Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.
Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.
Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Dicurigai
(POV Jhon)
Setelah pulang dari rumah Nina aku langsung kerumah bos Anggara. Kuceritakan semua reaksi kedua orang tua Nina. Sama halnya Nina, bos Anggara juga menyemangatiku, selanjutnya aku segera pulang, untuk memberitahukan kedua orang tuaku dan meminta restunya.
Ditengah jalan sepupuku yang sangat genit menelpon, dia mau nebeng ikut aku pulang karena motornya ada dibengkel. Kebetulan tadi siang motorku juga aku titipkan direstoran tempatnya bekerja.
Sampai disana ternyata restoran belum tutup karena masih ada dua orang yang sedang makan kata Leha sepupuku yang langsung menghampiriku ditempat parkir.
"Lihatlah Jhon…itu dia yang sedang makan direstoran malam-malam begini, makanya restoran terlambat tutup.
Kamu pasti mengira mereka sepasang suami istri. Bukan Jhon, mereka bukan sepasang suami istri. Yang laki-laki itu namanya Andrea, sudah lama aku naksir dia dan ingin menjadikan dia suamiku.
Doakan aku ya semoga dia akan segera tertarik denganku. Dia itu kaya raya lho Jhon, kalau aku jadian sama dia nanti kamu sering aku traktir makan direstoran mana saja yang kamu mau. Makanya jangan pernah lelah doakan aku," ucap Leha sambil memandang kearah seorang lelaki dan seorang wanita yang menggendong bayinya.
Dalam sinar bulan yang tampak temaram, aku terus menyorotkan pandanganku kearah wanita yang menggendong bayi itu, karena aku merasa mereka tidak asing bagiku.
"Kalau yang perempuan itu istri tetangganya. Dia ikut sama pak Andrea karena sedang numpang ikut naik mobilnya"
Leha kembali menjelaskan sepertinya dia tahu kalau aku penasaran dengan wanita yang sedang bersama pak Andrea.
Yang membuatkun heran wanita yang berjalan bersama pak Andrea juga sjak tadi terus memandang kearahku. Beberapa saat kemudian aku dan dia sama-sama terkejut karena ternyata kami saling mengenal.
Wanita dan bayinya itu adalah Nina dan Rena, wanita yang selalu ada dalam doaku. Kalau wanita itu adalah Nina yang sedang menggendong Rena, berarti lelaki yang disampingnya adalah Andrea mantan suami Nina. Pedih rasanya hatiku saat menyaksikan wanitaku berjalan digandeng oleh mantan suaminya.
Aku kembali ngobrol dengan Leha menyuruhnya pulang agak cepat dengan alasan karena aku sudah sangat mengantuk. Namun dalam hati aku merasa sangat marah kepada Nina karena merasa telah dibohongi.
Aku terkesiap saat mendengar suara gaduh, Andrea sepertinya menarik paksa Nina kedalam mobil, setelah didalam mobil samar-samar terlihat bayangan Nina berusaha menghempaskan tangan Andrea beberapa kali. Kemudian bunyi pintu mobil yang di banting. Andrea berlari kecil mengelilingi mobil dan masuk ke pintu kemudi lalu mobil segera melesat dengan kecepatan tinggi.
Aku hanya terbengong-bengong melihat apa yang terjadi didepan mataku. Ingin rasanya menolong Nina dan bayinya, namun tidak tahu bagaimana caranya. Semua berlangsung begitu cepat.
Kriiing!! Kriiing!!
Tiba-tiba ponselku berbunyi. Aku segera merogoh saku jaketku, mengambil ponsel lalu mengangkat panggilan itu.
"Jhon kamu dimana sekarang?"
Ternyata bos Anggara yang menelponku menanyakan keberadaanku. Akupun langsung memberitahunya bahwa aku masih direstoran. Dengan nafas yang tersengal-sengal karena panik bos Anggara mengabarkan kalau Nina diculik oleh Andrea saat pulang dari rumah orang tuanya menuju kerumahnya sendiri. Supir Nina yang telah mengabarinya, orang tua Nina juga sudah tahu dan mereka sedang mencarinya diseputaran kota, namun belum ada titik terang.
"Yang membuat aku tak habis fikir Jhon, papa Nina justru mencurigai kamulah yang telah menculik mereka. Mereka tidak percaya kalau Andrea tega melakukan semua ini. Kamu harus hati-hati Jhon karena mereka telah melaporkan kecurigaannya terhadapmu kepada polisi"
Aku langsung shock mendengar ucapan bos Anggara ditelepon dan dengan sengaja aku langsung mematikan teleponku dan berlari menuju kendaraanku. Kulajukan motor Nmax milikku dengan kecepatan tinggi untuk mengejar mobil Andrea yang membawa Nina dan Rena. Kecurigaan papa Nina membuat aku tertentang untuk membuktikan siapa aku sebenarnya.
Mungkin bos Anggara sekarang sedang panik karena aku telah memutuskan telepon secara sepihak. Hal itu terpaksa aku lakukan karena aku takut tertinggal oleh mobil Andrea yang baru saja melaju meninggalkan restoran.
Sudah sekitar setengah jam aku melajukan kendaraan, namun tak ada tanda-tanda ada mobil didepanku. Jalanan terlihat sunyi dan sepi. Tak terasa kini aku telah sampai masuk kedalam sebuah desa yang terpencil, terlihat dari jalannya yang sempit dan bukan lagi jalan aspal melainkan hanya jalan tanah.
Kembali ponselku berbunyi, aku segera menghentikan laju motorku untuk menerima telepon dari bos Anggara.
"Hallo bos"
"Hai Jhon kemana saja kamu, kondisi lagi genting kamu malah mematikan telepon sesuka hatimu. Ayo bantu aku mencari Nina dan Rena Jhon, kita harus secepatnya menemukan mereka, aku takut Andrea keburu mencelakai mereka. Karena Andrea sudah biasa melakukan kekerasan pada Nina, jangan sampai hal ini terulang lagi.
Mendengar semua ucapan bos Anggara aku langsung menceritakan apa yang baru saja aku lihat direstoran Tepi Sawah dan saat ini aku tengah mengejar mereka," terangku.
"Tolong kamu share lokasi dimana posisimu sekarang John, biar kami dan polisi segera menuju Kesitu nanti sebagian menyisir sekitar wilayah itu," titah bos Anggara.
Aku segera melakukan apa yang di minta oleh bos Anggara. Setelahnya aku kembali putar balik karena sepertinya mobil Andrea berbelok kearah lain. Aku kembali melajukan kendaraanku dengan kecepatan lebih pelan. Sambil sesekali melihat-lihat siapa tahu ada belokan lain dimana kemungkinan Andrea dan Nina berbelok kearah situ.
Setelah beberapa saat, aku telah sampai dijalan aspal. Saat aku berhenti sejenak untuk meneliti daerah sekitar sini, baru aku menyadari ternyata jalan ini bercabang dua, cabang satu adalah jalan yang baru saja aku lalui. kemungkinan mobil Andrea yang menculik Nina dan Rena belok kearah jalan yang satunya.
Tanpa fikir panjang, aku segera melajukan kendaraanku memasuki jalan itu. ternyata jalan ini menuju sebuah perkampungan dengan penduduk yang cukup ramai. Tak lama kemudian aku telah sampai disebuah rumah yang terlihat paling megah dikampung itu. disitulah aku lihat mobil Andrea yang tadi membawa Nina dan bayinya diparkir.
Ada notifikasi pesan masuk keponseku, ternyata itu bos Anggara, dia sudah berada diwilayah ini dengan membawa serta beberapa orang polisi. Dia menanyakan dimana posisiku.
"Aku sudah menemukan sebuah rumah yang dicarportnya ada sebuah mobil yang sama persis dengan mobil yang tadi dikendarai oleh Andrea bos. Nih aku share lokasinya. Aku tunggu kalian disini ya bos, dibawah pohon palm yang paling besar dipinggir jalan, " ucapku pada bos Anggara.
Tak lama kemudian suara beberapa buah kendaraan mendekati tempat aku bersembunyi dibalik pohon palm yang paling besar diantara beberapa pohon palm yang ada ditempat itu. Suara kendaraan itu semakin lama terdengar semakin jelas. Tak lama kemudian mereka berhenti tak jauh dari tempat dimana aku bersembunyi. kulihat bos Anggara dan papa Nina keluar dari sebuah mobil mewah. Sedangkan dibelakangnya sekitar sepuluh orang polisi berpakaian preman memakai kendaraan yang biasa digunakan untuk mengejar penjahat.
*****
dan andrea segera mampus
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪