Wanita Bercadar Itu Istri-ku

Di Amerika Serikat Nafisha begitu bahagia bahkan sekarang dirinya sedang melanjutkan kuliahnya meskipun Nafisha hamil akan tetapi itu tidak mengganggu untuknya karena Nafisha tidak merasakan yang namanya hamil.

"Bunda Nafisha berangkat kuliah dulu," Ucap Nafisha kepada Indri.

"Jangan cape cape yaa sayang inget kamu sedang mengandung, " Nasehat Indri.

"Iya bun," Jawab Nafisha..

"Ayo Fisha aku ada jadwal oprasi hari ini," Ucap Olivia sambil menarik Baju Nafisha

"Oliv kamu jangan naik naik, Baju aku bisa Robek ni Baju," Nafisha mendenguh kesal.

"Yaudah ayo " Ucap Olivia.

Mereka pergi bersama menggunakan mobil Olivia.

Olivia mengantarkan Nafisha ke kampusnya terlebih dahulu setelah itu dirinya langsung berangkat ke rumah sakit tempatnya bekerja.

Sedangkan di Indonesia saat ini sedang di adakan acara kelulusan di AHS semua orang tua Datang untuk menghadiri acara kelulusan.

Acara berjalan dengan lancar hingga yang di tunggu tunggu pun tiba.

"Baiklah Acara yang di tunggu tunggupun tiba inilah saatnya kita mengumumkan Nilai tertinggi di sekolah AHS kelas 12 Ipa 2," Ucap Pak Joko sebagai kepala sekolah AHS

"Juara tertinggi urutan ketiga di raih oleh Deren Atmaja,"

Semua orang bersorak dan bertepuk tangan dengan meriah.

"Urutan kedua di raih oleh Arjuna Alexander,"

Semua orang bertepuk tangan dan semua orang juga tampak gelisah siapa kah peraih nilai tertinggi di urutan pertama sedangkan biasanya selalu saja Arjuna.

"Dan urutan pertama di raih oleh Nafisha Azzahra,"

"Untuk para pemenang nilai tertinggi silahkan maju kedepan," Ucap Kepala wali sekolah.

"Hah Nafisha,??? bukannya Nafisha anak baru ya," Semua orang tercengang dengan berita Nafisha yang mendapat nilai tertinggi pasalnya mereka tahu bahwa Nafisha hanya murid baru bahkan Nafisha di salah ini baru saja tiga bulan.

"Maaf Pak bapak gak salah kan ,Nafisha kan murid baru kelas sepuluh pula," Tanya salah satu siswi kelas 12 yang tampak syok.

"Ya dua bulan yang lalu Nafisha mengikuti tes loncat kelas namun siapa sangka ternyata Dalam seleksi itu Nafisha mendapatkan nilai yang nyaris hampir sempurna dengan Rata rata 99,83 %,"

"APA,???" Semua orang sangatlah terkejut saat mendengar Nilai Nafisha yang tidak masuk akal itu.

"Dan Untuk Juara umum tertinggi dari kelas 10 hingga kelas dua belas di raih oleh Nafisha Dengan kelas 10 Nafisha mendapatkan Nilai Rata rata 90,00 % kelas 11 Nafisha mendapatkan nilai Rata rata 99,83 % kelas 12 Nafisha mendapatkan nilai, 99,99% Dan Nilai UJIAN NASIONALNya Nafisha mendapatkan nilai 99,99%,"

Ucap Pak Joko menjelaskan nilai Nafisha.

"Gila itu si Nafisha otak nya terbuat dari apa ya pinter banget, mana sekolah hanya tiga bulan saja udah lulus,"

Ucap salah satu siswa kelas 12.

Sedangkan Devano begitu syok saat Nafisha ternyata menerima tawaran mama nya hanya untuk keharmonisan rumah tangga nya, Devano begitu sangatlah menyesal setelah tahu pengorbanan Nafisha yang siap mengorbankan masa muda nya hanya untuk Devano seorang, tapi apa yang Devano lakukan dia malah bermain di belakang Nafisha yang belum tentu kebenaran nya itu.

"Gue emang laki laki bodoh dan brengsek," Ucap Devano.

"Iya lo emang Brengsek Devano, bahkan gue mendukung jika Nafisha pergi dan tak kembali lagi pada lo jang brengsek," Ucap Arjuna sambil menunjuk Devano, Arjuna tak sengaja mendengar ucapan Devano saat dirinya melewati Devano untuk menuju panggung.

Acara kelulusan pun telah selesai dengan sangat lancar.

Devano dan keluarga nya pulang ke mansionnya bersama sama.

Sesampainya Di sana Devano langsung mengintrogasi Mama dan papa nya.

"Ma pa dimana sebenarnya Nafisha aku mau minta maaf sam di aku menyesal ,"Ucapnya sambil menundukan kepalanya.

"Kemana saja kamu Dev, baru menyesal sekarang??" Tanya mama Arini.

"Maaf,"

"Emang nya dengan kata maaf kau itu bisa menyembuhkan luka anak mama Devano," Tanya Arini dengan Nada yang sedikit tinggi.

"Maafin Devano ma Devano janji akan berubah,"

"Baiklah buktikan itu semua, dan hari ini kamu harus bekerja untuk menafkahi istri kamu, dan mulai sekarang pasilitas kamu mama dan papa akan cabut biar kamu bisa bertanggung jawab ," Ucap Mama Arini kepada Devano

"Tapi ma," Teriak Devano.

"Gak ada tapi tarian Devano atau tidak sama sekali, harusnya kamu bisa menghargai apa yang telah kamu miliki Dev, mama gagal mendidik mau Nak," Ucap Arini kepada Devano dengan tatapan yang sulit di artikan.

Sedangkan Devano yang mendengar ucapan Mamanya hati nya tersentil bahkan dirinya merasa bersalah kepada kedua orang tuanya.

Devano janji dirinya akan berubah bagaimana pun caranya.

"Maaf," Hanya kata itu yang dapat Devano ucapkan dia tidak membela diri karena kenyataan nya dirinyalah yang salah.

Devano langsung pergi dari mansionnya dengan membawa motor Sport nya entah kemana Devano membawa dirinya yang terpenting saat ini yang di butuhkan adalah ketenangan.

Sudah berapa putaran Devano mengelilingi kota Jakarta hingga akhirnya dirinya pulang ke apartemennya.

Sesampainya Di apartemen Devano tidak tidur di kamarnya melainkan di kamar Nafisha karena dia begitu merindukan sosok Istri nya yang begitu sabar, Devano sadar ternyata yang benar benar mencintainya hanya istrinya sendiri bahkan disakiti sekalipun Nafisha tetaplah berdiri tegak di samping Devano, tapi jika kesanarannya tak di hargai maka jangan salahkan Nafisha jika dirinya pergi dari Hidup Devano.

Nafisha juga hanya manusia biasa yang dimana mempunyai titik lelah untuk berjuang apalagi berjuang sendirian.

Kembali lagi ke Devano saat ini Dirinya sedang melihat lihat kamar Nafisha yang begitu Rapi bahkan bau ciri khas Nafisha pun masih melekat di kamar itu.

Devano berjalan mendekati ranjang yang mana di sana bantal dan selimut tertata Rapi.

Devano duduk di sana sambil memainkan Handphone milik Nafisha.

Devano terus saja mengatakan ngatik handphone Nafisha, apalagi saat Devano melihat foto Nafisha yang banyak di dalam galeri ponselnya.

Saat membuka Layar ponsel Nafisha devano bisa melihat gambar layarnya itu foto Pernikahan nya bersama Nafisha.

"Ternyata kamu sesolehah ini Nafisha," Gumam Devano.

Berbagai Ekspresi Devano keluarkan terlebih saat Devano melihat foto Nafisha bersama dirinya ada juga Foto Nafisha bersama anak Black Davil.

Disana Nafisha terlihat begitu gagah sebagai seorang Queen Racing.

Bahkan Devano begitu kaget ternyata banyak yang dirinya tidak tahu tentang Nafisha, Sebenarnya bukan salah Nafisha, akan tetapi Salah Devano yang tidak meluangkan sedikit saja untuk mereka berdua komunikasi selain menanyakan tugas sekolah dan rumah.

Devano mulai merasakan sesak di dada, saat mengingat semuanya akan tetapi Devano juga tidak tahu harus bagaimana terlebih Nafisha sudah pergi entah kemana.

"Baiklah Nafisha aku akan buktikan sama kamu, aku akan berubah untuk kamu bahkan aku akan bekerja keras untuk kamu dan anak anak kita.

"Nafisha kamu dimana aku merindukanmu,"