Ranum Nayra harus hidup menderita dengan sang ibu serta adiknya yang masih balita, setelah ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya raya yang baru dikenalnya.
Apakah Ranum akan tabah menerima setiap takdir yang sudah tertulis untuknya?
atau malah sebaliknya menyerah di tengah jalan?
Cus, di baca bastie supaya nggak penasaran😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Saat Bagas masih saja memarahi Sonia yang berpikiran yang bukan-bukan telah menyuruhnya melakukan hal yang tidak akan pernah Bagas lakukan tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan terlihatlah Ranum dengan mata yang sembab berjalan keluar dengan langkah gontai, Ranum juga menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Kalian telah menjebakku dengan cara memasukkanku ke dalam lobang yang sama," gumamnya lirih. Sambil terus berjalan dengan cara menunduk karena Ranum merasa malu mengangkat wajahnya untuk saat ini. "Akulah, gadis yang sudah tidak pantas hidup lagi di dunia ini karena aku sendiri sudah merasa tubuh ini sangatlah menjijikkan." Suara Ranum serak karena entah berapa lama ia berteriak meminta tolong ketika Al dengan rakus menikmati tubuhnya itu. "Aku sudah sangat kotor, tidak pantas lagi unt–"
Sonia tiba-tiba saja menghalangi langkah Ranum yang ingin pergi dari aperteman Bagas. "Tuan Al akan bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan, maka kamu tidak perlu takut dan berputus asa seperti ini," kata Sonia sehingga membuat Ranum mengangkat sedikit wajahnya hanya untuk sekedar melihat Sonia, yang saat ini sedang menghalangi jalan. "Percaya kepadaku, kalau Tuan Al tidak seber*ngs*k yang kamu bayangkan. Pasti dia akan mempertanggung jawabkan ini semua tanpa kamu memintanya, apa lagi saat ini kamu tengah mengandung darah dagingnya."
Ranum kaget karena Sonia, gadis yang tidak ia kenal bisa tahu kalau dirinya saat ini sedang hamil. Tiba-tiba tatapan mata Ranum mengarah kepada Bagas, gadis itu sepertinya saat ini sedang meminta penjelaskan karena ketika Ranum menceritakan semuanya kepada Bagas, Ranum menyuruh Bagas tidak memberitahu siapa-siapa termasuk Al. Akan tetapi apa yang Ranum dengar dari mulut Sonia membuat dirinya kini benar-benar merasa tidak ada yang pantas ia percayai lagi di dunia ini.
"Tidak apa-apa, Sonia adalah calon istiku maka tidak ada hal yang bisa kamu takuti. Aku juga yakin bahwa Sonia bisa menjaga rahasia ini," ujar Bagas yang mencoba menenangkan Ranum juga. "Dan apa yang di katakan Sonia benar, bahwa Tuan Al pasti akan mempertanggung jawabkan semua ini, termasuk mengakui anak yang di dalam perutmu itu adalah anaknya."
"Aku memintamu untuk membantuku merahasiakan ini dari siapapun, tapi kenapa kamu malah … ."
Bagas memang berjanji untuk merahasikan ini semua, dan akan bersedia membantu Ranum untuk menggugurkan janin itu. Akan tetapi setelah ia berpikir kalau ini mungin salah satu jalan Al untuk bisa terbebas dari Morea. Maka dari itu Bagas memutuskan untuk membuat Ranum menjadi istri dari Altezza sang pewaris di keluarga Daniel. Meskipun Bagas tahu kalau Ranum saat ini masih duduk di bangku sekolah SMA kelas 3.
"Aku rupanya telah meminta tolong kepada orang yang salah."
"Tidak! Kamu sudah meminta tolong kepada orang yang tepat. Karena Bagas tidak akan mungkin mengingkari janjinya untuk menolongmu," sergah Sonia ketika melihat Bagas hanya bisa diam saja.
"Justru dia tidak bisa menolongku, justru dia juga telah menjebakku dan b*dohnya aku sangat mudah percaya." Detik itu juga suara tangis Ranum pecah sehingga membuat Bagas merasa sangat bersalah. Tangisan itu lama-lama terdengar menjadi sangat memilukan. Namun, disela-sela tangisannya Ranum berkata, "Kalau aku boleh memilih, lebih baik aku tidak lahir ke dunia ini kalau hanya hidupku penuh dengan air mata."
