Bocil Sombong Itu Adalah Suamiku

Kini Izyan dan teman-temannya sudah tiba di kampus. Dia terlihat terburu-buru keluar dari mobilnya karena ingin menemui seseorang dengan ekspresi datar yang sulit ditebak.

“Izyan! Tunggu aku” teriak Medina yang tidak dipedulikan oleh Izyan.

Harry hanya melihat Medina dengan sekilas sambil tersenyum tipis kemudian melangkahkan kakinya untuk mengikuti Izyan yang sudah jauh di depan.

“Kapan kamu bisa mengerti jika aku mencintaimu, Yan?” gumam Medina sambil cemberut, kemudian melangkahkan kakinya ke arah berlawanan dengan Izyan karena jurusan dokter gigi berada di gedung berlawanan dengan gedung jurusan dokter bedah.

Medina rela pindah ke Harvard university demi mengikuti Izyan. Bahkan ia rela meninggalkan orang tuanya di inggris demi mengejar cinta Izyan. Sebenarnya Medina gengsi untuk menyatakan perasaannya pada Izyan namun, dia sudah banyak memberi tanda tetapi Izyan tidak mengerti atau pura-pura mengerti. Entahlah hanya Izyan yang tau.

Medina baru muncul di kampus karena dia sempat mengambil cuti untuk kembali ke Inggris karena mamanya sakit dan baru beberapa hari yang lalu datang ke USA lagi untuk melanjutkan sekolah spesialisnya sekaligus mengejar cinta Izyan.

...💞💞💞💞💞💞💞...

“Ikut denganku sekarang” perintah Izyan kepada seseorang yang sedang berdiri di depan kelas.

“Ada apa sih?” tanya orang tersebut dengan kesal.

“Ikut aku sekarang jika kamu masih sayang dengan nyawamu”bisik Izyan ditelinga orang tersebut.

Akhirnya orang tersebut setuju dan mengikuti Izyan karena ia juga ingin memastikan suatu hal dengan Izyan.

Kini mereka sudah berada di taman kampus dan sengaja mencari bagian taman yang sepi agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

“Apa tujuanmu untuk mencelakaiku hah?”tanya Izyan sambil mengepalkan kedua tangannya.

“Maksudmu? Jangan fitnah deh, aku tidak pernah melakukan itu” elak orang tersebut.

“Aku mengenal mobil dan plat mobilmu sama dengan mobil yang ingin mencelakaiku tadi” geram Izyan sambil menahan emosinya. Dia ingin sekali memberi pelajaran pada orang yang di depannya tetapi dia tidak ingin memulai kekerasan tapi jika ada orang lain yang memukulinya duluan maka, Izyan akan melawannya berkali-kali lipat.

“Haha sepertinya memang susah untuk membohongimu. Kau memang berhak mendapatkan gelar sebagai mahasiswa terpintar di kelas kita” ucap orang tersebut sambil tersenyum miring.

“Cukup, Ben. Aku tidak mau basa-basi. Katakan apa tujuanmu” sentak Izyan membuat Bentley terkekeh. Yup benar, orang tersebut adalah Bentley Orlando.

“Kamu nanya apa tujuanku melakukannya? Jangan pura-pura tidak tau, brengsek” ucap Bentley diiringi memberi bogeman mentah di pipi kiri Izyan.

Izyan benar-benar tidak memperkirakan jika Bentley akan memukulnya.

Sudut bibir Izyan sedikit lecet dan berdarah. Dengan penuh emosi, Izyan menarik kerah kemeja Bentley kemudian memukul wajah Bentley bertubi-tubi hingga membuat Bentley tidak mudah melawan balik karena tenaga Izyan lebih kuat darinya.

Mereka saling bergelut dan berhenti sendiri saat keduanya sudah merasa capek. Keduanya kemudian berbaring di atas rumput sambil ngos-ngosan.

“Kenapa kau mencuri Zaynab dariku?”tanya Bentley kemudian dengan ekspresi sendu sambil menetralkan nafasnya.

Izyan yang sebelumnya menatap langit seketika atensi mengarah ke Bentley yang juga berbaring sekitar 1 meter darinya.

“Aku tidak pernah mencuri Zaynab darimu tapi orang tua kami yang memaksa kami untuk menikah” jawab Izyan tanpa ekspresi.

“Apakah kamu mencintai Zaynab?”tanya Bentley dengan penasaran.

“Tidak. Aku tidak memiliki perasaan apapun padanya” jawab Izyan dengan cepat sambil menelan ludahnya dengan kasar.

“Berarti aku masih punya kesempatan untuk membawa Zaynab kembali padaku” ucap Bentley sambil tersenyum tipis. Dia kembali bersemangat untuk mendapatkan hati Zaynab.

“Aku tidak jamin itu” ucap Izyan dengan dingin.

“Aku minta maaf karena hampir membuatmu celaka. Aku marah sekali padamu karena setuju menikah dengan Zaynab, tapi sekarang aku sudah tau jika kamu tidak memiliki perasaan apapun padanya” ucap Bentley dengan tulus meminta maaf.

“Aku akan ganti rugi. Berikan nomor rekeningmu dan aku akan transfer uang untuk ganti rugi” sambung Bentley.

“Tidak perlu. Aku dan mobilku tidak apa-apa tapi kau jangan mengulanginya lagi” ucap Izyan memaafkan Bentley tapi jika Bentley mengulanginya lagi maka, ia benar-benar akan melaporkan Bentley ke pihak yang berwajib.

“Apa sekarang Zaynab tinggal di apartemenmu?” tanya Bentley lagi. Dia pernah berkunjung ke apartemen Zaynab, tapi dia tidak pernah melihat Zaynab lagi di apartemen itu.

“Sekarang kami tinggal di apartemen hadiah pernikahan dari orang tua kami” jawab Izyan. Lidah Izyan terasa kelu mengatakan itu entah kenapa dia merasa kurang nyaman membahas tentang Zaynab bersama dengan pria yang terang-terangan menyukai istrinya itu.

"Apa kamu bisa memberi alamat tempat tinggalmu dengan Zaynab sekarang?”tanya Bentley membuat Izyan bingung.

Ayo tebak apakah Izyan akan memberitahu Bentley alamat apartemennya dengan Zaynab?

TBC🌹

Maaf hari ini babnya pendek karena Author hari ini dan beberapa hari kedepannya bakalan sibuk banget tapi In Syaa Allah Author akan usahakan untuk update tiap hari. Mohon dukungannya supaya Author lebih semangat hehe.

Visual Bentley Orlando