Clarissa tidak menyangka jika dirinya diberi kesempatan untuk kembali ke waktu.
Dis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan
Daniel mengajak semuanya berangkat saat Carlo tiba. Kevin dan Aldo turut serta dalam liburan kali ini. Meskipun terkesan mendadak namun mereka menikmatinya.
Daniel menyarankan agar hanya membawa dua mobil. Dia berada satu mobil dengan Sandra, Clarissa dan sopir. Sedangkan Calvin satu mobil dengan Carlo , kevin dan Aldo.
Clarissa sepertinya lupa jika dia sudah memiliki janji dengan Rendi. Sepanjang perjalanan dia tidak henti bersenandung membuat Daniel dan sandra merasa bahagia.
Setelah perjalanan hampir dua jam akhirnya mereka tiba juga di villa milik Daniel. Tempatnya agak jauh dari rumah penduduk. Untuk sampai kesana pun masih harus melewati jalan yang naik dan berkelok.
Namun mereka tidak akan kecewa sebab setibanya disana, mereka langsung disuguhi pemandangan yang sungguh menakjubkan.
" Wah.... Indah banget pemandangan, " seru Clarissa dengan heboh.
Bagaimana tidak?
Disekitar villa terdapat hamparan pohon pinus yang tumbuh dengan subur. Bukan hanya itu karena villa itu berada di titik paling atas maka pemandangan di sekitarnya terlihat sangat jelas.
" Kamu senang?" tanya Daniel dengan tersenyum.
" Senang banget," jawab Clarissa dengan mata berbinar. Kemudian dengan semangat berhambur ke pelukan Daniel.
" Terimakasih Pa. Clarissa tidak menyangka jika papa membawa Clarissa liburan kesini Cla bahagia banget. "
Daniel juga senang melihatnya. Begitupun dengan Sandra. Hatinya merasa tentram melihat suami dan putrinya bisa kembali akur seperti itu.
" Sudah dong pelukannnya. Lihat yang lain sudah pada datang tuh! "
" Mama cemburu nih yee, " goda Clarissa sambil melepas pelukannya.
" Siapa juga yang cemburu," elak sandra dengan muka yang memerah. Bukan karena cemburu namun karena melihat Daniel yang tersenyum menggoda.
" Ya mama lah..."
" Ada apa nih, kok kayaknya heboh banget?" tanya Carlo yang baru saja datang.
" Mau tahu aja apa mau tahu banget nih? "
" Gak usah mulai dek! "
" Hu uuuuuuuu", teriak Aldo. Membuat Clarissa yang hendak menimpali ucapan carlo jadi terganggu.
" Nggak usah lebay deh bang."
" Cie Cie.... Panggil abang nih, bentar lagi jadi ayang," goda Aldo dengan gayanya.
" Ayang pala lo peyang. Adik gua masih sekolah, jadi nggak usah banyak tingkah deh loh," ucap Carlo secara spontan.
" Good... Itu baru adik gua," ucap Calvin dengan bangga.
" Tenang calon ipar... Aldo siap menunggu ayang sampai lulus kok tenang. Betulkan camer?"
" Haduh.... Sak karepmu la, Do!" ucap Daniel mulai pusing dengan perdebatan di depannya.
" Yes!" pekik Aldo dengan senang.
" Papa!" protes Clarissa, Calvin dan Carlo
" Nggak usah dengerin Aldo, lebih baik kita masuk kedalam villa dahulu. Papa capek nih!"
" Beneran tuh omongan papa. Yuk masuk kedalam, " ajak sandra yang langsung menggandeng lengan Daniel dan masuk ke dalam Villa.
Mau tidak mau yang lain mengikuti mereka di belakang.
Villa itu sangat luas. Ada sekitar sepuluh kamar yang tersedia. Daniel sengaja membuat banyak kamar agar bisa membawa keluarganya berkumpul di villa ini.
Selain sepuluh kamar, ada juga kolam renang, dapur, ruang Keluarga dan ruang tamu.
" Selamat datang nyonya. Semua sudah saya persiapkan seperti yang anda bilang," sapa seorang pembantu yang tinggal di villa ini.
" Bagaimana kabar bibi?"
" Alhamdulilah saya baik nyonya."
" Tolong bibi ajak temannya untuk mengambil bahan makanan yang sudah saya bawa di dalam mobil."
" Baik nyonya, ada lagi. "
" Tidak bi, terimakasih."
" Sama-sama nyonya. Kalau begitu saya akan kembali ke belakang."
" Silahkan...."
" Kalian bisa pilih kamar sesuka kalian. Namun untuk Clarissa ada dilantai dua disamping kamar kami," kata Daniel dengan mutlak.
" Terimakasih Om, saya dilantai satu saja, " ucap kevin tulus.
" Kalau saya boleh nggak Om disamping ayang?" celetuk Aldo yang membuat Carlo dan Calvin mendelik kearahnya.
" Nggak boleh! " teriak keduanya dengan kompak.
" Ya elah bro.... Gitu aja sewot amat," gerutu Aldo dengan lirih. Namun masih terdengar oleh yang lain. Clarissa terkekeh, sedangkan Calvin dan Carlo masa bodo dengan gerutuanya.
" Sekarang kalian istirahat saja dulu. Sudah masuk waktu maghrib. Nanti kita adakan barbequan selepas isya sambil menikmati pemandangan sekitar," ucap Daniel membuat Clarissa bersorak.
" Yes!!! Papa emang the bestie!"
Clarissa nampak lebih cantik saat tertawa seperti itu. Membuat Kevin dan Aldo terpesona.
Jika kevin masih bisa menutupinya dengan wajahnya yang datar. Tidak dengan Aldo yang langsung mengutarakannya.
" Ya alloh... Indah sekali ciptaan engkau! "
" Ilernya woi!" pekik Carlo membuat Aldo buru - buru mengusap bibirnya.
" Ha ha ha ha ha ha."
Setelah itu satu persatu memasuki kamar yang mereka pilih. Sesuai instruksi dari Daniel, Clarissa berada di samping kamar orang tuanya. Disampingnya lagi diisi oleh Carlo.
Clarissa menatap kamar yang ia masuki dengan puas. Ternyata papanya memilihkan tempat yang sangat bagus. Dari jendela kamarnya ia bisa melihat pemandangan indah.
"Sungguh indah ciptaan engkau yaa Alloh. Terimakasih memberikan kesempatan bagi hamba untuk kembali dekat dengan keluarga hamba," ucap Clarissa sambil memandang pemandangan di depannya.
" Astagfirullah... Sudah maghrib, kok malah ngelamun, " gumam Clarissa yang langsung menutup jendela kamarnya.
Clarissa mengambil baju yang baru ia beli tadi. Tadi Daniel sengaja mengajak Clarissa dan yang lainya untuk membeli keperluan saat diperjalanan. Mengingat jika liburan ini mendadak dan tidak direncanakan.
Setelah mengambil baju dia langsung memasuki kamar mandi yang ada di ruangannya. Untung setiap kamar sudah dilengkapi dengan kamar mandi.
Clarissa mandi tidak terlalu lama. Karena takut waktu maghrib akan habis.
Meskipun bacaannya masih belum terlalu lancar, namun Clarissa mencoba untuk selalu menunaikan sholat tepat waktu.
Tok tok tok
Ketukan di pintu kamarnya membuat Clarissa yang masih larut dalam doa terpaksa berjalan kearah pintu.
Ceklek!
" Mama."
Sandra terkesima dengan penampilan Clarissa yang masih memakai mukena. Matanya berkaca-kaca. Entah sudah berapa lama dia meninggalkan itu semua.
" Mama kenapa?" tanya Clarissa yang melihat mamanya nampak sendu.
" Kamu cantik sayang," puji Sandra sambil tersenyum.
Mendengar pujian mamanya wajah Clarissa langsung memerah.
" Ada apa mama mengetuk pintu kamarnya Cla?" tanya nya untuk mengalihkan perhatian mamanya yang sedari tadi menatapnya.
" Oh... Mama sampai lupa. Mau bantuin mama tidak? Kakak kamu bilang, kamu sudah pandai memasak."
" Boleh... Cla lepas mukena ini dulu sebentar."
" Ok, mama tunggu di depan! "
"Sip!"
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa
up up uup
crazy uup dong thor 😷