NovelToon NovelToon
DIARY OF LUNA

DIARY OF LUNA

Status: tamat
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:717
Nilai: 5
Nama Author: Essa Amalia Khairina

"Dunia boleh jahat sama kamu, tapi kamu tidak boleh jahat sama dunia."

Semua orang punya ceritanya masing-masing, pengalaman berharga masing-masing, dan kepahitannya masing-masing. Begitu juga yang Luna rasakan. Hidup sederhana dan merasa aman sudah cukup membuatnya bahagia. Namun, tak semudah yang ia bayangkan. Terlalu rapuh untuk dewasa, terlalu lemah untuk bertahan, terlalu cepat untuk mengerti bahwa hidup tidak selamanya baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Essa Amalia Khairina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIAPA DIA...

"Eh... eh." Bela menyenggol sikut Angel yang berdiri disampingnya. Mata mereka menangkap sosok Arga yang muncul dari persimpangan koridor tengah berjalan ke arah mereka.

"Siapa tuh?" Gumam Raisha. Matanya ikut tertuju. "Murid baru deh kayaknya. Baru lihat, gue."

"Lumayan ganteng si, manis banget." Lirih Bela.

"ssssst!" Desis Angel. "Dia semakin dekat."

Arga melangkah mendekat dengan langkah tenang namun mantap. Suara sepatunya beradu pelan dengan lantai koridor, menciptakan gema ringan yang justru menambah aura dingin di sekelilingnya. Tatapannya lurus ke depan, seolah tak ada siapapun di sekitar—termasuk Angel, Bela dan Raisha yang refleks menahan napas saat ia lewat di depan mereka.

Wajahnya tanpa ekspresi, hanya dingin dan datar, tapi ada sesuatu dalam sorot matanya yang tajam—menyiratkan ketenangan yang sulit ditebak. Ujung kemejanya sedikit tertiup angin dari jendela yang terbuka, sementara aroma parfum yang maskulin dan samar dari tubuhnya sempat tercium sesaat, cukup membuat Angel spontan menahan lirikan kagum.

Tanpa menoleh, Arga terus melangkah pergi, meninggalkan jejak keheningan yang anehnya justru membuat kedua gadis itu terpaku di tempat.

“Gue samperin!” Ucap Angel tiba-tiba, nada suaranya terdengar bersemangat sekaligus menantang. Bela dan Raisha saling pandang sejenak, lalu mengangguk setuju—seolah memahami maksud Angel yang ingin memancing perhatian lelaki itu.

"Tunggu!” Seru Angel lantang.

Langkah Arga seketika terhenti. Tubuhnya menegang sepersekian detik, tapi ia tak langsung berbalik. Hanya bahunya yang sedikit naik-turun menandakan napasnya yang tenang. Udara di sekitar mereka terasa menahan bunyi, hingga hanya suara detak sepatu Angel yang terdengar semakin dekat di belakangnya.

“Hai,” Sapa Angel seketika, mencoba terdengar santai meski suaranya sedikit bergetar. Senyum tipis ia paksakan, sementara tangannya sibuk memainkan ujung rambut—kebiasaan kecilnya setiap kali gugup.

Arga sedikit menoleh. Tatapannya datar, seolah tak tertarik untuk membalas sapaan itu. Sorot matanya yang tenang namun tajam membuat Angel sempat kehilangan kata, sementara Bela dan Raisha di kejauhan menahan tawa kecil, menikmati momen itu.

“Kenapa?” Tanya Arga singkat, suaranya rendah dan tenang tapi cukup menusuk.

Angel tersenyum canggung, mencoba menahan degup jantungnya yang mendadak cepat. “Nggak… cuma mau nyapa aja,” Jawabnya sambil mengerling ringan, berusaha terlihat percaya diri. "Kamu... siswa baru disini ya?"

Arga hanya menatapnya sekilas, lalu kembali memalingkan pandangan. "Perlu, laporan sama anak yayasan kalau ada murid baru masuk ke sekolah ini?"

"Uhmm. Eng-engga, si..."

Arga mengangguk lalu melangkah pergi tanpa sepatah kata lagi—meninggalkan Angel terpaku, dengan wajah setengah malu, sementara matanya mengikuti punggung Arga yang perlahan menjauh.

Tak lama kemudian, Bela dan Raisha datang menghampiri dengan langkah tergesa.

“Angel! Muka lo merah banget, sumpah!” Celetuk Bela, menahan tawa.

"Baru kali ini gue lihat lo di tolak cowok mentah-mentah!" Raisha menambahkan sambil menyenggol bahu Angel.

Angel mendengus pelan, berusaha menutupi rasa malunya. “Ssst, diem deh kalian! Minimal dia nengok kan?” ucapnya, mencoba menutupi rasa kikuk dengan nada percaya diri palsu. "Lagian siapa si tuh cowok?! so'cool banget! Gue yakin, dia pasti bakal mikir balik dan nyesel udah cuekin gue."

Bela dan Raisha saling memandang.

"yakiiin?" Goda Bela dengan nada menggoda, menaikkan sebelah alisnya.

Angel mendengus pelan, menatap mereka dengan wajah yang pura-pura kesal. “Apaan sih, ya yakin lah! Minimal dia denger aku ngomong,” Ucapnya sambil melipat tangan di bawah dada.

"Oke... oke. lo tahu siapa namanya?" Lanjut Raisha. "Yaaa minimal kita bisa stalking dia di instagram."

Bela menahan tawa, “Serius lo? Udah sok nyapa, tapi nggak lupa nanya nama?” Ujarnya sambil menepuk bahu Angel.

Angel hanya mengerucutkan bibirnya, separuh kesal, separuh malu. “Udah, jangan dibahas lagi,” Gumamnya sambil berjalan lebih dulu. "Kita cari tahu sendiri!"

“Terus sekarang lo mau ke mana, ngel?!” Seru Raisha sambil setengah berlari mengejar langkah Angel yang mulai menjauh. sedangkan, Bela ikut menyusul di belakang.

"Mau kejar tuh cowok!"

"Serius, lo?!" Ucap Bela di saat langkah mereka kembali sejajar.

"Tadi dia belok sini." Angguk Angel, berbelok ke kiri persimpangan koridor. "Semoga langkah dia masih keliatan."

"Angel, lo serius naksir tuh cowok? Kita tadi cuma bercanda doang lho... liatin tuh cowok." Ujar Raisha, kali ini nadanya sedikit lebih serius meski masih diselipi rasa penasaran

Angel menelan saliva. Tenggorokannya terasa kering tiba-tiba. Pandangannya secara refleks mengikuti arah telunjuk Raisha. Ada sesuatu dalam sosok Arga yang sulit dijelaskan—bukan sekadar tampan, tapi ada kesan misterius yang justru menarik perhatiannya lebih dalam.

****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!