Kamulah Jodohku

Satu hari sebelum hari pernikahan, Ayana sudah berada di rumah keluarga Hermawan. Dia berada di kamar tamu sebelah kamar Billy. Setelah kecelakaan yang awalnya kamar Billy berada di atas sekarang pindah ke bawah untuk memudah kan dia. Ayana yang di dalam kamar mulai gugup karena besok merupakan hari pernikahan nya.

"Tok..tok..tok.., Assalamualaikum." Pintu kamar Ayana pun diketuk dan ada seseorang memberi salam dari balik pintu.

"Waalaikumsalam, masuk." Jawab Ayana.

Nata pun masuk kedalam kamar Ayana. Ayana yang dari tadi gugup pun sekarang merasa senang karena sahabat nya berada di sana.

"Ni dua gaun yang aku janjikan ke kamu sebagai hadiah pernikahan mu. Nata yang memegang dua gaung berwarna putih untuk akad nikah dan pink sebuah gaun panjang sederhana tapi cantik, oh iya yang di dalam paper bag itu untuk calon suami mu warnanya pink sama dengan punyaan mu. Gimana Aya perasaan mu tinggal sehari ini kamu akan menjadi nyonya Billy Putra Hermawan."

"Makasih Nat untuk gaunnya, perasaan ku gugup Nat. Gak ada teman ngobrol, Mama juga gak ngebolehin aku keluar buat melihat gimana persiapan pernikahan ku. Katanya pamali calon pengantin ngurusin kayak gini." Ucap Ayana.

"Ya, sudah nurut aja kata mertua kan enak tahu semua beres." Ucap Nata sambil meletakkan gaun di gantungan baju.

Tak lama kemudian pintu di ketuk oleh Ibu Tika, Ayana pun mempersilahkan masuk Ibu Tika.

"Gimana Ayana, apa kamu perlu sesuatu?." Tanya Ibu Tika.

"Tidak Ma." Jawab Ayana.

"Eh.... ada Nata. Gimana kabar nak?." Tanya Ibu Tika yang menghampiri mereka berdua.

"Alhamdulillah, baik tante." Jawab Nata pun berjalan pula menghampiri Ibu Tika dan mencium tangannya.

"Ini gaun pengantin mu Ayana, cantik sekali." Ucap Ibu Tika sambil memegang kedua gaun Ayana.

"Iya Ma itu gaun pengantin hadiah pernikahan dari Nata."

"Makasih banyak ya Nat. Kamu sudah menjadi sahabat baik anak menantu tante."

Nata yang tersenyum. "Sama-sama tante, Ayana sudah saya angap sebagai keluarga sendiri kok te."

Mereka bertiga pun berbincang lama untuk menemani Ayana, karena Nata dan Ibu Tika tahu kalo Ayana dari tadi sangan gugup. Ibu Tika yang dari tadi menemani Ayana dan Nata pun ke luar kamar untuk memeriksa persiapan pernikahan. Jam pun menunjukkan pukul satu siang, setelah Ayana dan Nata selesai mengerjakan sholat dhuhur Nata pun pamit untuk pulang.

"Aku balik dulu ya, besok aku kesini lagi."

Ayana pun mengangguk.

Nata keluar kamar Ayana tak sengaja menabrak Farel yang sedang membawa pakaian pernikahan untuk Billy.

"Aduh....!" Ucap Farel.

"Maaf Mas gak sengaja." Jawab Nata sambil membantu mebambilkan baju yang terjatuh dan memberikan kepada Farel lalu segera pergi meninggalkannya.

"Makasih." Ucap Farel pelan yang terdiam melihat Nata sampai mengilang di balik pintu masuk rumah.

Farel yang melamun pun tersadar dan langsung berjalan menuju kamar Billy untuk memberikan baju kepada Mas nya

Farel membuka pintu dan langsung memanggil Billy. " Mas..mas..ini bajumu."

"Gak usah teriak-teriak aku juga masih dengar Rel. Ada apa kamu kesini, biasa kamu masuk itu salam, ketuk pintu nanti kalau mas sudah menikah jangan seperti ininya." Ucap Billy tegas.

"Cueh... yang mau nikah ni. Mas aku mau cerita tadi waktu aku di luar menuju kamar Mas, Farel nubruk bidadari Mas, cantik baget mas, sampek lupa nanya namanya gara-gara melamun melihatnya." Ucap Farel yang semangat bercerita kepada Billy.

"Sudah cerita nya?. Kamu kesini mau apa? cuma cerita atau apa?."

Farel yang tadinya asik bercerita pun ingat apa yang di perintahkan Mama nya.

"Sampek lupa aku mas, ini baju pengantin mas untuk akad dan yang di dalam paper bag ini baju yang mas pakai setelah akad. Mama bilang harus di pakek semua." Ucap Farel yang mulai rebahan di atas tempat tidur Billy sambil membayangkan kejadian yang barusan terjadi.

TERIMA KASIH

TUNGGU KELANJUTANNYA