NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 03

~Di Gerbang Akademi Kerajaan~

Banyak kereta kuda berlalu lalang di depan gerbang akademi entah itu mewah atau yang biasa saja, menandakan banyak pelajar yang baru sampai dan bersiap membawa barang-barang masuk melalui gerbang tersebut.

Salah satu kereta kuda mewah yang baru saja tiba didepan gerbang berhenti. Sang kusir memberi tahukan kepada penumpang di dalam untuk bersiap turun, "Nona, Kita sudah sampai! " Seru sang kusir.

"Yah, tunggu sebentar! " Dari dalam kereta terdengar suara Sima Annchi yang lemas. Sima Annchi pun segera keluar dari kereta. Terlihat wajah manis- tunggu, tidak meskipun manis tapi terlihat seperti orang yang sedang menderita sakit parah yang di mana kantong mata berwana hitam seperti panda, dan memiliki wajah pucat seperti mayat. Sima Annchi pun turun dari kereta kuda tersebut.

"Ahh....! akhirnya aku menginjak tanah, sudah 6 jam aku di dalam kereta dan tersiksa. Aduh...punggung ku...! " Keluh Sima Annchi di dalam hatinya.

Dia merasakan tatapan dari banyak orang yang ada di sekelilingnya dan mereka berbisik-bisik seolah Sima Annchi menjadi pusat perhatian. Hal itu membuat Sima Annchi merasa tidak nyaman. Tak lama kemudian ada seseorang memanggil namanya dari kejauhan.

"SIMA ANNCHI! "

Sima Annchi pun menoleh ke arah suara tersebut. Terlihat seorang anak lelaki tampan dan manis tengah berlari ke arahnya sambil tersenyum menyambut kedatangan Sima Annchi.

"Sima Annchi, kau sampai juga disini. Tak kusangka kita sampai secara bersamaan. Biasanya kau sampai duluan dan sudah pindah di asrama..."

"Akh...! Kenapa kau seperti mayat hidup! "

Lelaki tersebut terkejut saat melihat wajah Sima Annchi dari dekat.

Sima Annchi pun menjawabnya dengan pelan dan masih berusaha tetap memasang wajah datarnya, "Aku tidak apa, aku hanya ma-... kurang sehat" Sima Annchi tidak mau dicurigai kerena dia mabuk perjalanan tidak seperti biasanya.

"Ah... Apa, apa kau masih belum sembuh dari lukamu? " Lelaki itu mengkhawatirkan Sima Annchi. Nampaknya dia dan Sima Annchi adalah teman dekat. Sima Annchi mau menjawab tapi disela oleh seorang gadis yang tiba-tiba datang dan memeluk laki-laki tersebut.

"Gege, Kau sudah sampai!" Tampak seorang gadis yang sepertinya lebih muda dari Sima Annchi. "Ah... ada Senior Sima juga, halo! " Gadis itu dengan lembut dan ramah menyapa Sima Annchi. Sima Annchi hanya membalasnya dengan anggukan. Gadis dan lelaki itu pun mulai asik bercengkrama tidak memedulikan lagi Sima Annchi bahwa dia juga ada di sana.

Menurut dari ingatan Sima Annchi pemilik asli tubuh, anak laki-laki terbuat adalah teman masa kecilnya yang dekat dengannya dulu, bernama Tang Yuxuan. Sementara gadis yang terlihat lebih muda darinya itu, dia masih belum ingat tentangnya dan ada perasaan yang aneh terhadap gadis tersebut. Sima Annchi tidak terlalu memedulikannya karena lambat laut semua ingatannya akan muncul seiring berjalannya waktu.

Karena sudah tidak dipedulikan lagi, Sima Annchi pun memasuki akademi dan langsung menuju asramanya dan di temani dengan kusir yang sedang sangat sibuk membawakan barang bawaannya ke asrama. Di akademi kerajaan ini tidak diperbolehkan untuk membawa pelayan atau pengasuh untuk melayani para pelajar, agar para bangsawan bisa hidup lebih mandiri dan lebih dekat dengan para cendekiawan yang berasal dari rakyat biasa. Hal ini, adalah salah satu peraturan yang ditetapkan oleh Raja sendiri.

Saat di perjalanan menuju kamarnya dia mendengar rumor-rumor dari para pelajar. Rumor tersebut tentang seorang guru baru yang bukan guru yang biasa-biasa saja, guru tersebut berasal dari sebuah sekte kultivator yang berada. Guru tersebut juga akan menjadi wali kelas di salah satu kelas yang ada di akademi ini, namun rumor tersebut belum tentu pasti. Meskipun begitu, para pelajar bersemangat untuk segera bertemu dengannya, siapa tau mendapatkan rekomendasi untuk memasuki sebuah sekte kultivator terkenal yang diimpikan oleh banyak orang.

Sima Annchi pun sampai diasrama pribadinya. Meskipun sederhana, kamar tersebut merupakan kamar individu yang paling diminati oleh para pelajar bangsawan, tidak usah susah-susah berbagi kamar dengan pelajar lain.

Kepala Sima Annchi kembali berdenyut sakit dan mulai muncul ingatan-ingatan yang pernah dialami oleh pemilik tubuh ini sebelumnya. Sima Annchi mengeluh, kenapa ingatannya muncul sedikit-sedikit dan tidak langsung saja ingat semua memori yang ditinggalkan oleh pemilik tubuh asli ini. Sima Annchi merasa iri dengan karakter tokoh-tokoh yang isekai kedunia lain dan masih ingat memori yang tertinggal oleh pemilik tubuh sebelumnya.

Sima Annchi berbaring sejenak untuk meredakan sakit kepalanya. dia tidak meminum obat sakit kepala yang diberikan tabib karena sudah habis diminum. Ia memutuskan untuk mampir di klinik akademi setelah sakit kepalanya mereda. Entah mengapa ia merasa bahwa sakit kepala ini akan sering datang setelah memasuki akademi ini.

Sima Annchi pun pergi ke klinik untuk meminta obat atau ramuan pereda sakit kepala. "Tuan, bisakah aku mendapatkan obat sakit kepala, dan juga salep untuk luka?! " Sima Annchi memesan obatnya pada seorang pria yang menurutnya tidak merasa familiar baginya, mungkin tabib baru di klinik ini menurut Sima Annchi.

Tabib tersebut membalas perkataan dari Sima Annchi, "Halo, apakah murid ini terluka? Biar tabib ini periksa dulu. " Tabib tersebut meminta Sima Annchi untuk menunjukkan tanganya dan memeriksa denyut jadi dari Sima Annchi.

"Hmm... murid ini sangat menarik. Dia memiliki Qi(tenaga dalam) yang kental dan murni. Apa dia pernah berlatih teknik kultivasi? Tidak hanya itu saja tubuhnya memiliki potensi yang tinggi. " Pikir tabib tersebut dengan hati-hati.

"Hmm... tubuhmu penuh luka tapi hampir sembuh, aku bisa tebak luka-luka ini didapatkan sebulan lebih yang lalu. Kemudian tentang sakit kepala yang diderita, apakah murid ini pernah dengar penyebabnya? " Tabib tersebut selesai dengan diaknosisnya.

"Itu hanya sakit kepala biasa karena aku kecapean. " Sima Annchi tak mau memberi tahu keadaannya yang sebenarnya. Sima Annchi hanya butuh cepat-cepat pergi dari klinik ini merasa tak nyaman didekat tabib tersebut.

Tabib tersebut kemudian memberikan obat dan salep yang Sima Annchi pesan. Sima Annchi pun segera pergi dari klinik tersebut. Setelah Sima Annchi pergi dan tidak tampak lagi siluetnya tabib tersebut bergumam, "Nampaknya tempat terpencil ini ada sesuatu yang menarik. " Tabib tersebut tersenyum mencurigakan.

~Keesokan harinya~

Sima Annchi bersiap untuk memasuki kelasnya dengan pakaian seragam sederhana dan rambut yang panjang dibiarkan tergerai tampa ada perhiasan yang menghiasi kepalanya. Meskipun diperbolehkan memakai perhiasan dan make up, Sima Annchi memilih untuk tampil sederhana dengan menggunakan make up yang tipis. Tidak perlu make up yang berlebihan karena Sima Annchi sudah cantik dari lahir.

Sima Annchi pun pergi ke kelasnya. Tak membutuhkan jarak jauh dan lama, Sima Annchi pun memasuki kelasnya. Di sana Sima Annchi melihat Tang Yuxuan tengah melambaikan tanganya dengan semangat memberitahu Sima Annchi untuk berada duduk disebelahnya. Sima Annchi pun menghampiri teman masa kecilnya dan duduk di sebelahnya yang berada dibelakang sendiri dekat dengan jendela, tempat favorit Sima Annchi dikehidupan sebelumnya.

Tiba-tiba seorang pria asing yang tak pernah dijumpai oleh semua murid memasuki kelas tersebut. "Halo, semuanya selamat pagi! Aku disini adalah guru baru kalian... "

"Hah, bukanya pria itu.... "

~Bersambung~

Sima Annchi dan Tang Yuxuan saat pertama kali bertemu.

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!