Cinta Untuk Alex

Amanda dan imelda bergegas Menuju aula Sekolah tempat dimana mading atau pengumuman ditempelkan. Bagiamana tidak Amanda sangat terkejut begitu mendengar Penuturan agnes kalau dirinya di daftarkan Pensi yang oleh entah Siapa, ingin rasanya Dirinya tidak mempercayainya namun itu Sangat sulit apalagi dia mengenal betul Agnes. Agnes adalah murid kelas XI yang Menurutnya sangat layak untuk dipercaya. Amanda makin mempercepat langkahnya Menuju aula sekolah .

" Ayoo dong mel, cepetan. " ujar Amanda.

" Iy, tapi jangan tarik tarik dong sakit tau engga. " ujar imelda.

" Sakit, hiya. Ya udah berhenti disini engga Perlu ikut aku. " ujar Amanda dengan Wajah Merengut.

" Eey kok begitu, aku kan jugga pengen ikut Pengen lihat siapa orang yang sudah mendaftarkan sahabat aku ini ikut pensi. ".

" Nah, itu itu dia. Itu yang ingin aku buktikan Benar atau tidak nama aku ikut pensi. " ujar Amanda sembari mempercepat langkahnya.

Sedangkan imelda masih mengikuti dari belakang.

Rambutnya yang lurus sebahu tampak awut Awutan disertai wajah yang memerah saat dia tiba diaula sekolah yang saat itu dipenuhi Banyak murid murid . Tanpa memberi aba aba Amanda langsung menerobos barisan para murid yang tampak sedang berkerumun didepan papan tulis raksasa yang banyak Berisi tempelen tersebut. Dan, mata Amanda Tampak melotot dengan tidak wajar saat Pandangan matanya tertuju pada sisi kanan Papan tulis.

Ada nama dia disana, Amanda jelita. Mengikuti kegiatan main piano dan apa itu Memasak, What dia memasak. Amanda Memang senang memasak , tapi tidak untuk Ikut perlombaan. Dia memasak hanya ketika Artnya cuti atau libur. Dia memasak hanya Sebagai pemadam kelaparan kalau cacing Diperutnya menghubunginya saat cacing Tersebut memerlukan teman sejawat. Tapi ini Diae dipaksa untuk memasak didepan umum Didepan para tamu yang bukan orang orang Sembarangan. Dan barang Tentunya Para Pejabat jugga. Bagaimana nanti kalau Para Tamu tamu itu mentertawakan dirinya dan Yang paling utama dia disuruh turun panggung saat masakannya disajikan.

Tidak tentu saja Tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkk Amanda menjerit sejadi-jadinya pada saat Siswa siswa sedang sibuk menelisik nama Mereka dipapan tulis. Kontan saja teriakannya membuat para siswa tersebut Mengalihkan pandangan kearah dirinya. Amanda terdiam, dia menutup mulutnya. Ketika dirinya Sadar jadi pusat perhatian. Untung saja teriakannya tidak begitu kuat Sehingga tidak banyak orang yang panik saat Mendengarnya.

Dan seketika itu terlihat tangan seseorang berusaha menarik tangganya dan menariknya Paksa kedekat tangga yang terletak diujung Aula sekolah. Amanda terkejut bukaan saat Menyadari kalau orang yang menarik tangganya adalah Alex.

" Alex. Kamu buat apa narik aku. "? Tanya amami.

" Ya kamu buat apa kamu menjerit disitu. " ujar Alex.

" Aku, aku panik namaku ada didaftar orang Yang akan mengisi acara pensi sekolah. Sementara aku tidak berencana mengikuti Semua kegiatan itu. Tapi kini nama itu terpampang dengan jelas disana. " ujar Amanda.

" Kamu bisa ngundurkan diri, kalau kamu memang tidak mau mengikuti " ujar Alex.

" Semudah itu, tentu saja tidak. Sementara Persoalannya itu siapa yang mendaftarkan Nama aku tanpa seizin aku. Apa tujuannya Apa Memang ingin menampilkan kemampuan aku atau untuk mempermalukan aku." ujar Amanda.

" Ya udah sebelum tahu siapa orangnya kamu Bisa jalani kalau kamu mau, tapi kalau engga mau ya udah. Tinggal skip aja susah banget " ujar Alex.

" Skip, jelas tidak nanti dia pikir aku tidak Berani menjawab tantangannya. " ujar amanda.

" Ya udahe kalau begitu jalani , persoalan Menang atau kalah. Bagus atau enggak itu Persoalan nanti. Yang terpenting jalani aja dulu. " ujar Alex.

" Kalau masakannya gosong gimana coba "? Tanya amanda.

" Yaw tinggal kamu makan aja, susah amat. " ujar Alex sembari tersenyum. ( Bersambung) ⭐⭐