NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:68.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebohongan Marni

"Marni!"

"Iya, Bu, iya, bentar."

Merasa semuanya sudah aman, Marni segera keluar, untuk membukakan pintu.

"Lama amat sih," protes wanita paru baya begitu pintu terbuka.

"Aku kan lagi nongkrong di toilet, Bu. Ya wajar kalau lama," balas Marni dusta. "Ibu kok pulang, nggak bilang-bilang sih?"

"Emang kenapa?" Wanita bertubuh agak tambun itu langsung menghempaskan pantat pada kursi yang ada di rumahnya. "Biasanya Ibu juga seperti ini, pulang mendadak."

"Seenggaknya Ibu kasih kabar dong, biar aku di rumah masak. Kalau mendadak kaya gini, kan jadi nggak ada makanan," Marni benar-benar berusaha mencari alasan agar tidak dicurigai.

"Ibu bisa masak sendiri," jawab sang ibu ketus. "Lagian jam segini, warung sudah tutup. Gimana bisa dapat rejeki? Katanya pengin usaha, tapi kamunya malah malas-malasan."

"Siapa bilang males-malesan. Orang tadi aku ke toilet jadi ya ditutup sebentar," selalu saja ada jalan bagi Marni untuk berasalan.

Si Ibu mendengus. "Katanya, Yoko tiap minggu kirim uang buat isi warung, kenapa warungnya nggak lengkap sih?"

"Kapan Yoko bilang kaya gitu?" Marni malah terlihat kesal.

"Dua hari yang lalu, dia telfon ibu. Makanya ibu pulang."

"Dih! Bohong itu," Marni kembali berdusta. "Udah hampir satu minggu, aku minta duit, sama sekali tidak direspon. Yang ada malah ngajak perang terus. Orang jualan lagi sepi, jadi uang yang harusnya buat modal digunakan untuk makan, eh Yoko nggak percaya."

"Ya wajar Yoko nggak percaya, satu minggu kirim lima juta hanya untuk makan. Emangnya kamu makan apaan, lima juta dalam seminggu habis?"

"Astaga, Ibu. Ibu lebih percaya Yoko daripada anak Ibu sendiri?" Marni langsung tidak percaya.

"Ya aneh aja, Marni! Kamu tiap minggu dapat kiriman lima juta. Boro-boro tanyain kabar suamimu, tapi setiap kamu, menghubungi suamimu, kamu hanya tahunya minta duit. Kamu lagi nggak berniat macam-macam kan?"

Marni sontak terperanjat. "Apa sih maksud ibu? Macam-macam bagaimana? Kalau nuduh jangan sembarangan."

Si Ibu langsung mendengus. "Bukannya nuduh, tapi tingkahmu itu aneh. Awas aja, kalau kamu ada main di belakang Yoko, Ibu sendiri yang akan menghukummu."

Mata marni melebar. Sebenarnya Marni cukup takut, tapi rasa itu dia tepis dengan gemuruh amarah dalam rongga dadanya.

"Permisi, beli!" tiba-tiba dari arah pintu terdengar suara seseorang.

"Tuh, ada orang beli," ucap Ibu ketus, lalu dia bangkit menuju kamarnya.

Marni pun mendengus dan dia bangkit dari duduknya menuju warung yang bersebelahan dengan ruang tamu.

"Beli apa, Yud?" tanya Marni agak jutek.

"Rokok, Mar, Gudang gula satu bungkus," jawab si pembeli sambil cengengesan.

Marni nampak melengos. Masih dengan wajah ketus, dia mengambil rokok yang diminta pria tersebut.

"Ketus amat, Mar, wajahnya? Belum dapat jatah dari Yoko?" Pria bernama Yudi itu berusaha mencairkan suasana.

"Bukan urusanmu," jawab Marni nampak begitu kesal, sembari menyerahkan rokok yang diminta.

Yudi nampak tak peduli. Dia masih cengengesan sambil menerima barang yang dibeli. "Meskipun tidak dapat jatah dari Yoko, tapi kan kamu selalu dapat jatah dari Budi, Mar."

Marni terperanjat. Seketika wajahnya langsung berubah dengan mata menatap tajam ke arah Yudi.

"Nggak perlu kaget gitu. Barusan Budi keluar dari pintu belakang, bukan?"

Marni semakin terperangah. "Kau..."

"Nggak usah melotot gitu," Yudi tersenyum penuh kemenangan. "Aku udah tahu semuanya. Hampir tiap malam, Budi selalu main ke sini kan?"

"Jangan sembarangan ngomong kamu," hardik Marni.

"Cih, ngomong sembarangan. Dikira aku nggak ada bukti apa gimana?"

Mata Marni semakin melebar. Seketika panik melanda dan wajahnya agak memucat. Mulutnya pun seakan terkunci dan dia sama sekali tidak bisa membantah ucapan Tudi

"Marni, Marni, aku pikir, Yoko beruntung dapat istri secantik kamu. Tapi ternyata, kamu masih kecantol sama mantanmu itu."

"Diam kamu," Marni kembali menghardik. "Apa mau kamu sebenarnya, hah! Kamu mau rumah tangga sahabatmu hancur?"

Yudi sontak menyeringai. "Tentu saja tidak. Kasihan Yoko," jawab Yudi. "Tapi kalau udah kejadian kaya gini, aku harus ngasih tahu Yoko."

"Jangan lancang kamu, Yud!" gertak Marni.

Yudi tersenyum sinis. "Terserah! Yang pasti kalau kamu mau semuanya aman, setidaknya kamu harus mau menuruti keinginanku."

"Apa yang kamu mau, hah! Uang?" Marni semakin berang. Tapi dia tidak bisa mengeraskan suaranya karena ada Ibu, meski sang Ibu sudah berada di dalam kamar.

"Uang? Buat apa?" tolak Yudi. "Aku sudah banyak uang."

"Lalu, apa?" Marni semakin berang.

Yudi sontak menyeringai. "Malam ini, aku tunggu kamu, dikamarku, oke?"

"Apa!" Marni semakin tercengang. "Jangan gila kamu!"

"Terserah. Jika kamu dan Budi ingin semunya aman, turuti saja permintaanku, oke?"

Yudi melepas uang lima puluh ribu begitu saja dan pria langsung pergi dengan senyum penuh kemenangan.

"Maaf, Yok, aku sedikit menghianatimu. Aku hanya ingin memberi pelajaran, pada wanita yang sudah mengkhianati kesetianmu," guman Yudi sembari melangkah, menjauh dari rumah Marni.

Sedangkan di belahan Bumi lain, di saat hari telah berganti, suasana hati Yoko kini sudah lebih baik dari hari sebelum.

Pikiran Yoko teralihkan berkat dua bocah laki-laki yang mengajaknya bermain bersama. Yoko bahkan tak malu bertingkah layaknya pria yang tidak dewasa, karena terlalu menikmati perannya sebagai teman bermain si kembar.

"Ya udah, sekarang, giliran Niel yang jaga," ucap Yoko. Pria itu pun sudah bisa membedakan mana yang dipanggil Niel dan mana yang dipanggil Noel.

"Oke," tanpa penolakan, Niel langsung berbalik badan sambil memejamkan mata. "Aku hitung sampai 10 ya?"

"Siap!" Jawab Yoko dan Noel kompak. Keduanya segera melangkah cepat, mencari tempat sembunyi.

Di lantai dasar, Noel dan Yoko berpencar. Noel masuk dan sembunyi di ruang olah raga sedangkan Yoko masuk dan sembunyi di bawah meja kerja Meycan.

"Astaga! Kok bisa aku kaya anak kecil gini," ucap Yoko heran pada diri sendiri.

Semua nampak aman, hingga beberapa menit kemudian, Yoko mendengar pintu terbuka, lalu tertutup lagi.

Tak lama setelahnya, Yoko terperanjat, begitu melihat kaki mulus duduk di kursi dekat meja tepat dia bersembunyi.

Yoko tahu, itu adalah Meycan dan sepertinya wanita itu tidak tahu kalau di kolong meja yang ada di hadapannya, ada Yoko yant sedang bersembunyi.

Awalnya nampak biasa saja, sampai beberapa menit kemudian, Yoko terperanjat, kala menyaksikan kaki Meycan membentang dan sedikit naik ke kursi.

Mata Yoko langsung melebar, begitu menyaksikan bagian tubuh wanita yang menjadi incaran banyak pria agar bisa merasakan nikmatnya.

"Non Meycan tidak memakai celana khusus wanita?" gumamnya dalam hati.

Selanjutnya, Yoko kembali mendapat kejutan kala menyaksikan sebuah benda yang bentuknya sangat mirip dengan isi celananya, bergerak hingga ujungnya menyentuh celah nikmat milik Meycan yang memang tidak tertutup.

"Astaga! Non Meycan," Yoko semakin tercengang kala mendengar namanya keluar dari mulut Meycan yang sedang memainkan celah nikmatnya dengan alat bantu.

"Yoko, aaaahhhkk.. Yoko...." rintih Meycan sangat menikmati.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lanjar Lestari
Yoko mau balik ke negara asalnya wah bakal di tolak kah olen 3wanita janda dan Yoko kembali bertemu sang mantan istri nya,atau akan menikahi salah 1 wanita Janda Sansan atau Maycan atau Ailin, kan menyesal Marni selingkuh dan pisah dg Yoko yg setia.
Lanjar Lestari
keputusan Yoko siapa yg di pilih Sansan Maycan Atau Ailin atau malah ke 3 wanita itu yg di pilih jd istrinya Yoko
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Dave Elnathan Ginting
Sekali Kali Thor...
Update 10 Bab gitu...
Apriyanti
semoga Yoko bisa sukses JD artis
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
KLO Yoko Uda ngambek para cewe² cantik PD bingung 🤣🤣
Hendra Yana
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lanjar Lestari
sadar dong Sansan main jebak Yoko aja ingin Yoko bersama km kan g mau yoko sm Maycan atau Ailin heheehe
Lanjar Lestari
cerdik juga Sansan setelah sepakat dg Maycan dan Ailin Sansan kemar si kembar ajak pergi dan Yoko ikut diajak mau kemana tu tidur ber2
Kiki Handoyo
😋😋😋😋😋

Astaga nona...maksudnya donat kan berlubang, emang enak bangeeeettttttt....
🍩🍩🍩🍩🍩
Kiki Handoyo
waaseeekkkkk...tarik yok,
semongkoooo.......

💃💃💃👉💦👌
Apriyanti
wah hebat bgt Yoko di perebutkan 3 wanita cantik ,,JD bingung kan pilih yg mna🤣🤣
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Arafami
nikahin semua yok
Hendra Yana
lanjut
Fatkhur Kevin
gilir aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!