NovelToon NovelToon
TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Vampir
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Gelya akhir-akhir ini sering bermimpi bercinta dengan seorang lelaki misterius. Wajahnya tak jelas hanya tubuhnya yang terasa lebih dingin dari manusia biasa.
Sampai akhirnya, ia dipertemukan dengan lelaki tampan yang selalu hadir saat malam hari. Lelaki yang mampu mengguncang hati Gelya dan membuatnya jatuh cinta setengah mati. Lelaki yang ternyata selalu hadir dalam mimpi Gelya. Bagaimana percintaan antara manusia dan vampire ini terjalin? Ada misteri apa dibalik kedatangan vampire yang berusia hampir 2000 tahun itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Rahasia Terkuak

"This is my husband."

Wanita tua itu menatap Zoran tanpa berkedip. "Who is your name?"

"Zoran." jawab Zoran dengan tenang. Ia tahu siapa wanita ini.

"Maksud ku, kamu manusia atau bukan?"

Alden memeluk mamanya. "Ma, jangan seperti itu. Ini adalah Gelya, anaknya Adam." kata Alden.

"Adam?" perempuan tua itu tiba-tiba saja menangis.

"Kondisi mama semenjak Adam tak pernah memberi kabar menjadi seperti ini. Dia kadang berpikir bagus, namun kadang ia suka bicara ngelantur. Ia sering bilang ada vampire, manusia serigala. Jadi kalian jangan salah mengerti kalau mama bicara ya?" kata Alden tak enak hati.

Iren Boldan menatap Gelya. "Kamu adalah perpaduan antara Adam dan Kiana."

Gelya berlutut di depan kursi roda Omanya. Ia bersyukur kalau wanita tua ini bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Iren memegang wajah cucunya. Ia tiba-tiba menangis. Sangat keras membuat Gelya langsung memeluknya.

Akhirnya, Alden mengajak mereka masuk. Rumah yang besar itu dihuni Alden dan istrinya. Kedua anaknya sudah menikah dan tinggal di kota yang lain.

"Kalian menginap saja di sini. Nanti aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan kamar." kata Siren, istrinya Adam.

"Kami sudah memesan kamar di penginapan dekat sini. Rasanya tak enak jika harus keluar malam ini." kata Gelya diikuti anggukan kepala Zoran.

"Kalau begitu, makan malam di sini." kata Iren.

"Baiklah, Oma." Gelya menggenggam tangan Omanya. Ia senang karena masih bisa dipertemukan dengan orang tua dari papanya.

Sementara menunggu makan malam disiapkan, Gelya melihat beberapa foto yang digantung di ruang tamu. Alden menunjukan foto papanya Gelya saat ia masih muda.

"Papamu sangat tergila-gila dengan mamamu. Ia meninggalkan kami semua karena Kiana tak mau tinggal di sini. Kiana selalu merindukan keluarganya yang ada di Indonesia." kata Alden. Iren yang masih duduk di kursi rodanya, terus memandang Zoran.

"Mereka memang saling mencintai." Gelya jadi terharu mengingat orang tuanya.

"Paman mau ke gudang anggur untuk mengambil beberapa botol anggur. Kamu harus merasakan anggur buatan keluarga kita ."

"Baiklah, paman."

Alden meninggalkan mereka sedangkan Gelya menatap Omanya dan Zoran yang saling berhadapan. Sang Oma menekan tombol yang ada di kursi rodanya sehingga kursi roda itu berputar menuju ke tempat Zoran duduk. Ia dengan cepat meraih tangan Zoran membuat lelaki itu terkejut.

"Tanganmu tak sedingin yang lain. Kamu sudah mendapatkan darah perawan dari cucuku?" tanya Iren. Ia menggunakan bahasa Rumania saat berkomunikasi dengan Zoran.

"Aku mencintai cucumu."

"Tapi bersamamu, dia akan kehilangan darah sucinya. Kalian tidak bisa memiliki keturunan. Dan mungkin kamu hanya akan bersenang-senang dengannya."

"Aku mencintai Gelya dengan segenap hatiku."

Iren menatap Zoran dengan tajam. Gelya yang melihat hal itu segera mendekat.

"Oma.....!"

Saat Gelya membungkuk di depan Omanya, secara tak sengaja kalungnya terlihat. Tangan Iren bergetar dan langsung meraba kalung itu.

"Mengapa kamu harus bersamanya. Dia akan menyebabkan kamu mati konyol. Tinggalkan suami mu itu." bisik Iren membuat Gelya menjadi bingung. Ia menatap Zoran yang ia yakini mendengar apa yang dibisikkan Omanya. Zoran hanya tersenyum.

Makan malam pun siap. Gelya menatap Zoran. Ia tak tahu bagaimana suaminya itu bisa makan.

"Zoran, ini adalah daging kambing khas desa ini. Rasanya berbeda dengan kambing yang ada di daerah lain. Istriku memanggangnya dengan banyak rempah sehingga bau amis nya akan hilang." Alden memotong daging yang ada dan meletakkannya di atasbl piring Zoran. Lelaki itu mengangguk. Ia segera memakannya.

"Waw, ini sangat enak!"

Gelya bernapas lega melihat Zoran yang bisa menelan makanan dan anggur yang disajikan. Mereka pun berbincang sambil minum kopi setelah makan dan akhirnya Gelya dan Zoran pamit untuk pulang.

Begitu sampai di penginapan, Zoran segera ke toilet. Ia memuntahkan semua makanan dan minuman yang masuk ke perutnya.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" tanya Gelya sambil mengetuk pintu toilet.

Zoran keluar. Wajahnya nampak sangat lemah. Seperti menahan sakit.

"Maafkan aku." Gelya langsung memeluk suaminya.

"Jangan minta maaf, sayang. Aku jujur saat mengatakan kalau makanannya enak. Namun karena semua sistem pencernaan di tubuhku sudah mati, maka makanan ini harus aku muntahkan kembali supaya tak menyakiti aku." Zoran mengecup dahi Gelya. "Aku mau berbaring sebentar." Ia kemudian naik ke atas ranjang. Gelya mengikutinya. Ia memeluk Zoran dan ikut memejamkan matanya.

***********

Menjelang subuh, saat jarum jam menunjukan pukul 3 dini hari, Gelya mendengar ada keributan di luar kamar. Zoran tak ada di sampingnya.

Ia kemudian turun dari ranjang dan menempelkan telinganya di daun pintu.

Nampak ada suara orang menangis. Gelya sangat penasaran. Ia segera membuka pintu kamar. Namun sebelum ia sampai ke arah sumber suara, Zoran tiba-tiba muncul dan menariknya kembali ke dalam kamar.

"Ada apa?" tanya Gelya.

"Istri pemilik penginapan ini mengalami pendarahan yang banyak dan suaminya sedang pergi mencari perawat atau bidan di sini."

"Aku ingin melihatnya."

"Sayang, darah itu sangat menggoda aku. Kamu kan tahu kalau aku belum minum darah."

"Kamu tunggu saja di sini, Zo."

"Kamu mau apa?"

"Siapa yang menjaga dia?"

"Entahlah. Suaminya langsung pergi."

Gelya segera berlari ke arah belakang. Ia tahu di sana adalah ruang pribadi pemilik penginapan ini. Entah mengapa hatinya berkata bahwa ia harus datang ke sini.

"Isaura .....!" panggilnya.

Seorang perempuan tua keluar dari kamar. "Nyonya sedang berbaring. Tuan mencari bidan. Kalau dokter agak jauh dari kampung ini."

"Boleh saya masuk?"

"Silahkan."

Gelya pun memasuki kamar itu. Sebuah kamar yang luas dengan konsep Eropa kuno yang dominan dengan warna putih membuat kamar ini terlihat seperti kamar para raja yang biasa Gelya tonton di film-film klasik.

"Isaura .....!" panggil Gelya.

Isaura membuka matanya. Ia tersenyum. "Maaf, apakah suamiku sudah membuat keributan sehingga membangunkan kalian?"

"Tidak juga."

Wanita tua itu permisi untuk menyiapkan air hangat.

"Aku takut kehilangan anakku. Suamiku sangat menginginkan anak ini. Aku tadi sedang tidur dan merasakan ada seseorang yang berusaha menghisap darah di perutku. Saat aku membuka mata, aku sudah mengeluarkan darah.

"Kamu tenang. Jangan tegang." Gelya menoleh ke arah pintu. Nampak Zoran berdiri di sana.

Gelya kemudian membuka kalungnya dan meletakkannya di atas perut Isaura. "Kata ibuku, kalungku ini bisa berguna dalam banyak hal. Aku tidak tahu apakah ini bisa berguna untukmu. Tapi, bolehkan aku meletakannya di atas perutmu?"

Isaura menatap Gelya. "Kamu keturunan darah suci?"

"Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Karena hanya keturunan darah suci yang punya kemampuan menyembuhkan orang."

Gelya mengangkat sedikit sweater yang digunakan Isaura. Ia terkejut melihat ada dua tanda titik di perut Isaura.

"Sayang .......!" panggil Gelya pada Zoran.

"Tolong gigit aku. Aku harus meneteskan darahku di atas liontin ini." kata Gelya dalam bahasa Indonesia.

Zoran menatap Isaura. "Apa yang akan aku lakukan, kamu tidak pernah melihatnya. Mengerti?"

"Mengerti!" jawab Isaura sambil mengangguk. Zoran sudah menghipnotisnya.

Zoran mengeluarkan taringnya dan segera mengigit tangan istrinya. Ia yang memang sudah lapar, mengisap sedikit darah itu Gelya membiarkannya. Setelah Zoran melepaskan taringnya dari tangan Gelya, perempuan itu langsung meneteskan darah dari tangannya di atas liontin itu. Ada sinar terang yang terpancar dari liontin itu. Zoran sendiri tak sanggup melihatnya.

Isaura yang tadi kelihatan lemah dan pucat, kini merasakan ada suatu kekuatan baru dalam dirinya. "Aku merasakan kalau anakku bergerak kembali." kata Isaura dengan rasa bahagia yang terpancar di wajahnya.

Gelya segera memakai kalungnya kembali. "Kamu akan baik-baik saja."

Suami Isaura datang dengan seorang bidan. Zoran dan Gelya memilih untuk meninggalkan kamar itu.

"Sayang, jika kamu lapar, minumlah lagi darahku." kata Gelya saat keduanya sudah berada di dalam kamar."

"Tidak sayang. Kamu ingatkan apa yang pernah aku katakan? Setiap kali aku meminum darahmu, maka kekuatan mu akan berkurang. Kamu berdiam di kamar saja. Aku akan keluar mencari binatang. Ingat, jangan keluar kamar karena sepertinya ada mahluk lain di sini. Kamu melihat dua bekas gigitan di perut Isaura kan?"

"Hati-hati, Zo."

"Mereka tak akan berani berada di luar karena Ini sudah hampir pagi." Zoran mengecup dahi Gelya dan langsung pergi.

Gelya pun mencoba membaringkan tubuhnya kembali dan entah mengapa ia merasa sangat lelah.

************

Gelya kembali terbangun saat mendengar ketukan di pintu kamarnya. Zoran sedang terlelap di samping nya. Gelya melihat jarum jam yang sudah menunjukan pukul 10 pagi.

Ia membuka pintu kamar. Nampak Verdan berdiri di sana.

"Maafkan saya membangunkan anda, nyonya. Saya hanya ingin berterima kasih. Kata Isaura, nyonya lah yang menyembuhkan dia karena nyonya adalah pewaris darah suci." Verdan tiba-tiba berlutut, terimalah hormat saya nyonya."

"Eh ......!" Gelya menarik tangan Verdan agar segera berdiri. "Jangan seperti ini. Aku hanya sekedar membantu saja."

"Di desa ini, sang pewaris darah suci sangat di hormati. Siapa leluhurmu?"

"Nama gadisku Gelya Boldan."

Verdan terpana. "Ternyata benar yang diramalkan itu. Sang pewaris darah suci akan lahir kembali di garis keturunan ke-4. Apakah kamu sudah bertemu dengan keluargamu di sini?"

"Ya. Kemarin."

"Hati-hati, nyonya. Keluarga Boldan yang sekarang bukan seperti keluarga Boldan yang dulu."

"Maksudnya?"

Verdan hanya tersenyum. "Nyonya pasti akan tahu." ia kemudian mengambil nampan yang berisi makanan. "Istriku meminta aku membuatkan sarapan yang istimewa untuk kalian."

"Terima kasih."

Gelya pun masuk ke kamar dan menemukan ternyata Zoran sudah bangun. Lelaki itu menatap Gelya dengan wajah penuh penyelesaian. "Seharusnya aku tak membawa kamu ke sini, sayang."

"Maksudnya?"

"Kamu dalam bahaya. Aku baru ingat dengan apa yang dikatakan oleh almarhum kakek buyutmu."

***********

Apakah itu?

1
tintiin21
waduh tirgel ddpn mata ini... 🙈🙈 Zo km di mana... cpt bangunkan Gelya.. 🙈🙈🙈
Rinny Santoso
wah jgn2 zoran dicelakai sm pamannya gelya... fiks si paman dan omah sudah bersekutu dengan iblis jahat...

gelya juga jangan ngeyel dong nurut sama suami...

btw terima kasih upnya mami.... semoga mami lebih sehat lg
Lovely_88
Gelya org'y keras kepala sekali sih lama2 g suka gw ama Gelya udah g nurut ama zoran maka'y kena tuh ama si zetan heran deh ama gelya 😏😏😏😏
Novi
mksh Mak up nya,, tetp semangat n sehat selalu 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
ky nya bukan Zoran,, bisa jd tirgel
lanjut thor
Lina Herlina
lanjut thor
Anie Sandi
waduhhhh....kelgnya Gelya sudah lain???
jangan² yg minum darahnya Isabela vampir/manusia serigala?
uhhhh....makin seru nih thor 😍
sehat² ya ghor, Gbu
tintiin21
waduh jgn" musuh terberat Gelya itu kelnya sendiri... 🙈🙈🙈
Rinny Santoso
terima kasih up nya mam...

wah apakah nenek dan paman gelya sudah bersekutu dengan manusia srigala... ahhhh jd tambah penasaran....

mami sudah sehat kah
Enny Olivia: masih otw sehat 🙏🙏
total 1 replies
Faisdatul Hasanah
terima kasih mami masih nyempetin up meskipun sakit...
Novi
mksh Mak up nya,,, tetp semangat n sehat selalu 🙏🏻😇🤗
Lina Herlina
lanjut thor
Eka elisa
waduh jgn"....ini tau siapa zo yg sbnar nya...?
Rinny Santoso
aduh sinenek tau nih kalo zoran vampir....

jangan sampai si nenek ga merestui hub zoran gelya....


semangat n semoga lekas sembuh mami
terima kasih up nya
Eci Rahmayati: wow makin seru ceritanya....
semangat Thor 🫶
total 1 replies
Novi
makasih mom up nya,, tetp semangat n sehat selalu 😇🤗🙏🏻
makinnn seruuuu,, gaskeunnn double up mami
Lina Herlina
lanjut kka
tintiin21
semoga ada titik terang ttg batu meteor... 🧐🧐🧐
Apriyanti
lanjut thor
tintiin21
asiik Zoran sepertinya otw jd manusia lg... 👏👏👏 waduh lgsg pd kepo ini... 😨😨😨😨
gia nasgia
Tdk semudah itu ferguson apalagi ada yang melindungi Gelya dan Zoran memang di ciptakan untuk menjaga Gelya 😘😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!