NovelToon NovelToon
GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

GADIS DESA DINIKAHI PRIA KAYA

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:137.8k
Nilai: 5
Nama Author: saffana

Kisah ini mencertiakan tentang Zahra gadis manis yang berasal dari desa.
Zahra adalah anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtua nya. Dia bertekad menjadi orang sukses.
Zahra pun pergi merantau ke kota untuk bekerja.

Gadis itu tidak pernah menyangka dalam perjalanan hidup nya dia bertemu dengan Pria Tampan dan sukses.
Dialah Arfan pratama, Pria tampan dan sukses tapi sayang dengan kepribadian yang dingin dia selalu gagal dalam hubungan asmara nya.

Akankah Zahra dan Arfan akan bersatu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saffana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGINAP DI HOTEL

Bunyi klakson saling bersahutan karena sang pengemudi tidak sabar saling menyerobot ingin menghindari padatnya jalanan. Arfan dan Zahra sedang berada di dalam mobil, perjalanan dari Jakarta menuju Bogor sangatlah menguras waktu dan tenaga. 

Mereka sedang berada di tengah kemacetan selama empat jam, Arfan beberapa kali menghubungi manajernya untuk mengetahui perkembangan Resto nya. Untung nya kobaran api itu sudah berhasil diatasi. 

Sehingga tidak menghanguskan seluruh bangunan Restoran nya. Kepala Arfan berdenyut, tiba-tiba dia merasakan sakit kepala yang tak tertahan. Mungkin terlalu banyak hal yang Pria itu pikirkan membuat nya tertekan dan mengakibatkan sakit kepala.

Kejadian hari ini membuat Arfan melupakan asupan gizinya Pria itu hanya sarapan dengan selapis roti dan segelas kopi, dirinya juga melewatkan makan siang, pada akhirnya sekarang Arfan mengalami sakit kepala.   

Pria itu terus memijat pelipisnya berharap sakit yang dia rasakan sedikit berkurang. 

Zahra yang melihatnya pun langsung bertanya. 

"Kenapa, Pak, sakit kepala?" tanya Zahra memastikan. 

"Iya, tiba-tiba saja kepala saya sangat sakit!" ringis Arfan sembari terus memijat pelipisnya.

Zahra yang mendengarnya pun langsung mengeluarkan minyak andalan nya. 

"Ini, Pak, oleskan saja di bagian yang sakit. Biasa nya sakit nya akan berkurang," tawar Zahra sambil menyodorkan minyak angin yang selalu ada di dalam tasnya itu.

"Terima kasih."

Arfan pun langsung menerimanya dan mengoles-oleskan di bagian yang terasa sakit. 

Setelah jalanan mulai lenggang Arfan menepikan mobilnya di salah satu hotel yang ada di kota Bogor. Pria itu merasa tidak akan bisa melanjutkan perjalanan nya sampai ke puncak. Dirinya memutuskan akan beristirahat terlebih dahulu sampai rasa sakitnya mereda. 

"Kita, akan menginap disini … sepertinya saya butuh istirahat." 

Zahra pun langsung terhenyak mendengarnya. Gadis itu menatap waspada ke arah Pria yang ada di sebelahnya.  Arfan yang melihat ketakutan Zahra pun langsung melanjutkan kata-katanya. 

"Kamu, jangan berpikir buruk pada saya. Ini … tolong pesankan dua kamar! Kita akan tidur terpisah kamu nggak perlu takut!" jelas Pria itu sambil menyodorkan kartu.

Menyuruh karyawan nya memesankan kamar tidur untuk nya. 

Zahra langsung tenang mendengarnya. 

"Baik, Pak."

Zahra langsung keluar dan berjalan ke arah lobby hotel hendak memesan kamar. 

Setelah memarkirkan mobilnya Arfan pun berjalan mengikuti Zahra yang sudah berjalan terlebih dahulu. 

Tak lama Zahra menghampiri Arfan dan memberikan dua buah kartu akses, Arfan memberikannya satu kepada Zahra. 

"Kamu harus makan malam, di hotel ini ada Resto yang lumayan enak. Nanti belikan juga untuk saya satu porsi … satu lagi, tolong belikan saya obat pereda nyeri!" perintah Arfan pada Zahra. Pria itu pun memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan.

"Baik, Pak." 

Arfan merasa sakit  di bagian kepala nya yang terus berdenyut itu langsung pergi melangkahkan kakinya menuju kamar hotel.

****

Mama Tari sedang memainkan ponsel nya wanita paruh baya itu sangat aktif di beberapa media sosial yang sedang ngetrend di kalangan anak muda. Walaupun sudah berumur wanita paruh baya itu tidak mau ketinggalan jaman. 

Sedang asik menggulirkan layar ponselnya, tiba-tiba mama Tari melihat info berita kebakaran. Dirinya mengamati nama dan alamat Resto yang terbakar itu, ternyata resto tersebut milik putra semata wayangnya. 

Wanita paruh baya itu langsung menghubungi Arfan. Panggilan pun langsung tersambung, akan tetapi belum ada jawaban dari panggilan tersebut. 

Mama Tari langsung menghubungi Rian. 

Untuk menanyakan apa yang sudah terjadi. 

"Halo, Yan … kamu sudah tahu resto di puncak kebakaran?" tanya Mama Tari  setelah panggilan tersambung. 

"Halo iya, Tan, Rian, sudah dapat kabar tadi … berhubung Rian sedang ada di Jawa tengah, jadi Arfan yang kesana."

Rian menjawab pertanyaan mama Tari dan langsung memberitahu keberadaannya supaya wanita paruh baya itu tidak terlalu banyak bertanya. 

"Kok, Arfan susah di hubungi ya? Tante Khawatir banget sama dia …."

"Mungkin, masih di perjalanan, Tan, tahu sendiri jakarta, Bogor selalu padat merayap. Apalagi besok weekend pasti banyak orang-orang yang pergi ke sana untuk berlibur. Tapi, tante gak usah khawatir, damkar sudah mengatasi nya." 

Rian yang mendengar kecemasan dari tante Tari pun langsung menjelaskan semuanya. 

"Baiklah, kalau begitu … mungkin Arfan masih di perjalanan dan nggak sempat melihat ponselnya," sahut Mama Tari.

Merasa sudah cukup mendengar penjelasan dari Rian. Panggilan pun langsung diakhiri wanita paruh baya itu.

Mama Tari menghela napas. Walaupun sudah mendengar penjelasan dari Rian, entah kenapa perasaan wanita paruh baya itu masih tak tenang. 

Dirinya sangat cemas memikirkan putra semata wayangnya. 

Mama Tari pun mencoba menghubungi Arfan kembali, dan tak berselang lama panggilan telepon pun di angkat. 

"Halo, Fan, kamu sudah sampai puncak belum?" tanya Mama Tari pada anak semata wayangnya.

"Belum, Mah, jalanan sangat macet. Jadi aku memutuskan menginap untuk beristirahat," jawab Arfan sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Tapi, kamu nggak apa-apa kan? Mama cemas mikirin kamu, takut kenapa-napa! Kamu kesana sendiri?"

"Mama nggak usah khawatir, Aku nggak apa-apa … aku mengajak Zahra Mah."

Mendengar Arfan yang mengajak Zahra, membuat Mama Tari tersenyum. Wanita paruh baya itu senang jika ada Zahra yang menemaninya. Rasa cemasnya pun langsung sirna entah kemana. 

"Kamu …  ingat! jangan berbuat yang aneh-aneh, kalian belum sah menjadi suami istri!" pesan mama Tari mengingatkan anaknya itu. 

"iya, mah, tanpa diberi tahu juga aku sudah tahu …." 

Karena sudah mendengar kabar dari anaknya, mama Tari pun langsung mengakhiri panggilan teleponnya. 

****

Zahra yang sudah kembali dari makan malamnya sedang menenteng satu bungkus makanan untuk Bosnya tersebut. 

Gadis itu sedang mencari nomor kamar yang ditempati Arfan. Tak berselang lama Zahra menemukannya dan mengetuk pintu kamar tersebut. 

Sudah ketukan ketiga tapi pintu kamar itu tak kunjung dibuka kan. Zahra mencoba menghubungi Arfan. Belum sempat tersambung pintu nya ternyata sudah terbuka. Menampilkan sosok Pria tinggi dengan wajah yang sangat pucat.

"Loh, Pak, ko muka Bapak pucat sekali! Ayo kita kerumah sakit saja!" seru Zahra dirinya merasa cemas melihat kondisi Arfan. Sepertinya sakit nya cukup parah.

"Tidak perlu, saya hanya butuh istirahat. Kamu sudah membeli obatnya?" tolak Arfan sembari berjalan tertatih menuju tempat duduk. 

"Sudah, Pak."

"Baiklah, tolong kamu siapkan … saya akan ke kamar mandi sebentar, kalau sudah, kamu boleh pergi untuk beristirahat."

Zahra yang mendengarnya pun langsung menyiapkan makanan di atas meja. Baru beberapa langkah dirinya menuju pintu keluar. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari dalam kamar mandi. 

"Bruk" 

Zahra yang mendengarnya pun terkejut  dan langsung berjalan ke arah kamar mandi. 

"Pak, Bapak nggak apa-apa kan?" tanya Zahra sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dari luar.

Dirinya khawatir karena Arfan tidak ada sahutan dari dalam kamar mandi. Akhirnya dia mencoba membuka pintu nya dari luar.  Zahra sangat terkejut melihat Arfan yang sudah tergeletak di lantai kamar mandi, pria itu tidak sadarkan diri.

"Astagfirullah! Pak Arfan!" pekik Zahra langsung menghampiri Arfan. 

1
El
ceritanya menarik dan bikin ketagihan untuk membaca terus menerus ❤️
Darellia
novelnya bagus, semangat untuk author dalam berkarya
Deelis
Suka banget sama interaksi Zahra dan Arfan ❤
Arisya R
Keren banget ceritanya… 😍
jhon teyeng
oke pasti
jhon teyeng
oke deh, tp keryamu yg baru pasti lbh 👍👍👍👍kan kak
jhon teyeng: so👍👍👍👍
Ig:@saffana219: insya Allah lebih greget lagi😁
total 2 replies
jhon teyeng
sifat ngeyel wanita dan kl sdh terjadi bgni kan nyusahkan org lain.
LOgiKA
jhon teyeng
ya mmg namanya ghibah
jhon teyeng
hatinya terbuat dr daging
jhon teyeng
mgkn dipecat, atau mgkn mau menghancurkan rumah tangga zahra🤔🧐🤨
jhon teyeng
ngikut tp ini bukan rian tukang potong daging👨‍🦱 itu kan kak? 😵‍💫😜
jhon teyeng
🫣🤪🧐🤔🙄
jhon teyeng
unik mmgkalian berdua ini, hrs diancam dulu baru mau
jhon teyeng
jujur
jhon teyeng
pasti anak buah yg dipecat
jhon teyeng
😵‍💫🥺😞😟🫣🫢
jhon teyeng
tulus😵‍💫
jhon teyeng
🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺😞😟
jhon teyeng
🤪😜😵‍💫😱🥶🤢🙄🙃😔
jhon teyeng
ini namanya ketangkep kuyup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!