NovelToon NovelToon
Istri Nakal Gus Altair

Istri Nakal Gus Altair

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

Hayi, seorang remaja yang akrabnya di panggil Ay, terpaksa menuruti kemauan ayahnya untuk di kirim ke salah satu pesantren agar dirinya sedikit berubah dari kebiasaan buruknya. dari sanalah sebuah kejadian yang tak pernah terbayangkan dalam hidupnya terjadi, ketika tiba-tiba saja ia di ajak ta'aruf oleh seorang anak pemilik pesantren bernama Altair, yang kerap di panggil Gus Al.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Kini pelajaran terakhir pun akan di mulai, tapi keempat gadis itu belum juga datang. Ustadzah Marwah menunggu karena masih ada 5 menit lagi waktu yang tersisa. Suara langkah kaki terdengar begitu nyaring pun kini masuk ke dalam kelas itu. Terlihat keempat gadis itu sudah sampai di dalam kelas dengan nafas yang tak beraturan juga keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.

"Dari mana kalian? Ini hampir terlambat." Kata ustadzah Marwah.

"Assalamualaikum ustadzah, tapi belum telat kan?" Kata Intan dengan nyengir kuda.

"Yasudah kalian boleh duduk, lain kali jangan ulangi lagi." Kata ustadzah Marwah

Tak terasa pelajaran pun sudah berakhir. Kini mereka pun mulai berlalu lalang untuk kembali ke asrama masing-masing. Jarak antara asrama dan sekolah tidak terlalu jauh, mungkin jika jalan kaki hanya menghabiskan waktu 10 menit saja. Siang itu panas matahari sangat terik, di sertai hembusan angin yang membuat suasana tidak panas tidak juga dingin.

Saat melewati lapangan, Hayi yang melihat tali sepatunya lepas pun langsung memperbaikinya lagi. Ia juga sengaja melepaskan kaitan jarum di kerudungnya karena merasa begitu gerah. Hanya saja, karena saat itu angin berhembus lumayan kencang, alhasil kerudung yang dia pakai pun terbang terbawa angin. Sontak saja ia terkejut dan mengejar kerudung itu.

Semua orang yang melihat pemandangan itu langsung terkejut bukan main. Bagaimana tidak terkejut, di balik kerudung yang indah itu, ternyata tersembunyi gaya rambut mullet yang sedang trend dengan warna coklat tua. Semua terperangah tidak percaya.

"Astagfirullah."

"Siapa dia?"

Hilya yang melihat itu buru-buru ikut mengejar Hayi dan juga kerudungnya begitupun juga dengan Intan dan Aisyah. Semua berhenti tak kala, kerudung itu tersangkut di wajah seorang pria dengan yang tengah berjalan berlawanan dengan mereka.

"gawat, ada Gus Altair." Kata Intan pada Aisyah.

Gus Altair berhenti dan terdiam sebentar sebelum akhirnya ia pun mengambil benda apa yang sudah mengenai wajahnya. Ia menatapnya dengan seksama dan mendongak menatap lurus ke dapan. Untuk sesaat dia hanya diam terpaku sembari melihat Hayi tanpa penutup kepala. Ia pun tersadar dan  terkejut melihat pemandangan di depannya. Segera ia memalingkan wajahnya sambil mengucapkan istighfar.

"Astagfirullah hal'adzim." Kata Gus Altair yang kemudian memberikan kerudungnya pada Hayi.

"Kenapa sih? Kok pada ngeliatin gue segitunya?" Tanya Hayi heran.

"Pakai kerudungmu, Hayi. Tidak baik dan dosa jika seorang wanita memperlihatkan auratnya di depan orang yang bukan mahram nya." Kata Gus Altair yang masih memalingkan wajahnya.

Hilya dengan segera merebut kerudung tersebut dari tangan Hayi dan memakaikannya dengan cepat agar aurat hati tidak di lihat banyak orang lagi, apalgi di sana para santri juga melihat kejadian itu.

"Maaf Gus Al, itu semua tidak sengaja. Saya permisi dulu, assalamualaikum." Kata Hilya dengan menarik paksa Hayi dari sana sebelum Gus Al memberikan hukuman .

"Astaghfirullah, baru juga kemarin saya pulang, langsung di beri ujian kesabaran seperti ini." Ucap Gus Altair dengan mengelus dadanya.

Hayi menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan para santri setelah kejadian kerudung terbawa angin. Penilaian miring terhadapnya pun langsung saja menyebar, jika Hayi anak nakal, tidak punya sopan santun dan berbicara kurang ajar pada seorang Gus. Hal itu juga sudah ia dengarkan. Selain dari teman sekamarnya, ada beberapa santriwati yang sengaja mengunjungi asrama Fatimah hanya untuk melihat Hayi.

Seperti biasa, saat malam, Hayi akan menyusup keluar untuk mencari udara segar. Entah kenapa gadis itu sangat tidak betah berlama-lama di kamar apalagi malam hari. Ia rela memanjat pagar agar bisa keluar dan menghirup udara segar. Ia tidak terlalu memikirkan bagaimana penilaian orang lain terhadapnya, toh semuanya memang benar adanya, jadi untuk apa membela diri hanya agar terlihat baik di mata orang lain. Baginya, jadi diri sendiri adalah sesuatu hal yang paling menyenangkan.

"Siapa itu?" 

"Sial, apa gue ketahuan lagi?"

Ya, rupanya aksi Hayi di ketahui oleh penjaga pesantren. Hanya saja gadis itu berhasil sembunyi dan terhindar dari hukuman. Kini ia pun sudah berada di luar pesantren, lebih tepatnya, kini ia sedang duduk termenung di sebuah pondok kecil seperti pos ronda yang tidak ada orang sama sekali.

"Kenapa hidup gue jadi kaya gini, ya? Gue nggak tau arah mau kemana pun bingung. Nggak ada seorangpun yang paham gimana perasaan gue. " Gumamnya dengan menghela nafas berat.

"Apa dengan gue pergi dari pesantren ini, keputusan yang benar?" Ia pun menggelengkan kepalanya karena jika papanya tau dia kabur, sudah pasti itu tidak akan baik lagi kedepannya."

Pukul setengah 1 malam, Hayi pun kembali memanjat pagar dan melompat. Ia berjalan layaknya pencuri, namun nasib tidak baik kembali menimpanya. Lagi-lagi ia harus kepergok oleh Gus Altair yang sedang dalam perjalanan menuju masjid.

"Kamu lagi?!! Kamu tidak kapok saya hukum?" Kata Gus Altair

"Sorry, gue cuma cari angin segar doang kok, ini mau balik. Lo sendiri mau kemana malam-malam kaya gini masih keluyuran?" Tanya Hayi.

"Apa kamu tau cara bicara yang baik bagaimana? Apa perlu saya jelaskan? Kamu sudah melanggar aturan lagi, Hayi." Kata Gus Altair.

"Iya iya gue tahu, ih bawel banget sih lo. Kali ini hukumannya apa?" Kata Hayi yang terkesan meremehkan Gus Altair.

"Dari cara bicaramu saja sudah tidak mencerminkan seorang santri, astaghfirullah tobatlah kamu, kembali ke jalan yang benar." Kata Gus Altair.

"Jalan hidup gue sih dari dulu emang kaya gini, nggak kaya lo. Jadi apa hukumannya, cepetan lah, apa jangan-jangan Lo sengaja ya lama-lamain biar bisa berduaan sama gue hahaha." Kata Hayi dengan terkekeh yang membuat Gus Altair menggelengkan kepalanya saja.

"Hafalin surah Yasin beserta artinya dalam waktu 15 hari." Kata Gus Altair yang membuat  Hayi terkejut.

"Lebih baik kamu kembali sekarang sebelum saya berubah pikiran dan menambah hukuman kamu lebih banyak." Lanjutnya.

"Al ikhlas aja ya, gue udah hafal kalau Al ikhlas. Lo mau denger nggak?" Kata Hayi dengan antusiasnya.

"Lain kali saja, sekalian sama surah Yasin nya.  Kalau kamu tidak kembali ke asrama sekarang juga, saya benar-benar akan memberikan kamu sanksi berat, Hayi. Jadi jangan menguji kesabaran saya." Kata Gus Altair.

"Hehehe lo kalau marah gitu tambah cakep deh. Siapa nama lo tadi, Gus Altair ya? Btw Lo tipe gue banget Gus, mau nggak jadi pacar gue? Heheh bercanda-canda, iya ini gue balik nih. Bye..."

"Walaikumsalam, astaghfirullah." Ucap Gus Altair dengan mengelus dadanya.

1
Rytha Itha
hahahahahaha hayi bikin heboh lagi dunia pesantren😅😅😅
Riki Novika
😁😂di kirain orang yg lahiran trnyta kambing 😅😅😅
Rytha Itha
biasanya 2😁
Nonaniiss: lg masuk angin ini kak😭1 chptr aja nahan pusing huhuhu doain ya biar cpt sembuh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!