berusaha menjajari langkah cepat Clara saat itu.
" Kenapa barusan tiba tiba pergi begitu, memangnya kau mau pergi kemana?! " Tegur Melisa begitu sudah bisa menyusul Clara.
" Salon, lalu kemana lagi." Balas Clara yang sontak lagi lagi membuat Melisa bingung, dengan jawaban sekata sekata yang diberikan Clara padanya.
" Salon? Untuk apa??" Tanya Melisa masih bingung karena Clara tiba tiba saja berubah pikiran.
" Jangan tanya untuk apa, Mel! Sudah pasti untuk menjadi diriku lagi seperti yang dayi kemarin kemarin kau suruh!"
Melisa terdiam, dia masih merasa cukup bingung dengan perubahan tiba tiba Clara tersebut.
Sebab beberapa menit yang lalu ekspresi nya masih terlihat seperti orang yang patah hati, lalu sekarang berubah jadi seperti orang yang ingin menerkam orang lain begitu. Tapi... sebagai temannya hal itu membuat Melisa merasa senang.
" Baiklah kalau begitu, ayo sekarang kita pergi ke salon." Timpal Melisa lalu ikut masuk kedalam mobil bersama Clara yang sudah lebih dulu masuk dan duduk dikursi kemudinya.
" Pasang sabuk pengaman mu dengan benar Mel, dan jangan lupa berdoa karena setelah ini aku akan mengemudi dengan..."
Brum!! Ngeng!!!
Begitu mesin mobil sudah dihidupkan dan tanpa menyelesaikan yang dia katakan barusan, Clara tiba tiba saja langsung melaju kan mobil itu dalam kecepatan tinggi.
" Clara! Are you Crazy!!" Teriak Melisa Karena terkejut Clara mengemudi dengan cara begitu .
Sementara Clara sendiri malah tertawa terbahak bahak, saat melihat Melisa terkejut juga takut begitu dan malah semakin mempercepat lagi mengendarai mobilnya sampai hampir ke batas kecepatan Maksimum di kilometernya.
Apa yang dilakukan Clara saat itu sempat menarik perhatian beberapa pengunjung restoran tersebut, termasuk Raymond yang langsung berdiri saat mendengar decit keras ban mobil yang dikendarai Clara barusan.. Karena terkejut,sekaligus penasaran siapa yang melakukan kekonyolan tersebut di tempat begitu.
Membuat Erick yang duduk tepat berhadapan dengan Raymond, langsung menegur pria itu.karena selain terkejut dengan suara deui keras mobil yang barusan melaju juga merasa kesal melihat sikap Raymond saat itu.
" Hey Ray, duduk! Jangan berdiri begitu!"Tegurnya keras, sampai sontak membuat Katerina dan temannya yang saat itu ada disana untuk makan siang bersama Erick juga Raymond, heran pada sikap Erick.
Sampai sampai Katerina langsung menegur Erick, sebab merasa kalau yang barusan dilakukan pria itu pada Raymond tidak pantas.
" Erick,ada apa?! Kenapa kau bicara begitu pada Raymond?!"
Erick hanya melirik kearah Katerina mendengar teguran tunangannya itu padanya tanpa mengatakan apapun.
Karena sebenarnya yang dia lakukan pada Raymond barusan itu merupakan luapan perasaan kesalnya untuk Katerina.
Tapi Raymond yang menjadi kambing hitamnya.
Bukan tanpa alasan dia merasa kesal pada Katerina kali ini.Itu karena,setelah Katerina pergi kembali ke Perancis saat mereka bertengkar waktu itu Dua hari setelahnya tiba tiba saja dia menghubungi dirinya dan bilang kalau sebaiknya mereka mengakhiri saja hubungan yang pernah ada diantara mereka sebelum nya.
"Kita putus saja Erick, aku sudah muak dengan hubungan ini dan juga dirimu.Jadi,jangan hubungi aku lagi apapun alasannya karena kita tidak punya hubungan apapun mulai sekarang!"
Kesal, marah dan kecewa, bercampur jadi satu pada diri Erick waktu itu atas keputusan sepihak Katerina padanya.
Tapi kemarin,tanpa pemberitahuan apapun. Tiba tiba saja Katerina datang ke kantornya, sambil menangis dan memohon mohon ingin kembali lagi bersamanya.
Erick tidak bilang iya, saat itu. Karena jujur dia masih merasa kecewa pada sikap Katerina ketika dia memutuskan hubungan mereka, lalu belum sempat dia menata pikiran nya untuk masalah itu, tiba tiba Katerina datang dan kemudian bersikap seolah olah hubungan mereka tidak pernah ada masalah, seperti yang saat ini dia lakukan.
Tiba tiba saja Katerina bersama temannya datang ke restoran tempat dia dan Raymond sedang makan siang, sekaligus membahas pekerjaan.Lalu sengaja bersikap sok mesra dengan nya didepan umum
Hal itu tentu saja membuat Erick sangat kesal, kemudian murka .
Karena esok harinya di Internet terpampang foto mereka saat ada direstoran, dengan judul yang tidak masuk akal sama sekali.
biasa main ma orang berduit...