NovelToon NovelToon
Istri Kedua Suamiku

Istri Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:515.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Tya

Betapa hancurnya perasaanku, saat aku tau suamiku menikah diam diam di belakangku dengan temanku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Begitu sampai di rumah, aku disambut hangat oleh Mama dan adikku, Kimberly. Aku segera duduk di sofa ruang tamu untuk menghela napas sejenak.

Tak lama kemudian, ponselku berdering menunjukkan adanya pesan masuk. Isinya mengatakan bahwa besok Mama harus kontrol ke dokter.

Ternyata, pengirim pesan itu adalah dokter Arka, yang menangani kesehatan Mama. Aku segera menyimpan nomornya di kontak ponselku.

Sambil asyik bermain dengan ponselnya, Kimberly mendekatiku dan meminta uang tambahan.

Katanya, uang saku bulanan sudah habis. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening Kimberly.

Mama yang melihat itu, tersenyum padaku dan mengingatkan agar segera mandi sebelum makan malam bersama.

Aku mengangguk mengerti dan beranjak ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, aku mengenakan pakaian bersih dan keluar untuk makan malam bersama keluarga.

Kami duduk di meja makan, menikmati hidangan yang telah Mama siapkan. Sembari makan, aku merenung sejenak, meresapi kata-kata Mama tadi tentang kontrol ke dokter besok.

"Jangan terlalu di fikirkan mah, aku gak papa mengeluarkan uang banyak untuk mama,yang penting mama sehat" senyumku

"Gak enak sama kamu nak"

"Udah ma, gak usah terlalu di fikirkan udah jadi tanggung jawab aku untuk memenuhi kebutuhan kalian berdua" senyumku

Mama memelukku dan juga Kimberly, hanya Mereka berdua keluarga yang aku punya aku gak mau mengecewakan mereka berdua.

Malam semakin larut, aku memutuskan untuk beristirahat. Aku membuka pintu kamar dan melihat kamarku yang sangat rapi, seperti biasa.

Aku selalu suka suasana kamar yang rapi dan bersih. Dengan perasaan lelah, aku berbaring di tempat tidur, menutup mata, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari esok yang penuh tantangan.

Ting. 

Notifikasi pesan masuk, aku lihat pesan dari Rena, ia mengirimkan sebuah foto janin hasil USG. 

Aku [ aku sama sekali tidak peduli, mau itu anak kamu sama Hans atau tidak sama Hans aku sama sekali tidak peduli ] 

Rena [ ini anak Hans rea ! ] 

Aku hanya mengirimkan emoticon ketawa, entah kenapa aku masih kurang percaya dengan janin yang di kandung Rena. 

Karena dulu yang lemah itu sel dari Hans, buka dari aku yang kurang subur melainkan dari Hans. 

**

Pagi itu, langit biru bersih dan matahari menyembul dengan hangat. Aku membuka kedua mataku dan meregangkan otot-ototku yang kaku.

Segera setelah itu, aku mengambil ponselku dan mengirim pesan kepada Titin, memberitahunya bahwa aku akan berangkat agak siang karena harus mengantar Mama kontrol ke dokter.

Namun, pesanku belum dibaca oleh Titin, mungkin saja dia sedang mandi atau belum bangun tidur.

Aku pun turun dari kamar dan masuk ke dalam kamar mandi. Meski airnya dingin, namun terasa sangat sejuk dan menyegarkan di pagi hari yang cerah ini.

Setelah mandi, aku memilih outfit kerja untuk hari ini. Tak lupa, aku merias wajahku dengan ringkas dan mencatok rambutku agar terlihat lebih rapi dan cantik.

Dalam hati, aku berharap Titin segera membaca pesanku dan mengerti alasan keterlambatanku.

Namun, aku tetap merasa sedikit gelisah, takut kalau-kalau Titin marah atau kecewa denganku. Meski begitu, aku berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada tugas mengantar Mama kontrol.

Pagi ini, rumah terasa begitu hangat dan penuh kasih sayang. Aku bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama Mama sebelum berangkat bekerja.

Semoga hari ini menjadi hari yang baik untuk kita semua, baik aku, Mama, maupun Titin dan rekan-rekan kerjaku.

Kim tersenyum lebar saat sarapan bersama kami,. "Kak, mobil Kim udah sering mogok, pengen deh diganti," keluh Kim sambil mengunyah rotinya.

Aku menatap adikku dengan senyum mengerti. "Besok lagi Kaka ganti yang lebih bagus, ya," janjiku padanya.

Wajah Kimberly semakin berseri, rasa bahagia dan terharu tak mampu disembunyikan. "Terima kasih banyak, Kak!" ucapnya dengan antusias.

"Iya, dek. Kita kan keluarga, harus saling membantu," balasku dengan hangat.

Kimberly menghabiskan sarapannya dengan lahap, kemudian berpamitan kepada aku dan Mama untuk berangkat ke sekolah.

Setelah sarapan, aku dan Mama bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Hari ini kami harus berangkat lebih awal, karena ada janji penting yang tidak boleh terlewatkan.

Sementara itu, aku juga tidak boleh terlambat untuk rapat penting di kantor. Ini adalah kesempatan besar yang sudah lama kutunggu, dan jika aku berhasil, kami akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Dengan semangat yang tinggi, aku melangkah keluar rumah bersama Mama, siap ke rumah sakit.

"Rea, teman teman mama pada heboh tentang postingan Hans di sosial medianya" seru mama di dalam perjalan

"Emang Hans memosting apa ma? Rea gak tau"  ujarku

"Lagi ngadain pesta di rumahnya"

"Oo itu, rea tau mah, udahlah kita gak usah peduli mah, mereka sudah bukan siapa siapa kami lagi" ucapku

"Iya nak, komentarnya juga pada menyudutkan Hans selingkuh dari kamu dan menikah diam diam sama Rena"

Aku tersenyum tipis, berusaha menenangkan hati yang terus diguncang oleh omongan mama tentang Hans.

Aku memilih untuk tidak menanggapi lagi, karena tidak ingin terjebak dalam obrolan yang tak berujung. Aku sangat malas menghadapi masalah yang berkaitan dengannya.

Sesampainya di rumah sakit, aku dan mama berjalan bersama menuju ruang tunggu dokter Arka.

Di sepanjang jalan, kami mengobrol tentang berbagai hal, mulai dari cuaca hingga kabar terbaru tentang keluarga.

Namun, seiring berjalannya waktu, suasana mulai berubah. Aku merasa ada yang tidak beres ketika mama kembali membawa topik pembicaraan tentang Hans.

Aku menahan rasa tidak nyaman yang mulai menyerang. Ekspresi wajahku berusaha terus tersenyum, meskipun di dalam hati ingin berteriak kesal.

Aku melihat ke sekeliling, mencoba mencari pengalihan agar tidak terjebak dalam omongan mama yang semakin mengganggu.

Di ruang tunggu, aku memilih duduk di pojok ruangan, berharap bisa menyendiri sejenak. Mama tampaknya tidak menyadari perubahan suasana hatiku, karena ia terus saja berbicara tentang Hans dan betapa pentingnya aku untuk membuka hati lagi.

Ketika akhirnya panggilan dari dokter Arka terdengar, aku merasa lega dan bersyukur. Aku berdiri cepat, menarik tangan mama untuk segera masuk ke ruangan dokter.

Di dalam hati, aku berharap pembicaraan tentang Hans bisa segera berakhir dan aku bisa kembali menemukan ketenangan yang selama ini hilang.

Aku melangkah masuk ke ruangan itu bersama mama. Dokter Arka tersenyum ramah ke arahku, membuatku merasa lebih nyaman. Aku membalas senyuman itu lalu mengikuti saran dokter untuk duduk.

Sementara itu, mama duduk di kursi di depan meja Dokter Arka. Setelah itu, dokter mengarahkan mama untuk berbaring di ranjang pemeriksaan yang tersedia di samping ruangan. Dengan cekatan, Dokter Arka mulai memeriksa kondisi kesehatan mama.

Beberapa menit kemudian, Dokter Arka menghela napas lega, lalu berkata, "Semuanya sudah baik, Ibu. Tetap rutin berolahraga dan jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu."

"Iya, Dok," sahut mama dengan senyum lebar.

Mama kembali duduk di kursi di sampingku, dan Dokter Arka mulai menjelaskan kondisi kesehatan mama dengan lebih rinci.

Aku merasa begitu lega dan bersyukur, karena mama tampak lebih sehat dan segar. Selama dokter menjelaskan, aku mencoba menangkap setiap kata yang diucapkannya agar dapat membantu mama menjaga kesehatannya .

****

1
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Anifa Anifa
lebayy
Anifa Anifa
udah di skip skip tapi ceritanya masih bulet aja
Julia Inp
lah benar benar kesel liat rena lemah banget bentar bentar nangis
Wawondula Wawondula
segala perbuatan baik maupun buruk akan ada semua akibatnya dan kalau kita berbuat baik kepada orang lain maka kita pun akan mendapatkan juga perbuatan baik dan malah jika sering kita berbuat jahat sama orang lain maka engkau pun akan mendapatkan perbuatan tdk baik pada orang orang disekelilingmu seperti ini Rena sdh mendapatkan karma nya
Nur Aulia
rea bodoh, blokir aja no nya
Nur Iswati
lumayan
Haerul Anwar
awokwok lawak goblok
Kusmiati
rea cengeng
semangat
Kusmiati
ruwet
semangat
Kusmiati
rea bucin banget,makanya nangis terus
Kusmiati
Buruk
M Holis
mampir Thor,mudhn crta ya bagus💪💪💪👍👍
stela aza
karakternya rea terlalu bodoh dan mudah baperan
Haerul Anwar: tipikal cewek FTV religi Indosiar
total 1 replies
Nurhayati Mahdi
Kecewa
Nurhayati Mahdi
Buruk
Ani Sukmayati
author mn nih up nya ,,,, luama bnget dah
Adinda
jangan lemah buktikan kamu bisa
Dela
cinta boleh asal ada logika..udah jelas ada arka dan mamanya yg mau nerima anda dengan tulus tapi masih mau ama delvin ygvjelas maknya gak suka..ya resiko elu nangis terus..karna sakit hati gak d anggep maknya si dolphin
Itoh
dikit dikit mewekkk bkin ksel aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!