Cinta, benarkah cinta itu ada? kalau ya, kenapa kamu selalu mempermainkan perasaan ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Perdebatan itu akan selalu ada tidak hanya dalam rumah tangga tunggal atau poligami seperti yang dialami oleh Jiwa, tapi saat ini Jiwa bersikap untuk lebih bijak dan berusaha untuk menerima takdir hidup nya.
Saat ini Jiwa baru saja selesai masak untuk sarapan pagi mereka meskipun masakan tersebut terbilang simpel dan mudah, tapi Dion merasa istrinya benar-benar sempurna seperti sang mommy yang selama ini selalu mengurus kebutuhan daddy nya.
Jiwa bahkan terlihat sangat cantik dengan balutan gamis sederhana dan hijab instan yang ia kenakan saat ini. Dion ingin sekali memeluknya dan tidak melepaskan nya lagi jika saja saat ini dia tidak akan ada kegiatan di perusahaan nya setelah satu bulan lamanya dia pantau dari jauh.
"Babe kamu sangat cantik dan aku sangat mencintaimu."ucap Dion.
"Terimakasih yank."ucap Jiwa yang lagi-lagi tidak membalas ungkapan cintanya itu.
"Babe apa kamu tidak mencintai ku?"pertanyaan yang sama kembali diucapkan pagi ini.
"Tentu saja aku mencintaimu sayang."balas Jiwa yang tidak ingin mengecewakan Dion.
"Thanks babe."ucap Dion yang kini memeluk erat istrinya itu.
"Sayang bukan kah kamu akan bekerja saat ini ayo duduk dan sarapan pagi dulu."ucap Jiwa dengan lembut.
"Ya babe, tapi setelah itu aku akan pulang saat makan siang kita akan ke dokter untuk memastikan semuanya setelah kamu sehat dan baik-baik saja nanti kita akan langsung ikut program kehamilan."ucap Dion yang tetap kekeuh ingin punya anak dari Jiwa.
"Sayang memiliki anak itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua itu tergantung rejeki kita masing-masing. Jadi jangan karena rasa bersalah mu terhadap ku kamu menginginkan aku hamil seperti dia."ujar Jiwa.
"Rasa bersalah, babe kamu salah faham honey, aku memang menginginkan itu sudah cukup lama tapi kita selalu saja ingin kita pisah. Jadi bagaimana bisa aku mewujudkan impian ku itu."ucap Dion.
"Impian mu sudah terwujud tuan muda, dia sudah hamil dan itu adalah anak pertama mu darah daging mu, jadi apapun itu kamu harus bersyukur."ucap Jiwa yang kini meraih piring untuk Dion dan mengisi piring tersebut dengan menu sarapan pagi yang kini sudah terhidang di hadapan Dion.
Nasi goreng seafood dengan telur rebus diatas nya meskipun hanya dengan porsi kecil dan tidak lupa dengan capcay yang kini membuat lidah Dion dimanjakan dengan rasa masakan yang lezat dan penuh cinta tersebut.
Dion pun menyuapi istrinya itu penuh kelembutan dari sendok yang sama, dan Jiwa menerima nya dengan senang hati.
"Ini makanan terlezat untuk ku babe karena dibuat oleh istri tercinta ku, dengan penuh cinta."ucap Dion dengan lembut.
"Terimakasih sayang, aku senang jika kamu menyukai nya. Tapi tolong jangan berlebihan saat memuji karena yang maha sempurna hanya Allah."ucapnya.
"Babe... Tapi itu kenyataan nya."ucap Dion.
"Hmm... lanjutkan sarapan nya, aku mau buat kopi jus dulu untuk mu Yank."ucap Jiwa.
"Tidak perlu sayang air putih saja sudah cukup."ucap Dion.
"Baiklah."balas Jiwa yang kini kembali duduk dan menghabiskan sarapan pagi nya yang hanya beberapa sendok tersebut.
"Sayang aku akan main ke rumah kak Liana boleh?"tanya Jiwa.
"Tidak sayang kamu ikut aku ke perusahaan."ucap Dion tegas.
"Jangan mulai sayang, aku tidak ingin menghancurkan semuanya."ucap Jiwa.
"Apa yang dihancurkan untuk dengan kedatangan istri pertama ku."ucap Dion tegas.
"Tapi Di, semua orang tau bahwa istri sah mu adalah Kasandra."ucap Jiwa.
"Mau sampai kapan terus hidup dalam ketakutan babe, aku tidak peduli dengan apa pun yang terjadi pada ku nanti yang jelas aku ingin kamu tetap berada di sisiku."ucap Dion dengan lembut.
"Baiklah aku ikut, tapi kita harus tetap jaga jarak."ucap Jiwa tegas.
"Terserah yang penting kamu ikut dengan ku babe."ucap Dion yang kini merencanakan sesuatu.
Jiwa pun berdandan rapi, dan dia tampak sangat cantik, hingga Dion tidak melepaskan pandangannya pada sang istri.
"Ayo berangkat sayang bukankah sudah terlambat."ucap Jiwa yang kini membetulkan dasi suaminya itu.
"Tidak apa yang penting aku bisa pergi dengan bidadari ku."ucap Dion yang kini mengusap lembut punggung tangan istrinya itu dan mendaratkan kecupan lembut di sana.
Mereka pun berangkat menuju perusahaan, Dion terlihat begitu bahagia melihat itu, tapi Jiwa sendiri kini tengah tak baik-baik saja hingga saat ia meraih masker dari dalam tasnya dan itu membuat Dion menghentikan laju mobilnya.
"Babe apa yang kamu lakukan."ucap Dion yang kini terlihat sangat kesal.
"Aku melakukan yang seharusnya sayang aku tidak ingin merusak nama baik mu, jika semua orang tau bahwa aku yang jalan dengan mu saat ini."ucap Jiwa yang kini terlihat sangat kecewa.
"Mutiara Di Jiwa please mau sampai kapan kamu begini, mau sampai kapan kamu terus menyembunyikan kebenaran."ucap Dion.
"Dion please setidaknya pikirkan bagaimana dengan keluarga mu, dan bagaimana dengan anak kalian nantinya."ucap Jiwa yang kini membuat Dion terdiam untuk beberapa saat.
"Semua akan hancur, dan aku lebih baik tidak dikenal oleh siapapun daripada aku menyakiti banyak orang please jangan egois."ucap Jiwa.
"Apa semua karena kamu masih mencintainya babe jawab? Apa semua karena dia hingga kamu tidak ingin orang lain tau bahwa kamu adalah istri pertama ku?!"ujar Dion yang kini terbakar emosi.
"Kamu keterlaluan Yank, kamu libatkan orang lain dalam masalah kita, dan kenapa aku harus menutupi semua nya demi dia yang jelas-jelas tau bahwa aku bukan lagi miliknya. justru saat ini aku memikirkan kebaikan mu...ok fine jika kamu ingin melakukan itu dan itu artinya kamu sudah siap untuk kehilangan ku. Atau memang selama ini aku tidak pernah ada di hatimu hingga kamu tidak peduli dengan semua yang akan terjadi nanti."ucap Jiwa yang kini membuat Leon tancap gas dan tidak peduli dengan keadaan Jiwa yang kini benar-benar ketakutan setengah mati saat melihat bayangan kecelakaan dimana mobilnya menghantam pembatas jalan dan terjun ke laut.
Jiwa berteriak memanggil sang mama sambil memejamkan matanya hingga Dion langsung mengerem mobil tepat di depan lobby gedung pencakar langit dimana perusahaan nya berada.
"Babe kamu kenapa hmm?"tanya Dion yang langsung melepaskan sabuk pengaman dan membawa Jiwa kedalam dekapannya.
"Apa ada masalah Mr?"tanya asisten Dion di perusahaan dan juga beberapa orang lainnya yang kini menghampiri mobil Dion.
"Istri saya sedang tidak enak badan tolong panggilkan dokter ke ruangan saya."ucap Dion yang kini menggendong Jiwa melewati mereka yang kini menatap kearah Dion dan membawa wanita berhijab di pangkuan nya.
...*****...
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja Dion pun masih duduk di samping Jiwa yang kini menatap kearah nya.
"Ada apa babe?"ucap Dion dengan lembut.
"Apa orang-orang tau?"tanya Jiwa yang kini membuat Dion menatap lekat wajah cantik itu.
"Tidak semua tapi aku yakin sebentar lagi akan tau dan kita harus segera buat klarifikasi, sekarang kamu bersiaplah babe."ucap Dion yang kini bangkit dari duduknya dan melangkah menghampiri meja lalu mengambil gagang telepon dan langsung berbicara.
"Persiapkan semuanya saya tidak ingin ada kesalahan."ucap Dion tegas.
"Babe ayo."ucap Dion yang kini mengulurkan tangannya kearah Jiwa.
"Kemana?"tanya Jiwa.
"Ke ruang meeting temani aku meeting."ucap Dion berbohong.
Jiwa awalnya ragu tapi Dion meyakinkan bahwa tidak ada yang mengenalinya disana meskipun tidak menggunakan masker.
Jiwa pun meminta ijin untuk merapikan penampilan nya agar dia tidak membuat Dion malu dengan itu.
Sampai sepuluh menit kemudian Jiwa keluar dari dalam ruangan istirahat Dion, dan kini terlihat semakin cantik dengan riasan makeup natural yang Jiwa kenakan.
"You are beautiful my wife."ucap Dion yang kini mengecup bibir istrinya dan memeluk nya dengan penuh doa dan harapan semoga Jiwa tidak menjauhi nya setelah ini.
Mereka pun berjalan berdampingan, Jiwa menolak rangkulan karena dia tidak ingin orang lain tau tentang hubungan mereka. Sesampainya di dalam ruang meeting jepretan kamera dan juga penyambutan yang dilakukan oleh asisten pribadi Dion yang kini sudah hadir di sana berikut staf penting di perusahaan tersebut.
Dion pun meraih pinggang Jiwa dan Jiwa sempat menolak tapi Dion menatap matanya lekat seolah memberitahu bahwa semua akan baik-baik saja.
Dion pun membawa Jiwa duduk di samping nya diapit oleh Asisten pribadinya yang selama ini sering Jiwa temui dan yang menjadi saksi dalam pernikahan mereka dulu termasuk teman Dion yang seorang dokter dan tidak lama ustadzah Salamah dan suami juga anak-anak nya dan ketua RT juga RW yang ada di pernikahan nya dulu.
"Di apa ini?"ucap Jiwa lirih tanpa melirik kearah Dion yang tersenyum manis pada wartawan sebelum dia memberikan sambutan.
"Maaf sebelumnya saya meminta anda semua hadir disini karena saya ingin memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar selama ini tentang saya yang sering jalan dengan seorang wanita yang dulu pernah menjadi pusat pemberitaan dan saya selalu berusaha untuk menutupi itu karena dia tidak pernah bersedia untuk mempublikasikan hubungan diantara kami. Hingga saat kami menikah, tapi seperti yang kalian tau bahwa selama ini istri sah saya adalah Kasandra Jodi Atmaja. Padahal jauh sebelum itu saya sudah menikahi wanita yang sangat saya cintai dan pernikahan kami adalah pernikahan yang sah dan dia adalah istri saya tercinta Mutiara Di Jiwa, dan mereka semua adalah para saksi yang hadir di pernikahan kami saat itu."ucap Dion yang kini memperlihatkan bukti-bukti kongkrit beserta foto-foto kebersamaan mereka hingga foto pernikahan mereka dan disana ada para saksi yang ada di hadapan mereka semua yang kini terdiam saat menyimak semuanya.
Jiwa yang sedari tadi terdiam saat suaminya berbicara itu karena tangan Dion menggenggam tangan nya yang dingin karena sedang sangat tegang.
"Lalu kenapa anda bisa menikah dengan nona muda Kasandra?"ucap salah seorang wartawan yang kini membuat Jiwa bangkit tapi kemudian genggaman tangan Dion semakin erat menandakan bahwa ia harus tetap berada di samping nya apapun yang terjadi.
"Dia adalah menantu pilihan mommy, saya dan dia sudah sangat dekat dengan saya jauh sebelum kami berdua bertemu. Tapi saya hanya menyayangi nya sebagai adik, karena dia adalah anak dari kerabat dekat mommy saya , tapi sebagai putra mommy tentu saja saya tidak ingin mengecewakan nya. Saya menikah dengan Kasandra juga atas ijin darinya meskipun saya tau batinnya sangat terluka."ucap Dion yang kini melirik kearah Jiwa yang hanya bisa menundukkan pandangannya.
"Saya sepertinya mengenal dia? Bukankah dia adalah penyanyi jalanan? Ya dia Jiwa yang sering ngamen di taman kota bersama teman prianya."ucap salah seorang staf yang kini terlihat ingin menjatuhkan harga diri Jiwa di hadapan semua orang, disini sudah pasti ada kubu Kasandra yang ikut hadir.
"Yang anda maksud itu, dan temanya anda pasti mengenal nya."ucap Dion yang kini menampilkan Rudy yang sedang ngamen sama Jiwa dan Rudy yang sedang memimpin rapat bersama Jiwa yang juga ada disana.
"Bukankah itu mereka."ucap asisten pribadi Dion yang kini membuat mereka terdiam.
"Saya tau banyak orang yang hanya akan menilai orang lain dari penampilannya, dan ya istriku memang seorang penyanyi, dia suka bernyanyi di jalanan ataupun di cafe tapi apa salahnya dengan itu. Bahkan temannya yang anda sebutkan itu juga seorang CEO perusahaan besar, dan istri saya juga asisten pribadi nya tapi apa pekerjaan itu hina, dan apa berpenampilan sederhana itu adalah aib, anda ingin tau masalalu istri saya perhatikan disana."ucap Dion yang kini memperlihatkan foto masa kecil Jiwa dan kedua orang tuanya yang tinggal di rumah mewah meskipun tidak semegah rumah Dion.
Dan tidak hanya itu foto dia yang sekolah dan kuliah di jurusan bisnis juga ada, dan yang membuat Jiwa menatap tak percaya adalah foto dimana dirinya ditembak oleh Dion di hadapan semua teman-teman nya di sekolah ternama tempat dia menuntut ilmu dulu.
Bukan karena Jiwa berasal dari keluarga kaya raya, tapi otak nya yang cerdas yang mampu membuat dia bersekolah di sana. Tidak hanya itu ada foto dia dan Arjuna yang juga menampilkan prestasi dari seorang Arjuna yang merupakan lulusan terbaik dari kampus ternama di tanah air dan juga prestasi nya yang cemerlang sebagai asisten pribadinya yang handal dan mampu membuat dia menjadi asisten terbaik nomor satu di majalah bisnis yang menjadi media sosial para pengusaha sukses tersebut.
Nama Arjuna sangat dikenal di masanya, dan itu cukup membuktikan bahwa Jiwa bukan wanita biasa seperti yang dikenal oleh orang-orang.
"Istriku apa ada yang ingin kamu sampaikan."ucap Dion memberikan kesempatan kepada Jiwa untuk bicara.
Jiwa pun mengangguk lalu meraih mikrofon nya."Asalamualaikum semuanya saya disini hanya ingin sedikit klarifikasi tentang semua ini, saya memang istri pertama suami saya Dion Alexander, tapi disini saya tidak bermaksud ingin menyakiti siapapun, saya berharap kalian tetap mengenal saya sebagai saya pribadi bukan karena saya istri tuan Dion Alexander. Dan disini saya ingin minta maaf kepada pihak lain jika ada kesalahan baik yang disengaja atau pun tidak terutama kepada keluarga besar suami saya dan istrinya, maaf saya hadir disini hari ini bukan untuk menghancurkan kebahagiaan siapapun. Saya hadir karena saya tidak ingin terus menerus membuat suami saya kesal karena saya tidak pernah mau mempublikasikan pernikahan kami. Dan disini saya bukan ingin membanggakan diri atau apapun itu saya tidak punya apa-apa untuk dibanggakan dan saya juga memiliki banyak kekurangan. Dan saya kembalikan pada anda semua untuk menilai nya yang jelas saya tidak berniat buruk dan hanya ingin mematuhi suami saya sekian dari saya wassalamu'alaikum."ucap Jiwa yang kini menjadi pusat perbincangan hangat di sosial media.