seorang wanita yang bernama Helena di buang oleh orang tuanya,dan Helena yang mengetahui sebuah rahasia keluarganya, membuat dia merasa terpukul.
dia yang di buang di pulau angker merasa ketakutan dan putus asa,dan disaat dimalam harinya,dia bertemu dengan serigala hitam yang ingin memangsanya.
Helena berlari menaiki pohon,hingga suatu hari di pulau angker itu dia mendapatkan sistem yang membantu nya bisa keluar dari pulau angker itu.
balas dendam mu di mulai, satu-persatu orang-orang yang jahat padanya di bunuhnya,bahkan kedua orangtuanya tidak luput dari balas dendam nya.
yuk simak cerita kelanjutan nya,, terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perlawanan helena
Sementara di rumah yang terlihat megah dan mewah,disana banyak pengawal yang menjaga rumah itu dengan ketat nya.
dan di suatu ruangan terdapat 2 orang pemuda yang sedang berbincang-bincang, tapi tiba-tiba pintu ruangan kerja itu di ketuk dengan pelan nya.
tok tok tok
mendengar seseorang menyuruhnya masuk, orang yang mengetuk pintu itu berjalan dengan kepala menunduk.
" ada apa ? " tanya seorang pemuda yang bernama Kevin Kusuma Wijaya yang sekarang berusia 17 tahun.
" tuan saya sudah mendapatkan informasi tentang calon tunangan anda,dia bernama Helena Abimana yang sekarang berusia 15 tahun, " ucapan pemuda itu terhenti,karna mendengar tuannya mendengus dingin.
" aku tau dia bernama Helena,dan aku sama sekali tidak menyukai nya,aku peringatkan padamu jangan katakan dia tunangan ku !! aku menerima perjodohan ini atas keinginan nenekku ! jika saja nenek tidak memaksa ku bertunangan dengannya,aku tidak akan Sudi !! " kecamnya yang terlihat marah.
asisten nya yang sejak tadi terdiam,menatap kerah pengawal itu dengan anggukan kecil,seolah mengerti dia pergi meninggalkan ruang kerja Kevin.
" tuan tenanglah,jika anda memang tidak menyukai nya,kenapa anda tidak coba saja membatalkan pertunangan ini dengan mengajak nona helena berbicara empat mata,anda bisa sajakan mengancam nya sehingga dia harus membatalkan pertunangan nya sendiri " usul sang asisten dengan tersenyum cerah.
benar saja Kevin duduk dengan tegak,dia tersenyum menyeringai dan mengangguk mantap.
" apa yang kamu katakan itu benar, seperti nya ini adalah jalan satu-satunya agar perjodohan ini di batalkan ! aku tidak suka dengan gadis seperti nya,yang selalu bersikap pendiam dan penurut membuat ku benar-benar merasa jijik " ucapnya dengan dingin.
asisten nya hanya mengangguk,tapi dia tau tuannya pasti akan terkena imbasnya jika memutuskan pertunangan nya.
" kebetulan nanti malam keluarga nya mengundang keluarga ku kerumah nya,ini kesempatan untuk ku, agar bisa terbebas dari perjodohan konyol ini " ucap Kevin lagi,dia berdiri dan berjalan kearah rak buku milik nya dan menatap foto seorang wanita yang sedang tersenyum lembut padanya.
" tidak ada yang pantas menjadi tunangan ku selain wanita yang aku cintai,dan dia adalah kamu,,aku berjanji secepatnya aku akan menemukan mu " gumam Kevin,dengan hati-hati dia mengelus foto itu dan menciuminya dengan perasaan hangat.
**********
sedangkan di rumah Abimana,di taman belakang,disana terlihat Liana sedang menangis sembari menyirami bunga mawar milik Helena,dia tersenyum lembut melihat bunga mawar itu yang bermekaran disana.
" aku harap setelah ini,kakak menyayangi ku dan menerima kehadiran ku,sudah lama aku ingin sekali merasakan kasih sayang seorang kakak perempuan,apalagi kakak seperti kak Helena yang begitu baik dan pengertian" ucapnya.
Liana menghapus airmatanya yang berjatuhan,dan menatap kearah matahari yang semakin terik membuat keringat membasahi wajahnya.
" aku sangat lapar sekali,tapi aku tidak akan menyerah!! bagaimana pun caranya kak Helena harus menyayangi ku " dengan semangat Liana kembali membersihkan bagian bunga yang terlihat layu.
dan Arum yang sejak tadi berdiri disana menatap Liana dengan kasihan,dia tidak menyangka Liana akan melakukan itu hanya karna ingin mendapatkan kasih sayang Helena.
" Liana sayang,,kemarilah ada yang ingin ibu tanyakan padamu " Arum duduk di kursi dan memanggil Liana yang baru saja menatapnya.
" ehh ibu.. tunggu sebentar" Liana buru-buru meletakkan gunting dan berjalan mendekati ibunya.
setelah melihat Liana duduk,Arum mengehela nafasnya dan mengelus tangan Liana.
" ada apa denganmu,kenapa kamu harus melakukan semua ini sayang ? dan ibu juga mendengar jika sejak tadi pagi kamu belum makan,katakan pada ibu,,apa Helena kakak mu menyakitimu ! ibu harap kamu jujur karna ibu tidak menyukai kebohongan!!! " tanya Arum dengan menatap Liana yang sedang terkejut.
" ibu..itu.. bagaimana ibu bisa tau ? maksud ku,itu tidak benar,kakak sangat menyayangi ku,dia tidak pernah menyakiti ku seperti yang ibu katakan " Liana gugup dia tidak berani menatap wajah Arum.
melihat sikap putrinya,Arum semakin percaya jika Helena benar-benar menyakiti Liana, apalagi dari ucapan Liana yang hampir keceplosan.
" ibu maafkan aku,karna kehadiran ku di keluarga ini membuat kak Helena merasa tidak nyaman,aku tau aku hanyalah orang luar yang menumpang hidup di keluarga kalian,,tapi aku juga tidak mau seperti ini,, hikkksss,,,jika saja kedua orang tua ku masih hidup, mungkin aku...aku... " Liana menangis,bahunya bergetar hebat dan dia tidak dapat melanjutkan ucapannya.
melihat itu Arum berdiri dia memeluk Liana dengan perasaan sakit,entah kenapa dia merasa Liana lebih akrab dengannya dibandingkan dengan Helena putri yang telah dia besarkan selama 15 tahun ini.
" maafkan ibu sayang,saat ini ibu belum bisa memberitahu mu rahasia ini,jika Helena menikah nanti ibu akan minta maaf padamu,dan ibu akan menebus kesalahan ini nak, " batin Arum,air matanya menetes dia buru-buru menghapusnya takut Liana melihat nya.
" ehemmmm... sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat " suara Helena membuat keduanya menguraikan pelukannya,mereka menatap helena yang baru saja datang dan langsung duduk dengan raut wajah tidak terbaca.
" Helena..!!! apa seperti ini sikap mu yang selama ini ibu ajarkan pada mu haa...!!! " bentak Arum untuk pertama kalinya,dia menatap tajam Helena sembari membawa Liana duduk di dekatnya.
" bukankah sikap asliku memang seperti ini Bu,oh iya aku hampir lupa,selama ini ibu selalu memaksa ku bersikap anggun dan penurut,,tapi aku sudah lelah Bu,aku tidak bisa berpura-pura terus-menerus!!! " tekan Helena dengan tangan mengepal.
dia merasa marah saat Arum lebih memperdulikan sepupunya itu,sejak kedatangan Liana,kedua orangtuanya justru melupakan nya.
brakkkkkkkkkkkkkkk
" kamu sudah mulai berani melawan ibumu Helena !!! kenapa kamu menjadi anak yang liar sekarang,,kenapa kamu harus mempermalukan ku juga ayahmu,,? katakan pada ibu kenapa selama 1 Minggu ini kamu tidak masuk kelas ?? apa yang terjadi padamu Helen ?? kenapa tiba-tiba kamu berubah seperti ini ? dan kamu juga menyakiti adik mu Liana !! bukankah waktu itu kamu sudah menerima kehadiran nya,,!! lalu kenapa kamu melakukan semua ini, yang membuat ibu marah!!! " teriak Arum,dia meneriaki Helena dengan keras juga memukul meja yang membuat Liana tersentak.
" Bu tenanglah jangan marah-marah pada kakak, mungkin dia memiliki masalah yang tidak kita ketahui,,aku mohon jangan marahi kakak ku " tiba-tiba saja Liana Berlutut dihadapan Arum.
" apa yang kamu lakukan Liana ? berdiri lah nak,ini bukan salah mu,dan kamu Helen coba lihat adikmu,dia begitu menyayangi mu meski kamu menyakiti nya dia masih tetap membela mu !! bagaimana bisa kamu begitu membenci Liana ?? " buru-buru Arum membantu Liana berdiri, lalu dia memarahi putrinya yang masih terlihat santai.
Helena yang mendengar ucapan ibunya merasa sakit hati,dia mendongak agar air matanya tidak menetes,setelah itu dia terkekeh geli melihat tingkah Liana.
" aku memang membenci nya ! aku memang ingin mencakar wajahnya!! sejak kedatangan nya ke rumah ini,kalian melupakan ku !! ayah yang dulunya perhatian padaku,sekarang lebih mementingkan Liana yang hanya orang luar !! sedangkan aku yang sebagai putri kandung nya malah di acuhkan !! kenapa ? marah ? aku tidak perduli! dan mulai hari ini aku akan menjadi diriku sendiri,aku ingin hidup bebas tanpa harus melakukan semua keinginan mu !! " tekan Helena dengan nafas memburu,matanya memerah dia menatap Arum dengan tatapan kecewa.
mendengar itu,Arum terbelalak,dia menatap Helena dengan menggeleng brutal,tapi sebelum dia berbicara Helena sudah pergi dari sana.
" Helena...!! kembali,kamu benar-benar ingin melawan ibumu!! Helena kamu anak durhaka!!! " teriak Arum seperti orang gila.
Liana yang melihat sikap ibunya merasa bingung,dia merasa Arum tidak sepenuhnya menyayangi Helena dan dia sangat yakin Arum pasti telah merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan Helena.
" tidakkk,,anak itu tidak boleh berubah! jika keluarga Wijaya mengetahui sikap nya yang sekarang,pasti mereka akan membatalkan pertunangan nya,,tidak bisa...!! aku harus melakukan sesuatu,,jangan sampai rencana yang telah aku susun selama bertahun-tahun ini hancur karna perbuatan Helena " batin Arum yang terlihat gelisah.
Sulastri yang baru saja datang menatap Liana dengan menggeleng, melihat gelengan Sulastri,Liana merasa geram dia tersadar saat ibunya pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
" bagaimana rencana kita ? apa semua berjalan dengan lancar? ingat besok orang itu harus datang kerumah,aku tidak ingin berlama-lama lagi menunggu kehancuran kakak tersayang ku,,!! dan aku juga akan memberitahu kebenaran nya pada ibu dan ayahku ! "ucap Liana dengan penuh semangat.
" nona semuanya sudah beres, begitu juga dengan perusahaan tuan Abimana,setelah orang itu datang nyonya Arum dan tuan Abimana pasti akan membenci Helena si wanita jalang itu,dia sangat berani menyakiti ku,,aku akan membalas nya setelah dia di usir dari rumah ini !! " kecam Sulastri dengan tatapan membara.
Liana yang mendengar itu tersenyum menyeringai,dia mengangguk dan menatap kearah rumah Abimana dengan tatapan yang sulit diartikan.
jadi supir bus