NovelToon NovelToon
Di Nafkahi Istri Karena Suamiku Pemalas

Di Nafkahi Istri Karena Suamiku Pemalas

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Cerai / Penyesalan Suami / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Kisah ini mengisahkan kehidupan rumah tangga yang tidak lazim, di mana sang istri yang bernama Rani justru menjadi tulang punggung keluarga. Suaminya, Budi, adalah seorang pria pemalas yang enggan bekerja dan mencari nafkah.

Rani bekerja keras setiap hari sebagai pegawai kantoran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Sementara itu, Budi hanya berdiam diri di rumah, menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak produktif seperti menonton TV atau bergaul dengan teman-teman yang kurang baik pengaruhnya.

Keadaan ini sering memicu pertengkaran hebat antara Rani dan Budi. Rani merasa lelah harus menanggung beban ganda sebagai pencari nafkah sekaligus mengurus rumah tangga seorang diri. Namun, Budi sepertinya tidak pernah peduli dan tetap bermalas-malasan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 22 Keluarga Memberi Dukungan

Setelah melalui pergolakan batin yang berkepanjangan, Rani dan Budi akhirnya memutuskan untuk sekali lagi memberikan upaya terakhir dalam mempertahankan rumah tangga mereka. Keputusan ini tentu tidak mudah diambil, namun keduanya merasa masih ada cinta yang tersisa untuk diperjuangkan.

Langkah awal yang diambil adalah dengan membuka diri dan berbagi kemelut yang mereka hadapi kepada keluarga terdekat. Rani dan Budi merasa penting untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang tercinta sebelum benar-benar melanjutkan perjalanan bahtera rumah tangga.

Rani menceritakan semua kisah perjuangannya kepada ibu dan ayahnya. Dengan berurai air mata, dia mengakui telah sangat terluka oleh sikap Budi yang sering mengecewakan di masa lalu. Namun di atas itu semua, ada cinta yang tak kunjung padam meski badai terus menerjang.

Sang ibu memeluk erat putri semata wayangnya itu, "Anakku...kami mengerti perjuanganmu selama ini. Tapi percayalah, jika memang cinta itu masih ada, tidak ada yang tidak mungkin untuk diperbaiki."

Ayahnya menepuk pundak Rani dengan tatapan membesarkan hati, "Ibarat besi yang berkarat, jika dikikir dan dirawat, kilauannya pasti akan kembali seperti semula. Begitu pula dengan rumah tanggamu."

Sementara itu, Budi pun berbagi cerita dengan kedua orangtuanya. Dia mengakui segala kesalahan yang diperbuatnya, rasa penyesalan yang membelenggunya hingga hampir menghancurkan keluarga kecilnya.

"Separuh jiwaku rasanya hilang tanpa kehadiran Rani, Ayah...Ibu," lirih Budi dengan raut memelas.

Ibunya yang bijaksana lalu memeluknya hangat, "Kami mengerti kebimbanganmu selama ini, Nak. Yang terpenting sekarang, buktikan bahwa kau memang layak untuk dipercaya menjadi kepala keluarga yang baik."

Ayah Budi menepuk bahu putranya itu, "Seorang pria sejati tidak diukur dari seberapa ia pernah jatuh, tetapi seberapa bangkit dan berjuang untuk memperbaiki diri."

Dukungan penuh dari kedua belah pihak keluarga itulah yang akhirnya meneguhkan langkah Rani dan Budi. Mereka sadar, bahwa tidak ada yang perlu dirisaukan selama ada orang-orang terkasih yang senantiasa mendukung dan mencintai keduanya.

Kini, dengan bekal semangat dan restu keluarga, Rani dan Budi merasa memiliki kekuatan baru untuk melanjutkan perjalanan dalam mempertahankan ikatan suci rumah tangga mereka. Langkah demi langkah akan ditapaki, merajut kembali kepingan-kepingan kebahagiaan keluarga yang sempat renggang dan retak. Mereka yakin, asal dengan kekuatan cinta dan kesabaran, semua luka dan cedera itu akan perlahan mengering dan mengukuhkan fondasi ikatan mereka seperti semula.

Dengan hati yang telah dikuatkan oleh dukungan dari kedua belah pihak keluarga, Rani dan Budi merasa siap untuk kembali memulai lembaran baru dalam kisah rumah tangga mereka. Kali ini dengan tekad yang jauh lebih membaja untuk memperbaiki setiap retakan dan renggang yang sempat menganga.

Sang ibu memberikan pandangan penuh nasihat bijak kepada Rani sebelum keduanya beranjak pergi, "Anakku, ingatlah selalu kunci dari sebuah rumah tangga bahagia adalah kesabaran dan pengertian. Beri kesempatan kepada Budi untuk memperbaiki diri, tapi jangan ragu untuk mengingatkannya kembali ke jalan yang benar jika dia mulai tersesat lagi."

Rani mengangguk sambil memeluk erat ibundanya, "Terima kasih Ibu. Aku berjanji akan selalu mengingat nasihat Ibu dalam menghadapi ujian-ujian ke depannya."

Tak jauh berbeda, Ayah Budi pun kembali menepuk bahu putranya dengan tatapan memancarkan harapan, "Buktikan pada kami, Nak. Buktikan bahwa laki-laki sejati tidak akan menyerah untuk mempertahankan mahligai rumah tangganya dari kehancuran."

"Aku memang pernah jatuh, tapi kali ini aku berjanji akan bangkit dan berjuang lebih keras, Yah," tekad Budi mengukuhkan hatinya.

Genggaman erat kedua tangan Rani dan Budi, diikuti pandangan mata saling memancarkan ketulusan, seakan menyalakan kembali bara semangat dalam diri masing-masing untuk mengukir kisah keluarga bahagia seperti impian mereka di masa lalu.

Mereka sadar, perjalanan untuk memperbaiki retakan rumah tangga takkan mudah dilaluinya. Namun dengan dukungan penuh keluarga di kedua belah pihak, Rani dan Budi merasa memiliki kekuatan baru untuk menghadapi semua rintangan itu.

Langkah demi langkah akan ditapaki dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur. Selama cinta masih tersisa dalam relung hati, tidak ada yang perlu diragukan untuk terus berupaya menyatukan kembali serpihan-serpihan kebahagiaan keluarga yang sempat terkoyak itu.

Dengan kebulatan tekad yang sudah dibalut kepercayaan dan dukungan penuh keluarga, Rani dan Budi siap untuk kembali mengarungi samudra luas kehidupan berkeluarga. Tak akan gentar menghadapi badai, selama mereka bersatu membentangkan kekuatan kebersamaan dan saling mendukung dalam jerih payah bahtera rumah tangga itu.

Dengan tekad baru yang mengokoh setelah mendapat dukungan penuh dari kedua keluarga, Rani dan Budi pun bersiap untuk kembali menata kehidupan rumah tangga mereka. Kali ini dengan langkah yang jauh lebih mantap dan kesabaran yang dibalut kuat dengan kasih sayang.

Sebelum berpisah dari kediaman orang tua masing-masing, keduanya benar-benar diberi bekal nasihat agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Kedua orang tua Rani kembali berpesan kepadanya.

"Sabar menghadapi Budi, tapi jangan ragu untuk selalu mengingatkan saat ia tersesat. Seorang istri harus menjadi teman sekaligus penunjuk jalan bagi suaminya," pesan sang ibu sambil memeluk erat.

Ayah Rani pun menepuk pundaknya, "Tunjukkanlah kebesaran hatimu Nak, memaafkan sekaligus mendorong untuk berubah. Bukankah itu ciri seorang permaisuri yang sejati?"

Di sisi lain, orang tua Budi tak kalah dalam memberikan petuah berharga bagi putra mereka yang sempat tersesat jalan.

"Buktikan sekarang atau tidak sama sekali, Nak. Buktikan bahwa kau memang layak untuk menjadi kepala keluarga sejati," ujar ayahnya tegas.

Sang ibu memeluk Budi dengan pandangan memohon, "Jangan sia-siakan kesempatan kedua dari Rani, Anakku. Seberat apa pun rintangan, demi kebahagiaan sejati keluargamu, kau harus terus berjuang."

Rani dan Budi menyimak dengan khidmat setiap petuah bijak dari kedua orang tua. Kesadaran untuk keluar dari kemelut masalah rumah tangga sudah sepenuhnya menguasai jiwa raganya. Kini saatnya mereka berdua mengamalkan nasihat tersebut dengan sepenuh hati.

Dengan hati yang terbalut kepercayaan dan cinta, Rani dan Budi meninggalkan kediaman orang tua masing-masing. Bergandengan tangan, mereka melangkah dengan penuh tekad kembali ke rumah yang sempat mereka tinggalkan untuk memulai lembaran baru dari kisah keluarga bahagia yang sempat tertunda akibat kemelut permasalahan di masa lalu.

Dukungan penuh dari keluarga besar di kedua belah pihak telah menyalakan semangat baru Rani dan Budi untuk bangkit dan berjuang mempertahankan ikatan suci rumah tangga apapun rintangannya nanti. Sebuah daya kuat yang akan semakin mempererat bahtera cinta keduanya dalam menghadapi segala badai kehidupan di masa depan.

Setelah mendapatkan bekal nasihat dan dukungan penuh dari kedua belah pihak keluarga, Rani dan Budi merasa memiliki kekuatan baru untuk memulai lembaran baru dalam kisah rumah tangga mereka. Semangat dan motivasi untuk berjuang mempertahankan bahtera keluarga pun membara di dada masing-masing.

Tangan keduanya saling tergenggam erat ketika memasuki kembali rumah yang sempat ditinggalkan. Ada sejumput keharuan melingkupi suasana canggung di awal kedatangan mereka. Namun tekad untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu telah terbentuk kuat dalam hati.

Rani memulai dengan mengajak Budi duduk bersama di ruang keluarga. Dengan lembut digenggamnya tangan suaminya itu sembari menatap teduh ke arahnya.

"Kita mulai lagi dari sini, Yank. Mengukir cerita baru yang indah seperti impian kita saat masih muda dulu," tutur Rani memecah kesunyian.

Budi mengangguk mengukuhkan hatinya, "Aku berjanji, Ran. Kali ini tidak akan ada lagi kata menyerah dalam perjuanganku membangun keluarga kita."

Keduanya lalu berpelukan hangat, seakan mengikrarkan kembali janji suci sebagai sepasang suami istri di hadapan Sang Pencipta. Ikrar untuk saling mencintai dan menguatkan dalam perjuangan menghadapi badai kehidupan rumah tangga.

Dari pelukan itulah mereka mengikatkan tekad untuk senantiasa saling mendukung satu sama lain. Rani berjanji akan menjadi sandaran kuat bagi Budi untuk senantiasa mengingatkannya ke jalan kebenaran jika mulai tersesat lagi. Sementara Budi bersumpah akan menjadi tulang punggung dan pemimpin sejati yang akan membimbing keluarga mereka dalam mengarungi bahtera kehidupan.

Dukungan penuh dari keluarga besar di kedua belah pihak telah mengokohkan langkah Rani dan Budi untuk bangkit dari keterpurukan. Tidak ada kata menyerah dalam kamus hidup mereka yang akan selalu bersandar pada kekuatan cinta, keikhlasan, dan kebersamaan dalam menghadapi segala badai ke depannya.

Lembaran baru telah dibuka, diwarnai dengan semangat juang tinggi dan kepercayaan diri yang utuh. Asal berpijak pada fondasi keluarga yang kokoh, yakinlah bahwa kebahagiaan sejati itu pasti akan terungkap di kemudian hari.

1
HRN_18
🔥🔥🔥🔥
Diamond
Jalan ceritanya keren abis.
Oralie
Author, kapan mau update lagi nih?
HRN_18: sabar ,😩
total 1 replies
SugaredLamp 007
Menghanyutkan banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!