Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Kue pesanan sudah selesai di buat , tapi Khasanah merasa tidak enak hati ketika melihat nama inisial A dan Y di atas roti tersebut .
Apakah ini hanya perasanku saja atau memang kebetulan kenapa rasanya aneh sekali batin Khasanah . Amel melihat Khasanah diam saja dan tidak segera membungkus roti tersebut menghampiri dan mengambil roti namun dengan cepat Khasanah melarangnya .
"Kamu kenapa sih dari tadi bengong saja tidak segera membungkus rotinya , ini sudah waktunya mengantar nanti terlambat ," kata Amel dengan nada marah .
" Maaf ," Khasanah segera membungkus dengan rapih lalu membawa dan mengikat dimotornya .
"Awas jangan salah kirim dan jangan melamun nanti jatuh dan ganti rugi ," pesan Amel .
Lidya hanya memperhatikan sikap Khasanah yang aneh . Mungkin kelelahan pikir Lidya lalu kembali mengerjakan yang lain .
"Iya , terimakasih sudah diingatkan ," Khasanah menyalakan mesin dan menjalankan motornya meninggalkan tokonya .
Semakin melaju semakin terasa dadanya sesak . Pikirannya tertuju satu sosok pria yang mengikatnya sebuah hubungan sakral .
Inisial A itu banyak tidak hanya Abdi saja , ingat diri Khasanah jangan gampang terpengaruh dengan apapun please Khasanah mencoba menenangkan diri sendiri .
Di sebuah gedung Yesha sedang menyiapkan pesta ulang tahun untuk kekasihnya Abdi . Ia sudah berdandan dengan begitu cantik dan elegan siapa lagi kalau bukan untuk Abdi . Kemudian menelpon Abdi dengan semangat .
"Halo sayang , aku sudah menunggu mu di gedung seni kamu cepat datang ya !" pinta Yesha dengan nada manja .
Abdi baru saja selesai berolahraga terkejut mendengar permintaan Yesha yang mendadak .
"Memangnya ada acara apa ? ' tanya Abdi penasaran .
" Pokoknya kamu cepat datang aku tunggu dalam waktu lima belas menit gak pakai lama cepat ya , Sayang , " Yesha menutup ponselnya sepihak tanpa menunggu jawaban dari Abdi . kemudian ia melihat dekorasi ruangan dan beberapa temannya sudah datang memberi ucapan selamat .
Tidak ketinggalan kedua orang tuanya datang , Yesha sudah menelpon Dewi mamanya Abdi dan papanya agar datang .
"Sayang mana Abdi dan kedua orang tuanya kenapa belum pada datang ? ” tanya Mona mamanya Yesha .
"Baru saja aku menelpon Abdi untuk cepat datang , tante Dewi paling juga akan segera datang ," jawab Yesha menenangkan mamanya .
”Semoga rencana kita berjalan lancar ya , Sayang ," kata Mona sambil memeluk pinggang anaknya .
"Iya Ma , aku tidak sabar jadi istri Abdi dan semua rencana kita akan berjalan lancar ," sahut Yesha dengan bangga .
Setelah menunggu sekitar lima belas menit akhirnya Abdi dan keluarganya datang bersama padahal mereka sedang berada di tempat berbeda . Hanya Almira yang tidak ikut datang ke acara ulang tahun kakaknya karena sedang kuliah .
"Sayang ," teriak Yesha begitu melihat Abdi berjalan memasuki gedung bersama kedua orang tuanya . Ia menghampiri Abdi dan kedua orang tuanya lalu mencium tangan Dewi dan Ibnu .
Abdi terkejut ketika melihat dekor yang bertuliskan ulang tahun Abdi sedangkan dirinya lupa kapan terakhir ulang tahunnya dan sekarang justru Yesha yang menyiapkan segala perlengkapan ulang tahunnya .
"Kamu suka gak ?' tanya Yesha tersenyum bahagia matanya tidak lepas dari wajah Abdi yang terlihat sangat tampan membuat Yesha betah berlama-lama menatapnya .
"Kenapa kamu repot-repot menyiapkan pesta ulang tahunku , buang-buang uang banyak , nanti kalau uangmu habis gimana ?" Abdi dengan sikap biasa namun ia juga perhatian pada Yesha karena tidak mau terlihat kalau tidak suka .
”Aku tidak merasa repot demi orang tercintaku karena kita akan segera menikah bukan begitu Tante Dewi , Om Ibnu ?" tanya Yesha meminta persetujuan kedua orang tua Abdi .
Dewi dan Ibnu juga terkejut ketika masuk ke dalam gedung dan melihat tulisan nama Abdi di antara hiasan bunga . Mereka pikir hanya acara keluarga saja yang hadir ternyata para teman sekolah dan teman karier Yesha bukan teman dari Abdi .
Dewi dan Ibnu merasa bersalah karena mereka sudah melamar gadis lain untuk Abdi . Mereka tidak tahu kalau Abdi dan Yesha masih menjalin hubungan baik padahal Abdi sudah mempunyai calon istri dan segera menikah .
Dewi menanggapi dengan senyum tipis sedangkan Ibnu menatap Abdi dengan tanda tanya . Abdi tahu tatapan papanya meminta penjelasan , ia menganggukkan kepala sebagai kode antara anak dan ayah .
Ibnu geleng-geleng kepala melihat sikap Abdi . Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja cepat atau lambat pasti semua orang akan tahu kalau Abdi akan menikahi gadis biasa bukan dari golongan seperti mereka .
Dari arah pintu muncul seorang perempuan membawa sebuah kotak pembungkus kue ulang tahun berjalan masuk menatap semua orang di dalam gedung tersebut dengan senyum ramah .
Tiba-tiba seseorang menariknya dan meminta keluar dengan nada kasar .
"Hei siapa kamu berani masuk tanpa ijin ?" tanya pria yang berpakaian hitam memaksa Khasanah keluar .
"Maaf kalau saya lancang , saya mau mengantar pesanan kue ulang tahun kepada orang yang bernama Yesha beliau menyuruh kirim ke gedung ini ," Khasanah bermaksud menjelaskan kedatangannya ke gedung tersebut .
Pria tersebut adalah seorang satpam yang bertugas di gedung tersebut melihat Khasanah yang membawa sebuah kotak merasa curiga .
"Tunggu sebentar aku tanya dulu sama nona Yesha , kamu di sini dulu ," perintah pria tersebut kemudian berjalan masuk menemui Yesha .
"Permisi nona , di luar ada seseorang mengaku membawa pesanan atas nama anda . Apakah saya _ ," belum selesai pria tersebut bicara sudah di potong oleh Yesha .
"Iya aku yang pesan roti ulang tahun , bawa masuk rotinya dan taruh di sana ," jawab Yesha dengan antusias . Hatinya sangat bahagia mendengar pesanannya sudah datang .
"Baik nona , permisi ," sahut pria tersebut melangkah kembali menemui Khasanah .
"Biar saya yang membawa masuk , terimakasih," ucapnya mengambil bungkusan roti dari tangan Khasanah dan berjalan masuk ke dalam gedung .
Khasanah merasa penasaran dengan acara tersebut berniat ingin melihatnya . Akhirnya ada kesempatan masuk dan bersembunyi di balik tirai .
Pria tersebut meletakkan roti di atas meja yang sudah di hias sedemikian rupa . Abdi dan Yesha berdiri di tengah acara beserta keluarga mereka .
Yesha sendiri yang menjadi MC nya karena ini adalah hari yang sangat special baginya . Dengan wajah bahagianya Yesha memulai acaranya sedangkan Abdi merasa tidak enak hati dengan adanya acara ulang tahun .
Di balik tirai Khasanah terkejut melihat seorang pria sedang berdiri di acara tersebut namun wajahnya tidak nampak bahagia sedikitpun .
Tiba-tiba dadanya terasa sakit melihat pria yang beberapa hari lalu melamarnya kini berdiri bersama seorang perempuan cantik dan semua keluarga hadir merayakan ulang tahunnya .
Khasanah ingin mendekati mereka tapi melihat banyak orang tidak berani melakukannya . Ia ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya tapi airmata terburu-buru jatuh .
"Ada apa denganku ?” tanya Khasanah dalam hati .