NovelToon NovelToon
Istri Bodoh Tuan Mafia

Istri Bodoh Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Roman-Angst Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:974
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Seyna Darma, gadis yang dianggap bodoh karena trauma kematian kedua orang tuanya, hidup dalam siksaan paman dan bibi yang kejam.
Namun di balik tatapannya yang kosong, tersimpan dendam yang membara.
Hingga suatu hari ia bertemu Kael Adikara, mafia kejam yang ditakuti banyak orang.
Seyna mendekatinya bukan karena cinta, tapi karena satu tujuan yaitu menghancurkan keluarga Darma dan membalas kematian orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 PERTUNJUKAN

Nafas Alisha tertahan. Ia ingin berteriak, tapi tak ada suara yang keluar dari tenggorokannya. Tubuhnya menegang, matanya membesar menatap Seyna yang menatapnya datar tanpa amarah, tanpa senyum, hanya kehampaan yang menakutkan dan dari sorot matanya terlihat tidak ada kebodohan dan kepolosan lagi di mata gadis itu.

Beberapa detik terasa seperti menit yang panjang. Lalu Seyna melangkah mundur, membetulkan rambutnya dengan tenang seolah tak terjadi apa-apa.

Alisha buru-buru mundur, wajahnya pucat pasi. Ia nyaris tersandung saat berlari menjauh, menuju ke arah Raihan dan Reni yang sedang berbincang dengan tamu undangan lain. Nafasnya tersengal, matanya berkaca-kaca, sementara Seyna hanya berdiri diam, menatap kepergian Alisha dengan tatapan kosong dingin dan datar.

Seyna kemudian menatap kembali ke arah lukisan utama yang masih tertutup kain merah itu.

Ia tersenyum samar.

"Ayo… kita mulai pertunjukannya," bisiknya pelan.

Seyna memiringkan kepalanya menatap lukisan itu, raut wajahnya menampilkan ekspresi senyum miring, lalu berjalan menjauh dari lukisan tersebut.

Alisha saat sampai di hadapan kakaknya dan ibunya, langsung mengatur napasnya ia menunjuk nunjuk ke arah lukisan itu. Tetapi saat Raihan dan Reni menoleh tidak ada siapa siapa disana bahkan pengunjung lain juga tidak mendekat ke lukisan itu

"Dimana?Siapa?" tanya Reni dan Raihan yang bingung.

"Itu loh...Seyna dia...dia sudah gila," ucap Alisha sambil menstabilkan pernapasannya.

"Kau ini ada ada saja, selalu menganggap Seyna gila padahal dia hanya gadis bodoh. Mungkin kau terlalu menonton film psikopat."

"Aku...tidak berbohong...Seyna..seyna dia sudah gila," ucap Alisha sambil ketakutan.

Reni yang sedari tadi diam, segera memeluk sang putri lalu berkata.

"Sudah lah, jangan merusak suasana. Ayo kita segera melanjutkan acara intinya," ajak Reni.

Kakak beradik itu hanya mengangguk, mengikuti langkah ibunya menuju ke dekat lukisan yang tertutup itu. Sedangkan Seyna sekarang berada dekat meja minuman dan makanan, menatap ke arah depan tepatnya dima sebuah pertunjukan yang sudah ia rencanakan akan terjadi.

Seyna hanya tersenyum sinis sambil meminum wine yang ada ditangannya.

"Let the show begin," ucapnya sambil tersenyum.

Alisha sudah berada di depan yang bersiap ingin membuka penutup dari lukisannya itu. Semua orang disana antusias ingin melihat lukisan utama di pameran itu. Terdengar bisik bisik dari para tamu yang penasaran seperti apa lukisan utama ini.

"Sepertinya lukisan ini lebih bagus dari lukisan yang lain."

"Menurutku pasti akan lebih menakjubkan."

"Alisha tidak pernah gagal untuk lukisan, selalu saja menyentuh hati dan emosional."

"Aku tidak sabar."

Alisha segera menarik penutup lukisan itu dengan cepat, tetapi senyum yang menghiasi wajah Alisha langsung pudar. Alisha terpaku, kedua matanya membesar menatap tulisan merah darah di atas kanvas putih itu huruf-huruf yang tampak seperti digoreskan dengan amarah dan dendam.

"Alisha, I Kill You."

Tulisan itu terus bergema di kepalanya, seolah tulisan itu dibisikkan tepat di telinganya. Napasnya tersengal, tubuhnya bergetar hebat, hingga akhirnya lututnya tak sanggup menopang tubuhnya lagi. Ia jatuh tersungkur di depan lukisan itu, dengan wajah pucat pasi dan tangan gemetar hebat.

"Alisha!" seru Reni kaget, segera berlari memeluk putrinya.

Dirga dan Raihan ikut mendekat, sementara Amar tunangan Alisha berusaha menopangnya agar tidak jatuh sepenuhnya.

Ruangan yang tadi dipenuhi tepuk tangan dan tawa kini berubah menjadi kepanikan. Para tamu berdesakan ke pintu keluar, beberapa menjerit histeris setelah melihat tulisan menyeramkan itu di tengah pameran yang seharusnya penuh keindahan.

"Astaga, lukisan itu begitu menakutkan sekali!"

"Siapa yang tega melakukan ini?"

"Aku tidak tahan, ayo kita keluar!"

"Ini gila sekali!"

Bisik-bisik panik dan langkah tergesa-gesa memenuhi ruangan. Satu per satu tamu meninggalkan tempat itu dengan wajah ketakutan, sementara Alisha masih terisak di pelukan ibunya.

Raihan menatap lukisan itu tak percaya, wajahnya menegang dan suaranya serak.

"Siapa yang berani main-main seperti ini?"

Dirga segera memerintahkan satpam gedung untuk mendekat ke arahnya lalu berkata dengan tegas dan panik.

"Cari tahu siapa yang menyentuh lukisan ini sebelum acara dimulai! Cepat!"

Beberapa petugas langsung bergerak, memeriksa sekeliling ruangan, namun suasana sudah kacau. Reni mencoba menenangkan Alisha yang mulai menangis histeris.

"Tenang sayang, tenang… ini pasti hanya orang iseng tenang ya…" Namun tangannya pun bergetar hebat, karena di dalam hatinya sendiri, ia tahu itu bukan sekadar keisengan, seperti ada seseorang yang ingin mengancam Alisha.

Dari kejauhan, di sisi meja minuman, Seyna berdiri tenang. Wajahnya datar namun matanya menyala dengan kepuasan yang dingin. Ia mengangkat gelas winenya, menatap ke arah Alisha yang tengah ditenangkan oleh ibunya, lalu meneguknya perlahan.

"Nikmati pertunjukanku," ucapnya datar.

Setelah tetes terakhir wine menyentuh bibirnya, Seyna menatap ke arah kanvas sekali lagi senyum tipis menghiasi wajahnya.

Ia menaruh gelas kosong itu di atas meja, melangkah pelan menuju pintu keluar sambil berkata lirih, hampir tak terdengar di tengah hiruk pikuk kepanikan.

"I win, kau tunggu saja pertunjukanku berikutnya."

Pintu pameran terbuka, dan Seyna melangkah keluar dengan elegan gaunnya berayun ringan, seolah ia baru saja meninggalkan panggung kemenangan yang telah lama ia rencanakan.

Saat berjalan dengan santainya, tiba tiba tangan besar menariknya untuk ke arah luar. Tangan itu milik Kael yang baru saja kembali dari urusannya, wajah Kael tampak panik seolah takut Seyna kenapa napa.

"Kakak...bukannya kakak tadi pergi?"tanya Seyna sambil mengikuti langkah kaki Kael.

Sesampainya di luar ruang pameran, Kael segera menatap ke arah Seyna seolah menelisik dari atas sampai bawah tubuh Seyna, takut jika ada luka yang menggores gadis itu.

"Seyna ga apa apa kak," ucap Seyna dengan wajah yang polos.

"Tapi kenapa kakak kembali kesini?"

Setelah memastikan Seyna benar benar tidak kenapa napa, Kael menghela napasnya.

"Kamu kenapa tadi berjalan santai saja, disana ada bahaya harusnya kamu lari keluar," ucap Kael tegas tetapi nada suaranya mengisyaratkan kekhawatiran.

"Memangnya disana ada apa?Seyna ga tau apa apa tiba tiba semua orang lari lari," ucapnya polos.

Kael hanya mendengus, karena ia tahu Seyna memang gadis bodoh, jadi dia buru buru mengajak Seyna masuk ke dalam mobilnya untuk menuju ke arah rumah. Seyna hanya diam saja saaat ditarik Kael untuk masuk ke dalam mobil, lalu hanya duduk anteng sambil menatap ke arah luar.

Zidan melajukan mobil itu pelan, sedangkan Kael hanya mengawasi Seyna dari samping. Kael melirik sekilas ke arah Seyna gadis itu duduk tenang di kursi penumpang, menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Cahaya lampu jalan memantul di wajahnya, membuat kulit putihnya tampak lembut, dan bibir mungilnya bergerak pelan seperti sedang menahan sesuatu.

Untuk sesaat, Kael hanya terpaku. Ada sesuatu yang aneh di dadanya rasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Entah kenapa, setiap kali menatap Seyna, jantungnya seperti berdegup terlalu cepat, tidak seirama dengan logika yang berusaha ia pertahankan.

"Dia cantik… tapi kenapa aku malah—"

.....

MOHON DUKUNGANNYA JANGAN LUPA VOTE,LIKE,KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA TERIMAKASIHH

Jangan lupa follow buat tau kalau ada cerita baru dari othorrr!!

1
Bu Dewi
seru, lnjut lagi kak.. hehehhehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!