Bukan Single Mom

Akupun menceritakan semuanya ke Tante uun, saat aku bercerita cinta menatapku tanpa berkedip..

"Oo, kirian anak kamu beneran, nikah aja belum" hehhehe

"hehehehe, besok ya Tante" meringisku

"mamah kamu di mana??"

"tadi sii di rumah, coba saja Tante ke sana"

"baiklah, lucu banget sii nih bayi.. Tega bener orang tuannya,, Tante duluan ya nak cantik"

"iya tante" senyumku

Tante uun berjalan menuju mobilnya, akupun begitu berjalan menuju mobil, encus dari tadi melihat sekeliling restoran..

"enak ya jadi orang kaya" gumamnya

"apanya yang enak" lirihku

"enak lah non, mau beli apa bisa.. Lah kalo saya non makan ayam aja satu tahun sekali itupun saat lebaran" jujur encus

"haa??" kagetku

"iya non, pakian saya juga gitu satu tahun baru beli jadi lusuh lusuh,,kalo ada orang baik yang memberi aku sangat bahagia sekali"

kasian sekali encus aku banyak bersyukur kehidupanku dari kecil serba ada, kasian encus..

"yaudah mulai sekarang kamu kalo mau makan ayam gak usah nunggu lebaran"

"hehehehe, ia non makanya encus kalo makan selalu lahap, tapi kadang sedih non bapak sama ibu saya gak makan enak" sedihnya

Kamipun masuk kedalam mobil, masih membicarakan tentang kehidupan encus,

"nah kalo udah gajian kamu bisa ngirim ke ibu kamu??"

"ke Semarang non?? Jauh dong non"

"yakan lewat atm"

"ATM?? Apa itu non??"

aku tahan tawaku polos banget sii encus atm saja dia tidak tau,

"besok ajalah kalo udah gajian, pasti mamah mengarah untuk menabung, bibik juga dulu seperti itu"

"oke non, saya anut saja udah di terima kerja di sini saja sudah sangat berterimakasih"

"ia encus, nih cinta tidur lagi" memberikan cinta ke bibik

sesampainya di rumah calon ibu mertuaku aku segera turun dari mobil, meninggalkan cinta, pak pir dan encus..

mereka berdua udah aku bilangin kalo harus merahasiakan semua ini, aku datang ke calon ibu mertuaku karena selama ini hubungan aku dan Adrian itu diam diam di depan kedua orang tuaku..

Beda dengan kedua orang tua adrian, mereka memintaku untuk ke rumahnya mungkin Adrian sudah menceritakan semuanya tentang aku. .

tapi kenapa dia selingkuh?? Kalo dia mau kenalan aku sama mamahnya?? Entahlah aku gak tau yang ada di fikirannya..

Tok tok tok ..

Ceklek ..

art di rumah calon ibu mertuaku membuka pintu, aku langsung Melihat di ruang utama ada teman teman ibu mertuaku juga..

tak heran di halaman banyak sekali mobil, ternyata ada teman temannya, aku kira mobil adrian semua..

"siapa bik" tanya seseorang mungkin itu ibu mertuaku

"perempuan cantik nyonyah"

aku masih di depan pintu karena tidak di suruh masuk sama art adrian, encus membuka pintu mobil cinta menagis sesegukan..

aku menoleh kearah, melambaikan tanganku agar encus kemari pasti cinta mau sama aku,tak masalah jika cinta aku gendong..

encus berjalan kearahku, sedang ibu setelah baya menghampiriku dengan senyuman di bibirnya..

"kamu pasti Olivia??" tanya ibu mertua

"iya Tante saya Olivia" tangan kita bersalaman

encus berdiri di sampingku, seketika wajah calon ibu mertuaku berubah menatap encus dan juga cinta..

Hua Hua Hua . .

"sini sayang sama Momy" lirihku

"momy?? Apa maksudnya??" tanya ibu mertuaku

teman ibu mertuaku keluar semua, pasti mereka sangat penasaran denganku,

"haa?? momy" kompak teman teman ibu mertuaku

"apa apaan ini !! kamu janda??" lantang calon ibu mertuaku dari wajahnya yang ramah sekarang kek singa lapar

"bu-bukan Tante" gugupku

Cinta aku gendong badannya bersandar di tubuhku sedangkan kepalanya bersandar di bahuku..

Seketika tangisan cinta hilang ia sangat nyaman saat aku gendong, teman teman calon ibu mertuaku semua saling berbisik..

"hih gak banget kalo calon mantumu janda"

"iya jeng, kaya gak ada gadis saja"

"heh ibu....ibu..., sebelum encus berbicara panjang lebar aku langsung menginjak kaki encus dengan pelan

untung encus Langsung sigap dengan apa maksudku menginjak kakinya, ia langsung diam tidak melanjutkan lagi pembicaraannya..

"cantik sii jeng, sayang Adriannya"

"udah tampan, mapan, tajir dapatnya kok janda"

Hahahaha hahaha hahaha

"aku kira kamu masih gadis, ternyata sudah janda anak satu lagi" ketus ibu mertuaku

"maaf Tante tapi apa salahnya jika saya janda??" tanyaku berpura pura menjadi janda seperti apa yang mereka bicarakan

"gak Sudi aku menimang cucu yang bukan darah daging dari anakku, lagian ya kamu kenapa bisa jadi janda seperti ini??" tanyanya

"kegatelan kali sama Adrian" hahhahaha

"ngincar harta Adrian"

"ya iyalah harta anak saya kan gak habis tuju turunan" sombong calon ibu mertuaku

Sebentar aku mau tertawa lucu banget ya mereka, padahal kalo kita ngomongin tentang harta perusahaan aku lebih maju dari perusahaan adrian ..

bahkan tanpa perusahaan aku perusahaan adrian udah kolep lama, gak tau aja mereka.. tapi tak apalah biar mereka senang..

"maaf ya Olivia bukannya Tante gak suka sama kamu, tapi Tante gak setuju dengan hubungan kalian" jujur calon ibu mertuaku

sebenarnya aku sangat sakit sekali ingin menangis, gak ibunya gak anaknya sama saja menyakiti hatiku..

"sebenarnya aku .....

Ddrrrtt Drrrttt drrrtt..

Belum juga aku mengatakan yang sebenarnya, mamah menelfonku,akupun mengangkat telfonnya..

Aku [ Hallo mah ]

Mamah [ jemput mamah sekarang ya nak, mamah udah di tunggu sama klien di rumah]

Aku [ papah di mana?? ]

Mamah [ lagi tinjau lahan ]

Aku [ mamah sekarang di mana?? ]

Mamah [ masih di resto, mau pesan taxi takut lama, lagian kantor kamu gak jauh sama restoran mamah ]

Aku [ oke mah ]

akupun menutup ponselnya,

"maaf Tante saya pamit duluan"

"Oo ya silahkan"

akupun tersenyum kearah calon ibu mertuaku dan juga teman temannya, mereka melengos semua..

Jadi seperti ini kalo menjadi janda anak satu, gak semua orang tua calon suaminya bisa menerima janda tersebut..

Kasian juga ya kalo jadi janda, tapi apa aku akan seperti janda anak satu yang sulit di terima dari pihak calon suami??

"non mikirin apa??" tanya encus membuyarkan lamunanku

"gak papa ncus" masuk kedalam mobil

saat mobil melaju aku tidak tau apa yang mereka katakan tangannya menujuk ke mobilku..

"mik mik mik" ucap cinta

akupun memangkunya,

"mik mik mik" ucapnya

"adek manis haus??"

cinta mengangguk, encus segera membuatkan susu formula untuk cinta,

"nah ini cah ayu minum udah siap" encus memberikan dot ke cinta

Bibir mungilnya meminum dot, ia sangat kehausan sekali,

"kenapa tadi non tidak bilang yang sebenarnya??" tanya encus

"gak ncus, aku mau lihat ekspresi calon ibu mertuaku, tenyata dia tidak menerima seorang janda"

"padahal kan non gak janda?? La terus gimana kelanjutan sama pacar non??"

"sebentar lagi paling putus ncus" jawabku tersenyum kecut

*****