Puspa adalah seorang janda berusia 25 tahun yang secara tidak sengaja menemukan sebuah pusaka mistis.
pusaka itu memiliki ilmu pemikat yang sangat kuat, dengan bermodalkan pusaka itu Puspa membuat sumpah, "semua lelaki bajingan harus mati!"
Puspa membuat sumpah seperti itu karena dia dulu hanya di buat mainan oleh mantan suaminya Alexander seorang pengusaha dari jakarta, akankah Puspa berhasil balas dendam kepada Alexander bermodalkan sebuah Pusaka yang berbentuk Tusuk Konde itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Muda Endra
"Keparat kamu maria!!" Teriak puspa dengan geram, ini adalah sebuah kejahatan yang tidak bisa di maafkan lagi oleh puspa.
"Di mana maria sekarang?" Tanya Puspa.
"Di.. dia sudah kembali ke jakarta tadi sore.." jawab joko.
Puspa menggertakan giginya begitu mengetahui akan hal ini.
"Le.. lepaskan aku..." ucap joko yang terbata bata dia sudah tidak tahan lai menahan luka di bahu dan betisnya.
Puspa menatap joko dengan tatapan dingin, "apakah kanu fikir aku bodoh? Apabila aku melepaskanmu kamu pasti akan melaporkan hal ini, dan aku takut apabila kamu akan mengulangi hal kotor seperti ini lagi."
Joko gemetar ketakutan mendapati nyawanya akan berakhir seperti temannya. Dengan sekuat tenaga dia berusaha melepaskan diri dari puspa, namun sayang seribu sayang Tusuk Konde itu terlalu tajam hanya untuk menembus kulit lehernya.
***
Beberapa menit berlalu dengan cepat, terlihat seorang wanita cantik yang sedang bersusah payah mengeluarkan motornya dari semak-semak.
Siapa lagi kalau bukan Puspa, meskipun Puspa sudah berusaha menggilangkan nida darah di tangan dan bajunya, namun tetap saja noda darah itu masih ada, oleh karena itu puspa harus berhati hati saat pulang agar tidak ada yang menyadari noda darah itu.
Singkat cerita puspa kembali ke kamar kosannya, dia mengumpulkan semua pakaian yang terkena noda darah di kresek hitam, puspa akan membakar pakaian itu esok pagi.
Setelah mandi puspa berdiri di depan cermin, dia sudah memakai baju lainnya, dan terlihat pula perban yang menempel di tubuh puspa.
Bagaimana pun juga aksi joko yang menendang motor puspa membuat puspa terjatuh ke aspal, dan mengakibatkan luka lecet.
***
Lima hari berlalu begitu cepat, puspa terlihat sedang berdiri di depan cermin kamarnya, dia mulai melepas perban dan melihat luka yang sudah mengering.
Wajah puspa menunjukan ekspresi sedikit bingung, melihat luka kering itu mulai mengelupas.
"Aneh, mengapa luka di tubuhku cepat kering?" Tanya puspa dengan bingung, luka kecelakaan ringan biasanya membutuhkan 2 minggu untuk bisa kering dan mengelupas. Namun entah mengapa Puspa hanya membutuhkan waktu 5 hari saja.
"Dan tidak ada bekas yang tersisa.." imbuhnya sambil mengelus kulitnya, puspa sama sekali tidak menemukan bekas luka apapun di tubuhnya.
Puspa kemudian melirik ke arah Tusuk Konde yang berada di atas meja dengan ekspresi curiga. Tusuk Konde itu benar benar sangat misterius.
Puspa hanya menghela nafas saja, kemudian dia berdiri dan berjalan munju lemari untuk berganti pakaian.
Sudah lima hari dia berdiam diri di kosan sudah saatnya dia mencari udara segar.
Dengan sebuah setelan krem yang cukup menarik puspa akhirnya menyalakan motornya untuk menuju ke sebuah cafee mewah yang berada di panturan ini.
Puspa memesan sebuah mochachino dengan beberapa toping tambahan, kemudian dia menuju ke salah satu meja.
Namun sayang sebelum puspa sampai di meja itu seorang pemuda tampan dengan mengenakan jas lewat dan tanpa sengaja menabrak puspa.
Mochachino yang puspa bawa segera tumpah dan sebagian tumpahan itu mengotori bajunya, dengan cepat puspa menunduk sambil membersihkan bajunya beberapa pelayan cafee itu juga bergegas menuju ke arah puspa untuk membantu membersihkan bajunya.
Sementara itu pemuda tampan yang tadi menabrak puspa menunjukan ekspresi sedikit panik, "mbak, apakah anda baik-baik saja?" Tanya pemuda itu sambil mencoba menyentuh pundak puspa.
Mendapati pemuda itu memegang pundaknya Puspa langsung mendongakan kembali kepalanya dan langsung menatap pemuda itu.
"Ah tidak apa-apa, mas. Bukan masalah besar..."
Pemuda tampan itu langsung teetegun menatap wajah cantik puspa dari dekat, dalam hatinya dia berucap, "cantiknya..."
Dengan sopan puspa menggeser tangan pria itu yang sedang memegang pundaknya.
Pemuda itu langsung tersadar dan langsung mengulurkan tangannya untuk berkenalan, "bolehkah kita berkenalan? Perkenalkan nama saya adalah endra.."
Puspa ingin menolak namun rasanya sangat tidak sopan apabila menolak perkenalan yang sangat sopan seperti ini.
Akhirnya puspa membalas jabat tangan Endra, "puspa.." ucap puspa dengan tenang.
Endra berucap, "maafkan aku yang tidak sengaja menabrakmu, biarkan aku mengganti pesananmu.." ucap endra.
"Eh, jangan tid--"
Sayang sekali sebelum puspa bisa menyelesaikan kalimatnya, Endra sudah berjalan menuju ke arah barista untuk memesan kembali mochachino yang telah di tumpahkan oleh Endra.
Setelah mendapatkan pesanan baru akhirnya Endra dan Puspa menuju ke sebuah meja dan duduk bersama di sana.
Endra kemudian berucap kepada Puspa, "maaf ya, aku benar benar ngga sengaja..."
Puspa menganggukan kepalanya.
Endra kembali bertanya, "kalau boleh aku tahu apakah Puspa sering ke sini?" Endra rupanya ingin membuka obrolan lebih lanjut dengan Puspa.
Puspa menggelengkan kepalanya, "tidak, aku jarang pergi ke tempat seperti ini, terlebih lagi aku hanya seorang pengangguran..." ucap Puspa.
Apa yang tidak puspa ketahui, seorang pria paruh baya dengan baju rapi terlihat mengawasi puspa dan Endra dengan ekspresi kaget.
"Astaga, apakah aku tidak salah lihat?" Buru-buru pria paruh baya itu mengambil HPnya dan langsung melakukan panggilan.
"Halo Tuan Moris!"
"Halo prapto, mengapa kamu menghubungiku malam malam?" Tanya Tuan moris yang sedang menikmati ceruti sambil duduk di kursi santai pinggir kolam renang.
"Tuan aku mendapatkan kabar gembira! Tuan Muda Endra tertarik dengan seorang wanita!"
Tuan moris yang sedang duduk santai itu langsung berdiri dan memasang ekspresi kaget, "apa?! Anakku tertarik dengan wanita?! Bagus! Itu kabar bagus!"